Thread by @Leonita_Lestari

KASET RUSAK PARTAI DEMOKRAT
.
.
.

Bukan hanya kader, mantan kader, Ketum dan bahkan anggota senior partai itu selalu saja blunder. Setiap kritik yang mereka bangun untuk pemerintahan saat ini, selalu saja justru menampar muka sendiri.

Selalu juga berakhir dengan mempermalukan boss besar mereka sendiri.
.
.

Konyolnya, mereka tak pernah mau belajar dari pengalaman. Mereka ulang, ulang dan ulang lagi.

Raden Mas Djojo Djengggirat, memaknai sifat "kagétan" dari sang KRMT Roy Suryo Notodiprojo, seperti kaset rusak dia kembali mengungkit mobil Esemka saat bicara IKN.

"Melakukan Tradisi "Ritual" di era Society 5.0 / Metaverse sbg Penghormatan Akar Budaya Adiluhung Nusantara sih boleh2 saja.

Namun hrs dilandasi dgn Niat Tulus, Kejujuran, Usaha Keras & Jangan lupa utk tetap Berdoa kpd Tuhan YME, Allah SWT, agar tdk berujung spt ESEMKA ...
AMBYAR"

Dan namun, sang mantan kader yang membumbung namanya justru karena heboh panci dan tak hafal lagu Indonesia Raya itu lupa bahwa dirinya adalah bagian dari Esemka. Dia termasuk salah seorang yang sangat antusias dengan hadirnya Esemka.

Saking semangatnya, ketika dia sudah duduk sebagai anggota DPR-RI, dia rela menjadi SOPIR uji mobil tersebut.

"Saya menyupir bergantian dengan Wakil Wali Kota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo. Semuanya berjalan lancar, bahkan di tol Semarang, saya bisa menggeber mobil ini lebih dari 125 km per jam. Dan, mobil tetap stabil, tidak ngleyang," kata Roy bangga.

Bisa jadi, karena dukungan nya yang terlihat powerfull pada Esemka itulah yang membuat dia diangkat menjadi Menpora menggantikan Andi Mallarangeng kader hebat Demokrat yang terpaksa harus terpecat karena kasus korupsi. Bisa jadi, dia memang sangat pintar mengambil hati pak SBY.

"Apa hubungannya?"

Mobil Esemka, pada awalnya, bukan proyek Jokowi. Sejak 2007 proyek ini sudah menjadi perhatian negara. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh pernah mengatakan bahwa pengerjaan mobil rakitan Esemka akan dibiayai oleh kementeriannya.

Pada Mei 2009, SBY menandatangani kap mobil tersebut. Itu terjadi saat Mobil-mobil Esemka dipamerkan dalam acara peringatan Hardiknas 2009 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung.

Itu proyek yang cukup menjadi perhatian SBY saat itu. Tak pantaskah seorang Roy mengambil simpati presiden sekaligus junjungannya?

Seorang anggota DPR rela menjadi SOPIR uji coba pasti bukan tanpa maksud.

Konon, setelah dia sukses mendapat jabatan sebagai menteri olahraga, dia bahkan adalah salah satu pembeli pertama mobil double cabin Esemka Digdaya buatan siswa SMK itu.

Cuitan nya yang memojokkan Presiden Jokowi ternyata tersembunyi cerita bahwa dirinya ada di sana. Dia justru juga bercerita bahwa junjungannya tak bisa dilepas dari cerita itu.

Ini bukan seperti Notodiprojo sebagai makna luhur sebuah nama yang melekat pada dirinya, ini justru seperti NotoBotoSongoTiboRolas ….🤭 Dia menjatuhkan lebih banyak batu bata dibanding dengan kemampuannya untuk menyusun.

Pada kader sangat senior, Benny Kabur, cuitan terkait acara ritual yang diadakan oleh Presiden dan para Gubernur seluruh Indonesia, dilihatnya dari sisi mistik dan bahkan unsur primitif, yang anehnya, serta merta dia kaitkan dengan tak baik bagi para investor.

"Iklim usaha perlu diciptakan agar pemilik modal mau menanamkan modalnya di proyek IKN.Caranya dgn menciptakan kepastian hukum, menegakkan konstitusi, bukan dgn cara2 irasional dan primitif.Kalo pake cara mistik ini, investor pasti hengkang. Kelola negara." Cuit Benny.

Serius, cuitan itu sangat MUNAFIK. Ritual adat sebagai basis budaya Nusantara dia ungkap sebagai tindakan PRIMITIF. Dia lupa bahwa dirinya pernah melakukan hal yang sama saat dia ingin mencalonkan diri menjadi Gubernur NTT pada 2018 silam.

Bukan dengan cara ngumpet-ngumpet, acara itu dia lakukan secara benderang di hadapan 3.000 orang. Deklarasi dan ritual adat pasangan bakal calon yang diusung oleh Partai Demokrat, PKS, dan PKPI itu digelar dengan meriah.

Acara itu digelar di Gedung Serba Guna Aula Paroki Katedral, Sumba Barat Daya pada Kamis 7 Februari 2018.

Bukan dalam rupa tanah dan air sebagai simbolik ritual dibuat seperti prosesi di IKN, darah dari seekor kerbau dia tumpahkan.

Konon, deklarasi dan ritual adat dengan kurban makhluk hidup dalam rupa kerbau itu adalah untuk meminta doa dan restu kepada leluhur di Pulau Sumba.

Pada saat ritual adat itu Benny bahkan diberi pedang untuk memulai pemotongan hewan kerbau tersebut.

google.com/amp/s/amp.komp…

Apakah dengan kata lain dia juga berkata bahwa dia bersama 3.000 orang itu adalah bagian dari masyarakat primitif? Cuitannya justru telah mencederai saudara sesukunya sendiri.

>>>

Sindiran bahwa Jokowi sebagai Presiden telah melakukan perbuatan berbau mistis justru membawa ingatan bahwa SBY adalah Presiden paling mistis yang pernah dimiliki Indonesia.

Itu bukan kata saya, itu pernah ditulis oleh Media di Amerika Serikat. The Washington Post, menuliskan kisah mistis itu dengan judul 'Indonesian president says he believes in witchcraft'.

Penulis Vishal Arora membuka paragraf pertama artikel itu dengan kalimat yang menarik. "Susilo Bambang Yudhoyono mungkin menjadi presiden Indonesia pertama yang mengakui secara terbuka bahwa dia percaya sihir," tulis Arora seperti dikutip Liputan6, Kamis (23/1/2014).

"Dalam memoar yang diterbitkan baru-baru ini, dia menggambarkan pertemuannya dengan ilmu hitam mirip "film horor" di kediamannya," demikian kalimat kedua artikel tersebut.

Cerita itu memang dipaparkan SBY dalam judul "Ancaman Terhadap Presiden Bisa Sampai Tingkat Pembunuhan". Dan itu tertulis pada halaman 260-264 bukunya.

Menurut SBY, teror nonfisik yang sangat aneh itu dialami menjelang Pemilu 2009.

Kala itu istrinya, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono, tengah membaca majalah di ruang keluarga. Sementara SBY beraktivitas di perpustakaan.

"Tiba-tiba istri memanggil saya dan berteriak-teriak," tulis SBY pada halaman 262.

SBY pun berlari ke ruangan tempat Ani Yudhoyono berada. "Ternyata ada asap hitam tebal dan berputar-putar di langit-langit dan di tengah ruangan itu. Asap itu bergerak ke timur, seperti ingin menerobos ke kamar saya," tulis dia.

Melihat peristiwa itu, SBY mengajak keluarganya untuk berdoa. Surat Al Fatihah pun dibaca. "Saya sendiri melengkapinya dengan doa penolak bala dan kejahatan."

Tak hanya itu, SBY meminta pintu kamarnya ditutup. Sementara pintu-pintu lain di rumahnya dibuka lebar-lebar. "Apa yang terjadi, asap tebal yang berputar-putar itu bak ditiup angin yang kuat bergegas ke luar rumah saya," tulis SBY.

"Alhamdulillah. Saya sekeluarga selamat. Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat. Atau cerita-cerita lama. Tetapi sungguh ada. Sungguh nyata," tambah SBY.

m.liputan6.com/global/read/80…

Terkait cerita itu, adakah Benny Kabur tak justru sedang menampar bosnya sendiri sebagai pihak yang percaya hal berbau mistik? Sebagai sosok irasional seperti pada cuitannya?

Dalam sinisnya pada Presiden Jokowi, Benny secara tak langsung justru menarik pak SBY yang tak seharusnya terkait kini dikait kaitkan. Benny jelas bukan sosok pintar apalagi peka.

Pun pada AHY, Ketum sekaligus putra SBY itu mencuitkan apa yang ada di benaknya terkait antrian minyak goreng yang membawa korban.

"Sbg negara produsen sawit, ironis melihat seorang ibu meninggal krn antri minyak di negeri sendiri. Sy meminta kader @PDemokrat di pemerintahan daerah, di eksekutif & legislatif utk mengusahakan & bantu kelangkaan minyak ini. Jgn biarkan rakyat jd korban" cuit AHY.

Dia memang tak secara eksplisit menyebut pemerintahan Jokowi sebagai pihak yang payah. Namun antri minyak di negara produsen sawit sebagai ironis karena menelan korban seorang ibu jelas sebuah sindiran. Itu terkait dengan jabatan dia sebagai Ketum sebuah partai.

Namun dia juga lupa bahwa semasa ayahnya berkuasa, antrian dan rebutan BBM adalah juga wajah yang selalu berulang dari pemerintahan ayahnya. Bukan hanya sekali, antrian berulang dan menimbulkan marah warga paling tidak terjadi 4 kali selama SBY berkuasa.

Bahkan, pada pada Oktober 2005, ketika SBY-JK mengumumkan kenaikan harga BBM dan membagikan Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kemudian diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT), tercatat telah membuat jatuhnya korban meninggal.

Pada bulan pertama SLT/BLT dibagikan yaitu Oktober 2005 tercatat ada tiga warga tewas dan satu warga berupaya bunuh diri.

Nur Hasan (50 tahun), ketua RT 02/08 Kelurahan Pancoran Mas Depok yang menjadi panik karena diminta pertanggungjawabannya oleh warga yang tidak terdaftar namanya di dalam penerima SLT/BLT nekad meminum racun serangga di depan warga yang marah.

Di Jambi, akhir Oktober, Suman (52) tewas ditusuk warga yang kecewa karena alasan yang sama. Yaitu pembagian SLT/BLT tidak merata dan nama mereka tidak ada. Warga Dusun Benit, Desa Sungai Mengkuang Kecamatan Muara Bungo Kabupaten Bungo itu tewas ditempat.

republika.co.id/berita/neka22/…

Tiga cuitan dari 2 sosok penting Demokrat dan 1 mantan ternyinyir nya berbalik menampar partai itu. Bahkan, sang sesepuh yang seharusnya sudah tak perlu ditarik-tarik lagi, kini kebijakannya di masa lampau diungkit kembali.

Sepertinya, para politisi itu perlu belajar ilmu komunikasi lebih baik lagi. Niat ingin mencari sensasi nya justru merugikan. Hal lama yang tak perlu diceritakan justru muncul dan menjungkirbalikkan semua sensasi itu.
.
.
.
_________
Ilustrasi diambil dari mana - mana