Bagaimana langkah yang harus kita lakukan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19, simak langkah demi langkah berikut ya:
1. Pastikan kondisi autoimun anda dalam keadaan terkontrol, definisi terkontrol berbeda untuk masing2 autoimun, konsultasikan dengan dokter yang merawat ya,
2. Pastikan anda sedang tidak mengkonsumsi steroid lebih dari 20mg setara prednison atau sedang mendapatkan terapi rituximab, bagi yang sedang sedang mendapatkan methotrexate pastikan diatur penggunaannya oleh dokter yang merawat,
3. Bagi wanita usia dibawah 40 tahun dan mempunyai kondisi autoimun terkait gangguan pengentalan darah/gangguan trombosit, pastikan mendapatkan vaksinasi selain AstraZeneca,
4. Bagi penyintas gangguan alergi obat, pastikan anda tidak memiliki alergi terhadap salah satu komponen vaksin yang akan anda terima, konsultasikan dengan konsultan alergi imunologi untuk membantu memilihkan vaksin yang cocok untuk anda,
5. Bagi yang sudah layak menerima vaksin, dengan kriteria di atas, jangan tunda-tunda vaksin untuk pilih-pilih vaksin tertentu, semua vaksin mempunyai manfaat yang kurang lebih serupa untuk mecegah rawat inap, komplikasi dan kematian akibat Covid-19.
Jangan lupa juga untuk meminta surat keterangan layak vaksin dari dokter yang merawat ya! #ayovaksin@blogdokter
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Klasik media yang mengutip sebagian rilis untuk mendukung tulisannya. Saya jabarkan rilis lengkapnya di bawah, beserta dengan link rilis aslinya ya. #ayovaksin
Karena sebenarnya rilis lengkap WHO dan CDC tujuannya adalah untuk mengcounter usaha Pfizer jualan vaksin mRNA dosis ke3 di USA (coba baca rilis lengkap di media internasional yang reputable, seperti Guardian, NYT dsbnya)…
Intinya rilis itu:
1. Sampai saat ini tidak ada bukti diperlukan vaksin mRNA dosis ketiga,
2. Masalah etis banyak yang belum mendapatkan vaksin di negara-negara berkembang dsbnya
Sedang baca Mosaic of Autoimmunity oleh Prof. Y. Schoenfeld, salah satu ahli bidang #autoimunitas. Dalam thread ini saya akan share apa yang saya pelajari, semoga bermanfaat bagi para penyintas dan dokter yang merawat ODAI (Orang Dengan Auto-Imun). amazon.com/Mosaic-Autoimm…
Kenapa dikatakan mozaik, karena dalam autoimunitas ada banyak faktor memainkan peranan, seperti genetik, diet, lingkungan, gaya hidup, mikrobiom, toksin, hormonal, stres psikologis dan infeksi yang dapat mencetuskan munculnya #autoimun pada seorang penyintas.
Dinamakan mozaik juga karena autoimunitas merupakan gangguan sistem imun yg dapat berikan gambaran berbeda tergantung organ dan jaringan yang terlibat. Sehingga dikatakan, dibandingkan fokus pada organnya seperti selama ini, lebih baik fokus pada sistem imun yang terganggu.
Reaksi anafilaksis merupakan gejala alergi berat dan gawat darurat karena dapat mengancam nyawa. Reaksi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang mengenali paparan suatu zat sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh.
Pada reaksi anafilaksis, muncul gejala-gejala alergi yang melibatkan sistem pernafasan, jantung, dan pembuluh darah. Bila melibatkan organ-organ penting tersebut, sudah tentu reaksi anafilaksis dapat menimbulkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat.
Vaksin Covid-19 sudah ada, persiapan telah diusahakan oleh pemerintahan pak @jokowi. Namun bagaimana kesiapan masyarakat kita? Studi oleh WHO, thd 115rb masyarakat Indonesia pada September 2020, menunjukkan sebagian besar bersedia divaksin (64,8%), namun 27,6% masih ragu.
Sebagian besar keraguan dan penolakan muncul akibat pertanyaan masalah keamanan, efektivitas dan efek samping vaksin. Namun 13% diantaranya tidak percaya akan vaksinasi, kabar baiknya hanya 8% yang mendasarkan pada isu agama. Tugas kita adalah edukasi isu2 ini. @ProfesorZubairi
Masalah pembayaran vaksin juga menjadi isu penting, sebagian besar masyarakat mengharapkan gratis, terutama gol. ekonomi lemah, masuk diakal mereka pihak yg paling terdampak secara ekonomi. Mudah2an kemenkes @BudiGSadikin bisa usahakan vaksin gratis bagi sebagian besar rakyat.