Oke,, mungkin versi lengkapnya nanti ya, soalnya autisme itu sebuah spektrum sebenernya, jadi bervariasi juga tipikal anaknya. Disini saya bahas singkat saja bagaimana cara berkomunikasi sama anak dengan autisme.
Pertama, pelajari gaya komunikasinya. Gangguan komunikasi anak autisme itu bermacam2 juga, ada yg bisa ngomong tapi kata per kata, ada yang pake kata2 sendiri, ngulang2 kata (echolalia), atau ketuker2 (mis. tertukar antara kata kamu dan saya).
Anak dengan autisme juga dapat berkomunikasi dengan cara non verbal, misal menarik2 tangan orang tua, menunjuk2, atau menggunakan benda sekitar untuk mengkomunikasikan sesuatu.
Nanti kalo sudah memperhatikan perilaku anak autisme, pasti keliatan tuh ada beberapa perilaku yang kurang pas, misalnya perilaku tantrum dan agresif, panikan, takut dan bingung berlebihan, atau pada beberapa kasus, sampai bisa melukai diri sendiri.😢
Boleh tegas, tapi tetap harus sabar dan penuh kasih sayang. Cara mereka berinteraksi dengan lingkungan memang berbeda, jangan jadikan itu alasan untuk marah dan membentak mereka, itu bisa bikin anak autis semakin frustrasi dan tertekan hidupnya. 😢
Komunikasi sama anak autis, pakailah kata2 pendek dan sederhana. Misal “Pakai baju, makan sekarang, buka pintu, dll”. Berikan ekstra waktu buat anak untuk memahami maksud kita, dan menekspresikan mau mereka.
Boleh pakai penekanan intonasi di beberapa kata agar mereka bisa tau poin kita apa, misal, “awas, airnya PANAAAS SEKALI..” Boleh pake ekspresi lebih, boleh pake gesture ekstra.
Ajari mereka cara menjawab pertanyaan. Misal kita tau kalo mereka mau makan. Saat kita tanya, “Mau Makan?” tapi mereka diam saja bingung, ajari mereka untuk mengangguk2.
Sekali lagi sabar. Mereka memang punya dunia sendiri (autis = auto = sendiri), tapi bukan berarti kita tidak bisa menyelami dunia mereka. Cari waktu ekstra untuk mengenal mereka, Insya Allah bisa kok nemuin pola dan cara agar bisa komunikasi dan edukasi anak autis dgn optimal. 😊
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Jangan lupa rutin puasa ya man teman. Dimana dalam 24 jam asupan kalori < 500 kal (dimakan pas buka). Rutinin 2x aja seminggu. Badan segeran, imun dikuatkan, sel-sel rusak dihancurkan, otak jadi lebih tajam, hati lebih tenang, long story short, hidup jadi lebih seimbang.. 🙆🏼♂️🙆🏼♂️.
Iya. Penelitian tentang benefit puasa 2x seminggu itu pake batas asupan 24jam pas puasa <500kal. Saya ngakalin dengan cara makan malam ba’da maghrib hari sebelumnya agak banyak dgn makanan kaya serat, rendah beban glikemik. Sahur air putih saja. Terus makan lagi saat berbuka. 😊
Ternyata emang ada yang jual obat racikan puyer buat anak yang isinya entah apa ini.. 😭😭. Chat seller, bilang keluhannya apa sertakan berat badan lalu tinggal tunggu puyernya datang. Pediatric 4.0 RSUD Bukit Algoritma😌? Mari bedah satu2 apa yang salah dari lapak berbahaya ini.
Proses minum obat tidak pernah sesederhana sampaikan keluhan lalu obatnya datang. Dari keluhan yang ada, dokter perlu melacak lebih lanjut kira2 permasalahannya apa, lewat telusur riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik lalu tatalaksana diputuskan dengan clinical reasoning yg kuat
Ya pake reasoning, harus rasional. Dan namanya tatalaksana gak mesti dengan medikamentosa alias obat-obatan. Seringnya keluhan ringan pada anak cukup dengan istirahat dan asupan cairan/nutrisi sudah membaik sendiri.
Dari POV dokter, otonomi pasien itu juga yang utama. Pasien dewasa dianggap sudah mampu berpikir yang terbaik buat dirinya sendiri. Jadi kalo sakit, ga mau ke RS takut dicovidkan? Ya ga perlu ke RS. Ga mau divaksin? ya silahkan. Gak percaya dokter? tentu boleh. Bebas kok. 🙂
Harapannya tentu gitu, tapi sulit juga kan ngatur2 mau orang itu kayak apa. Ya silahkan kalo mau mempengaruhi orang lain.. Semoga orang lain tidak ikut terbawa pengaruh jelek, dari siapapun itu yang membawa narasinya..🙏🏻
Pasien juga boleh banget berubah pikiran, dari yg sebelumnya ga percaya, terus pas sakit pengen diobatin ya gpp, tetep akan diobatin sesuai prosedur. Atau dari yang percaya, tapi berubah pikiran ingin menghentikan pengobatan saat sakit, atau ga mau lanjut vaksin, juga gpp.🙏🏻
====== 🤒🤒🤒======
Cara mengukur temperatur bayi dan anak yang paling akurat dan kapan HARUS SEGERA dibawa ke dokter ceeek..
====== 😵💫😵💫😵💫======
Walaupun jamak digunakan oleh sebagian besar ibu untuk metode penentuan demam. Tapi ini bukan alat yang akurat untuk menentukan demam. Walaupun begitu, tangan ibu bisa dijadikan alat skrining demam yg praktis, begitu terasa panas, langsung ambil termometer untuk konfirmasi suhu.
Pengukuran suhu yang akurat penting untuk mengetahui ada tidaknya demam, dan informasi akan suhu serta pola demam akan sangat membantu dokter untuk menentukan diagnosis kerja penyebab demam serta tatalaksana selanjutnya.
Ada yang kurang sebenernya, karena kondisi perburukan bisa terjadi kapan saja, isoman harus tetap disertai dengan pemantauan tanda vital dan gejala setiap hari.. Kenali tanda bahaya dan segera ke IGD jika ditemukan tanda kegawatan. Back up support system wajib selalu ada. 🙏🏻
Pasien covid 19 tanpa gejala/gejala ringan jangan yakin banget pas isoman 100% ga mungkin terjadi perburukan kondisi.. Semangat optimis itu wajib, tapi mesti tetap waspada. Setiap hari sebaiknya gejala dan tanda vital dimonitor dokter minimal via telemedisin.
Hal2 yg bisa meningkatkan kemungkinan terjadi perburukan antara lain. 1. ada komorbid 2. Belum divaksin 3. Predisposisi genetik,alias nasib. Ada orang tanpa komorbid, gejala ringan, sudah vaksin, bisa tiba2 perburukan karena secara genetik orang tersebut ternyata lebih rentan.😢
Dok bayi saya suka kaget kelojotan gitu kalo denger suara kenceng. Apa itu kejang? Bukan.. Itu refleks primitif bayi, namanya refleks moro. Normal aja. Akan menghilang begitu usia sekitar 5bulanan. Kalo di atas 5 bulan masih suka kagetan bayinya, cek ke DSA, itu sudah red flag.
Selain refleks moro, sebenernya ada beberapa refleks primitif lain yang bisa diperhatikan dari bayi. Yang akan menghilang seiring bertambahnya usia bayi. Berikut refleks primitif lainnya yg terdapat pada bayi ceeekkk..
Refleks stepping, kalo bayi diangkat, terus kakinya napak lantai, dia langsung melakukan gerakan seperti melangkah. Akan hilang pada usia 2 bulan. Jangan dilepas waktu meriksa refleks ini, bayi gak akan tiba2 moonwalking. 😌