[utas] ๐—ฃ๐—ฒ๐˜๐˜‚๐—ฎ๐—ต ๐—•๐—ถ๐—ท๐—ฎ๐—ธ ๐—ž๐—›๐—ฅ. ๐—”๐˜€'๐—ฎ๐—ฑ ๐—ฆ๐˜†๐—ฎ๐—บ๐˜€๐˜‚๐—น ๐—”๐—ฟ๐—ถ๐—ณ๐—ถ๐—ป ๐—จ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐— ๐˜‚๐—ฟ๐—ถ๐—ฑ ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—š๐˜‚๐—ฟ๐˜‚

โ€œKalau ente tanya, siapa yang paling berpengaruh di antara guru-guru besar yang telah menempa saya. Wah, sulit bagi saya untuk membedakan.
Sebab semua berpengaruh di bidangnya masing-masing," tutur KH. Asโ€™ad Syamsul Arifin dalam Memoar Tempo edisi 2 September 1989.

Kalau ente tanya," lanjut Kiai As'ad, "berapa puluh kitab yang saya pelajari di pondok ketika itu. Saya juga sulit menjawabnya.
Tapi yang jelas, kitab-kitab yang pernah saya pelajari itu, serasa masih melekat dalam pikiran saya.โ€

Pernyataan Kiai Asโ€™ad tersebut, jika kita merujuk kepada tulisan KH Abdul Moqsith Ghazali, Wakil Ketua LBM PBNU, yang berjudul โ€œNasab Ilmu KHR Asโ€™ad Syamsul Arifinโ€,
di situ bisa dilihat betapa Kiai Asโ€™ad belajar kepada banyak guru dan mempelajari banyak kitab.

Di akhir tulisannya, Kiai Moqsid bahkan memberikan sebuah penegasan penting: โ€œSanad ilmu melalui KHR Asโ€™ad Syamsul Arifin adalah sanad yang tinggi,
lewat jalur ulama-ulama besar yang terhubung hingga ke Rasulullah SAW.โ€

Meski telah belajar kepada banyak guru besar, namun Kiai Asโ€™ad tak mau membandingan satu sama lain di antara guru-guru beliau itu. Sebab, guru memiliki peran yg sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Guru merupakan motivator terbaik yang harus dijunjung tinggi.

Memandang guru dengan pandangan bahwa masing-masing guru adalah sosok yang harus dimuliakan dan dihormati dengan keyakinan bahwa tiap guru memiliki derajat yang tinggi itu penting dan perlu.
Semua itu tak lain agar kita memperoleh keberkahan dari masing-masing guru.

Dengan demikian, tak membedakan antara satu guru dengan guru yang lainnya, sebagaimana dituturkan oleh Kiai Asโ€™ad,
merupakan salah satu adab utama murid terhadap guru yang perlu kita terapkan di dalam menuntut ilmu.

Nah, selain adab murid tehadap guru, Kiai Asโ€™ad juga memberikan nasehat bijaknya yang ditujukan khusus kepada para pengajar dan pendidik agar teguh dan lurus pada niat utama.
โ€œGuru yang mengajar, niatkan; Pertama, untuk menyebarkan ilmu. Kedua, kalau ada gajinya, diterima. Niatkan nafkah untuk dirinya dan keluarganya. Awas, jangan dibalik, yang pertama jadi yang kedua!!โ€
Menyebarkan ilmu selain merupakan upaya dakwah, sejatinya adalah usaha untuk membantu orang lain. Orang yang sudah tahu membantu kepada orang yang sementara belum tahu. Jadi spiritnya adalah memberikan kemanfaatan untuk orang lain serta bekerjasama dalam kebajikan dan takwa.
Jika kita telaah secara lebih jernih, petuah bijak Kiai Asโ€™ad sebenarnya adalah pedoman indah untuk semua profesi, tak harus guru. Bisa kita bayangkan jika semua profesi diniatkan: membantu orang lain.
Dengan membantu orang lain, kita telah berbuat baik kepada diri sendiri, sekaligus menjaga spirit kemanusiaan. Dengan menolong orang lain berarti kita selalu mengasah rasa kemanusiaan kita agar tidak tumpul, menjaga agar diri kita tidak semakin tertimbun oleh debu.
Wallahu aโ€™lam bish-shawabi.
Alfakir,
Ahmad Jauhari,
๐˜ข๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฎ๐˜ฏ๐˜ถ๐˜ด ๐˜—๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ๐˜ฌ ๐˜—๐˜ฆ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜ต๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ฏ ๐˜š๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ง๐˜ช๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜š๐˜บ๐˜ข๐˜ง๐˜ช'๐˜ช๐˜บ๐˜ข๐˜ฉ, ๐˜š๐˜ถ๐˜ฌ๐˜ฐ๐˜ณ๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ฐ, ๐˜š๐˜ช๐˜ต๐˜ถ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ฏ๐˜ฅ๐˜ฐ.

โ€ข โ€ข โ€ข

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
ใ€€

Keep Current with Sejarah Ulama

Sejarah Ulama Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @SejarahUlama

30 Nov
[utas]

Rais Am Jam'iyah Ahlith Thariqah Mu'tabarah An-Nahdliyiah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya mengingatkan, jangan pernah tinggal muthalaah (mengkaji). Selain itu, seorang santri meskipun telah menjadi ulama terkenal tetaplah bersikap sebagaimana santri di depan guru-gurunya. Image
Berikut tiga pesan Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan:

1. Gemarlah Mengkaji Kitab (Muthalaah)

"Ya, saya ingatkan agar kita jangan bosan muthalaah dan jangan bosan mengulang-ngulangnya walaupun kitabnya cuma sekali. Karena kalau rajin muthalaah dengan berkah muโ€™allif,
insya Allah difutuh (dibuka) oleh Allah SWT," tuturnya.

"Imam-imam kita itu karya-karyanya luar biasa, Imam Ibnu Hajar tiap malam baca shalawat sebanyak 20 ribu, Imam Nawawi 40 ribu, dan Syaikh Abi Zakariya al-Anshari tiap malam baca shalawat sebanyak 30 ribu,
Read 9 tweets
29 Nov
[utas] Kiai Abdul Hamid Pasuruan soal Kiai amplop

Suatu ketika Mbah Yai Hamid turun dari mobil dan disambut kerumunan ribuan umat islam..

Dari agak kejauhan ada seseorang mbatin dalam hatinya, "wah enak ya jadi kiai, kemana mana dikasih amplop, coba satu hari 3 tempat saja, Image
pasti sudah banyak itu"

Tiba2 mbah yai Hamid memanggil orang tersebut, orang tersebut pun kaget, wah kok bisa beliau memanggil saya diantara ribuan orang, kenal saya juga tidak.. Wah jangan2 saya itu wali.. ๐Ÿ˜…
Akhirnya orang itu mendekat ke kiai Hamid, lalu kiai Hamid bilang "nanti ikut saya ya!!"

Betapa bahagianya orang itu merasa dispesialkan kiai Hamid..

Ikut saya ya, nanti naik mobil bersama saya..

Tp ada syaratnya, kamu bawa gelas isi air ini dan jangan sampai tumpah..
Read 6 tweets
29 Nov
[utas]

Karomah Kiai Hasan Abdillah: Hadir Langsung di Dunia Nyata, Padahal Sudah Wafat

Ada beberapa cerita yang tidak mungkin terjadi jika dipandang secara akal. Akan tetapi, apa yang Allah SWT berikan pada kekasihnya tentu bisa saja terjadi.
Seperti yang diceritakan para alumni santri almaghfurlah KH. Hasan Abdillah. Para alumni santri tersebut mengaku kejadian semacam ini adalah bukti bahwa Kiai Hasan mengakui/ngakoni para santrinya dunia akhirat.

Diceritakan oleh Muhammad Sulhan, bahwa suatu malam ia pergi mengaji
di Barat pasar Glenmore, sedangkan istrinya di rumah. Tiba-tiba ada Kiai Hasan Abdillah datang ke rumah Muhammad Sulhan dan berpesan pada istrinya:

โ€œWengi iki ojo turu (malam ini jangan tidur)โ€ pesan Kiai Hasan.

Ketika Muhammad Sulhan pulang ngaji sekitar jam 02:00 dini hari,
Read 18 tweets
29 Nov
[utas]

AMALAN BAYI REWEL KH. UMAR MANGKUYUDAN

Suatu ketika ada salah satu cucu Kiai Umar bin Abdul Mannan asal Mangkuyudan, Solo, yang sangat rewel. Bahkan, setiap hari orang tuanya harus begadang hingga dini hari karena ulah sang bayi yang selalu menangis tersedu.
Penyebabnya pun tak diketahui dengan jelas dan berbagai cara yang telah dilakukan orang tua dalam rangka menenangkan sang buah hati, juga tak menuai hasil sama sekali.

Merasa tak tahan terhadap sikap sang anak, orang tua tersebut berinisiatif
untuk sowan kepada Kiai Umar agar disuwuk, didoakan supaya sang bayi mendapat ketenangan. Ia kemudian matur kepada kiai, โ€œMbah niki pripun,putra kula kok rewel sanget (Mbah ini bagaimana, kok anak saya rewel sekali)?โ€ Mendengar aduan orang tua sang bayi, Kiai Umar malah tersenyum
Read 9 tweets
27 Nov
[utas]

KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi (1951-2009), merupakan mursyid thariqah Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah yang juga seorang pengasuh Ponpes Al-Fithrah Kedinding, Kota Surabaya. Beliau putra dari KH. Utsman Al-Ishaqi. Image
Ulama kharismatik yang juga pemimpin Majelis Dzikir Al Khidmah tersebut, tercatat pernah belajar di Ponpes Darul Ulum Jombang, Al Hidayah Kediri, Al Munawir Krapyak dan Buntet Cirebon.
Selain mengasuh Al Khidmah, KH. Asrori awalnya hanya menerima beberapa anak yang dititipkan jamaah pengajian tarekat untuk belajar agama.

Lambat laun, semakin banyak jamaah yang menitipkan anaknya untuk belajar. Kiai Asrori kemudian berinisiatif memindahkan aktivitas tarekatnya
Read 5 tweets
26 Nov
[utas]

Sikap Tawadlu Mbah Hasan Mangli kepada Gurunya

Rasa tawadlu dan hormat yang demikian besar KH. Hasan Mangli (Mbah Mangli) kepada para kiai dan gurunya, sudah menjadi cerita yang banyak diketahui publik.
Salah seorang kiai pernah bercerita, bahwa dirinya melihat sendiri Mbah Hasan Mangli saat sowan ke ndalem KH. M. Arwani Amin, mulai dari teras sudah bersimpuh dan masuk ke ndalem sambil โ€˜โ€™ngesotโ€™โ€™ saking tawadlu kepada kiainya.
Cerita soal sikap tawadlu dan hormat yang demikian besar Mbah Hasan Mangli kepada kiai dan gurunya, juga diceritakan salah satu puteranya, Gus Ahmad Ridho. โ€˜โ€™Bapak Saya beberapa kali bilang, "(Saya bisa begini karena barokah dari kiai dan guru,
Read 9 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(