“Urusan kita seluruh umat Islam fokus pada satu hal: membebaskan Masjidil Aqsha dan kota Al-Quds (Baitul Maqdis) yg dengan begitu kita akan hidup bermartabat, matipun lebih bermartabat.”
—Syaikh Raid Salah di depan rumahnya #شيخ_الأقصى @ShehabAgency
Berbulan-bulan disekap di penjara penjajah zionis israel, tidak ada satu katapun yang mengeluhkan keadaan pribadi. Fokus pada kepentingan umat dan Dinullah.
Dengan izin Allah,
20 menit lagi bebas.. #شيخ_الأقصى
Rakyat Palestina detik2 ini sedang bersiap menyambut pembebasan Syaikh Raid Salah, yang akan langsung digelarkan karpet hijau, orasi, unjuk rasa, syukuran dan pawai. Foto: Arsip #شيخ_الأقصى
Pengacara Syaikh Raid Salah, Khaled Zabarka menekankan, rezim penjajah Zionis gagal menghadirkan bukti-bukti nyata atas berbagai tuduhan “menghasut” dan telah selama 17 bulan merampok hak azasi Syaikh Raid dengan menyekapnya di penjara sel isolasi.
Laporan: First Qibla
Setelah berbulan Kota Baitul Maqdis (Jerusalem) dikepung Muslimin, Patrik Sophronius sadar: harus takluk.
Dia minta Umar datang sendiri menerima kunci kota.
Ada riwayat: di depan pintu kota, Sophronius menghitung tambalan baju Umar untuk memastikan dialah sang Pemenang.
Setelah yakin, Sophronius bukakan pintu dan serahkan kunci tanda takluk kepada 'Umar - yang diyakini "membebaskan warga Kristen dari penjajah Aelia (Baytul Maqdis) yaitu Romawi, melepaskan warga Yahudi dari penjajahan Romawi, dan mengembalikan eksistensi mereka di kawasan itu."