Di sekujur bulan Muharram, memerah dua tanggal. Keduanya bukan paradoks. Hanya dua momen dalam bulan Islam yang sama: tanggal 1 dan 10 Muharram.
Tanggal 1 Muharram ditetapkan sebagai tahun baru Hijriah. Sementara 10 Muharram dikenal sebagai Hari Asyura.
Yang pertama "merah" karena liburan dan hiburan. Yang kedua "merah" karena darah dan amarah.
Tanggal 1 Muharram dirayakan sebagai hari raya anak yatim sedunia. Tanggal 10 Muharram diratapi sebagai hari aniaya anak yatim termulia.
Pada 1 Muharram, yatim-yatim nestapa didekap, dielus-elus, dan diciumi. Pada 10 Muharram, yatim-yatim Al-Mustofa disekap, diolok-olok, dan dizalimi.
Pada 1 Muharram, umat Muhammad berpesta kembang api. Pada 10 Muharram, kerabat Muhammad dikepung kobaran api.
Muharram adalah bulan kejahatan terbesar kawanan berjubah aristokrat yang tergelak di istana dan rumah mewah budak-budak tiran. Muharram adalah bulan pengorbanan terakbar pangeran berwajah Ahmad yang tergeletak di sahara dan di tengah rusuh kuda-kuda berlarian.
Muharram punya dua wajah. Yang satu bersih, ceria, dan megah tapi menimbun belatung kebiadaban. Satunya lagi lusuh, trauma, dan resah tapi menyimpan segunung kearifan.
Di bulan Muharram ini, putri-putri Ummayyah saling cekikikan manja dalam selimut beludru Bezantium Roma. Tapi putri-putri Fatimah berkalung cekikan derita sebagai sandera yang digiring dan diseret laksana kawanan domba.
Di bulan Muharram yang agung ini, dua hijrah terjadi. Hijrah yang satu dari Mekah ke Madinah menuju kehidupan nan mulia. Hijrah kedua dari Madinah ke Nainawa menuju kematian yang berharga.
Di bulan ini, banyak veteran Uhud mengunci diri di rumah, cari aman dengan topeng agama. Di bulan ini pula, pasangan pengantin baru eks budak Afrika memilih malam pertamanya di surga dengan menyusul kafilah Asyura menuju Karbala.
Bismillahirrahmanirrahim_Allahuma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad_
*MUHARRAM SATU*
✍
*Oleh: Ustadz Miftah F. Rakhmat*
Ah, bulan Muharram kembali menyapa. Syukurku pada Tuhan berselimutkan duka. Saudaraku seagama merayakannya dalam suka.
Tahun baru kata mereka. Maka parade diarak, gegap gempita menyeruak. Semangat kebahagiaan terasa semarak.
Tak perlu dalil untuk itu. Tak perlu berpanjang kata. Para cendikia berjajar dalam barisan pawai raya.
Aku menjemputnya dalam wajah murung dan tangisan yang tertahan. Dan seberkas cahaya kerinduan membersit menghunjam, memberikan kehangatan. Selembar kertas kenangan terhampar di hadapan.
Di setiap zaman, madrasah Karbala atau Karbalaisme selalu melahirkan generasi aneh yang menjunjung tinggi paradigma kebenaran meski pahit. Paradigma kebenaran itu kerap menyempal dari orbit paradigma kenyaman nan legit.
*Disebut aneh krn pilihan lazim, bahkan blakangan menjadi satu²-nya,
rata² manusia maupun manusia rata² adalh keuntungan dgn semua derivatnya. Termasuk keamanan, keselamatan, kenyamanan, kemudahan, kebebasan, kenikmatan, hingga keliaran serta smua perkara kuantitatif & jasmani.*
Di antaranya pemihakan pada kebenaran dengan semua risikonya, keteraniayaan, kesulitan, kepatuhan, kegetiran, pengorbanan, dan semua ihwal kualitatif dan abstrak.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT, kami keluarga bermaksud mengundang Bapak/Ibu/Saudara kiranya berkenan hadir pada acara pembacaan doa tahtim ke-7 hari atas berpulangnya ke Rahmatullah
Alm. H.S. Saggaf Bin Muhammad Aljufri
Yang dapat di saksikan secara Live Streaming melalui :
Zoom Unisa Palu : us02web.zoom.us/j/88945112327?…
Meeting id : 889 4511 2327
Password : unisa
✍Di bawah pemerintahan komunis Uni Soviet, seluruh masjid dan gereja di seluruh negeri beralih fungsi menjadi gudang dan beragam kegunaan lain.
Masjid Biru Sankt Peterburg, Saksi Sejarah Manisnya Hubungan Indonesia-Soviet pada Era '50-an - Russia Beyond id.rbth.com/discover_russi…
Masjid Biru, salah satunya, dijadikan gudang sejak Perang Dunia II.
Setelah kunjungannya ke masjid tersebut, Soekarno kemudian bertemu Nikita Khrushchev, sang pemimpin Soviet.
Saat Khrushchev bertanya bagaimana kesan Soekarno mengenai Leningrad,
sang presiden malah membahas kondisi Masjid Biru yang baru ia kunjungi.
“Soekarno meminta masjid ini dikembalikan sesuai fungsinya. Sepuluh hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan ini kembali menjadi masjid,”kata Ponchaev.
Seberapa penting sih vaksinasi? Benarkah Bumi itu datar? Apakah telur baik untuk dikonsumsi? *Di era medsos seperti sekarang, bukan cuma pakar yang menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
Para penganut teori konspirasi, orang awam sok tahu, hingga pesohor yang menyesatkan juga ikut-ikutan menjawab.*
Masalahnya bukan lagi pada "nilai" (benar/salah, akurat/tidak) jawabannya.
Tapi pada "fungsi" jawaban tersebut, misal untuk mendramatisasi atau sebaliknya, entertainisasi, popularisasi, folowerisasi, dan sejenisnya.