Linglung
Mutiara nasihat Nabi Khidir AS kpd Sunan Kalijaga dlm Suluk Linglung ini diantaranya adalh sbg berikut
1. Kalau seseorang akan melakukan ibadah haji, maka harus diketahui tujuan yg sbnrnya. Kalau tida, apa yg dilakukan itu sia2 belaka, itulh yg dinamakan iman Hidayat
2. Orang Islam adalah pewaris atau penerus ajaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Oleh karena itu harus melestarikan dan memperjuangkan ajaran tersebut.
3. Tanda2 adanya Allah itu ada pada diri manusia sendiri, hal ini harus direnungkan dan diingat betul.
Org yg suka membicarakan & memuji dirinya sendiri, akan dpt melemahkan semangat usahanya
4. Kehidupan itu ibarat wayang dgn layarnya, sdgkan wayang x tahu warna dirinya. Oleh karena itu manusia memerlukan hidayat dr Allāh SWT pengganti Allāh adalh utusan Allāh iaitu Muhammad ﷺ
5. Shalat adalah sarana pengabdian hamba kepada sang pencipta, yang menjalankan shalat adalah raga.
Tetapi gerakan raga terdorong oleh adanya iman yang hidup. Sinarnya memancar dari ruh, dan seandainya nyawa tidak hidup, maka tidak akan ada perbuatan.
Suluk linglung telah mencerminkan sikap Ka'fah nya Sunan Kalijaga terhadap ajaran Islām, yang tidak lagi menentang syariat Islām seperti pada masa mudanya.
Dijelaskan di dalam Suluk Linglung, bahwa yang ingin dicapai oleh Sunan Kalijaga adalah imān hidāyat.
Dijelaskan pula bahwa takwa merupakan kondisi puncak yang ingin dicapai oleh umat Islam. Semua tuntunan ibadah di dalam Islam, ditunjukkan untuk memperoleh derajat taqwa.
Pengertian taqwā lebih jelas dibandingkan dengan imān Hidāyat demikian pula untuk mencapainya.
Beberapa ilmu telah diajarkan oleh Nabi Khidir AS kepada Sunan Kalijaga tentang imān Hidāyah sampai selesai, dan dijelaskan hingga terperinci.
Nabi Khidir AS mengatakan bahwa apa yang menjadi pertanyaan Sunan Kalijaga selama ini sudah terjawab.
Kemudian Sunan Kalijaga pun pulang ke tanah Jawa, setelah selesai mendapatkan ilmu dari Nabi Khidir AS.
Demikianlah ilmu & nasihat dari Nabi Khidir AS kepada Sunan Kalijaga yg termuat dalam Suluk Linglung.