1. 28 hari pasca pemberian vaksin dua dosis jarak 28 hari, titer antibodi lebih tinggi dari jarak 14 hari, DAN
2. 28 hari pasca pemberian dosis ketiga (beda 6 bulan), titer antibodi meningkat drastis, menyerupai titer pada vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna
Bisa dilihat titer pasca dosis ketiga, beda 6 bulan dari dosis pertama Sinovac, antibodi netralisasi rata-rata di 143.1 (KIRI), JUJUR untuk vaksin mRNA hanya butuh dua dosis untuk mencapai titer seperti ini, bandingkan gambar KANAN
Apa artinya?
1. Kemungkinan besar untuk populasi dengan paparan tinggi (misal nakes, lini depan lain) terhadap varian Delta (virus 1000x lebih banyak), akan butuh dosis ketiga untuk tingkatkan antibodi, APAPUN vaksinnya, namun terlebih vaksin inactivated,
2. NAMUN, booster sepertinya tidak HARUS selalu vaksin mRNA, vaksin inactivated seperti Sinovac/Sinopharm, ternyata juga mempunyai efektivitas serupa untuk meningkatkan titer antibodi, kemungkinan karena efek memori yang kuat dan terjaga,
3. TAPI, tidak semua perlu dosis ketiga, untuk sebagian besar masyarakat yang tidak terpapar virus dalam kadar tinggi (baca nakes, lini depan lainnya), proteksi yang diberikan oleh dua dosis vaksin apapun saat ini cukup untuk mencegah rawat inap dan kematian, lihat bawah
4. SEHINGGA, jangan khawatir, untuk sebagian besar masyarakat, SEKALI LAGI, semua vaksin sama efektivitasnya dalam cegah KEMATIAN dan RAWAT INAP, jangan menunda untuk vaksin yang belum tentu datangnya kapan, ada Sinovac ambil, ada AZ ambil, ada Moderna ambil, ada Pfizer ambil
5. UNTUK NAKES, sementara kita dukung pemerintah memberikan dosis ketiga MODERNA, namun melihat data di atas untuk teman-teman nakes yang akses vaksin sulit (mRNA butuh kulkas khusus), dosis ketiga dengan Sinovac/Sinopharm bisa berikan boost setara @KemenkesRI@BudiGSadikin
@KemenkesRI@BudiGSadikin 6. SEKALI LAGI, lebih penting berapa banyak orang kita yang tervaksin untuk keluar dari pandemi, dibandingkan pilih-pilih vaksin untuk titer antibodi, iya kalau kita tidak keburu terinfeksi menunggu vaksin yang tidak kunjung datang. #ayovaksin
@KemenkesRI@BudiGSadikin Ya saya "jualan" Sinovac, karena di Indonesia strategi utama kita keluar dari pandemi adalah dengan vaksin yang tersedia banyak ini dan sudah mulai alih teknologi dikemas oleh Biofarma. Menunggu belas kasihan dari negara-negara Barat? Enggak tahu mesti nunggu berapa lama.
Sambil terus kita dukung @Medicine_UI@fkunpad@lipiindonesia@eijkman_inst dan rekan peneliti lain, terus kembangkan vaksin Merah Putih dgn platform subunit (keseimbangan antara efektivitas & efek samping yang sangat baik), sehingga kita bisa berdiri diatas kaki sendiri! Merdeka
Di atas gambar ada terpotong, ini full version ya, plus link untuk yang mau cek sendiri.
Pfizer pun butuh booster... Kali ini link dari berita lokal aja, biar gak mabok data terus... Tapi saya sudah cek, berita valid... health.detik.com/read/2021/07/2…
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Belakangan ini banyak yang menuduh saya sebagai sales Sinovac atau hanya suka vaksin Sinovac, saya klarifikasi kenapa fokus tweet saya adalah vaksin inactivated, baik Sinovac ataupun Sinopharm, disimak ya biar tidak salah paham.
1. Sudah banyak yang "membela" vaksin mRNA seperti Pfizer atau Moderna, sehingga tidak perlu saya yakinkan lagi efektivitasnya, dan sebaliknya untuk vaksin Sinovac
2. Jelas bahwa antibodi dari vaksin mRNA >>> vaksin inactivated, NAMUN
3. Saya perlu menjelaskan bahwa antibodi bukan segala-galanya dalam vaksin, terpenting adalah bagaimana efektivitas di lapangan, yang sekali lagi banyak bukti dari negara barat untuk vaksin mRNA, namun sedikit bukti publikasi dari negara-negara pengguna Sinovac/Sinopharm
Data vaksinasi dari Jakarta, lebih dari 3 juta orang yang sudah menerima dosis pertama dan lebih dari 1,5 jt orang menerima dosis kedua. Sudah berhasil merubah kematian Covid-19 yang bisa 3-5% hanya jadi 0.21-0.33%. Efektivitas >90% thd kematian. #ayovaksin
Just info Mayoritas vaksin sinovac, sebagian sinopharm dan astrazeneca
Masih bisa kena? Masih tidak ada vaksin efektif 100%. Kalau kena masih bisa harus dirawat? Masih, tapi kemungkinan jauh lebih kecil. Kalau kena masih bisa meninggal? Masih, tapi berkurang 10 kali lipat. Tetap protokol 5M sampai >80% tervaksin...
Ada kemungkinan breaktrough covid pada nakes yang tervaksin penuh sejak awal tahun, bukan karena efikasi vaksin #sinovac rendah, hal yang sama juga terjadi di Israel yang mendapatkan vaksin Pfizer. Kemungkinan besar penurunan titer.
Hal ini menunjukkan, kemungkinan booster dengan gunakan #sinovac dosis ketiga, seperti yang dibuktikan di studi di China bisa tingkatkan kadar antibodi sampai 20 kali lipat, merupakan strategi yang bisa dipertimbangkan pada nakes yang tidak bisa dapat vaksin mRNA. @BudiGSadikin
Juga tunjukkan narasi yang coba dibuat oleh media “barat” vaksin inactivated dari China seperti Sinovac dan Sinopharm kurang efektif terbantah dengan sendirinya. Sepertinya ini lebih ke arah apapun vaksinnya setelah 6-12 bulan tetap membutuhkan dosis ketiga terkait varian Delta.
KABAR BAIK!!! Penyintas Lupus aman untuk Vaksinasi Covid-19.
Survei terkini terhadap 696 orang penyintas #lupus di Eropa menunjukkan vaksinasi Covid-19 aman untuk diberikan. Pada survei ini menggunakan vaksin seperti Pfizer, Sinovac, AstraZeneca dan Moderna.
@Lupusreference Survei ini menunjukkan vaksinasi Covid-19 tidak sebabkan flare pada penyintas lupus dan gejala ikutan pasca vaksinasi serupa dengan masyrakat umum. Sebagian besar gejala ringan/sedang, seperti nyeri lokasi suntikan dan pegal-pegal, serta tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu hanya 3% dari yang mendapatkan vaksinasi mengalami kekambuhan, dan hanya 0,5% membutuhkan perawatan karena kekambuhan. Sebagian besar kekambuhan berupa gejala sendi (90%) dan kelelahan (80%), semua sembuh sempurna.
Klasik media yang mengutip sebagian rilis untuk mendukung tulisannya. Saya jabarkan rilis lengkapnya di bawah, beserta dengan link rilis aslinya ya. #ayovaksin
Karena sebenarnya rilis lengkap WHO dan CDC tujuannya adalah untuk mengcounter usaha Pfizer jualan vaksin mRNA dosis ke3 di USA (coba baca rilis lengkap di media internasional yang reputable, seperti Guardian, NYT dsbnya)…
Intinya rilis itu:
1. Sampai saat ini tidak ada bukti diperlukan vaksin mRNA dosis ketiga,
2. Masalah etis banyak yang belum mendapatkan vaksin di negara-negara berkembang dsbnya
Bagaimana langkah yang harus kita lakukan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19, simak langkah demi langkah berikut ya:
1. Pastikan kondisi autoimun anda dalam keadaan terkontrol, definisi terkontrol berbeda untuk masing2 autoimun, konsultasikan dengan dokter yang merawat ya,
2. Pastikan anda sedang tidak mengkonsumsi steroid lebih dari 20mg setara prednison atau sedang mendapatkan terapi rituximab, bagi yang sedang sedang mendapatkan methotrexate pastikan diatur penggunaannya oleh dokter yang merawat,