Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

Peristiwa Di Antara Nabi Nuh as Dan Nabi Ibrahim as

Kaum Tsamud

Nuh- Sam - Iram - Jatsir - Tsamud - kaum Tsamud

Jumlah mereka besar dan mereka kafir dan durhaka. Lalu Allah mengutus Nabi Shalih pada mereka.
Tsamud - Jadir - Ubaid - Masyij - Asif - Ubaid - Shalih

Versi lain tentang garis leluhur Nabi Shalih:
Tsamud - Iram - Kamasyij - Asif - Ubaid - Shalih

Ia menyeru agar mereka mengesakan dan hanya menyembah Allah.
Kaum Tsamud berkata: "Hai Shalih, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. QS. Hud 62
Allah memberi mereka umur yang panjang. Jika ada seseorang yang membangun rumah permanen dari lumpur lengket yang saling merekat, sampai rumah itu roboh termakan waktu, orangnya masih hidup.
Menyikapi kondisi seperti itu, mereka memutuskan membangun pemukiman di gunung. Dengan gigih mereka menatah/memahat gunung itu sehingga tercipta hunian yang nyaman. Mereka juga memiliki penghidupan yang melimpah.
Nabi Shalih tidak henti-hentinya menyeru mereka, akan tetapi hanya sedikit saja dari golongan marginal yang mengikutinya.

Ketika Nabi Shalih mulai menekankan seruan dan peringatannya, mereka mengajak Nabi Shalih untuk ikut pada perayaan hari besar.
Pada hari itu mereka mengarak berhala-berhala.

Tunjukkan pada kami bukti kebenaranmu. Berdoalah pada Tuhanmu, dan kami juga berdoa pada Tuhan kami. Jika yang terkabul adalah doamu, kami akan mengikutimu. Sebaliknya, jika doa kami yang terkabul, kamu harus mengikuti kami.
Baiklah, jawab Nabi Shalih.

Pada hari yang disepakati, mereka berdoa pada berhala-berhala itu agar tidak mengabulkan apapun permintaan Nabi Shalih.

Salah seorang pemuka kaum itu menantang Nabi Shalih agar mengeluarkan unta betina yang hamil sepuluh bulan dari batu.
Jika Nabi Shalih berhasil, mereka akan membenarkan seruannya.

Setelah Nabi Shalih membuat perjanjian dengan mereka, beliau mendatangi batu yang dimaksud, salat, dan berdoa pada Tuhannya.
Tiba-tiba batu itu bergerak seperti gerakan perut perempuan hamil lalu meledak dan keluarlah unta seperti permintaan mereka. Setelah itu unta betina itu melahirkan unta jantan yang besarnya sama dengannya.
Kaum Tsamud melihat itu semua. Dengan keajaiban itu, seorang tokoh bernama bernama Junda' bin Amr dan beberapa orang mengaku beriman.
Nabi Shalih berkata pada kaumnya:
“Ini seekor unta betina, ia berhak mendapatkan giliran minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.
Jika kalian melukainya Allah pasti membinasakan kalian".
QS. Asy-Syu'ara': 155.
Giliran minum itu dibagi satu hari untuk unta dan satu hari untuk orang-orang. Ketika giliran unta minum, tidak ada seorangpun yang menghalanginya dari sumber air, lalu mereka memerah susunya sampai memenuhi semua bejana.
Dan ketika giliran orang-orang mengambil air, mereka memalingkan unta itu agar tidak mendekati sumber air dan mereka juga menampung untuk kebutuhan air esok hari.

Lalu Allah memberikan wahyu pada Nabi Shalih, mengabarkan bahwa kaumnya kelak akan menyembelih unta itu.
Beliau memperingatkan mereka akan hal itu.

Mana mungkin kami melakukannya?

Jika bukan kalian sendiri yang melakukannya, kelak lahir seorang anak dari kalian yang akan menyembelihnya.

Apa tanda anak itu? Demi Allah, kami pasti membunuhnya jika kami temukan.
Anak itu pirang (cokelat terang), biru, cokelat kemerahan, lalu merah.

Di kota itu ada dua orang pria tua sakti/hebat. Salah satunya memiliki anak lelaki yang sudah ingin menikah, sedangkan yang lain tidak menemukan pria yang pantas menikahi putrinya.
Lalu dua pria ini menjodohkan anak-anaknya. Dari pernikahan ini lahir seorang anak yang dimaksud oleh Nabi Shalih.

Untuk mencari anak yang dimaksud, kaum Tsamud memilih dukun bayi dari kampung yang didampingi polisi untuk menolong persalinan.
Mereka memeriksa setiap bayi yang dilahirkan.
Ketika bayi itu ditemukan, para perempuan histeris dan berkata, "Inilah bayi yang dimaksud oleh Nabi Shalih".
Lalu para polisi hendak membawanya namun dihadang oleh dua kakeknya yang sakti. Mereka berkata, "Jika Shalih menginginkan bayi ini, kami pasti membunuhnya".
Bayi itu buruk rupa dan lebih cepat besar daripada bayi yang lain. Ia tumbuh dalam sehari seperti pertumbuhan bayi lain dalam sepekan.
Lalu berkumpullah sembilan orang pembuat onar. Mereka membunuh bayi-bayi setelah dilahirkan karena takut bayi itu kelak membunuh unta Nabi Shalih.

Belakangan mereka menyesali perbuatan itu dan bersumpah akan membunuh Nabi Shalih dan keluarganya.
Kita keluar sehingga orang mengira kita hendak bepergian. Lalu kita bersembunyi digua yg biasa dilewati Shalih. Ketika malam hari dan Shalih berjalan menuju masjidnya, kita bunuh dia. Lalu kita kembali bersembunyi digua dan sesegera mungkin membawa binatang kendaraan kita pergi.
Kita katakan kita tidak tahu menahu soal pembunuhan itu, pasti kaumnya percaya.

Biasanya Nabi Shalih tidak bermalam bersama keluarga dan kaumnya. Setiap malam beliau menginap di masjid.
Ketika orang-orang yang berencana membunuh itu masuk ke gua, batu besar menimpa mereka sampai binasa. Kemudian orang-orang yang mengetahui rencana itu datang ke gua dan mendapati mereka telah binasa. Mereka berteriak bahwa Nabi Shalih menyuruh mereka untuk membunuh anak-anak.
Konon, dalih sembilan orang yang bersumpah untuk membunuh Nabi Shalih setelah membunuh untanya, padahal beliau sudah memperingatkan adalah jika ancaman Nabi Shalih benar adanya, segera membunuhnya untuk menghindarkan diri dari ancamannya adalah tindakan yang benar.
Dan jika ucapan Nabi Shalih tidak benar maka ia sama dengan si unta yang layak mati.

Pada malam harinya, mereka mendatangi Nabi Shalih yang masih bersama keluarganya. Lalu malaikat menghancurkan mereka dengan lemparan batu hingga binasa.
Lalu teman-teman mereka datang dan mendapati mereka telah binasa.

Teman-teman orang-orang yang binasa itu menuduh Nabi Shalih yang telah membunuh mereka dan bermaksud balas membunuh Nabi Shalih. Lalu dihalangi oleh kerabat beliau.
Nabi Shalih telah memperingatkan kalian akan ancaman siksa. Jika dia benar, janganlah kalian menambah murka Tuhan. Jika dia berbohong, tentu kami akan menyerahkannya pada kalian.

Lalu mereka kembali dan meninggalkan Nabi Shalih.
Ada dua pendapat tentang orang-orang yang membunuh unta. Pendapat pertama mengatakan mereka bukanlah sembilan orang yang diceritakan di atas. Pendapat ke dua yang mengatakan merekalah pembunuhnya lebih valid.
Konon, pemicu pembunuhan unta adalah Qudar bin Salif yang nongkrong bersama sekelompok orang untuk minum tuak tidak menemukan air untuk mengoplos tuaknya karena pada hari itu adalah giliran unta minum di sumber air.
Lalu salah seorang dari mereka memprovokasi yang lain agar membunuh unta.

Versi lain menyebutkan, pemicunya adalah hasutan dua perempuan bernama Qatham dan Qubal. Qudar menyukai dan bercinta dengan Qatham, dan Mushada' menyukai dan bercinta dengan Qubal.
Pada suatu malam, Qatham dan Qubal mengatakan mereka tidak mau bercinta dengan Qudar dan Mushada' jika dua pria itu tidak membunuh unta. Dua pria itu menyanggupi lalu mengumpulkan teman-temannya untuk membunuh unta yang berada di sumber air.
Si celaka berkata pada salah satu temannya, "pergilah, lalu bunuhlah unta itu". Ia berangkat dan ternyata ia tidak sanggup membunuh unta itu. Begitu terus sampai tidak ada satu orangpun yang sanggup membunuh unta.
Akhirnya si celaka yg namanya berarti "raksasa perkasa" berangkat sendiri dan menyombong. Ia memukul betis unta sehingga ia tersungkur

Pembunuhan itu terjadi pada hari Rabu dan kebinasaan kaum Tsamud terjadi pada hari Ahad. Siraksasa perkasa celaka adalah orang pertama yg binasa
Ketika terjadinya pembunuhan itu, ada seseorang yang melapor pada Nabi Shalih, memintanya segera menyusul unta. Nabi Shalih datang dan orang-orang menemuinya seraya beralasan, "Yang membunuh adalah si celaka, kami tidak bersalah".
Carilah anaknya, kata Nabi Shalih. Jika kalian bisa menyusul dan mendapatkan anaknya, mungkin saja Allah akan mengampuni kalian dan urung menurunkan siksa-Nya.
Si anak unta ketika melihat induknya diganggu, ia berlari naik ke bukit kecil bernama Qarrah. Lalu berbondong-bondong mereka mengejar anak unta. Allah memberi wahyu pada bukit agar meninggi sampai setinggi terbangnya burung (sehingga anak unta itu tidak terkejar).
Nabi Shalih masuk ke kampung. Ketika si anak unta melihatnya, ia menangis dan mengeluarkan tiga gelembung. Nabi Shalih berkata, "setiap satu gelembung berarti masa satu hari".
“Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”
QS. Hud 65

"Tanda turunnya adzab adalah pada hari pertama wajah kalian menguning, memerah pada hari ke dua, selanjutnya menghitam pada hari terakhir".
Keesokan harinya, mereka mendapati wajah mereka semua, laki-laki perempuan, besar kecil, seperti disepuh. Pada hari ke dua wajah mereka memerah, dan pada hari ke tiga seperti dilapisi belankin (aspal).
Lalu mereka berkafan dan berbalsem. Balsem mereka adalah kesabaran dan kepahitan. Kafan mereka adalah kerendahan diri. Mereka menjatuhkan diri dan hanya melihat ke atas dan ke bawah. Mereka tidak tahu dari mana datangnya adzab.
Masuk pada hari ke empat, terdengar suara gelegar petir dari langit yang merontokkan jantung mereka.
sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS. Hud: 67)
Allah membinasakan keseluruhan mereka, dari barat sampai timur, kecuali seseorang yang berada di tanah haram. Tanah haram itu melindunginya. Konon ia bernama Abu Righal, ada pula yang berpendapat namanya Abu Tsaqif.
Sedangkan Nabi Shalih sendiri mengevakuasi dirinya ke Palestina. Kemudian berpindah dan menetap di Makkah sampai wafat. Umur beliau ketika itu 58 tahun. Beliau berdakwah selama 20 tahun.
Ketika Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan menuju Tabuk dan melewati perkampungan Tsamud, beliau melarang para sahabat masuk dan minum air dari situ. Beliau juga menunjukkan bukit tempat menghilangnya si anak unta dan sumber air yang mereka perebutkan dengan unta.
Sedangkan para pemegang Torah berasumsi bahwa tidak ada 'Ad, Hud, Tsamud, dan Shalih dalam keterangan Torah.

Ibnu Ishaq; Kisah tentang Tsamud dan 'Ad adalah kisah populer bagi orang Arab baik pada masa jahiliah maupun masa Islam, sepopuler kisah Ibrahim as.
Aku (Ibnu Atsir): Keingkaran para pemegang Torah akan Ad dan Tsamud tidak lebih mengherankan dibandingkan Keingkaran mereka pada kenabian dan kerasulan Ibrahim dan Keingkaran mereka pada Nabi Isa.
Nabi Ibrahim Dan Raja-raja Pada Masanya

Nuh - Sam - Arfakhsyadz - Qaynan - Syalakh - Ghabir - Falagh - Arghu - Sarugh - Nakhur - Tarikh - Ibrahim

Sejarawan memperdebatkan tempat lahir dan domisili Ibrahim muda.
Ada beberapa versi tentang tanah kelahirannya yaitu perkampungan Sus di Ahvaz (Iran), Babilon (Irak), Cuthah (Babilonia, Irak), dan Bahharan. Tetapi kemudian ayahnya mengajaknya pindah dari tanah kelahirannya.
Mayoritas sejarawan berpendapat bahwa Nabi Ibrahim lahir pada masa kekuasaan Numrud bin Kusy. Kebanyakan penutur kisah berpendapat bahwa Numrud ialah seorang pesuruh raja Izdihaq yang oleh beberapa sejarawan diasumsikan sebagai umat dakwah Nabi Nuh.
Akan tetapi mayoritas sejarawan berpendapat bahwa Numrud adalah seorang raja.

Ibnu Ishaq: Wilayah kekuasaan Numrud sangat luas dari timur ke barat. Ia berada di Babel (Babilon).
Konon hanya ada tiga raja yang menguasai seluruh jagat yaitu Numrud, Dzul Qarnain, dan Sulaiman bin Daud. Ada pula yang menyebut Bukhtunashor juga penguasa yang sama dengan mereka bertiga.

Akan tetapi nanti akan aku (Ibnu Atsir) jelaskan kesalahan klaim ini.
Ketika sudah dekat masa Allah mengangkatnya menjadi utusan (masa kelahirannya), dan di antara Ibrahim dan Nuh hanya ada Nabi Hud dan Nabi Shalih, para peramal mendatangi Numrud.
Kami menerawang seorang anak yang akan lahir di sebuah perkampungan dalam wilayahmu yang bernama Ibrahim. Ia akan memisahkan diri dari agamamu dan merusak berhala-berhala. Ia akan lahir pada bulan sekian tahun sekian.
Ketika masuk tahun yang disebut oleh para peramal, Numrud menahan semua perempuan hamil di negerinya kecuali ibu Ibrahim karena tidak nampak hamil. Lalu ia membunuh semua bayi laki-laki yang lahir pada tahun itu.
Pada saat ibu Ibrahim mulai merasakan kontraksi, pada malam hari ia keluar dari rumahnya dan bersembunyi di gua, lalu melahirkan di situ. Setelah selesai mengurus bayinya, si ibu menutup gua itu dan kembali ke rumahnya. Dan sesekali ia menengok bayinya.
Ibrahim dalam sehari tumbuh seperti pertumbuhan sebulan anak yang lain. Ibunya mendapatinya hidup dengan baik dan mendapat asupan dari menyesap ibu jarinya. Allah menaruh asupan bayi Ibrahim di ibu jarinya sendiri.
Dalam muqoddimahnya pada kitab ini, Syaikh 'Izzuddin Ibnu Atsir Al Jazari menjelaskan tentang pentingnya ilmu sejarah.

Beliau menyampaikan keprihatinannya akan adanya orang-orang yang mengaku berpengetahuan luas tetapi meremehkan pentingnya ilmu sejarah.
Mereka berasumsi bahwa sejarah itu hanya berfungsi sebagai cerita dan informasi saja.

Wallahualam
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

(Kisah ini masih panjang, tapi belum habis saya baca) Image

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

29 Sep
Saat Seorang Lelaki Yahudi Rindu Kepada Rasulullah ﷺ

Hari Sabat, adalah hari besar dimana para pengikuti ajaran Nabi Musa AS (pada masa Nabi ﷺ dikenal sebagai kaum Yahudi) dilarang melakukan aktivitas apapun kecuali untuk beribadah, berdzikir atau mempelajari kitab Taurat
Suatu ketika, seorang lelaki Yahudi yang tinggal di Syam mengisi hari sabatnya untuk mempelajari kitab Taurat. Ia menemukan dalam Taurat tersebut ayat-ayat yang menyebutkan tentang sifat dan keadaan Nabi Muhammad ﷺ.
Nabi yang diramalkan akan turun sebagai penutup para Nabi-nabi, sebanyak empat halaman. Ia segera memotong empat halaman Taurat tersebut dan membakarnya.

Saat itu memang Nabi ﷺ telah diutus dan telah tinggal di Madinah.
Read 43 tweets
28 Sep
Ada Juga Kisahnya Begini

KETIKA DUA HAFIDZ HADITS BEDA MADZHAB MELAKUKAN PERJALANAN JAUH

Al-Hafidz Abdurrahim al-Iraqi asy-Syafi'i (guru al-Hafidz Ibn Hajar al-Asqallani dan pentakhrij hadits-hadits Kitab Ihya Ulumiddin)
Pernah bersama-sama dalam satu rombongan dengan al-Hafidz Ibn Rajab al-Hanbali (murid Imam Ibn Qayyim)

Saat dalam perjalanan menuju negeri dimana Nabi Ibrahim as disemayamkan dan rombongan sudah mulai dekat.
al-Hafidz Ibn Rajab berkata: "Saya niat shalat di Masjid Ibrahim untuk menghindari larangan melakukan perjalanan ziarah makam (La Tusyaddurrihal) karena mengikuti madzhab Syaikh-ul-Hanabilah, Ibn Taimiyah".
Read 6 tweets
24 Sep
Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

Kaum 'Ad

Sudah dijelaskan sebelumnya tentang pembagian wilayah keturunan Nabi Nuh. Ada yang durhaka dan aniaya dan Allah mengirimkan utusan pada mereka lalu mereka mendustakan utusan itu.
yaitu dua suku keturunan Iram bin Sam, yakni suku 'Ad dan suku Tsamud

Nuh - Sam - Iram -Udl - Ad

Dialah yang disebut dalam Al-Qur'an Ad yang pertama (An Najm 50). Suku keturunan 'Ad mendiami daerah di antara pesisir Syihr Yaman dan Oman dan bukit-bukit pasir (ahqaf) Hadlramaut.
Mereka memiliki postur tubuh yang besar dan jangkung tak tertandingi.

Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan.
QS. Al A'raf 69
Read 35 tweets
23 Sep
Silsilah Nabi عَلَيْهِ السَّلَامُ Dan Beberapa Peristiwa Penting

Versi Wahb bin Munabih (Tabi'in, sejarawan, wafat 110 H)

Sam bin Nuh ialah leluhur bangsa Arab, Persia, dan Romawi. Ham menurunkan orang Sudan (ras kulit hitam).
Yafits menurunkan orang Turki dan Ya'juj dan Ma'juj
Ada juga yang menyebutkan bahwa suku Qibti (Koptik) adalah keturunan Qut bin Ham. Konon, alasan mengapa keturunan Ham berkulit hitam adalah karena pada suatu ketika Nabi Nuh tidur dan kemaluannya terbuka,
Ham yang melihatnya tidak menutupinya, dan ketika Sam dan Yafits langsung menutupi dengan pakaian ketika melihatnya. Ketika Nabi Nuh bangun dan mengetahui kejadian itu, beliau mendoakan keturunan ketiga anaknya itu.
Read 34 tweets
23 Sep
Mau nyelesain silsilah para Nabi, ada yg ngirim video ini.
Ya kheir, saya bahas sedikit menurut sepengetahuan saya, kalau terdapat perbedaan jangan dihujat, tapi mohon di luruskan 🙏🏿☕️

Adakah sifat WUJUD / وجود tercatat didalam Al Qur'an?
Siyaqul kalam itu membahas sifat 20. Coba dengarkan secara utuh. Kiai Said Aqil Sirajd membahas QUDRAT, SAMA', BASHAR, dll. Tapi, tidak ditemukan teks sifat WUJUD dalam Al Qur'an.
Bagi yang sudah lama mengkaji kitab kifayatul awam, syarhus showi ala jauharotit tauhid, ummul barohin beserta hasyiyahnya Ad dasuqi Insya Allah mendengar hal beginian ga kaget.
Read 26 tweets
22 Sep
Cucu Muhammad Said Ramadhan al-Buthi Rahimahullah, Menceritakan Hari-Hari Sebelum Kakeknya Syahid

Pada bulan terakhir sebelum syahid, beliau panggil cucunya dan berpesan: "pakaian ini melebihi kebutuhan ku, aku khawatir akan dihisab oleh Allah sebab (kelebihan) itu.
Carilah pelajar yang membutuhkan, dan berikanlah kepadanya...!".

Seminggu sebelum syahid, beliau bagikan semua simpanan hartanya

Pada Kamis sore, beliau mengisi taklim di Masjid sebagaimana biasa.
Sekira dua puluh menit pelajaran berjalan, ada seorang kriminal yang meledakkan bom di majlis tersebut dan menyebabkan lampu padam.
Read 7 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(