Tempat Kongko dan Ruang Kreatif Baru di Gedung Kantor Pos
Salah satu keunikan dari Pos Bloc adalah lokasinya yang berada di gedung tua peninggalan Belanda. Dulunya, gedung ini berfungsi sebagai kantor pos terbesar di Hindia Belanda.
📷: IG Posblocjkt
Oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, gedung tersebut telah ditetapkan menjadi Bangunan Cagar Budaya kelas A.
Jimmy Saputro, CEO Pos Bloc Jakarta, mengatakan bahwa pihaknya ingin para pengunjung Pos Bloc bisa memiliki pengalaman berkunjung yang autentik, hangat, dan menyenangkan.
Ia pun berharap Pos Bloc bisa mendorong wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang dan mengenal sejarah kawasan di sekitarnya yang selama ini hampir terlupakan.
Pos Bloc memiliki konsep sebagai ruang kreatif yang inklusif bagi komunitas lokal. Selain jadi tempat kongko, kawasan tersebut juga akan jadi ruang untuk diskusi, pertunjukkan musik, dan mewadahi berbagai usaha kreatif di bidang kuliner, film, fesyen, dan kriya.
Handriani Tjatur Setijowati selaku Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia mengatakan bahwa aset Pos Bloc ini memang milik Pos dan menempati bangunan bersejarah yang orisinal.
Ia berharap bangunan bersejarah tersebut bisa hidup kembali dan mendekatkan lebih banyak anak muda dengan Pos Indonesia.
Jika berkunjung ke Pos Bloc, Anda akan melihat deretan toko yang menjual berbagai produk lokal, mulai dari makanan, pakaian, hingga barang antik.
Di sana pun terdapat ruang untuk diskusi dan bekerja. Hal seru lain yang bisa dicoba adalah berfoto dengan mesin pengambil gambar otomatis, yaitu Photomatics.
Ada pula sebuah ruangan yang akan difungsikan sebagai venue musik bernama Pos Bloc Live House. Menurut penuturan Wendi Putranto selaku Program Director, musik yang akan ditampilkan di Pos Bloc akan berbeda dengan M Bloc.
Nantinya, pengunjung akan dimanjakan dengan musik-musik bergenre jazz, hawaiian, hingga keroncong.
"Itu yang akan kami coba kenalin lagi ke anak muda lewat tempat ini. Bisa dibayangkan Nonaria, White Shoes and The Couples Company, sampai Mocca main di sini. Band yang lebih laidback di sini. Mudah-mudahan bisa melahirkan artis baru seperti di M Bloc," ujar Wendi.
Wendi mengungkapkan harapannya agar Pos Bloc bisa menjadi game changer untuk menghidupkan kembali dinamika kreatif di kawasan Pasar baru dan berdampak baik pula pada lingkungan sekitarnya.
Yuk yang mau tahu tempat wisata baru di Jakarta, klik artikelnya yaaa
Ronny Pasla, Legenda Kiper Timnas yang Pernah Gagalkan Pinalti Pele
Ronny Pasla, begitu asing bagi pecinta sepak bola, Namun, ia adalah legenda penjaga gawang tim sepak bola Indonesia. Saat masih aktif bermain, ia merupakan salah satu kiper yg diperhitungkan.
📷: Suarakinantan
Sosok kelahiran Medan, 15 April 1947 itu sudah berhasil mempersembahkan banyak gelar untuk Indonesia. Beberapa di antaranya ialah membawa Indonesia juara di Piala Agakhan di Bangladesh tahun 1967, Merdeka Games 1967, Saigon Cup 1970, hingga Pesta Sukan Singapura tahun 1972.
Bahkan, ia pernah dianugerahi sebagai atlet terbaik Indonesia pada 1972 dan penjaga gawang terbaik dua tahun kemudian. Malahan, pada masa emasnya, Ronny sempat disandingkan dengan kiper legendaris Uni Soviet, yaitu Lev Yashin.
Bangunan Kolonialisme hingga Jadi Tempat Persatuan Asia-Afrika
Terletak di ruas Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka merupakan salah satu landmark utama kota Bandung. Gedung ini awalnya merupakan bangunan Societeit Concordia.
📷: Commons Wikimedia
Yaitu tempat rekreasi dan sosialisasi sejumlah ekspatriat Belanda yang bermukim di Bandung pada masa pendudukan Belanda.
Societeit Concordia merupakan Perkumpulan Pertanian Bandung (Bandoengsche Landbouwvereniging) yang semula beranggotakan 18 orang.
Pada 1895, untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan hiburan, Societeit Concordia pindah ke bangunan megah di Jalan Pedati (kemudian lebih dikenal sebagai Jalan Braga atau Bragaweg).
Etnobotani dari bahasa Yunani ethnos, yang berarti orang dan tumbuhan-tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungan tumbuhannya.
📷: Shutterstock
Konservasi dan pelestarian tumbuhan berbasis kearifan lokal masyarakat Baduy, sudah tercermin dari cara hidup yang masih tradisional dan sederhana, seperti melakukan budidaya, reboisasi, dan melakukan tebang pilih supaya hutan tetap terjaga keseimbangannya.
Masyarakat Baduy mengangap bahwa wilayah mereka adalah sebagai inti jagat, dianggap memiliki hak untuk tetap terpeliharan dan tidak tergangu oleh perubahan. Gangguan itu akan membuat ketidakseimbangan alam semesta, termasuk diri mereka sendiri.
Tanaman Air Endemik Kalimantan yang Jadi Primadona Akuaskap
Bucephalandra merupakan nama ilmiah tanaman air yang sejak beberapa tahun terakhir sangat populer dan banyak diminati oleh kalangan pencinta akuaskap tidak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia.
📷: Bucephalandra
Melansir KlikHijau, nama Bucephalandra sendiri diberikan karena tanaman ini memiliki bentuk bunga yang sepintas menyerupai tanduk banteng. Faktanya, tanaman ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2014 oleh seorang kolektor tanaman air asal Jepang bernama Nakamoto.
Tanaman yang umumnya disebut dengan nama Buce ini dikenal sebagai tanaman air endemik khas Kalimantan, sehingga membuat tanaman tersebut juga kerap disebut dengan nama Buce Kalimantan atau Buce Borneo.
Kudapan Nikmat yang Melegenda dari Sumedang Sejak 1917
Salah satu pabrik tahu Sumedang yang terkenal adalah Tahu Bungkeng. Anda pun bisa langsung berkunjung ke pabriknya di Jalan 11 April dekat Taman Telur, Sumedang.
📷: Dadang kosasih
Tahu Bungkeng sudah ada sejak tahun 1917 dan kini telah berusia lebih dari 100 tahun. Meski demikian, citarasa tahunya tetap terjaga dari masa ke masa.
Sejarah Tahu Bungkeng tak lepas dari kisah seorang imigran dari China bernama Ong Kino dengan istrinya. Pasangan ini sudah mulai menggeluti usaha produksi tahu dari tahun 1917 dan usahanya diteruskan oleh sang anak, Ong Bung Keng.
H Agus Salim, Diplomat Poligot yang Memilih Melarat Sepanjang Hidup
Ketika sang penghuni, Agus Salim, wafat pada November 1954, kediamannya hanya berupa rumah sempit di gang sempit yang masih berstatus sewa.
📷: IG (Sandiwarapemuda)
Padahal banyak jabatan yang pernah dirinya dapatkan, anggota dewan Volksraad, diplomat ulung yang meraih pengakuan internasional pertama bagi RI, dan Menteri Luar Negeri era revolusi.
"Sangat boleh jadi tidak ada tokoh bangsa yang semelarat namun sebahagia Haji Agus Salim. Hatta masih punya rumah di kawasan Menteng. Agus Salim boro-boro punya rumah. Sampai wafat dia tetap berstatus “kontraktor”," tulis Faisal Basri.