Bertemu guru 1
Bertemu dengan guru saat hati galau gundah gulana itu sungguh menentramkan. Banyak pertanyaan2 di hatiku, kenapa begini kenapa begitu, kenapa hidupku gini amat?kenapa orang itu gitu amat sama aku?kenapa di hidupku harus ketemu orang ini?bla bla bla.
Bertemu dengan guru saat hati galau gundah gulana itu sungguh menentramkan. Banyak pertanyaan2 di hatiku, kenapa begini kenapa begitu, kenapa hidupku gini amat?kenapa orang itu gitu amat sama aku?kenapa di hidupku harus ketemu orang ini?bla bla bla.
Dan tanpa aku curhat, sambat beliau ini seperti tau isi pikiran dan hatiku. Lalu beliau bercerita panjang lebar, memberikan petuah2nya.
" Kita itu mesti belajar ridho, nggak usah bahas ikhlas itu ketinggian. Ridlo dulu...ridlo menerima hidup kita, ridlo menerima orang2 yg ada di sekitar kita, ridlo menerima situasi yg sedang dihadapi, belajar ridlo menerima semua yg menjadi bagian dari hidup kita?"
Dalam hatiku masih bertanya(maklum murid ngeyelan 😆), kenapa?kenapa aku mesti mengalami ini?kenapa hidupku nggak baik2 saja seperti si anu? Beliau melanjutkan..
"Kamu tau teratai...dia hidupnya di tempat yg kotor. Tapi dengan hidup di tempat kotor dia bisa menjadi bunga indah yg harum baunya."
(Dalam hatiku masih ngeyel 😆...tapi aku nggak mau hidup di tempat yg kotor). Beliau bilang...
(Dalam hatiku masih ngeyel 😆...tapi aku nggak mau hidup di tempat yg kotor). Beliau bilang...
" Teratai nggak bisa hidup di tempat yg bersih, nggak bisa dia hidup di aquarium. Bunga saja terkadang bisa tumbuh subur, berkembang indah mesti diberi pupuk kotoran kok. Terkadang apa yg menurut kita buruk malah membuat kita tumbuh.
Kalaupun ada orang yang jahat & benci sama kita, biarkan dia jahat, kita nggak usah ikut membenci dia. Biarkan. Hidup ini pilihan. Gini ya...saat kamu sakit kamu pilih menjalaninya dengan senang atau sedih? Saat kamu difitnah, kamu pilih menjalaninya dengan senang atau sedih?
Pilih senang...supaya apa, supaya Allah yang memberi kita hidup ridlo. Karena yg kita cari ridlonya Allah. Sekarang saya mau cerita tentang si X putri seorang ulama. Dia berkali kali gagal dalam pernikahan sampai 4x.
Apa bapaknya tau kalo endingnya bakalan seperti ini? Ya tau, tapi ini kan syariat. Terkadang hal menyakitkan, memalukan mesti dilalui dalam hidup ini."
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
