SOAL USTADZ-USTADZ RADIKALIS
(Catatan atas
Artikel Ben Sohib)
Beredar sebuah tulisan yang menimbulkan kehebohan dan kebingungan di beberapa gorup whats app berjudul "Banyak Ulama Pribumi Lebih Islami Dibanding Ulama Keturunan Yaman."
✍ Ben Sohib
_________________😇
Asal usul atau keturunan tidak menjamin seorang ulama atau ustad akan lebih baik atau lebih buruk. Selama ini banyak orang salah kaprah bahwa tokoh agama dengan gelar habib atau keturunan Yaman lainnya pasti dijamin benar,
padahal banyak dari mereka yang berusaha menyesatkan keislaman kaum pribumi.
Mereka adalah oknum-oknum keturunan Yaman yang memecah belah umat dan membuat keresahan di Indonesia.
Mereka ingin menerapkan ajaran Islam yang berbeda dari yg dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.
Ben Sohib adalah penulis, tinggal di Jakarta. Sosoknya dikenal publik karena dwilogi novel The Da Peci Code dan Rosid & Delia. Kedua novel tersebut adalah satire tentang kehidupan multi-etnis dan agama di Jakarta. Film terbarunya: Bid'ah Cinta (2017).
Habib Kribo di Mata Habaib Non-212
Kenyataan bahwa dirinya adalah seorang habib membuat kubu 212 tidak bisa memukul Habib Kribo dengan senjata nasab, atau garis keturunan
✍Ben Sohib
04 Februari 2022
Publik Indonesia dikejutkan dengan kemunculan seorang habib bernama ...
Banyak orang hanya menilai orang dari outlook dan kesantunan yang dikemas demi pencitraan.
Di balik gaya bicara kasar dan penampilan garangnya ketika bicara tentang intoleransi depan kamera, ada desir kelembutan hati dan belur derita besar yang mengiringi setiap detak jantungnya.
Beberapa tahun lalu saya pernah menulis sebuah artikel singkat tentang teman saya ini, tapi karena saat itu dia belum setenar sekarang tak banyak yang membacanya.
Boom! HK menggebrak media sosial. Kemasan visualnya biasa-biasa saja. Narasinya pun kadang hanya kalimat-kalimat yang diulang-ulang.
Tapi gaya ceplas ceplos dan pernyataan vulgar tanpa sensor itu justru menjadi magnit melejitkan nama dan channelnya, terutama bagi warganet yang sepemikiran. Begitulah rezim algoritma.
Karena mengandalkan spontanitas dan otensitas, tentu terlihat tidak santun tidak rapi. Sebagian yang menentang para habib penggerak umat intoleran dan sepemikiran dengannya menyesalkan blunder yang kerap terlontar dari mulutnya.