KATE NANG NDI KOEN?!
based on true story
Narsum : Desi via DM
Selamat malam admin dan pembaca mwv.mystic semua. Perkenalkan nama saya Desi. Pada kesempatan ini,saya ingin berbagi cerita pengalaman KKN yg saya alami bersama teman2 saya beberapa tahun yg lalu, tepatnya tahun 2013.
Sebelumnya, mohon maaf, saya hanya akan memberikan inisial pada nama daerah, instansi terkait, pulau dan lain lainnya demi menjaga privasi dan agar cerita ini tidak merembet kemana mana..
Tahun 2013, saat itu saya masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas negeri di kota M. Kala itu, salah satu tugas yang harus saya lakukan menjelang kelulusan saya adalah KKN.
KKN disini bukan dalam jumlah besar yang menyambangi desa terpencil ya, tapi lebih seperti kuliah kerja atau PKL, hanya saja di kampus kami ini tetap disebut KKN berdasarkan keputusan rektornya.
Akhirnya dibentuklah sebuah Tim KKN kecil yang berisikan 3orang. Kelompok itu terdiri dari Saya, Melati dan Mawar (bukan nama sebenarnya). Melati berasal dari Pulau M, kota P.
Sedangkan Mawar tinggal Gresik dari lahir, namun keluarganya berasal dari Pulau M, sama dengan Melati walau beda daerah, bukan di kota P.
Setelah berdiskusi untuk memilih lokasi, kami memutuskan untuk mengajukan proposal ke Dinas Pariwisata kota P, kota asal Melati sebagai tempat kami melakukan KKN nantinya.
Singkat cerita, proposal KKN kami disetujui oleh pak Kepala Dinas dan sudah ditentukan bahwa kami akan melakukan KKN selama 3 bulan di sana. Alhamdulillah, ketika yang lain masih bingung mencari lokasi, kami berhasil mendapatkannya tanpa kesulitan berarti.
Akhirnya kami bertiga berangkat ke kota P H-3 sebelum KKN dimulai. Kami sengaja pergi lebih cepat karena saya dan Mawar berencana mencari tempat kos terlebih dahulu.
Sebenarnya, ibu dari Melati sudah menawari kami untuk tinggal saja di rumah beliau dikarenakan jarak rumah beliau yang cukup dekat dengan kantor Dinas. Namun kami menolak karena sungkan, khawatir merepotkan.
Kami hanya meminta izin untuk menumpang tinggal sementara selama kami masih mencari tempat kos yang dekat dengan Dinas tempat kami KKN.
Tidak butuh waktu lama, setelah melakukan survei di beberapa lokasi kost, pada H-2 KKN, kami menemukan sebuah kost yang jaraknya hanya 10 menit jalan kaki menuju kantor dinas tempat kami akan KKN.
Akhirnya kami hanya tinggal di rumah Melati pada H-3 dan H-2. Sedangkan pada H-1, Saya dan Mawar pindah ke kostan baru kami itu.
Kostan kami ini bersebelahan dengan rumah ibu pemilik kost. Pintu dapur ibu kos ada disebelah kanan bangunan dan ketika ibu kos buka pintu belakangnya, bakal langsung berhadapan dengan kamar mandi kami.
Rumah ibu kos punya banyak jendela besar model rumah jaman dulu yang penutup nya terbuat dari kayu, model kupu kupu. Kesan rumah lama juga terasa di kostan kami karena pintu kamar juga terbuat dari kayu yang saat diketuk suaranya menggema.
Luas tanah terbuka di kostan itu cukup lebar, karena 2 bangunan rumah ibu kos dan kamar kos kami ini ada pas di tengah2 tanah sedangkan di sekitar bangunan banyak ditumbuhi mayoritas 3 jenis pohon, yaitu pohon mangga, bambu kuning dan singkong.
Sebenarnya kami punya tetangga kanan kiri tapi karena disekitar rumah dibangun pagar tembok yang cukup tinggi dan juga ada kawat berduri di atas temboknya, jadi kesannya terisolasi begitu.
Di hari pindahan, saya berkenalan dan langsung akrab dengan 2 penghuni kos lainnya yang sudah lebih dahulu menghuni kost tersebut, sebut saja Sari dan Ratna. Keduanya bekerja sebagai SPG kosmetik di supermarket dekat kos kami itu.
Obrolan dan perkenalan kami dimulai saat saya mendapati keduanya sedang melepas sepatu mereka ketika hendak masuk ke rumah. Waktu itu hanya saya yang ada di luar karena Mawar masih merapikan kamar yang akan ia tempati.
"Baru pulang kerja mba?" sapa saya kepada Sari dan Ratna sore itu saat mereka memasuki pekarangan rumah yang dibalas dengan hangat oleh keduanya. Percakapan kami pun berlanjut sekitar 30 menit-
obrolannya seputar asal, tujuan kami berada disana, dan akan berapa lama ngekost di kamar tersebut. Obrolan kami cukup lama sampai akhirnya terhenti saat suara adzan magrib berkumandang. Saya pamit kepada keduanya untuk kembali ke kamar.
Sebelum masuk ke kamar, saya sempat mengintip ke dalam kamar Mawar yang sedari tadi tidak terdengar suaranya. Oh ya, untuk urutan posisi kamar kami itu yg paling depan kamar Sari, Mawar, Saya, Ratna, satu kamar kosong, baru kemudian kamar mandi bersama yg berada paling belakang.
Ketika saya mengintip kamar mawar sambil lewat menuju kamar saya, ternyata mawar sedang tertidur dengan wajah ditutupi bantal dan menghadap tembok. Saya sempat heran melihat mawar tertidur saat adzan magrib seperti ini, karena saat kuliah di kota M pun kami juga tinggal 1 kos,-
-dan diantara penghuni kos yang lain, Mawar adalah yg paling rajin ibadah dan selalu melarang kami untuk tidur sore apalagi mendekati Magrib.Tapi mungkin kali ini dia kelelahan setelah beres-beres kamar dari pagi.
Tidak enak mengganggu, Saya pun berencana membangunkan dia setelah saya selesai mandi.
Saya masuk ke kamar, mengambil handuk dan peralatan mandi, lalu pergi ke kamar mandi. Namun ketika saya sampai, pintu kamar mandi masih tertutup dan masih terdengar orang mandi di dalamnya.
Saya pun menunggu di depan kamar mandi sambil memperhatikan keadaan sekitar kost kostan ini yang dipenuhi bambu bambu kuning.
"apa bagusnya sih bambu kuning kok ditanam di mana2?" pikir saya dalam hati setelah menyadari banyaknya tanaman itu di pekarangan rumah pemilik kos.
Hampir di setiap sudut pekarangan ditanami bambu kuning dan malah membuat suasana menjadi gelap.
Tidak berapa lama, orang yang berada di dalam kamar mandipun membuka pintu dan keluar. Namun saya benar benar kaget melihat bahwa yang keluar dari kamar mandi itu adalah Mawar.
"Hah?? Bentar, bukannya kamu masih tidur tadi? Kok cepet banget udah di kamar mandi? " tanya saya keheranan.
Namun Mawar hanya menjawab sambil berjalan melalui saya "Ga ilok lah tidur magrib2, sek aku sholat dulu" (ga baik tidur maghrib maghrib, udah saya mau sholat dulu)
Ah, mungkin tadi memang Mawar lewat depan kamar tapi saya tidak menyadari. Saya berusaha meyakinkan diri sendiri tentang kemungkinan paling logis yang bisa terjadi. Tapi jujur rasanya tidak mungkin,karena perasaan tadi saya cuma sebentar mengambil handuk dan keluar lg untuk mandi
Aneh... atau saya salah liat ya? Saya lalu lanjut masuk ke kamar mandi sambil masih dengan keheranan.
Malam itu setelah sholat magrib, Melati, satu rekan KKN saya yang memiliki rumah di kota ini, datang untuk diskusi ke kos.
Kami bertiga berkumpul membicarakan tentang persiapan KKN yang akan kami mulai besok hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Setelah diskusi kami selesai dan menyadari hari mulai larut, Melati kemudian meminta izin untuk pulang.
Namun sebelum Melati pulang, Mawar mengingatkan Melati untuk sholat Isya terlebih dahulu. Melati pun mengiyakan nasehat itu dan bergegas ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Namun belum lama Melati pergi, dia kembali lagi dengan setengah berlari kecil dan langsung masuk ke dalam kamar Mawar, tempat kami berdiskusi sebelumnya.
"Kamu ngapain lari-larian sih Mel? " tanya Mawar agak kesal.
"Ga papa, eh aku baru ingat disuruh pulang cepat sama mama. Aku sholat di rumah aja ya. Pamit pulang dulu semua, Assalamualaikum" jawab Melati tergesa-gesa, sambil menyandang tasnya dan berlalu keluar kamar.
Kami bahkan belum menjawab salamnya namun Melati sudah menstater motornya dan tancap gas dgn sangat terburu buru. Kami sempat dibuat bingung dgn tingkah laku Melati namun memilih untuk tidak membicarakannya, mungkin memang ada hal urgent yg baru ia ingat ketika ambil wudhu tadi.
Akhirnya Mawar dan saya mengambil wudhu dan menunaikan sholat Isya berjamaah, setelahnya kami memutuskan untuk tidur agar hari pertama KKN besok kami bisa maksimal dan fokus.
Saya kembali ke kamar saya, lalu tidur dengan sangat tenang. Udara terasa sejuk dan suasana diluar sangat tenang tanpa ada suara suara pengganggu apapun. Hal ini memudahkan saya untuk terlelap dengan cepat. Sampai pada tengah malam..
“krincing… krincing…”
Ditengah-tengah tidur, saya mendengar suara krincing lonceng dari arah luar kamar. Saya sempat mengira yang saya dengar hanyalah bunga tidur semata.
Saya membuka sedikit mata dan menyimak dengan seksama suara itu. Awalnya saya masih yakin tadi hanya mimpi karena suara lonceng itu kini tidak terdengar lagi, namun kemudian..
“krincing… krincing…”
DEG!
Suara itu benar benar ada dan saya saat ini tidak dalam kondisi tidur! Saya 100% sadar.
Namun semakin saya mencoba membuka mata dan fokus mendengarkan sumber suara, saya semakin yakin akan suara lonceng itu sungguh ada dan berasal dari luar kamar.
Tidak hanya itu, selain suara lonceng, saya juga mendengar suara ringkihan kuda. Suaranya semakin jelas, suara khas delman, dan suara itu seperti sedang bolak balik mengitari pekarangan rumah..
Saya hanya terpaku di atas kasur sambil mendengar suara ringkihan kuda yang diiringi krincing lonceng yang memecah keheningan malam disela sela suara detik jam dinding.
Saya berusaha merasionalkan apa yg saya dengar,mungkin tetangga ada yg berprofesi sebagai penarik delman dan berangkat kerja pagi2? Saya lalu melihat jam dinding, pukul 02.30 pagi. Ya pasti ada tetangga yg berprofesi penarik delman dan menaruh kudanya dekat kost kami, pikir saya.
Namun asumsi positif saya seketika buyar saat mendengar suara hentakan tapal kaki kuda berjalan mendekat dan berhenti tepat di depan kamar. Lalu disusul dgn suara langkah sepatu yang beradu dengan lantai keramik. Seperti seseorang bersepatu heels yang turun dari posisi yg tinggi.
“tak!... tak.. tak…”
Suara langkah sepatu itu mendekat ke arah pintu kamar saya dan berhenti tepat di depan pintu. Dari celah bawah pintu, saya melihat bayangan seperti seseorang sedang berdiri diluar menghadap ke arah kamar saya..
Keringat dingin mulai membasahi punggung saya. Dalam sunyinya kamar sambil menahan tangis dan gemetar, saya menutupi wajah dengan selimut. Saya berharap untuk bisa tertidur saja secepatnya!
Berbagai surat pendek berusaha saya baca agar apapun yang sedang berdiri di depan kamar untuk segera pergi! Saya terus membaca doa dan surat surat yang saya hapal sambil menangis tanpa mengeluarkan suara.. hingga entah pada pukul berapa tepatnya, saya tertidur
Paginya saya hampir bangun kesiangan jika saja Mawar tidak membangunkan saya. Ingin rasanya saya langsung menceritakan pengalaman dini hari tadi kepada Mawar tapi saya tahan. Saya tidak mau membuat kegaduhan di hari pertama KKN dgn cerita mistis.
***
Seminggu sudah saya tinggal di kos tersebut. Alhamdulillah, Saya sudah tidak pernah mendengar suara delman dan derap sepatu itu lagi. Sempat saya ceritakan kepada ibu saya di rumah melalui telepon mengenai kejadian yang saya alami,
namun ibu hanya menjawab "mungkin mau kenalan saja nduk, ga perlu takut berlebihan" dan setelah seminggu tidak ada lagi gangguan, saya jadi meyakini kalau benar mungkin mereka hanya ingin berkenalan.
Untuk mengurangi rasa takut, saya juga meminta izin kepada ibu kos untuk mengganti bolam kuning di kamar dengan bolam putih yang lebih terang. Iya, ibu kos suka sekali pakai bohlam warna kuning yang berwarna temaram dan memberi kesan redup.
Seluruh bangunan pakai lampu ini, termasuk kamar kost, kata ibu kos untuk kasih efek dingin. Ibu cuma pasang 1 lampu led putih di depan rumah sebagai lampu jalan. Akhirnya setelah mengganti bohlam, saya sudah mulai merasa tenang tinggal di kos tersebut.
Beberapa waktu berlalu hingga pada suatu malam, saat saya tengah terlelap tidur, saya tersentak bangun saat mendengar suara ketukan keras dari pintu kamar. Dengan mata yang masih setengah terpejam, saya menyahut dari dalam kamar "Ya?.. Siapa?.."
"Mawar. Desi, anterin ke kamar mandi dong " terdengar suara mawar dari luar.
Tanpa pikir panjang, saya bangun dari kasur dan membukakan pintu. Saya dapati mawar di depan kamar dgn kaki yang tidak bisa diam seperti menahan pipis.
Dengan tergesa-gesa, dia minta diantarkan ke kamar mandi untuk buang air kecil.
"Duh War, ke kamar mandi situ aja kok minta diantar toh? " jawab saya kesal karena Mawar sudah mengganggu tidur saya untuk hal sepele seperti ini.
"Ayo desi anterin", Mawar menarik tangan saya ke arah kamar mandi. Saya bahkan belum sempat memakai sendal namun Mawar sudah menyeret saya ke kamar mandi dengan cukup kuat.
"Bentar bentar mawar, jangan tarik-tarik" kata saya mencoba melepaskan genggaman Mawar yg terkesan sangat memaksa Namun Mawar seperti tidak mendengarkan apa yg saya katakan. Bahkan ia tidak menoleh ke belakang, saat saya mencoba menahan tarikannya untuk sekedar memasang sendal.
Mawar tetap menarik tangan saya dan saya coba menahan Mawar yang memunggungi saya.. hingga seketika saya menyadari …. RAMBUT MAWAR SEHARUSNYA TIDAK SEPANJANG ITU!!!
Rambut mawar itu lurus sebahu. Namun wanita yg sedang menarik tangan saya ini memiliki rambut yang panjang melebihi pinggang dan ikal bergelombang, namun dengan wajah Mawar!
"Astagfirullah!! Mawar! Mawar!!! " teriak saya sambil menahan tarikan tangan wanita itu lebih keras lagi.
Wanita itu lalu berhenti berjalan namun tetap menggenggam pergelangan tangan saya dengan erat dan tanpa menoleh ke belakang.. lalu tanpa melihat ke arah saya, wanita menyerupai Mawar itu mengeluarkan suara suara bergumam yang berat dan rendah
“HMMM HHMMM HH MMM” sambil menggoyang goyangkan kepalanya secara patah-patah.
Saat itu saya berteriak sejadi-jadinya sambil menangis. Saya jatuh terduduk di lantai tapi makhluk itu tidak mau melepaskan genggamannya.
Nama seluruh penghuni kos saya panggil satu per satu dengan teriakan yang tercekat karena ketakutan
“MAWAAARRRR!!! MBA RATNAAA!!! MBA SARIIIIIIII!!!!” teriak saya memecah kesunyian malam itu.
Beberapa detik kemudian terdengar suara kunci pintu yang dibuka dan penghuni kost lainnya keluar hampir secara bersamaan dan melihat kearah saya yang masih dipegangi oleh sosok menyerupai Mawar itu
"ASTAGHFIRULLAH DESIII YAA ALLAH!!" teriak mereka hampir bersamaan.
Sosok itu bukan imajinasi saya semata karena mereka pun melihat sosok wanita yang sedang memegang tangan saya. Bedanya, di pandangan mereka, sosok yang menarik tangan saya berwujud kuntilanak..
Setelah itu, sosok itu melepaskan genggamannya dari tangan saya dan melayang cepat masuk ke dalam kamar mandi sambil tertawa melengking cekikan.
Mawar berlari ke arah saya dan menolong saya berdiri. Sedangkan Sari dan Ratna berlari ke arah rumah ibu kos dan menggedor gedor pintu belakang rumahnya sambil menjerit panik.
Mawar terus menanyakan kronologis kejadian yang saya alami, namun saya kesulitan untuk menceritakan detailnya karena saya belum bisa menghentikan tangis ketakutan yang saya rasakan. Tubuh saya masih gemetar, pandangan saya berbayang dan jantung saya berdetak sangat kencang.
Tidak berapa lama, ibu kos datang dengan wajah cemas bersama Ratna dan Sari lalu mengajak kami semua masuk ke rumahnya.
Saat inilah akhirnya kami jujur dan saling bercerita tentang kejadian2 mistis yg terjadi di kostan tersebut dan ternyata tidak hanya saya yg mengalami..
Dimulai dari Sari, yang menjadi penghuni pertama di kos ini, pada satu minggu pertama sejak menghuni kos, ia selalu diganggu oleh suara wanita yang setiap pukul 3 pagi mengetuk pintu kamarnya sambil memanggil-memanggil namanya..
"Saaar sariii, lapo saaar. Sariiii" (Saaar sariii, sedang apa saar? Sariiii) dan sari tidak pernah menggubris panggilan itu atau sekedar melihat ke luar jendela kamarnya karena ia tau hanya ia penghuni kos tersebut.
Ratna, yang menjadi penghuni kedua kos ini setelah Sari pernah suatu ketika tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba terbangun pukul 1 dini hari dan ketika berusaha memejamkan mata kembali, dia mendengar suara cicak yang sangat keras dari arah ventilasi kamar.
Ketika dia melihat ke arah sumber suara, dia melihat wajah seorang wanita tanpa kornea mata sedang melotot ke arahnya namun dengan mulut yang menyeringai lebar dibalik ventilasi kamar yang berada 3 meter dari tanah.
Rambut wanita ini terlihat mengembang berantakan dan terdengar suara decakan cicak dari bibirnya yang menyeringai itu.. “ck..ck..ck..ck…”
Mawar, yang saya kira adem-ayem saja hidupnya selama tinggal disini, malah pernah diganggu saat sedang wudhu di kamar mandi. Ketika sedang mengambil wudhu, dari belakangnya ada suara wanita yang sangat berat berkata
"Seng bersih lek raup, cek iso ndelok aku" (yang bersih kalau cuci muka, agar bisa melihat aku) dengan nada mengejek dan suara tawa cekikikan melengking yang identik dengan suara tawa kuntilanak..
Setelah saling menceritakan gangguan2 itu, ibu pemilik kospun akhirnya bercerita dan mengaku sebenarnya dia juga baru saja menempati rumah ini lagi. Rumah ini adalah warisan orangtuanya yang sudah lama sekali kosong. Beliau sebelumnya merupakan PNS di kota B, dan tinggal disana.
Baru setelah pensiun, beliau memutuskan kembali ke kota P dan tinggal di rumah warisan orangtuanya ini.
Menurut ibu kos, kamar yang kami tempati ini dulunya merupakan kamar tidur bagi ibu kost bersama dengan saudara-saudaranya.
Beliau memiliki 6 saudara. Karena rumah induk hanya memiliki 3 kamar, maka orangtua beliau membangunkan 5 kamar baru yang terpisah daripada harus merenovasi rumah utama, kamar inilah yang kami tempati sekarang.
Malam itu walaupun kami sudah duduk bersama, namun suasananya masih mencekam. Tidak ada yang berani pergi dan kami baru berani kembali ke kamar masing2 saat adzan subuh berkumandang. Sedangkan saya dan mawar langsung berdiskusi apakah kami pindah saja dan mencari kos baru atau--
--bertahan karena KKN kami masih menyisakan 1 bulan lagi sebelum berakhir.
Akhirnya, saya menelfon ibu saya di rumah dan menceritakan semua kejadian mengerikan yg saya alami sambil menangis. Diakhir, saya meminta pendapat beliau apakah sebaiknya saya pindah atau meneruskan saja.
Tentu saja ibu meminta saya untuk pindah saja dari kos itu dan mencari kos lain daripada hal hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
Singkat cerita, Saya dan Mawar sepakat untuk pindah dari kos tersebut dan untuk sementara waktu tinggal di rumah Melati.
"Iya, udah bener kalian pindah aja dari kos itu, kamar mandinya aja ga beres. Gimana mau wudhu kalau ada kuntilanak nangkring di atas bak mandi? Mana melotot lagi!" jelas Melati di rumahnya saat kami berencana pindah dan menjelaskan penyebabnya.
Saat itu terjawab sudah mengapa Melati sempat batal wudhu dan sholat isya di kos kami waktu itu.
Saya dan Mawar memutuskan untuk bermalam semalam lagi di kos itu sebelum mengungsi ke rumah Melati. Alasannya, hanya untuk beres-beres seluruh barang kami sebelum pindah. Tidak hanya saya dan Mawar, namun Sari dan Ratna pun berusaha untuk mencari tempat kos yg baru--
--karena takut apabila harus tinggal berdua saja di kos itu.
Mengetahui kami akan pindah, ibu kos juga tidak menahan kami dan memaklumi ketakutan kami. Beliau mengizinkan kami pindah walau sisa uang 2bulan yang sudah kami bayarkan di depan tidak dikembalikan.
Walaupun sayang juga, tapi kami merasa uang sewa itu tidak sebanding dengan teror yg akan kami alami jika tetap berada disana...
Malam terakhir di kos, saya begitu bersemangat untuk tidur lebih awal agar keesokan harinya bisa bangun lebih pagi dan segera keluar dari kamar ini.
"Please tinggal semalam lagi.., jangan ada gangguan apa -apa ya", harap saya dalam hati.
Namun harapan tidak sesuai kenyataan.
Karena malam itu, setelah tertidur, saya kurang ingat jam berapa tepatnya, saya tiba-tiba terbangun karena mendengar suara orang yang sedang bergumam. Saya kurang jelas mendengar apakah suara yang saya dengar adalah suara wanita atau laki-laki karena begitu berat dan rendah.
Namun ketika saya membuka mata, saya melihat sosok yg seumur hidup tidak akan bisa saya lupakan...
Saya melihat sosok wanita dengan postur yang cukup tinggi, menggunakan daster berwarna merah yang lusuh, rambut gimbal panjangnya menyentuh lantai dan mmenutupi sebagian wajahnya.
Sosok itu berdiri menghalangi pintu dan membelakangi saya, bergoyang-goyang seperti gerakan seorang ibu yang sedang menimang bayi… dan suara gumaman yang saya dengar itu berasal darinya..
Tubuh saya terpaku, rasanya ingin memejamkan mata kembali namun mata saya serasa dipaksa utk tetap melihat ke arahnya. Hingga akhirnya gumaman itu berhenti dan dengan suara berat sosok untuk berkata..
"KATE NANG NDI KOEN? " (mau kemana kamu? ) disusul dgn suara tertawa nyaring..
dan itulah suara terakhir yang saya dengar sebelum pandangan saya menghitam dan tak sadarkan diri. Pagi harinya, saya ditemukan oleh Mawar sedang pingsan di dalam kamar tepat di balik pintu.
Tidak lama setelah bangun dari pingsan, saya mengalami demam tinggi. Mata saya terpejam namun air mata tidak berhenti keluar dari sudut mata saya. Ibu saya yang ditelepon oleh Mawar, akhirnya datang menjemput saya ke kota P.
Rencana awal untuk tinggal sementara di rumah Melati agar bisa tetap melanjutkan KKN akhirnya batal karena saya harus pulang dan tidak jadi meneruskan KKN.
Namun di rumah pun, demam saya tidak kunjung turun bahkan setelah seminggu pasca kepulangan saya dari KKN itu, kondisi saya masih sama, walaupun sudah banyak obat yang saya konsumsi.
Akhirnya atas saran dari salah satu teman ibu, saya diputuskan untuk diobati melalui metode ruqiyah pada salah satu Ustadz. Menurut penjelasan dari ustadz yang meruqyah saya, ada sosok jin jahat berwujud kuntilanak yang mengikuti saya dari kos tersebut hingga ke rumah saya.
Alhamdulillah, Saya bisa sembuh setelah menjalani 3 kali ruqiyah walaupun saya harus melakukan kkn ulang di tempat yang baru.
Sampai saat ini, saya tidak tau siapa sosok wanita itu dan kenapa kos itu begitu mengerikan.
Apakah ada hal lain yang ditutupi oleh ibu kos? atau memang hanya karena rumah tersebut telah lama kosong tak berpenghuni sehingga ditinggali oleh "mereka", saya juga tidak bisa menyimpulkan..
Bagaimana dengan kedua teman saya? Saya terakhir bertemu dengan Melati ketika ia menikah, dan setau saya dia tidak memiliki sosmed karena permintaan suaminya. Sedangkan Mawar, terakhir kali bertemu dengan saya pada 2015 dan sudah putus kontak sejak itu.
Sementara Sari dan Ratna kami tidak pernah berhubungan lagi sejak saya dan Mawar pindah, namun mereka adalah saksi dari betapa mengerikannya teror di rumah kos tersebut..
Saya harap teman teman saya saksi hidup pengalaman saya ini, Sari,Ratna, Mawar dan Melati membaca juga cerita ini dan mungkin akan mempertemukan kami lagi.. karena saya yakin, mereka pun akan sulit melupakan pengalaman mengerikan di kos tersebut dan juga beberapa hal horror yg --
--mereka alami sendiri dan tidak diceritakan malam itu. Semoga mereka semua hari ini masih sehat, dan tidak mengalami gangguan apapun..
Sekian cerita dari saya. Maaf jika ada kesalahan atau detail cerita yg tidak bisa saya sampaikan.
Terimakasih bagi yang sudah membaca dan kepada admin. Semoga bisa mendapatkan pelajaran mengenai apa yang saya alami ini..
Selamat malam
TAMAT
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
"Kisah Dari Negeri Gajah Putih"
based on true story
a thread
Sebut aja namaku Bintang, dikesempatan ini, aku mau berbagi pengalaman horror yg aku alami pada 2011 lalu. Saat itu aku dan keluargaku berencana pergi liburan ke Negeri Gajah Putih, Thailand.
Namun sebelum masuk ke setting waktu saat aku di Thailandnya, terlebih dulu aku akan ceritakan kejadian aneh yang menimpa keluargaku waktu baru mau ikut tour, saat kami masih di Indonesia.
Halo, perkenalkan, sebut saja aku Ani, asal Bandar Lampung. Cerita ini adalah pengalaman masa kecilku bersama ibuku yang bernama Tri.
Saat itu sekitar tahun 2005, aku masih duduk di kelas 3 SMP. Ibu adalah seorang single parent karena bapak sudah tiada sejak aku baru berumur 5 tahun. Keadaan ekonomi kami saat itu bisa dibilang buruk. Aku membutuhkan biaya sekolah dan keperluan sehari hari yang tidak sedikit,
Sebelum thread dimulai, gw mau honorable mention dulu kepada buminusantara, kalian bisa menonton bahasan lokasi lokasi yang akan gw sebutkan disini pada video berikut :
Gunung Tidar merupakan salah satu gunung yang secara ketinggian, sebenarnya tidak begitu tinggi dan berada di Magelang. Gunung ini tidak dikenal karena pendakiannya, namun Gunung Tidar dikenal dengan sebuah gelar sebagai Paku Tanah Jawa.
APAKAH NABI MUHAMMAD PERNAH MEMBUNUH LAWAN SAAT PERANG?
an islamic thread
Nabi Muhammad bin Abdullah shalallahu alaihi wa salam, merupakan Rasul terakhir yang dipercaya oleh umat Islam. Ibadah, sikap, tindak tanduk, dan kebiasaannya ditiru oleh pengikutnya sejak beliau masih hidup hingga ratusan tahun setelah beliau wafat.
Dari sekian banyak ajaran Islam, terdapat sebuah ibadah yang disebut jihad di jalan Allah. Banyak orang mengeneralisasikan jihad sebagai perang yg mengangkat senjata serta penumpahan darah bagi orang orang yang tidak beragama Islam. Padahal sejatinya tidak demikian.
Alex, Iqbal Latief dan Gagah Pribadi. Kisah 3 Sahabat di Tragedi Pendakian Gunung Slamet, 1985
a thread
Sebelum memulai ini, gw mau menyampaikan.. Cerita ini diangkat dari kisah nyata yang diceritakan langsung oleh narasumber. Harap hormati setiap keputusan dan sikap yang diambil dalam jalannya cerita nantinya dan jangan menyalah nyalahkan.
Narasumber sudah bersedia dan mengizinkan mwv mystic menyebarkan cerita ini berupa naskah atas apa yang beliau sampaikan. Bagi teman2 yg sudah membaca/menonton di portal lain, harap ditahan dulu share linknya dan mohon hormati kami yang sudah membuat tulisan cerita ini-
Misteri Soekarno, Kehidupan Pasca Kematian dan Hubungannya dengan Sang Ratu Samudera
a myth thread
Nama Soekarno, Sang Proklamator negara ini masih menjadi pembicaraan banyak orang hingga sekarang. Kharismanya yang luar biasa dan bagaimana ia mengukir sejarah baik hitam maupun putih membuat pengagumnya begitu banyak dari masa kemasa.
Dibalik kehidupan pribadinya yang kontroversial, Soekarno juga memiliki banyak misteri yang mengundang rasa tidak percaya, namun dipercaya oleh banyak Sukarnois. Sekarang kita akan bahas sedikit sisi yang keluar dari literatur sejarah namun juga identik dengan sosok beliau.