UTAS.
Selamat malam Indonesia Raya. Atas permintaan para netizen yg baik hati, di malam yg dingin ini saya akan cerita tth hal2 'misterius' yg sering dijumpai di Istana Kepresidenan yg usianya sudah ratusan tahun itu. Setuju?
Yang tdk suka dg topik ini sila skip aja. Gak usah nuduh saya bicara klenik.
Saya hanya akan cerita apa adanya yang pernah saya alami atau orang2 lain yg alami. Jika itu orang lain, pasti sumber pertama. Bukan cuma 'katanya'. Sila bikin kopi dulu. Pastikan pintu sdh terkunci.
Percaya boleh, tidak juga gak apa2. Anggap saja ini sekadar hiburan. Deal ya?
Jadi begini. Hingga akhir masa tugas, saya dinas di istana kepresidenan itu nyaris 30 tahun hingga saya mengundurkan diri atas permintaan sendiri karena sudah 'capek'. Pingin ngerasain jadi 'orang bebas'.
Jadi saya cukup mengenal tiap sudut istana.
Istana Kepresidenan itu ada 6. Di Jakarta, Bogor, Cipanas, Jogja, Tampaksiring Bali dan Pelabuhan Ratu Jabar.
Menurut pengalaman teman2, tak ada satupun yang tak punya cerita mistis.
Tapi kali ini saya akan cerita khusus ttg Istana Jakarta tempat saya bekerja puluhan tahun dulu.
Istana Jakarta, terakhir dihuni itu oleh Presiden Soekarno dan keluarganya. Pak Harto dan keluarga tidak tinggal di istana tapi tinggal di kediaman pribadi Jalan Cendana Jakarta. Jadi bisa dibayangkan suasana dan aura komplek istana ketika malam hari. Megah, bersih, tapi senyaap.
Di zaman Pak Harto gak ada staf istana di malam hari yg berani masuk ke bangunan istana. Selain mmgg gak ada perlunya juga krn selalu aja ada yg 'ganggu'. Paspampres aja kalo patroli komplek gak pernah sendirian. Minimal ber2/ber3. Tapi itu bisa jadi krn protap ya. Bukan takut.😊
Di era Orba itu saya sendiri juga gak pernah malam2 blusukan ke bangynan istana Merdeka atau Istana Negara.
Tapiiii, ketika Presiden Gus Dur dan keluarga memutuskan untuk tinggal di Istana demi untuk pertimbangan kepraktisan dan efisiensi, maka dimulailah cerita saya ini.
Di era Presiden #GusDur , saya jadi jarang pulang. Saya dikasih 1 kamar di Wisma Negara. Sebuah bangunan yg terletak di antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Bangunan tua 6 lantai berkamar2 spt hotel yg bertahun2 juga gak pernah dihuni. Aromanya khas ruangan kosong lama. Apek.
Benernya saya gak gitu nyaman. Tapi dari pada pulang balik Jakarta Bekasi tiap dini hari, ya sudah saya memilih menginap di Wisma Negara ini meski cerita mistis macam2 sudah puluhan kali saya dengar dr para pegawai istana.
Di istana itu sudah populer cerita tentang hantu seorang gadis kulit putih cantik jelita yang suka menggangu siapa saja. Minimal penampakan sekilas. Konon katanya gadis itu dulu bunuh diri karena hubungan asmaranya dg pemuda Indonesia tak direstui oleh ortunya, pejabat Belanda.
Cerita dr bbrp staf yg pernah melihatnya, katanya ia sangat cantik, rambutnya pirang dikepang dengan menggunakan rok panjang berenda-renda.
Ketika awal2 saya harus menginap di Wisma, saya berusaha keras membuang jauh2 mitos horor itu dr kepala saya. Lagian malam itu saya sudah sangat lelah. Jam sudah sekitar setengah 2 dini hari. Memang begitu kebiasaan Presiden #GusDur. Nanti bakda Subuh beliau sdh olah raga pagi.
Shg mlm itu usai tugas, dg langkah pelan dr Istana Merdeka saya menuju Wisma Negara untuk istirahat. Di halaman istana, saya melewati satu pohon Buni (Wuni) samgat besar yg juga angker. Kabarnya sering ada perempuan helantungan di atas sambil nangis2 lalu berubah cekikikan.
Terus terang saya agak jiper juga harus melewati bawah pohon rindang itu sendirian di malam buta ini. Sunyi senyap. Tapi saat itu rasa lelah saya mengalahkan rasa takut saya. Saya teruskan langkah saya sambil berdoa sekenanya. Saya gak mau mendongak ke atas pohon.
Alhamdulillah saya selamat melewati pohon ratusan tahun itu. Gak ada kejadian aneh2 meski auranya sangat2 mistis. Sekujur tubuh merinding semua.
Lalu sampailah saya di lobi Wisma Negara. FYI, dr 6 lantai gedung ini yang bukan terdiri dr kamar2 itu hanya lantai 6 yg berupa aula pertemuan. Di sana juga ada piano dan seperangkat gamelan Jawa yg konon sering bunyi sendiri.
Jadi ya sangat jarang orang ke lantai 6 karena memang gak ada perlunya. Shg lantai 6 ini adalah lantai yg paling horor. OB aja kalo harus bersih2 di situ selalu rame2 meski siang hari. Bayangkan.
Kembali ke laptop.
Sampai di lobi yg juga sepi temaram, saya pencet tombol lift. Lantai dimana kamar saya berada.
Gak gitu lama, 'Ting!'. Pintu lift terbuka. Aman.
Saya masuk langsung pencet tombol. Lantai 3. Tombol nyala, pintu lift nutup. Lift bergerak mulai naik perlahan. Suaranya khas lift tua. Ada dengungan rendah dan decitan sedikit. Sedikit goncangan juga
Saya perhatikan tombol mulai nyala semestinya. Dari Ground naik ke lantai satu. Tapi saat itu saya memang masih belum terbebas dr rasa merinding dari bawah pohon rindang tadi. Saya lirik kiri kanan, aman.
Saya perhatikan tombol terus nyala dari lt ground ke lt 1, lalu lt 2. Saya siap2 segera keluar dari lift ketika sampai lantai 3 karena memang rasanya makin gak secure. Tapiii.., ketika tombol lantai 3 nyala, lift gak berhenti seperti yg saya harapkan. Lift terus betgerak naik!😰
Saya panik. Refleks saya pencet berkali2 tombol nomor 3 tapi lift masih terus jalan naik dg suara mirip erangannya yg khas itu. Saya pasrah sudah. Ini pasti menuju lantai 6 yg legendaris itu. Duh Gusti.😭
Benar saja. Lantai 4 lewat, 5 lewat, lalu lantai 6 lift berhenti dg kagok krn berguncang sedikit. Saya diam saja mematung. Berharap pintu gak akan pernah terbuka. Beberapa saat diam. Tak ada yang terjadi. Saya berfikir saya akan pencet tombol nomor 3 spy lift langsung turun lagi.
Tapi sebelum rencana itu saya lakukan, dengan perlahan pintu lift terbuka perlahan.😭
Ting!
Saya saksikan ruangan di lantai 6 itu gelap gulita. Tapi dlm temaram saya masih bisa saksikan meja2 bundar dg bbrp kursi di tiap meja layaknya untuk jamuan atau pertemuan. Semua kosong sepi, kecuali satu meja di sudut kiri.
Di satu meja di sudut kiri itu alsaya lihat perempuan duduk sendirian membelakangi saya sambil menangis. Saya tahu dia menangis karena dia tertunduk di meja dan saya bisa mendengar isak tangisnya yg sungguh pilu. Lebih tepat ia sdg sesenggukan sendirian dlm kegelapan.
Peremluan muda itu memakai rok indah berenda-renda. Warnanya kurang jelas tapi warna terang. Rambutnya kuning emas dikepang apik.
Saya shock. Refleks tombol lift saya pencet berkali2 dg kasar spy pintu sgr menutup. Tapi lift tak bereaksi sama sekali.
Saya sebenarnya bukan tipe orang yg mudah takut dg hal2 seperti itu. Saya sdh pernah mengalami hal2 gaib sebelumnya. Tapi saat itu saya sangat panik. Yang saya takutkan saat itu adalah apa yg akan terjadi selanjutnya ketika saya dipaksa menyaksikan itu semua. Anything can happen
Ketika pencetan2 kasar tombol gak ada hasilnya, yg bisa saya lakukan saya pasrah sambil sekuat tenaga menahan kencing di celana.
Dalam momen yg bagi saya terasa sangaaat lama itu, kepala perempuan itu dg sangat perlahan beranjak dari muka meja lalu menoleh ke arah saya. 😱😭
Dalam temaram saya lihat dia masih sangat belia. Wajahnya cantik tipikal wajah gadis kulit putih eropa. Dg jemarinya, ia mengusap air matanya dengan anggun.
Saya masih mematung tak berdaya dg dengkul saya lemas semua.
Setelah itu, sorot matanya bergerak tertuju ke saya.
Ya Allah ya Rabbi...
Lalu ia tersenyum cantik sekali.
Dan hanya dalam sepersekian detik pintu lift tiba2 tertutup sendiri tueun ke lantai 3.
Malam itu, di kamar saya di Wisma Negara lantai 3, semalam suntuk perasaan saya, saya dengar sayup2 suara musik piano ditambah suara 'gemrengeng' banyak orang mirip orang sedang berpesta.
Itu tadi salah satu 'kejadian besar' yg saya alami di istana selain 'kejadian kecil2' yg sulit untuk diterima akal sehat.
Tapi anehnya, setelah kejadian malam itu, somehow saya tidak merasa takut lagi jika harus berkeliaran malam hari sendirian di istana.
Sekian, Bless you all.
Istana Kepresidenan Jakarta.
Foto dr Google, Halloriau.com.
Siang ini saya baca reply banyak yg tanya soal Wisma Negara. Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta itu pd dasarnya terdiri dari Istana Merdeka yg menghadap Monas, dan Istana Negara yg menghadap Jalan Veteran. Keduanya bangunan tua solid satu lantai.
Lalu ada bbrp bangunan susulan, diantaranya Wisma Negara yg terletak di halaman dalam Istana, bangunan 6 lantai yg dulunya dimaksudkan untuk menginap crew tamu negara tapi pd kenyataannya gak pernah dipakai. Jadi mirip hotel gitu.
Lalu ada juga bangunan 2 lantai di samping Istana Negara yg disebut dg Bina Graha. Dulu dipakai untuk kantor Pak Harto. Lalu ada bbrp bangunan kecil baru juga antara lain kantor Presiden SBY dulu. Jelas ya? 😊
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
UTAS.
Selamat malam Indonesia Raya.
Mhn ijinkan saya cerita kejadian bersama Presiden #GusDur yg buat saya sampai sekarang masih jadi misteri. Ini beneran saya alami sendiri, gak lebih gak kurang. Setuju?
Jadi gini. Presiden Gus Dur dulu itu punya kebiasaan Salat Jumat berpindah2 masjid. Tergantung pas dimana beliau saat itu berada. Dan setelah Salat Jumat biasanya dilanjutkan dg dialog bebas dg masyarakat. Tanya jawab bebas sebebas2nya. Tanpa skenario, tanpa sensor.
Makanya buat kita staf Istana utamanya Biro Pers dan Media, itu saatnya sport jantung. Kenapa? Karena biasanya ada statement beliau yg 'menghebohkan'. Yg bisa kita lakukan hanya pasrah kepada Yang Kuasa.
UTAS
Met malam Indonesia Raya.
Sesuai janji, sy akan ndongeng ttg para petugas yg sll melekat di sekitar Presiden, utamanya Paspampres. Pd umumnya kondisi ini gak jauh beda dg di berbagai negara lain. Tapi saya akan fokus di RI.
Saya juga akan cerita saat Pres #GusDur. Tarik sis!
Jadi begini. Sebelumnya saya jelaskan dulu sebenarnya presiden itu 'makhluk' apa shg dia dijaga dg begitu ketat.
Pertama, menurut konstitusi presiden itu bukan simbol negara. Simbol negara itu ada empat: bendera, lambang negara, lagu kebangsaan dan bahasa. Presiden tidak termasuk
Jika bukan simbol negara, lalu kenapa presiden dan wapres begitu 'istimewa' shg harus mendapatkan fasilitas protokoler dan pengamanan dg tingkat maksimal? Apa bedanya dg pejabat tinggi negara lainnya?
Bedanya adalah presiden itu sebenarnya adalah 'sebuah lembaga tinggi negara'.
Selamat malam Indonesia Raya.
Sesuai janji kmrn, saya akan teruskan kisah asmara @fullmoonfolks dan @elwa, episode lamaran.
Warning: Yang sekiranya kurang kuat mental mending gak usah ikut baca.
Selamat menikmati.
Tarik Sisssssss.
Semongko! 😊
Stlh 'perbincangan berat' semalam dg Bhaga & Ibunya, siang itu saya msh gelisah. Saya memikirkan kalimat2 apa yg akan saya sampaikan ortunya Lika. Ingat, We have nothing to offer.
Saya nyapu halaman, nyabutin rumput, nyuci mobil, dll., sambil nginget2 dosa saya di masa lampau.
Saya menyibukkan diri sampai sore sampai isteri saya mengingatkan sdh saatnya siap2 pergi menemui orang tua pujaan hati Bhaga yg katanya 'harus ia nikahi' itu
'Yah, ayo siap2. Kita jangan sampai telat. Gak enak'.
Bhaga juga trus muncul ke teras rumah stlh dipanggil ibunya.
UTAS.
Selamat malam Indonesia Raya. Sesuai janji, saya akan ungkap gimana ceritanya @fullmoonfolks bisa sampai menikahi @elwa.
Meski ada pihak yg dm saya untuk menggagalkan ini tapi saya akan jalan terus krn udah janji dg rakyat.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi para jomblo.
Sebelumnya saya kasih tahu dulu sosok spt apa Bhaga itu. Gak terlalu beda dg kedua adik laki2nya, @brahmastrabs dan @theliquorlip, Bhaga sosok yg tidak gitu suka dg aturan. Shg bagi orang awam, sejak abg dia masuk kategori sosok yg 'mbeling'.
Eh gak ding. Mbeling buangeeet!😣
Karena mbeling dan mainnya jauh2 entah kemana, menjadikan dia sosok yg cukup mandiri. Dia jarang sekali cerita atau minta bantuan jika ketemu masalah. Dia berantem atau demo digebukin FPI sekampungpun saya tahunya dr orang lain.
Dia sangat jarang ngajak ngobrol masalah pribadi.
Ktk Pres #GusDur perintah kita untuk masukkan demonstran2 muda ke istqna, dg segenap keberanian saya tanya beliau, 'Ijin Bpk Presiden, mrk 'cuma' mahasiswa gak jelas asal usulnya'.
Itu pertama kali dlm sejarah Presiden menerima demonstran.
Beliau jawab, ' Mas, mrk warga negara'
Ya udah ini jadi thread ya. Jadi utas.
Presiden langsung sdh perintahkan perwakilan demonstran untuk masuk ke istana bertemu Presiden.
FYI, selama ini dlm puluhan thn gak pernah ada cerita Pres menerima demonstran di istana.
Lalu bagaimana? Tentu perangkat presiden kalang kabut.
Pihak Paspampres keras tidak setuju. Bagaimana nanti kalau wakil demonstran itu bicara keras thd Presiden? Gimana kalo mrk gak sopan? Memang tugas Paspampres itu melindungi keamanan Presiden fisik dan non fisik. Maka seratus 'gimana' lainnya muncul. Intinya mrk kurang setuju.
Karena TV rusak gak bisa nonton Netgeo Wild, maka saya mau cerita aja ttg seorang tentara pejabat Setneg di zaman Orba yg di kantor galaknya naudzubilah tapi takut banget sama isterinya. Pada pingin denger gak?
Jadi gini ceritanya.
Kejadian ini di era Orde Baru akhir tahun 80an. Saat itu banyak sekali jabatan2 strategis di birokrasi dan kepala daerah diisi oleh tentara/militer. Dulu hal spt itu disebut sbg Dwi Fungsi ABRI yg pada era Presiden #GusDur dicabut.
Mungkin 'saking semangatnya' dg program itu, kualifikasi seseorang thd jabatan yg akan diduduki seringkali tidak diperhatikan. Asal dia tentara dg pangkat cukup dianggap mampu menduduki jabatan tsb.
Salah satunya adalah bos saya di kantor Setneg.