LUBABAH AL KUBRA BINTI AL HARITS رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
"WANITA MUSLIM PEMBERANI YANG MEMUKUL ABU LAHAB"
Nasabnya :
Lubabah Al-Kubra binti Al-Harits bin Hazn bin Bujair bin Al-Hazm bin Ru’aibah
bin Abdillah bin Hilal bin ‘Amir bin Sha’sha’ah bin Mu’awiyah bin Bakr bin Hawazin bin Manshur bin ‘Ikrimah bin Khashfah bin Qais bin ‘Ailan bin Mudhar Al-Hilaliyah.
Beliau lebih dikenal dengan kunyah yang diambil dari nama putra pertamanya,
Al-Fadhl, sehingga sebutannya adalah “Ummul Fadhl”.
Lubabah Al-Kubra binti Al-Harits adalah wanita yang sangat pemberani,
Beliau lah wanita yang pernah memukul Abu lahab sampai sakit hingga meninggal.
Ummu Fadhl adalah istri Abbas paman Rasulullah ﷺ.
Abbas adalah salah seorang sahabat yang pertama masuk Islam.
Namun, Abbas merahasiakan keislamannya.
Hal ini diungkapkan oleh Abu Rafi pelayan Abbas :
“Ketika Islam datang, Abbas memeluk agama Islam lalu diikuti oleh Ummu Fadhl dan saya. Namun Abbas merahasiakan keislamannya.”
Karena itu ketika hijrah Ke Madinah, Abbas dan Ummu Fadhl tetap tinggal di Mekah untuk memantau perkembangan Mekah.
Pernikahan Abbas dan Ummu Fadhl berbuah 6 orang anak lelaki yang mulia. Mereka adalah Fadhl, Abdullah, Ubaidullah, Mabad, Qatsam dan Abdul Rohman. Abdullah bin Abbas yang kemudian dikenal sebagai Ibnu Abbas, merupakan sahabat yang terkemuka yang banyak meriwayatkan hadits shahih.
Ketika Rasulullah ﷺ mulai mendakwahkan Islam,
Ummu Fadhl adalah wanita yang pertama kali beriman sesudah Khadijah binti Khuwailid.
Beliau turut berhijrah ke Madinah setelah berislamnya Al-’Abbas, sang suami.
Ummu Fadhl termasuk wanita yang berkedudukan tinggi dan mulia di kalangan
para wanita. Rasulullah ﷺ sering mengunjunginya dan terkadang tidur siang di rumahnya.
Peristiwa pemukulan Abu lahab oleh Lubabah Al-Kubra binti Al-Harits
Ummu Fadhl memiliki keberanian yang luar biasa.
Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika setelah perang Badar Ummu Fadhl
tengah memperhatikan budaknya, Abu Rafi', memahat batu di dekat sumur Zamzam.
Tiba-tiba datang Abu Lahab duduk pula di situ.
Abu Lahab tidak berangkat pada Perang Badar dan mewakilkannya pada
Al-’Ash bin Hisyam bin Al-Mughirah, sebagaimana kebiasaan pada waktu itu.
Saat itu orang-orang memperbincangkan tentang kekalahan kaum musyrikin pada perang Badar melawan kaum muslimin.
Ketika Abu Sufyan tiba sekembalinya dari Badar, Abu Lahab berkata:
“Datanglah ke sini anak saudaraku, sampaikan kepadaku berita dari Badar.”
Maka orang-orang pun mengerumuni Abu Sufyan.
Abu Sufyan berkata:
Demi Allah tatkala kami menjumpai mereka, tiba-tiba mereka tidak henti-hentinya
menyerang pasukan kami, mereka memerangi kami sesuka mereka dan
mereka menawan kami sesuka hati mereka.
Demi Allah sekalipun demikian tatkala aku menghimpun pasukan,
kami melihat ada sekelompok laki-laki yang berkuda hitam putih berada di tengah-tengah manusia, demi Allah mereka tidak menginjakkan kakinya di tanah.
”Abu Rafi yang mendengar cerita itu spontan berteriak,
“ Demi Allah, itu adalah malaikat”.
Mendengar ucapan Abu Rafi' tiba-tiba Abu Lahab mengepalkan tangan dan
memukul Abu Rafi' dengan kasar. Badan Abu Rafi' di tarik, dijatuhkan ke tanah dan Abu Lahab memukulinya.
Melihat hal itu, Ummu Fadhl mengambil tiang kemah yang menaungi Abu Sufyan
dan memukulkannya ke kepala Abu Lahab hingga berdarah.
Akibat kejadian itu Abu Lahab terluka parah,
baik secara fisik maupun mental karena dia menanggung malu yang teramat sangat.
Abu Lahab sempat meminta tolong pada beberapa orang yang ada di sekitarnya.
Tetapi tidak ada yang berani membela karena Ummu Fadhl tampak sangat marah.
Sejarah mencatat bahwa setelah kejadian itu, Abu Lahab mengalami sakit selama 7 hari dan setelah itu dia meninggal dunia karena penyakit bisul bernanah.
Begitulah contoh pribadi seorang muslimah yang pemberani. Keimanan yang melekat erat dalam hati telah membuat Ummi Fadhl
tidak berdiam diri ketika melihat tindak aniaya.
Periwayat hadits syarif Rasulullah ﷺ
Ummu Fadhl juga mempelajari hadits syarif Rasulullah ﷺ, dan ia meriwayatkan sebanyak tiga puluh hadits (Karena kemuliaan Rasulullah ﷺ, kata hadits sering tidak disebut hadits saja, melainkan juga ditambah kata syarif, yg berarti “yg mulia”
Tidak hanya hadits, semua hal yang berkaitan dengan Rasulullah ﷺ, penyebutannya juga sering diikuti asy-syarif).
Adapun yang meriwayatkan darinya adalah putranya, Abdullah bin Abbas ra
Tamam budaknya, Anas bin Malik ra dan yang lain-lain.
Ummu Fadhl meninggal pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.
Semoga bermanfaat🙏🏿🌹
📚Kisah Muhasabah Nabi ﷺ
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kerinduan Hati Sang Muadzin Rasulullah ﷺ Sayyidina Bilal Bin Rabah
Sudah begitu lamanya Bilal Bin Rabbah berada di Syam sepeninggalnya Rasulullah ﷺ. Dan pada suatu malam Bilal Bin Rabah sang Muazin itu pun bermimpi bertemu dengan Rasulullah ﷺ, Ia mendengar Rasulullah ﷺ :
"Alangkah keringnya hatimu wahai Bilal, alangkah gersangnya hatimu wahai Bilal. Sudah lama engkau tidak mengunjungiku, sudah lama engkau tidak berjumpa denganku. Tidak kah ada rasa rindumu terhadapku wahai Bilal"
Dan Bilal Bin Rabah pun terbangun. dari tidurnya dan berderailah air matanya. Kemudian dia mengangis dengan sangat keras dan seluruh saudara saudara Bilal Bin Rabah berkata kepada Bilal,..
"Ada apa wahai Bilal, ada apa engkau ini wahai Bilal..?"
Fitnah Keji Dari Pendaku Salafi Wahabi @Firanda_Andirja Yang Mengatakan Orang Tua Nabi SAW Di Neraka
Tidak ada satupun firman Allah Ta'ala maupun sabda Rasulullah SAW yang mengabarkan bahwa orang tua Rasulullah menyembah selain Allah.
Mereka yang bersikukuh atau ngeyel mengkafirkan orang tua Rasulullah adalah akibat mazhab atau metode pemahaman mereka selalu dengan makana dzahir sehingga mereka terjerumus pula mengingkari firman Allah Ta'ala yang artinya,
“dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang sholeh”.
QS Ali Imran [3] : 39
Imam Suyuthi menjelaskan Muhib Ath-Thabari dalam Dzakha’ir Al ‘Uqba dan Bazzar dalam musnadnya, meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata
Mengenal Lebih Dekat Sayyidah Aminah Binti Wahab (???-577H)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Kelahiran
Aminah menikah dengan Abdullah, tidak terdapat keterangan mengenai lahirnya beliau, dan menurut sejarah beliau meninggal pada tahun 577 H.
Ketika dalam perjalanan menuju Yatstrib untuk mengajak Nabi Muhammad mengunjungi pamannya dan kuburan ayah nya.
Aminah dilahirkan di Mekkah, Ayah Aminah adalah pemimpin Bani Zuhrah, yang bernama Wahab bin Abdul Manaf bin Zuhrah bin Kilab.
Sedangkan Ibu Aminah adalah Barrah binti Abdul Uzza bin Utsman bin Abduddar bin Qushay.
Pemimpin Para Ibu
Bunda Aminah adalah pemimpin para Ibu, karena beliau Ibu Nabi Muhammad yang di pilih Allah SWT sebagai Rasul pembawa risalah untuk umat manusia hingga akhir zaman.
IBLIS MENANGIS DI MALAM MAULID NABI BESAR MUHAMMAD ﷺ
Al-Hafidz Ibnu Katsir di dlam Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah, pada Bab Malam Kelahiran Rasulullah ﷺ, menyebutkan:
Bahwasanya Iblis Menangis sangat keras sebanyak empat kali : 1. Ketika Iblis dilaknat oleh Allah Swt ﷻ 2. Ketika Iblis diusir dari surga. 3. Ketika Rasulullah ﷺ dilahirkan, 4. Ketika Surat Al-Fatihah diturunkan".
Berbahagialah alam semesta menyambut kelahiran Rasulullah ﷺ , sang pembawa kabar gembira, penebar rahmat dan pemersatu umat. Rasa bahagia ini adalah sesuatu yang sangat manusiawi ketika mengingat kenikmatan yang telah Allah Swt ﷻ berikan kepada seorang hambaNya.
Sayyidah Zainab adalah
Putri Sulung Rasulullah ia menikah dengan Abul Ash putra Sayyidah Halah adik Sayyidah Khodijah istri Rasulullah.
Abul Ash bin Al-Robi datang kepada Nabi Muhammad ﷺ sebelum masa kenabian.
Abul Ash berkata: "Aku ingin melamar Zainab putri-mu yang paling dewasa".
(Ini adalah bentuk adab)
Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Aku tidak akan menerima lamaranmu, sebelum aku meminta kesediaannya".
(Ini adalah tanggung jawab wali)
Nabi Muhammad ﷺ kemudian menemui Zainab dan bersabda: "Putra bibimu (sepupumu) datang kepadaku, ia menyebut namamu. Apakah kamu bersedia untuk dijadikan sebagai istrinya?".