Bila ini babak baru, ini bukan babak yang baik. Demi hal yang lebih besar, ada baiknya Ukraina tak perlu melanjutkan babak ini. Suriah pernah mengalami.
Baru-baru ini, Al Mayadeen memberitakan bahwa ada sekitar 450 ekstremis Arab dan warga negara asing telah tiba di Ukraina dari Idlib untuk berperang melawan pasukan Rusia di Ukraina. Melewati Turki, konon mereka butuh waktu tiga hari sejak meninggalkan Suriah.
Sekitar 300 pejuang ini adalah warga negara Suriah yang berasal dari pedesaan Idlib dan Aleppo, sementara 150 lainnya adalah warga negara Belgia, Prancis, Cina, Maroko, Tunisia, Chechnya, dan Inggris.
Jauh hari lalu, sejak 1 Maret 2022, Wakil Menlu Suriah, Bashar Jaafari, sudah memperingatkan bahwa sangat mungkin milisi ISIS dan milisi Al Qaeda dari Suriah akan dikirim oleh AS ke Ukraina.
Bila benar, sepertinya AS dan sekutunya ingin mengulang sukses Perang Uni Soviet vs Afghanistan 1979 - 1989. Saat itu, Soviet yang melakukan invasi pada Afghanistan dapat mereka pecundangi.
AS mendukung pejuang Afghanistan dengan cara mengerahkan puluhan ribu pejuang dari seluruh kawasan Arab.
Mujahidin, kisah sukses petempur asing yang didatangkan dari berbagai penjuru dunia ingin kembali mereka ulang.
Pada tahun 1980-an, lebih dari 35.000 orang yang disebut sebagai Arab-Afghan datang dari berbagai penjuru dunia untuk melawan Rusia. Dengan bantuan KSA, para militan itu datang. (Kelak, para petempur ini akan dimanfaatkan pada banyak konflik Eropa Timur).
Berharap menang seperti pada cerita Afghanistan, jelas terlalu dini. Rusia, bukan Soviet seperti saat itu.
Pada akhir Februari yang lalu, pasukan muslim Chechnya ternyata telah lebih dahulu dikirim ke Ukraina. Dan itu untuk mendukung tentara Rusia,
Itu bahkan diumumkan sendiri oleh Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov pada Sabtu (26/2/2022). Menurut beberapa laporan, jumlah pasukan itu mencapai sekitar 12.000 personel.
Artinya, akan ada pertempuran antara pejuang Chechnya melawan petempur lulusan Suriah dengan Ukraina sebagai panggungnya.
"Akankah Ukraina menjadi Suriah yang baru?"
Perang dengan menciptakan proksi telah AS gunakan. Menggusur Soviet dari Afghanistan dengan memanfaatkan puluhan ribu pejuang karena panggilan iman telah membuat perang itu berbiaya murah dengan hasil sangat besar.
Fakta bahwa kelompok teror atas nama agama adalah alat yang hebat untuk digunakan dalam perang proksi, mereka dapatkan pada perang itu.
Dengan biaya minimal, mereka mau berperang tanpa rasa takut. Sekaligus, mereka adalah sumber daya global yang dapat dibawa pada konflik lokal di manapun.
.
.
Mudah dipakai ketika diperlukan, dan dibuang ketika tak lagi dibutuhkan. Lihat saja kejadian pada Osama hingga Abu Bakar al-Baghdadi. Keduanya disingkirkan begitu saja dengan jasad yang bahkan disembunyikan.
Dan maka, saat perang Afganistan hampir dimenangkan, proyek Mujahidin ditetapkan menjadi buku panduan. Proyek itu dinilai dapat diaplikasikan di mana saja pada bumi bagian mana pun. Saat itulah Al Qaeda dibentuk. Dan luar biasanya, itu adalah waktu yang sangat tepat.
Dan benar, tak lama setelah kalah perang di Afghanistan, Uni Soviet bubar. Pada saat yang hampir sama, kabar bahwa sumber minyak luar biasa besar di dekat Laut Kaspia, ditemukan.
Bagi para kapitalis, itu jelas rezeki. Tidak bagi penduduk pada kawasan tersebut kelak. Menjadi masalah,negara-negara di sekitar wilayah itu, ternyata semua pro-Rusia. Bahkan setelah runtuh nya Uni Soviet.
Tak butuh waktu lama, wilayah itu jatuh dalam kekacauan perang. Entah di mulai dari mana, sepanjang tahun 90an para petempur lulusan Afghanistan itu tiba-tiba sudah terlihat hadir di Bosnia, Kosovo, Dagestan, Azerbaijan, Chechnya, Uzbekistan, dan banyak negara di kawasan itu.
Dalam ranah politik, mereka dihadirkan untuk tujuan menggulingkan pimpinan pro-Rusia dan kemudian menempatkan pemimpin pro-Barat hingga mengacaukan ekonomi Rusia. Terutama terkait saluran minyak milik Rusia.
Luar biasanya, Dalam waktu setahun saja, mereka telah mampu memiliki 1000 mil jalur pipa pada laut Kaspia yang menghubungkan Azerbaijan, Georgia, dan Turki.
Buku panduan proyek Mujahidin yang mereka aplikasikan benar telah memberi keuntungan. Mereka memenangkan perang tanpa harus bertempur. Proksi nya lah yang melakukan itu semua demi keyakinan iman mereka.
Dan kita semua tahu, bahwa perang Bosnia misalnya, bukankah itu seolah perang agama?
Anomali terjadi pada Chechnya. Hanya sebentar saja itu sukses. Mereka yang berjuang untuk merdeka dari Rusia, dengan senang hati menerima para petempur pendatang.
Dalam waktu singkat, kaum Muslim Chechnya yang awalnya antikekerasan dan menganut sufisme, diambil alih oleh doktrin Wahabisme seperti para petempur pendatang itu berkeyakinan.
Kemenangan awal itu membuat Al Qaeda mulai meledakkan saluran pipa Rusia. Tak bisa menerima, Rusia menyerang. Itu terjadi pada tahun 1994-1996. Pada perang di Chechnya itu, Rusia kalah.
Namun, segera saja Putin membalikan posisinya. Putin terpilih menjadi Perdana Menteri Rusia tiga tahun kemudian yakni tahun 1999. Dia menyatakan perang dan tanpa ampun melawan para jihadis itu.
>>>>
Rusia menang telak dan menempatkan orang kuatnya di Chechnya. Sufisme bangkit kembali dan orang Chechnya mulai menolak paham Wahabi dan jihadisme ala Saudi. Itu menjelaskan posisi Chechnya saat ini.
Sukses membuat Eropa Timur terbakar, mereka mencoba membakar kawasan lain. Dengan buku panduan yang sama, Arab Spring mereka gelar. Kekacauan langsung berpindah. Api yang sama segera mereka bawa ke kawasan Arab.
Dimulai dari Tunisia, api itu mulai mereka semai. 18 Desember 2010, revolusi di Tunisia merebak hingga Mesir. Perang saudara di Libya, pemberontakan sipil di Bahrain, Suriah, dan Yaman segera saja terjadi.
Protes besar terjadi di Aljazair, Irak, Yordania, Maroko,dan Oman. Sementara, protes kecil juga sempat terlihat di Kuwait, Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan Sahara Barat.
Kerusuhan di perbatasan Israel bulan Mei 2011 juga terinspirasi oleh kebangkitan dunia Arab ini.
Di Suriah, Yaman, Mesir dan Somalia, mereka mengandalkan Ikhwanul Muslimin, Al Qaeda, dan Salafi.
Di Libya, mereka mengerahkan sekutu Al Qaeda yang disebut LIFG (Libyan Islamic Fighting Group) atau kelompok pejuang Islam Libya.
Mereka bahkan membebaskan pemimpin LIFG Abdelhakim Belhaj dari tahanan, mendandaninya dengan setelan pantas, dan mengaturnya berfoto dengan John McCain. Dia adalah proksi yang bertugas memerangi Qaddafi.
Di Suriah, sama seperti pola yang biasa mereka pakai, puluhan ribu petempur Al Qaeda diterbangkan masuk dari berbagai penjuru dunia untuk menumbangkan Assad.
Di Afrika, di Nigeria, sebuah negara yang kaya akan minyak dan sumber daya alam, Boko Haram -ISIS nya Afrika – datang dan ikut bermain.
Setengah Nigeria dengan cepat berada di bawah hukum agama, dan bagi para kapitalis, itu adalah hadiah. Itu adalah alat paling manjur untuk mengendalikan banyak orang.
Tanpa ampun, kawasan Arab pun runtuh. Berapa nyawa melayang, pentingkah itu bagi para kapitalis tamak itu?
.
.
Kini, sang pembawa bencana, 450 ekstremis Arab dan warga negara asing dari Idlib telah tiba di Ukraina. Tujuan mereka adalah membakar Rusia. Realistiskah rencana itu?
Satu hal mereka lupa, Rusia, China dan Iran adalah tiga negara yang kemarin memadamkan amukan api yang mereka buat di Suriah. Sepertinya, mereka datang bukan untik membakar Rusia. Dengan kemampuan yang Rusia miliki, merekalah yang justru akan terbakar.
Bukan soal siapa salah dan siapa benar pada perang itu, perang sudah terjadi, nasi sudah menjadi bubur. Menolak bantuan pasukan itu dan kemudian berbicara dengan Rusia adalah cara paling masuk akal.
Cukup sudah api membakar Afghanistan, Balkan dan kawasan Arab. Seharusnya, peristiwa pada 3 kawasan itu sudah lebih dari cukup untuk dijadikan rujukan. Damai lah saudaraku…🙏
.
.
.
______________
Gambar diambil dari mana - mana
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ini jelas by design. Kemarin, biar ini terlihat seolah alamiah, mereka menggunakan kata kunci big data. Obrolan banyak orang di media sosial.
Dari big data yang mereka punya, konon tersirat bahwa obrolan para pengguna media sosial terkait tema masa jabatan Presiden diperpanjang, sangat besar.
Atas ditemukannya data itu, menggunakan Laboratorium Indonesia 2045 atau Lab 45, mereka membuat kajian. Topik "Perubahan Konstitusi Terkait Masa Jabatan Kepala Pemerintahan" & "Presiden Tiga Periode", mereka bahas. Masing-masing berlangsung pada 18 Agustus 2021 dan 22 Juni 2021.
Orde Baru adalah rezim yang berkuasa setelah Soekarno Proklamator Kemerdekaan Indonesia disingkirkan dengan "paksa".
Sang Proklamator harus membuat Surat Perintah Sebelas Maret bagi majunya Soeharto menjadi Presiden.
Pemberontakan PKI sebagai alat legitimasi agar Soeharto tampil setidaknya masih menjadi alat pembenaran sejarah hingga saat ini.
Tak ada angka pasti berapa banyak korban pembunuhan masal oleh rezim itu terhadap siapapun yang dianggap PKI. 500 ribu? Sejuta?
Tak ada pengadilan, tak ada penyidikan bahkan tak ada penyelidikan dilakukan untuk mengadili menetapkan bersalah, dan menghukum anggota, simpatisan bahkan mereka yang tak tahu menahu.
Siapapun dianggap bagian dari PKI, dibunuh, ditangkap dan dihilangkan tanpa proses apapun.
Perang berkepanjangan di Ukraina dan melibatkan banyak pihak hanya akan membuat kita makin sulit. Belum kita berbicara embargo dunia pada Rusia sebagai penghasil minyak terbesar di dunia.
Eropa barat gelap gulita, bukan mitos yang harus dibuktikan. Itu berbahaya.
Bila perkara itu bahkan telah sampai pada dapur anda, itu hanya salah satu bukti bahwa perang ribuan kilometer dari rumah anda tersebut ternyata benar adanya telah memberi dampak.
Minyak goreng yang tiba-tiba langka dan membuat anda kesulitan masak, itu bukan tak ada kaitannya dengan perang itu.
Tiba-tiba isu keterlibatan SBY pada penyerbuan kantor pusat PDI di Diponegoro 58 pada 27 Juli 1996 kembali mencuat.
Politisi senior yang tak tahu makna seni komunikasi keceplos omongannya sendiri. Benny K Harman mencuitkan isi kepalanya bahwa Jokowi bukan tokoh yg pada saat gerakan reformasi ikut aktif menumbangkan rezim lama dan menyusun tata dunia politik baru, menuai polemik.
Bukan keterlibatan SBY pada reformasi ramai diperbincangkan, data lama bahwa mantan Kasdam Jaya itu dianggap bertanggung jawab pada peristiwa itu justru kembali diungkit.
Terlalu lama sudah mereka bersembunyi dalam dalih, "ADA YANG TIMBUN".
Luar biasa dukungan netizen agar amuk tak terjadi. Ruang dapur yang jarang sekali mau menyisakan jeda, untuk sesaat dapat tersandera dalam ruang debat di media sosial.
Ketika pertanyaanya sampai kapan, harga BBM justru telah antri dan berdiri pada urutan paling depan dalam saling desak mendesak.
Percaya atau tidak, desakan itu konon terlalu kuat. Dan pemerintah tak mungkin mampu berlama lama menanggung beban dalam rupa subsidi.
Akankah kusut minyak goreng tak juga segera terurai dan langka BBM akan turut memberi kusut?
Anehnya, para pembantu Presiden ini justru sibuk kasak kusuk untuk mencari celah bagaimana memperpanjang jabatan Presiden.
SIAPA BILANG SOEKARNO-HATTA TAK TERLIBAT PADA SO 1 MARET 1949?
.
.
.
Fatal, bila peran Soeharto dihilangkan dalam Keppres No 2 Tahun 2022. Apalagi saat berbicara terkait Serangan Umum 1 Maret. Itu kata para penggemar film janur kuning …
Penggemar film Janur Kuning dijamin akan marah. Bagi mereka, siapa sosok paling berperan dalam peristiwa itu sudah CLEAR.
Di sisi lain, kenapa peran PDRI tak disebut dan jabatan Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan harus diungkap, jelas adalah sebuah kesalahan. Itu juga mereka teriakan.