Anda mungkin tak percaya bahwa sosok Soeharto yang pada suatu saat dulu pernah sangat berkuasa sekaligus sangat ditakuti itu ternyata juga punya rasa takut.
Bukan pada sesama jenderal. Itu perkara mudah baginya. Lihat saja Petisi 50 yang terdiri dari banyak petinggi militer yang pernah tak sepakat dengannya dapat dia buat tak berkutik.
Pada seorang anak muda bernama Budiman Sudjatmiko dia pernah merasa frustasi.
"Apa buktinya?"
Pak Harto bukan tipe yang senang dengan banyak bicara. Lirikan mata dengan tanda tertentu sudah lebih dari cukup sebagai perintah bagi anak buahnya untuk melakukan sebuah maksud tertentu.
Tapi tidak terkait Budiman. Pada sosok muda yang berhasil membuatnya murka, pak Harto pernah sampai harus berkomentar :
"PRD itu apa? Setan gundul, organisasi tanpa bentuk yang sekarang sudah menampakkan diri.”
Itu adalah perintah TEGAS yang segera harus diterjemahkan oleh anak buahnya tanpa jeda dengan jawaban nanti apalagi besok.
Dan maka, tak lama kemudian PRD pun di PKI kan.
Dan maka perintah tembak di tempat pada sosok Budiman dikeluarkan saat secara resmi dia dan kelompoknya ditetapkan sebagai dalang pada kerusuhan 27 Juli 1996 di Kantor Pusat PDI Diponegoro 58 Jakarta.
Bukan hanya itu, sedemikian paranoidnya rezim itu pada pengaruh Budiman, bahkan sebuah lagu anak-anak yang sangat terkenal saat itu pun sampai harus diubah liriknya.
Lagu karangan Ibu Sud berjudul PERGI BELAJAR yang biasa dinyanyikan di sekolah-sekolah itu konon tak boleh dinyanyikan dengan lirik aslinya. Pada kalimat " Itulah tandanya kau murid BUDIMAN secara nasional tiba-tiba telah diubah menjadi murid BERPRESTASI.
"Emang gimana sih lirik lagunya?"
"PERGI BELAJAR"
Oh, ibu dan ayah selamat pagi
Kupergi belajar sampai kan nanti
Selamat belajar nak penuh semangat
Rajinlah selalu tentu kau dapat
Hormati gurumu sayangi teman
Itulah tandanya kau murid budiman
Ya, menjadi murid Budiman yang oleh oleh Ibu Sud dimaknai dengan maksud "murid yang berbudi pekerti luhur dan bijaksana" itu dalam kalutnya justru diterjemahkan oleh Rezim Soeharto sebagai menunjuk sosok BUDIMAN SUDJATMIKO.
Rezim Soeharto berkesimpulan bahwa sosok muda tukang demo itu memang berbahaya. Dia telah menjadi inspirasi dan memberi pengaruh pada banyak anak muda di seluruh Indonesia dan maka harus segera diambil tindakan.
.
.
.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Jadi gini ceritanya kalo Pak Harto mancing. Dah tahu siapa pak Harto kan?
Hobi beliau ada dua. Golf dan mancing di laut. Mancing di empang kek Satpam komplek gitu gak pernah. Apalagi ikut-ikutan galatama.
Minimal sebulan sekali di hari Minggu beliau mancing di Kepulauan Seribu.
Kebiasaan mancing beliau itu mancing dari perahu kayu kecil nelayan dengan kapasitas 10 orang maksimal. Perahu dengan single engine 25 PK itu di lambungnya tertulis 'Semar'.
Bila wacana itu keluar dari mulut Rocky Gerung, itu masih masuk akal. Jadwal pemilu dapat dimundurkan karena adanya contoh kasus dimana cerita yang sama pernah terjadi.
Dan karena pernah terjadi namun kemudian peristiwa itu tak pernah digugat, maka secara logika itu bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan.
Logika ingin ditarik Bahlil adalah konstitusi memang tak bicara tentang penundaan pemilu namun sejarah mencatat bahwa baik penundaan maupun mempercepat pelaksanaan pemilu pernah negara ini alami.
Perempuan itu mengenakan sepasang anting, berhiaskan anak rambut pada lehernya yang jenjang. Ia menikmati cerutu yang dipegang diantara jemari lentiknya. Selembar kain batik yang terlilit menutup tanpa menyembunyikan tatto pada tubuhnya.
Perempuan berkemben itu sama dengan banyak perempuan lain di kepulauan Mentawai yang bangga dengan tato pada tubuh nya. Seni rajah yang sudah ada sejak 1.500 SM - 500 SM ini dianggap sebagai tertua di dunia bahkan lebih tua dari seni tatto di Mesir.
Tatto adalah tradisi dan budaya yang digunakan sebagai simbol serta penanda pengenal profesi; ahli pengobatan, memanah bahkan sebagai tanda kepangkatan pada komunitas suku Mentawai - Sumatera Barat.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen Teguh Muji Angkasa menegaskan bahwa Eggi Sudjana bukan warga Korps Baret Merah.
Ini terkait dengan seorang Eggi Sudjana yang ditengarai duduk sebagai penasihat di Forum Komunikasi Keluarga Purnawirawan Baret Merah (FKKPBM).
"Adakah ini soal kecolongan TNI terutama Kopassus?"
Kita tak pernah tahu seberapa dalam sudah pengaruh kelompok itu telah mampu masuk pada banyak institusi negara bahkan Polisi hingga militer. Kita tak tahu seberapa jauh paham mereka telah mempengaruhi banyak aparat keamanan kita.
KEKAYAAN INDONESIA DAN KEUNIKAN SUKU NYA |
.
.
.
.
URANG KENEKES
Merupakan bagian dari etnis Sunda dengan populasi sekitar 26.000 orang,
suku Baduy yang juga dikenal dengan sebutan Urang Kenekes terdiri dari dua golongan yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar yang juga berbeda dalam hal menjalankan aturan adat (pikukuh).
.
.
Sementara suku Baduy Luar cenderung lebih terbuka pada pembaharuan lingkungan sekitar, suku Baduy memilih mengisolasi diri mereka dari dunia luar.
Beberapa adat istiadat nenek moyang yang masih dipertahan oleh suku Baduy Dalam antara lain:
BEDAKAN ANTI VAKSINASI DAN ANTI MANDATORY VAKSIN
.
.
.
.
Saat anda ingin pergi ke mall, warteg, salon atau masuk ke ruang publik tertentu dan anda diwajibkan menunjukkan bukti sudah divaksin, itu artinya hadir sebuah aturan baru. Sebuah kebijakan baru.
Secara logis, sebuah kebijakan harus diiringi dengan sebuah aturan main. Dalam hal ini produk hukum. Artinya, ada UU yang berbicara. Bila belum ada, harus dibuat terlebih dahulu.
Adakah perda atau perpu telah dibuat untuk mengatur itu?
Seandainya sudah, adilkah perda atau perpu semacam itu?
Bukan melulu soal orang tak mau divaksin, banyak sebab membuat jumlah orang tervaksin belum merata.