UPDATE EFEKTIVITAS VAKSIN TERHADAP VARIAN DELTA - Pemantauan pada Nakes DKI Jakarta
Pemantauan pada 71.455 Nakes DKI Jakarta pada Januari sampai Juni 2021, menunjukkan terjadi peningkatan kasus Covid-19, terutama didominasi varian Delta sejak April 2021. #variandelta#covid19
Masih terdapat kesimpang-siuran data vaksinasi, bahkan di kalangan nakes yang terdata lebih baik. Tertulis cakupan vaksin >100%, namun pada kenyataannya masih ada nakes terinfeksi covid-19 yang belum tervaksinasi. Jumlah lebih besar pada tervaksin karena cakupan nakes tinggi.
DATA PENTING!
Vaksinasi dua dosis, kurangi risiko rawat hingga 6 kali lebih rendah, turun dari 18% ke 3,3% (Coronavac/Sinovac tetap bermanfaat di Delta). Pada waktu yang sama terjadi peningkatan proporsi perawatan pada nakes yang belum divaksin 12,5% jadi 24% (2x lipat).
Vaksin Coronavac/Sinovac juga mengurangi angka kematian secara signifikan di gelombang Delta, belum divaksin 2,5% vs. sudah vaksin dua dosis 0.16%. Terjadi penurunan dibanding non-Delta tapi sangat sedikit (0.21% vs. 0.16%).
NAMUN diakui efektivitas menurun dibandingkan proteksi sebelum varian Delta. Proteksi terhadap kematian turun dari 96% ke 79%, diduga akibat mulai turunnya antibodi pasca 6 bulan vaksinasi dikombinasi dengan titer varian Delta yang 1000x lebih tinggi.
Sehingga saat ini diberikan dosis ketiga bagi nakes untuk memberikan proteksi tambahan. Kedepannya sesuai dengan situasi kecukupan vaksin di tanah air, bukan tidak mungkin untuk kelompok berisiko diberikan dosis ketiga seperti di Israel dan AS. reuters.com/world/middle-e…
SEKALI LAGI, saya tekankan hal berikut:
1. Semua vaksin sama efektif dalam mencegah infeksi berat, rawat inap dan kematian #covid19,
2. Penurunan imunitas seiring waktu bukan berarti vaksin gagal, banyak vaksinasi terdahulu pun memerlukan 3 dosis atau lebih untuk proteksi baik
3. Efektivitas vaksinasi tidak bergantung pada tingginya antibodi saja, tapi terutama pada berapa banyak orang sekitar kita yang tervaksin untuk ciptakan imunitas kelompok,
4. Penyintas covid juga perlu divaksin untuk proteksi jangka panjang, karena imunitas turun lebih cepat
5. Jangan ragu, vaksin aman dan efektif, meskipun ke depan akan butuh dosis ketiga untuk booster (baru bisa bicara dosis ketiga, kalau sudah dapat 1 dan 2 dong),
6. Jangan pilih-pilih vaksin, vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia dan dapat diakses,
7. Menyambuh thread sebelum, di mana sebagian besar rakyat Indonesia (>70%) mau divaksin, saat ini bola ada di tangan pemerintah @jokowi dan @KemenkesRI untuk memastikan ketersediaan vaksinasi baik dan mudah diakses oleh masyarakat.
@jokowi@KemenkesRI Doc @FaheemYounus@EricTopol@DrEricDing you are free to give inputs and critics about the above data. All inputs are very valuable and well regarded. Thanks... I tweet in Bahasa, feel free to use translate... Best regards, Steven Sumantri, MD, PhD, DAA.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
1. 28 hari pasca pemberian vaksin dua dosis jarak 28 hari, titer antibodi lebih tinggi dari jarak 14 hari, DAN
2. 28 hari pasca pemberian dosis ketiga (beda 6 bulan), titer antibodi meningkat drastis, menyerupai titer pada vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna
Bisa dilihat titer pasca dosis ketiga, beda 6 bulan dari dosis pertama Sinovac, antibodi netralisasi rata-rata di 143.1 (KIRI), JUJUR untuk vaksin mRNA hanya butuh dua dosis untuk mencapai titer seperti ini, bandingkan gambar KANAN
Belakangan ini banyak yang menuduh saya sebagai sales Sinovac atau hanya suka vaksin Sinovac, saya klarifikasi kenapa fokus tweet saya adalah vaksin inactivated, baik Sinovac ataupun Sinopharm, disimak ya biar tidak salah paham.
1. Sudah banyak yang "membela" vaksin mRNA seperti Pfizer atau Moderna, sehingga tidak perlu saya yakinkan lagi efektivitasnya, dan sebaliknya untuk vaksin Sinovac
2. Jelas bahwa antibodi dari vaksin mRNA >>> vaksin inactivated, NAMUN
3. Saya perlu menjelaskan bahwa antibodi bukan segala-galanya dalam vaksin, terpenting adalah bagaimana efektivitas di lapangan, yang sekali lagi banyak bukti dari negara barat untuk vaksin mRNA, namun sedikit bukti publikasi dari negara-negara pengguna Sinovac/Sinopharm
Data vaksinasi dari Jakarta, lebih dari 3 juta orang yang sudah menerima dosis pertama dan lebih dari 1,5 jt orang menerima dosis kedua. Sudah berhasil merubah kematian Covid-19 yang bisa 3-5% hanya jadi 0.21-0.33%. Efektivitas >90% thd kematian. #ayovaksin
Just info Mayoritas vaksin sinovac, sebagian sinopharm dan astrazeneca
Masih bisa kena? Masih tidak ada vaksin efektif 100%. Kalau kena masih bisa harus dirawat? Masih, tapi kemungkinan jauh lebih kecil. Kalau kena masih bisa meninggal? Masih, tapi berkurang 10 kali lipat. Tetap protokol 5M sampai >80% tervaksin...
Ada kemungkinan breaktrough covid pada nakes yang tervaksin penuh sejak awal tahun, bukan karena efikasi vaksin #sinovac rendah, hal yang sama juga terjadi di Israel yang mendapatkan vaksin Pfizer. Kemungkinan besar penurunan titer.
Hal ini menunjukkan, kemungkinan booster dengan gunakan #sinovac dosis ketiga, seperti yang dibuktikan di studi di China bisa tingkatkan kadar antibodi sampai 20 kali lipat, merupakan strategi yang bisa dipertimbangkan pada nakes yang tidak bisa dapat vaksin mRNA. @BudiGSadikin
Juga tunjukkan narasi yang coba dibuat oleh media “barat” vaksin inactivated dari China seperti Sinovac dan Sinopharm kurang efektif terbantah dengan sendirinya. Sepertinya ini lebih ke arah apapun vaksinnya setelah 6-12 bulan tetap membutuhkan dosis ketiga terkait varian Delta.
KABAR BAIK!!! Penyintas Lupus aman untuk Vaksinasi Covid-19.
Survei terkini terhadap 696 orang penyintas #lupus di Eropa menunjukkan vaksinasi Covid-19 aman untuk diberikan. Pada survei ini menggunakan vaksin seperti Pfizer, Sinovac, AstraZeneca dan Moderna.
@Lupusreference Survei ini menunjukkan vaksinasi Covid-19 tidak sebabkan flare pada penyintas lupus dan gejala ikutan pasca vaksinasi serupa dengan masyrakat umum. Sebagian besar gejala ringan/sedang, seperti nyeri lokasi suntikan dan pegal-pegal, serta tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu hanya 3% dari yang mendapatkan vaksinasi mengalami kekambuhan, dan hanya 0,5% membutuhkan perawatan karena kekambuhan. Sebagian besar kekambuhan berupa gejala sendi (90%) dan kelelahan (80%), semua sembuh sempurna.
BAGAIMANA PENGGUNAAN VITAMIN D3 YANG AMAN UNTUK ODAI?
Belakangan ini ada banyak kontroversi penggunaan vitamin D3 sebagai pencegahan Covid-19. Saya bahas dari segi penggunaan yang sudah terbukti dan merupakan bidang saya ya, yakni dalam terapi kondisi #autoimun dan #alergi.
1. Suplementasi vitamin D3 telah dibuktikan pada banyak penelitian bermanfaat menurunkan kekambuhan dan membantu mengendalikan berbagai kondisi autoimun/alergi,
2. Namun demikian tidak digunakan dalam dosis tinggi, apalagi sampai kadar toksik >100 ng/mL, target yang baik adalah antara 50-80 ng/mL atau 125-200 nmol/L (PERHATIKAN SATUAN),