[1] Beredar video Babeh Aldo yang menyebut gelombang pandemi akibat Omicron sebagai pandemi polusi udara. Dalam video tersebut, Aldo menyebut bahwa zat PM2,5 yang meracuni udara akan membuat banyak warga masyarakat di perkotaan mengalami sakit.
[2] Di dalam video, beliau menuturkan bahwa PM2,5 sangat mungkin menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan menyebabkan anosmia, badai sitokin, dan apa yang disebut Covid-19 itu bisa disebabkan oleh PM2,5.
[3] Mengungkap kebenaran data, Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko, menjelaskan bahwa PM2.5 merupakan aerosol dengan ukuran diameter partikel kurang dari 2,5 mikrometer dan tergolong sebagai salah satu pencemar udara.
[4] Peningkatan konsentrasi PM2.5 di udara menyebabkan terjadinya penurunan kualitas udara yang secara visual dapat berdampak pada penurunan jarak pandang dan peningkatan kekeruhan kondisi atmosfer;
[5] Urip menjelaskan bahwa paparan terhadap konsentrasi PM2.5 yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada cardiovascular & saluran pernapasan, terutama jika terpapar dengan waktu lama. Nilai ambang batas konsentrasi PM2.5 menurut Peraturan BMKG Nomor 2 Tahun 2020 adalah 65 µg/m3.
[6] Akibat dampak tersebut, muncul kesalahpahaman informasi (miskonsepsi) yang menyebut bahwa pencemaran udara menjadi penyebab penularan virus Sars-Cov-2 dan peningkatan pasien positif COVID-19.
[7] Urip menambahkan, sebagai lembaga yang melakukan kegiatan monitoring dan analisis PM2.5, BMKG dipandang perlu meluruskan miskonsepsi di atas dengan memberikan penjelasan mengenai kondisi monitoring PM2.5, dampak, dan keterkaitannya dengan COVID-19.
[8] Ia menambahkan sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan keterkaitan sebaran konsentrasi PM2.5 dan penularan COVID-19,...
[9]... mengutip penelitian Anand et al. (2021) A review of the presence of SARS-CoV-2 RNA in wastewater and airborne particulates and its use for virus spreading surveillance,...
[10] dan penelitian dari Maleki et al. (2021)) berjudul An updated systematic review on the association between atmospheric particulate matter pollution and prevalence of SARS-CoV-2.
[11] Tandanya, pernyataan yang menyebutkan bahwa PM2.5 sebagai penyebab COVID-19 tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
[12] Dari data konsentrasi harian PM2,5 dan jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta 1 Januari hingga 6 Februari 2022 memperlihatkan bahwa peningkatan kasus positif COVID-19 tidak memiliki kaitan terhadap konsentrasi PM2.5.
[13] Namun, BMKG mengingatkan masyarakat bahwa paparan konsentrasi PM2.5 yang tinggi atau kondisi udara yang tercemar bisa meningkatkan risiko terhadap pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas gangguan cardiovascular dan infeksi saluran pernapasan
[14] Sebagai penutup, Urip meminta adanya upaya untuk mitigasi terhadap dampak pencemaran udara dan pengurangan risiko paparan terhadap PM2.5 dan polutan udara lainnya agar terus dilakukan guna meminimalkan tingkat mortalitas dari COVID-19.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
[1] Analisis dinamika atmosfer menunjukkan peningkatan aktivitas seperti aktifnya Madden Julian Oscillation yang saat ini pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia. Maka,
BMKG mengidentifikasi potensi peningkatan curah hujan periode sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia.
[2] Hal ini menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, kondisi tersebut juga diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah,..
[1] Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjawab beredarnya isu mengenai penyebaran varian Omicron melalui chemtrails.
[2] Kabar penyebab wabah Omicron melalui chemtrails beredar di media sosial masyarakat. Salah satunya video yang menampilkan awan mirip sisa pesawat yang direkam warganet di Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 7 Februari 2022.
[1] BANTEN (16 Februari 2022) - BMKG mengingatkan Pemerintah Provinsi Banten terkait ancaman gempa bumi dan tsunami yang berpotensi terjadi di wilayah Banten. Salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana gempabumi dan tsunami adalah Kota Cilegon.
[2] Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan dengan letak Cilegon di ujung barat Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda, selain strategis juga memiliki risiko bencana yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempabumi dan tsunami.
Terus #SobatBMKG yang di wilayah Jaksel jangan seneng dulu karena ada matahari di pagi hari! Karena wilayah kalian berpotensi hujan petir jam 13.00-16.00, dilanjut hujan sedang pada malam harinya.
Sama, nih, untuk #SobatBMKG di wilayah Jaktim jangan seneng karena cerah berawan di pagi hari🥲 Jaktim juga berpotensi hujan sedang hingga hujan petir dari siang hingga malam hari.
PENYEBAB MALAM TERASA LEBIH DINGIN DI PULAU JAWA
(A Thread)
(1) Jakarta - Rabu (7/7/2021) Saat ini, beberapa daerah di Jawa Timur banyak memperbincangkan udara dingin saat malam tiba. Masyarakat menghubungkan kondisi ini dengan fenomena aphelion. Tapi benarkah demikian?
(2) Fenomena suhu udara dingin sebetulnya fenomena alamiah yg umum tjd di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September). Wilayah Pulau Jawa - NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yg berasal dari Benua Australia.
GEMPABUMI TEKTONIK M=5,4 MENGGUNCANG LAMPUNG, TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI
(A Thread)
1. Kejadian dan parameter gempabumi:
Hari Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 16.26.43 WIB wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dgn magnitudo M=5,3.
2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,49 LS dan 103,82 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 145 km arah selatan Kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung pd kedalaman 43 km.