Sekarang, kematian begitu dekat (wabah, musibah alam, dll.), tapi justeru kematian datang paling sering di atas tempat tidur. Nah, Rasulullah mengajarkan kita membaca doa ini sebelum tidur (setelah baca QS. al-Mulk) agar kematian kita diridai.👇
«Ya Allah, aku pasrahkan diriku kepada-MU, aku palingkan wajahku kepada-MU, aku serahkan urusanku kepada-MU, aku berlindung pada-MU dengan berharap kasih-sayang dari-MU dan perlindungan dari murka-MU, tidak ada tempat berlindung
1.) Salah satu kekeliruan orang dalam menilai agama orang lain adalah membaca salah satu ayat dalam kitab suci itu, lalu menghakiminya dengan cara pandang kekinian.
2.) Kesalahan orang-orang yang benci Islam di Eropa itu: ia mencatut satu ayat, lalu mengatakan Islam itu x, y, z. Di antara yang sering dicatut & disalahpahami adalah QS. 8:60. Dengan ayat ini, pembenci jahil itu ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama kekerasan.
3.) Dg kata lain, Islam berdasarkan ajarannya di dalam Alquran memerintahkan umatnya untuk berbuat kerusakan.
Tentu, orang2 itu tidak tahu & tidak bisa membedakan mana ayat perang dan mana ayat damai, mana ayat-ayat yang lunak dan mana ayat-ayat yang keras, krn tidak belajar.
1.) Sering ditegaskan & diulang berkali2 oleh Ulama bahwa tidak ada kata khilafah dlm Alquran. Yang ada KHALIFAH, itu dia 2 tempat, a.l. di QS. Albaqarah, yg bermakna scr umum: orang yg selalu berbuat baik u/memperbaiki keadaan & memelihara kebaikan itu.
2.) Berikut kutipan dr bbrp kitab tafsir, lgsg saja disalinkan teks Arab, di mana arti KHALIFAH itu sgt beragam, tdk berarti KHILAFAH spt dlm ideologi HT.
A.) Muhammad Amin al-Syinqithi dlm Adlwâ’u al-Bayân (Dâr ‘Alam al-Kutub, 10 jilid, jilid I, hlm. 57) menjelaskan khalifah:
3.) ialah "Adam yg gantikan bangsa jin u/ menata/atur dunia"
وقيل: لأنه صار خلفًا من الجن الذين كانوا يسكنون الأرض قبلـه، وعليه فالخليفة: فعيلة بمعنى فاعل. وقيل: لأنه إذا مات يخلفه من بعده، وعليه فهو من فعيلة بمعنى مفعول. وكون الخليفة هو ءادم هو الظاهر المتبادر من سياق الآية.
Jujur saja, saya tidak cerdas/pintar, tapi saya TEKUN BELAJAR. Byk sekali orang pintar/cerdas, tp meremehkan proses belajar & ketekunan, akibatnya mrk tidak berhasil meraih cita2 mrk. Parahnya lagi, mereka masih bangga dg 'masa lalu' & hidup dalam tempurung angan masa lalu itu.
Selain itu, sbg santri, sy sangat takzim kpd guru-guru/kyai/ustad/masyayikh saya & orang berilmu. Saat mengaji dg Alimul Allamah Betawi KH. Muhammad Syafii al-Hazami, sy selalu pakaikan sandal beliau ke kakinya saat mengaji di al-Asyiratul Syafiiyyah atau Masjid Ni'matul Ittihad.
Saat nyantri 'kilat & kalong' di Tebuireng, sy takzim dg pr Kyai: sll duduk paling depan jk ada pengajian (walaupun seringnya tdk paham) alm. Gus Ishom, alm. Kyai Syansuri Baydlawi, alm. Kyai Ishaq Latif, & pr ustaz lainnya, & tiap hari selalu ziarah ke maqbaroh Hadratus Syaikh.
Artikel ilmiah @BurhanMuhtadi & @MarcusMietzner ttg "Mitos Toleransi NU" harus ditanggapi scr ilmiah, bukan dg sikap menolak. Anggap saja itu sbg kritik bagi NU agar lebih mawas diri tidak terlena dg politik dg tetap fokus pd dakwah, pendidikan, kesehatan, & aksi2 kemanusiaan. 👇
Masjid, musholla, lembaga pendidikan, kalangan akar rumput, masyarakat perkotaan, kampus umum, LAZNAS (Rumah Zakat, ACT, DD, dll.), dll.: semua ini digarap oleh gerakan TARBIYYAH dari Ikhwanul Muslimin yg skrg sudah memiliki dua partai: PKS & Partai GELORA.
Ke depan, NU akan semakin tergerus dg politisasi agama ala Ikhwanul Muslimin PKS & GELORA. Lihat sj 20 tahun dari sekarang.
Jd, artikel yg mengkritik NU justru harus dihargai dlm rangka membuka mata bhw politisasi agama oleh gerakan TARBIYYAH hrs ditanggapi dg langkah cerdas NU!
Orang banyak salah kaprah dg ungkapan "jangan putus tali silaturahim" dg dalil hadis ttg keharaman memutus tali silaturahim. Yang diharamkan memutus tali silaturahim itu jika Anda memutus hubungan dg orang2 baik, tapi kalau sama orang jahat, itu malah wajib!
Begini maksudnya:
Anda punya tetangga jahat yg mau membunuh Anda,
Anda punya teman yg akan memperkosa anak Anda,
Anda punya mitra yg menipu Anda,
Anda punya kenalan yg berzinah dg istri/suami Anda,
Lalu Anda bilang 'jangan putus tali silaturahim,' itu namanya Anda junun (gila) atau ahmaq (moron)!
Justeru AGAMA mewajibkan Anda untuk menjauhi kejahatan dan orang-orang jahat!