Jika kita mendengar kata alas Baluran, mungkin seketika fikiran kita akan mengarah kearah kawasan hutan yang berada dibagian timur pulau jawa.
Karena kitapun tau, Alas Baluran adalah sebuah kawasan alas atau hutan yang menghubungkan daerah banyuwangi dan Situbondo.
Dan bagi para penduduk pulau jawa, alas Baluran adalah alas yang pasti akan dilewati ketika hendak mengunjungi Banyuwangi ataupun Pulau Bali jika kita menggunakan rute perjalanan darat via Pasuruan, Probolinggo, Kraksaan, Paiton dan Situbondo.
Hal itulah, yang akhirnya membuat jalur ini bisa dikatakan cukup ramai ketika hari libur telah tiba.
Banyak sekali kendaraan pribadi, bus pariwisata hingga kendaraan besar yang berlalu lalang di jalur alas Baluran meskipun kitapun tau, sepanjang memasuki kawasan alas Baluran,
kita akan masuk kedalam area hutan yang jauh dari keramaian.
...
Sebenarnya, sepanjang jalur pasuruan hingga ke Banyuwagi atau biasa kita sebut dengan jalur pantura ini, pengendara memang disajikan dengan pemandangan yang cukup luar biasa.
Indahnya pantai yang tepat berada dipinggir jalan ditambah jejeran pegunungan yang terlihat membentang.
Pastinya, akan mengobati kejenuhan ketika kita sedang melakukan perjalanan.
Dan asal kalian tau, ketika jalur sudah memasuki kawasan Alas Baluran, kita akan disambut dengan area Hutan lebat ditambah dengan banyaknya kawanan kera yang sesekali terlihat berjejer rapi.
Untuk itulah, jika melalui kawasan alas Baluran, kita akan merasakan sensasi tersendiri apalagi jika kita sampai ditempat tersebut pada waktu malam hari.
Hal itu, tidak lepas dari mitos mitos yang beredar dimasyakarat serta kesaksian dari para pengguna jalan tentang berbagai fenomena yang pernah terjadi dikawasan alas Baluran tersebut.
Mulai dari penampakan pocong, penumpang hantu, kakek penyeberang jalan hingga fenomena lain yang memang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat manusia.
Dan bahkan, sudah menjadi rahasia umum, jika melalui jalur tersebut konon katanya, kita akan mendengar suara tangisan karena mitosnya, kawasan hutan Baluran dulu digunakan sebagai tempat pembuangan ribuan mayat.
Untuk itu, sangat perlu kehatian hatian ketika kita sudah sampai dikawasan alas Baluran tersebut, terlebih lagi waktu malam hari, cerita cerita mistis, mungkin saja akan bisa terjadi seperti halnya cerita yang akan kita bagikan kali ini.
.....
Cerita ini, datang dari salah satu rekan kami, berawal dari perjalanan yang dilaluinya ketika dia pulang dari pulau Bali.
Tanpa disangka sangka, dikawasan Alas Baluran tersebut, semua ini memang benar benar terjadi.
Bismillahirrohmanirrohim.
" PASAR MALAM ALAS BALURAN "
( Semua nama dan Waktu dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).
Bali,17.30 WITA.
" Sudah semuanya dek ? " Ucap suamiku sore itu dengan mulai mengenakkan satu persatu sepatu yang ada didepannya.
" Kayaknya sih sudah mas, dikamar sudah kosong " sahutku pelan.
Namun anehnya, belum selesai kami berbincang bincang, anakku yang sebelumnya terlihat masih bermain sendiri didalam kamar hotel, sore itu tiba tiba terdengar berteriak histeris.
" Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriak anakku.
Mendengar hal itu, akupun terkejut dan seketika berlari kembali kearah kamar hotel untuk melihat apa yang sebenarnya sedang terjadi.
" Ada apa nak " teriakku waktu itu yang kemudian tidak lama disusul oleh suamiku.
" Itu ma..ada cicak besar banget jatuh pas dikepalaku " ucap anakku ketakutan sambil seketika memeluk tubuhku.
" Oalah, kirain ada apa. Makanya, ayo diluar saja, kita sudah mau pulang loh..." Jawabku menenangkan anakku yang entah kenapa,
waktu itu dia benar benar terlihat ketakutan hanya dengan seekor cicak.
Dan tidak berhenti disitu saja, bukannya ikut menenangkan, suamiku waktu itu malah terlihat bersikap aneh dengan matanya yang terlihat melirik kesana kemari seperti halnya orang yang sedang mencari sesuatu.
" Kok aneh,. Cicak yang dimaksud Putri perginya kemana ya, aku cari cari kok gak ketemu. Perasaanku jadi gak enak deh " ucap suamiku dengan sesekali terlihat mondar mandir disamping pintu.
" Sudahlah mas, gak usah difikirin, mending kita cepat check out dari hotel ini, daripada nanti kita kemalaman dijalan " ajakku.
Mendengar hal itu, suamiku yang sebelumnya terlihat mondar mandir, waktu itu seketika keluar dari kamar hotel dengan sesekali menatap kearah wajah anakku dengan tatapan yang terlihat sedikit mengherankan.
Dan singkat cerita, setelah kejadian kecil sore itu, akhirnya kamipun pulang dari pulau Bali dan menuju jawa tengah dengan mengendarai mobil pribadi.
...
Sepanjang perjalanan, tentu saja waktu kuhabiskan dengan sesekali bercanda dengan buah hatiku sembari terus mengajak ngobrol suamiku agar dia tidak merasa bosan karena akupun tau, perjalanan antara Bali ke jawa tengah, memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
" Hmmm, liburannya sudah selesai, besuk kalau sudah sampai rumah, siap siap sekolah lagi loh ya, gak boleh malas " ucapku pelan sambil melihat kearah anakku yang waktu itu duduk dikursi belakang mobilku.
" Iya ma,," jawab anakku singkat.
" Kejatuhan cicak pas dikepala, pertanda apa ya dek " sahut suamiku memotong obrolan.
" Kamu ini ngomong apa ? " Jawabku bingung.
" Setelah Putri kejatuhan cicak pas dikepalanya tadi, fikiranku kok jadi gak enak gini ya dek, " imbuh suamiku sambil terus menatap kearah jalanan yang ada didepannya.
" Ya bukan pertanda apa apa mas, semua itu memang kebetulan saja " jawabku menenangkan.
....
....
Pelabuhan Ketapang, 23.00 WIB.
..
" Alhamdulillah, kita sudah sampai dipulau jawa lagi " ucapku lega karena malam itu, kami baru saja turun dari kapal Feri dan perlahan keluar dari pelabuhan ketapang.
" Iya sih, tapi aku agak capek karena tadi macet lama pas ngantri masuk kapal " keluh suamiku.
" Sudah santai saja, nanti kalau kamu sudah gak kuat, bilang ya, biar aku saja yang bawa mobilnya " sahutku pelan karena malam itu,
aku melihat keadaan suamiku mulai terlihat kelelahan mengemudikan mobilnya.
" Iya wes, Putri sudah tidur ya dek ? " Tanya suamiku.
" Sudah mas, Putri kalau sudah tidur kayak gitu, pasti bangunya besuk pagi. Biarkan saja wes, biar dia gak kecapek an " jawabku jelas dengan pandanganku yang sesaat kuarahkan kearah belakang kursiku untuk memastikan bagaimana keadaan anakku.
....
Dan singkat cerita, kamipun melanjutkan perjalanan.
...
Setelah keluar dari area pelabuhan ketapang, kamipun melaju dengan laju yang sedikit pelan, karena selain jalanan yang sedikit bergelombang,
waktu itu kondisi jalanan masih cukup ramai dengan adanya kendaraan berat yang melaju dengan sangat perlahan.
Pemandangan seperti itu, sepertinya sudah menjadi hal yang wajar, karena akupun tau, selain jalur kendaraan berwisata,
jalur pelabuhan ini memang kerap digunakan sebagai jalur pengiriman barang dari pulau jawa ke pulau bali dan begitu juga sebaliknya.
Untuk itulah, kendaraan besar, bus pariwisata hingga mobil kecil ber Plat luar kota, masih sangat sering kujumpai didaerah ini.
Dan hingga akhirnya, setelah beberapa lama berjalan, keadaan jalanan yang sebelumnya cukup ramai, malam itu perlahan mulai terlihat sepi.
Dan tidak hanya itu, kendaraan yang sebelumnya juga terlihat beberapa kali berpapasan denganku dari arah berlawananpun,
malam itu juga semakin lama sudah semakin jarang kutemui.
" Wah, mulai sepi nih mas, hati hati ya,. Kamu gak ngantuk kan ? " Ucapku memastikan keadaan suamiku karena suasana didalam mobil yang sebelumnya cair,
malam itu perlahan mulai hening karena rasa lelah yang sepertinya sudah semakin mulai menyelimuti.
" Enggak dek, tenang saja " sahut suamiku pelan.
....
( Malam itu, keadaan jalanan benar benar mulai terlihat sepi, selain sudah larut malam, hari itu memang bukan hari libur panjang ). Ucap Narasumber.
.....
Hingga akhirnya, setelah beberapa lama kami berjalan, kamipun sampai dikawasan Alas Baluran.
...
" Mas, kemarin waktu berangkat, kita lewat hutan ini masih siang kan ya. Sekarang, apa gak papa kita lewat alas Baluran malam malam gini " tanyaku.
" Sudah berdoa saja, jangan mikir aneh aneh, Putri masih tidur kan ya. Oh iya, kamu jangan tidur loh ya, temenin aku " jawab suamiku jelas.
" Iya mas,,,volume musiknya kugedein dikit ya, biar gak sepi " imbuhku sambil tanganku memutar mutar volume tape yang ada dimobilku.
Namun anehnya, belum lama kami memasuki kawasan hutan Baluran tersebut, sinyal GPS yang sebelumnya baik baik saja, waktu itu tiba tiba berubah dengan sendirinya.
Dan tidak hanya itu, sinyal diponselkupun malam itu juga seketika SOS menandakan, jika dikawasan tersebut,
Ponsel benar benar tidak bisa digunakan.
" Waduh, sinyal GPS hilang, Sinyal Ponsel juga hilang " keluhku.
Mengetahui hal itu, aku yang sebelumnya tenang, perlahan menjadi gemetar ketakutan mengingat kondisi jalanan waktu itu juga sangat sepi dengan tidak adanya kendaraan lain yang terlihat wara wiri.
Bahkan, sumber penerangan malam itu juga hanya berasal dari mobilku saja.
Keadaan diluar, malam itu benar benar sangat gelap dengan tidak adanya satupun lampu penerangan yang terlihat ada.
" Mas, perasaanku kok jadi gak enak begini ya " ucapku pelan sambil menoleh kearah anakku yang masih tertidur pulas.
" Iya e, kok tumben sepi banget, Aneh dari tadi aku sudah gak lihat kendaraan lain melintas loh " imbuh suamiku.
...
Hingga akhirnya, tidak lama setelah itu, suamiku yang sebelumnya hanya diam sambil berkonsentrasi melihat kearah jalanan, malam itu tiba tiba bergumam.
" Dek " ucap suamiku pelan.
" Ada apa mas ? " Jawabku.
" Kamu nyium bau ini gak, " tanya suamiku dengan hidungnya yang terlihat mengendus endus seperti orang yang sedang mencium sesuatu.
" Bau apaan sih mas, bau parfum mobil ? " sahutku jelas.
" Sebentar, cium lagi " jawab suamiku singkat.
Dan anehnya, setelah beberapa saat, malam itu aku tiba tiba mencium aroma yang sepertinya sudah dicium oleh suamiku.
Aroma tersebut, adalah aroma bunga melati yang sesekali diselingi aroma tidak sedap seperti bau bangkai.
Merasakan hal itu, tubuhkupun seketika bergetar hebat dengan perasaan yang tentu saja mulai ketakutan tidak karuan.
" Mas..bau apa ini..." Rintihku sambil tubuhku yang semakin mendekati badan suamiku yang malam itu memang tepat berada disampingku.
" Sepertinya ini bau melati deh, masak kamu gak hafal sih baunya. Sudah, rapetin semua kaca mobilnya, fikiranku semakin gak enak nih " Jawab suamiku singkat sembari memerintahkan agar aku kembali merapatkan kaca mobilku.
. ...
Dan sayangnya, belum sampai bau aneh tersebut menghilang, suara musik mobil yang sebelumnya terdengar kencang, malam itu tiba tiba berganti dengan sendirinya.
" Clek, sreeekkkkk, clek..sreeeeekkk "
....
( Malam itu, kami seolah olah dilarang melalui kawasan Hutan tersebut mas, belum lama kami masuk alas Baluran, kami sudah disambut dengan sinyal menghilang, bau aneh, serta suara musik yang juga berpindah pindah dengan sendirinya.
Dan tidak hanya itu, keadaan jalanan malam itu benar benar sangat sepi dengan penerangan dari mobil kamilah yang saat itu
menjadi sumber cahaya satu satunya yang ada disekitar kami. Disitu, aku pribadi sudah tidak berani lagi menoleh kebelakang. ) ucap narasumber.
Bersambung part 2 end..
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gara gara lupa lepas tali pocong, 2 daerah di kabupaten malang ini di terror pocong keliling.
Ngeri !
Cong culi den
A Thread
Cong culi den, cong culi den,
Pocong uculi moden.
(Lepaskan tali pocong ku pak Mudin )
Bagi warga kota Batu, kota Malang hingga kabupaten Malang,mungkin kalian sudah tidak asing dengan terror pocong yang saat itu pernah menggemparkan warga desa
Tidak sekedar mengganggu, sosok pocong tersebut benar-benar mendatangi rumah warga satu persatu dengan cara mengetuk pintunya sembari berkata
"Cong culi den" yang jika diartikan, (saya pocong dan tolong lepaskan tali pocong saya wahai pak mudin ).
Minimal baca ini biar tau kalau suku osing memang terkenal sakti sudah dari dulu
Sebuah utas
#lakonstory
Ya kalau ngomongin banyuwangi, pasti seketika fikiran kita akan mengarah ke sebuah kota yang ada di ujung pulau jawa.
Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Banyuwangi juga dijuluki sebagai kota santet loh, kok bisa sih,
Ini penjelasannya.
Sejak dulu, Banyuwangi ini memang kental dengan budaya Mistisnya, bahkan disana, juga ada perkumpulan dukun, perkumpulan ahli spiritual ataupun semacamnya.