Lakon Story Profile picture
Dec 20 68 tweets 10 min read
sebelum membaca cerita ini pastikan kalian sudah membaca part 1.
link baca part 1 tersedia di bawah.

Sepanjang perjalanan, aku terus melamun sambil memikirkan cara bagaimana aku menyampaikan kepada pak Mansyur jika aku tidak jadi membagikan ceritanya, karena tentu saja, waktu itu aku takut membuat beliau kecewa.

Dan belum sampai aku menemukan alasan yang pas,
malam itu tanpa terasa aku tiba-tiba sudah sampai dirumah pak Mansyur tepat sekitar pukul 21.30 malam.

Namun anehnya, bukannya bertemu dengan pak Mansyur, malam itu keadaan rumah pak Mansyur terlihat sangatlah sepi dengan semua lampu rumahnya yang juga sudah terlihat mati.
Mengetahui semua itu, akupun mencoba menghubungi pak Mansyur via Telefon dengan maksud ingin memberitahu jika malam itu aku sudah sampai didepan rumahnya.

Tapi sayangnya, sudah berkali kali aku menghubungi pak Mansyur via telefon, tidak satupun ada jawaban.
Bahkan aku beberapa kali berteriak dan menggedor pintu rumahnya, semuanya tetaplah sama, tidak ada sama sekali jawaban yang ada.

Dan puncaknya, karena kuanggap jika pak Mansyur waktu itu sedang tidak ada dirumah,
akhirnya akupun memutuskan untuk kembali pulang karena jam tanganku malam itu juga sudah menunjukan pukul 22.00 malam.

Tapi anehnya, belum sampai aku menyalakan kendaraanku, malam itu aku tiba-tiba kembali mencium aroma bunga sedap malam yang sepertinya aroma tersebut adalah
aroma yang sama dengan aroma yang pernah kucium sebelumnya.

"Waduh ambune kembang sundel maneh i. (Waduh, kok aku nyium bau bunga sedap malam lagi sih)." Fikirku dalam hati dengan pandanganku yang terus saja kuarahkan kearah rumah pak Mansyur.
Dan disitulah, aku kembali terkejut karena dengan mata kepalaku sendiri, malam itu sepertinya aku melihat almarhum kakekku yang terlihat sedang berjalan pelan didalam rumah pak Mansyur dengan sesekali menoleh kearahku.
Melihat semua itu, jantungkupun seketika berdetak cepat dengan mataku yang juga terbelalak karena saat itu, aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat malam itu.

"Astagfirullah" ucapku kaget
Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, akupun seketika pergi meninggalkan rumah pak Mansyur dengan tubuh yang sudah mulai kembali bergetar karena ketakutan tidak karuan.

.....

Dan singkat cerita, akhirnya akupun sampai dirumahku tepat pukul 23.45 malam.
Sesampainya dirumah, akupun seperti biasanya, membuka pintu rumahku secara perlahan agar ibuku tidak bangun dari tidurnya.

Namun sayangnya, baru saja aku membuka pintu utama, malam itu aku ternyata sudah disambut oleh ibuku yang sepertinya sudah lama menunggu kepulanganku.
"Leren nandi. (Darimana saja)." Ucap ibuku singkat.

"Mampir ten rencang buk, (mampir kerumah teman bu)." Jawabku pelan.

Dan tanpa menanggapi ucapanku, ibukupun tiba-tiba mengucapkan sesuatu dengan wajahnya yang terlihat lesu.
"Mansyur maeng teko kene. (Mansyur tadi dari sini)." Ucap Ibuku memulai obrolan.

" Loh terus pripun.?. Kulo pun gak nerusno ceritone kok buk. Aku golek liane wae.( Loh terus bagaimana bu ?. Aku sudah tidak melanjutkan cerita pak Mansyur kok bu, aku cari yang lainnya saja)."
Terangku menenangkan ibuku.

"Iyo aku maeng yo ngomong ngono, wonge yo tak kandani lek nulismu mek gae koleksian tok, wong samean guduk penulis seng koyok wong-wong ndek kono. Dadi Mansyur tak penging serius-serius nemen. Tapi kok Mansyur malah aneh jawab e.
(Iya aku tadi juga bilang seperti itu, dia juga kuberitahu kalau nulismu hanya buat koleksi saja. Bukan seperti penulis-penulis yang ada diluar sana. Jadi tadi Mansyur kubilangi agar tidak terlalu serius menanggapi. Eh tapi dia malah aneh jawabnya)." Sahut ibuku jelas.
"Jawab e pripun buk. (Jawabnya bagaimana bu?)" Tanyaku penasaran.

"Aku asline ncen gak crito opo-opo. Mek arek e cek eroh opo-opo. ( Aku sebenarnya memang tidak cerita apa apa, cuma aku ingin dia tau segalanya)." Ucap ibuku sembari menirukan gaya pak Mansyur berbicara.
Mendengar hal itu akupun akhirnya mencoba tidak lagi menghiraukanya karena aku menganggap jika semua ini diteruskan, akan semakin tidak karuan.

"Nggehpun lah lek ngoten, aku tak gak marani pak Mansyur maneh wes, tak anggep kabeh wes mari. (Yasudah kalau begitu,
mulai sekarang aku gak lagi berurusan dengan pak Mansyur, semuanya sudah aku anggap selesai)." Ucapku jelas.

Singkat cerita, sejak malam itu akupun sudah tidak lagi menghubungi pak Mansyur.

Dan uniknya, sejak aku tidak lagi berurusan dengan pak Mansyur,
gangguan yang sebelumnya sempat kualami, sejak saat itu tiba-tiba menghilang begitu saja.

Aroma bunga sedap malam, suara-suara aneh hingga penampakan wanita, waktu itu sudah tidak pernah lagi kulihat yang tentu saja, semua itu membuat hidupku lebih tenang daripada sebelumnya.
Dan akhirnya, akupun kembali mencari-cari cerita lain yang kurasa cocok untuk dituliskan seperti biasanya.

...

Beberapa bulan kemudian..

.....

Dokter menyatakan jika aku positif terpapar virus Corona yang saat itu memang sedang melanda negeriku parah-parahnya.
Disitu, akupun diarahkan untuk segera melakukan isolasi karena dokter khawatir jika aku bisa menulari orang yang ada disekitarku.

Karena aku khawatir jika bisa menular ke ibuku, akhirnya akupun memutuskan untuk isolasi dirumah almarhum kakekku
yang saat itu memang telah lama kosong sejak ditinggal meninggal beberapa tahun yang lalu.

Sebelum berangkat ke rumah kakek, akupun membawa semua peralatan kerjaku karena saat itu, pekerjaanku juga sudah kulakukan dari rumah, ( WFH ).
Bahkan akupun juga ingat, saat itu pemerintah juga mulai menerapkan semua aktifitas pekerjaan hanya dari rumah.

....

Dan singkat cerita, akhirnya akupun tinggal seorang diri dirumah kakekku ini.
Setiap harinya, aku makan dengan sistem online yang tentu saja semua prosedurnya dilakukan dengan sangat ketat.

Disitu tidak hanya aku, ternyata warga dilingkungan rumah kakekkupun rata-rata sudah melakukan isolasi dirumahnya masing-masing
Mengetahui semua itu, akupun seketika terkejut bukan main dengan perasaan yang sangat keheranan karena akupun masih ingat, jika semua bahan cerita dan folder dari pak Mansyur, dulu sudah benar-benar kuhapus.
"Loh, cerito iki kok sek ono yo. Perasaan bien wes tak hapus deh. Ndek Recycle yo wes rijik kok elengku. ( Loh, cerita ini kok masih ada ya, perasaan dulu sudah kuhapus deh, di folder recycle juga sudah kubersihkan semua lo)."
Fikirku dalam hati dengan tanganku yang kuarahkan ke folder pak Mansyur tersebut dengan maksud ingin kembali kubuka untuk kupastikan jika Folder tersebut memang benar-benar kembali ada.

Dan anehnya, ketika Folder sudah kubuka dan file dokumen ku klik membuka.
Tampilan laptopkupun seketika memperlihatkan tulisan acak-acakan yang memang dulu sudah pernah kulihat sebelumnya.

Dan yang paling membuat aku semakin terkejut adalah,
yang ada di tampilan tersebut hanyalah tulisan aneh tersebut dengan tidak adanya tulisanku yang pernah kutulis sebelumnya.
Ak;+&ijshapoywKendilxjllsembujoskppa ssrogoksjsbvxninsunsosodjhahahihilkdgajvdbksjhshisbblalijiwolajsbvxgdtwoebdangkorommsnsksbsyeowhebmungkursbsbsbdkskslsplansajisbsbsbssjsjbahusjsjsbspsjd dajiningsbsbsbsjkshsninilsnsns dbsjremopwiwbwbbktembungdndksosomacansbsbsjkwudlemahd zb,
+$:$((2abaklpanginhshdikmotodns wjwkpdayupqjsydljimatnw spuspoowbwbw kwuyungllxbvehsukmogwenbe ehejjeringkihoibbbbnembungpqkww ehejetumindakvebeizponagihsbdvailokdnbe ebejisorop. dan seterusnya.
Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika kembali menghapusnya dengan tubuhku yang seketika bergetar karena rasa takut yang perlahan sudah kembali mulai menjalar.

"Waduh pikiranku gak penak iki wes. (Wah fikiranku gak enak ini) " fikirku dalam hati.
Dan demi menenangkan perasaan, akhirnya akupun memutuskan untuk memutar lagu yang ada diponselku dengan sementara tidak lagi menulis cerita karena kurasa, saat itu bukanlah waktu yang tepat jika harus kugunakan untuk menulis cerita.
Tapi anehnya, masih beberapa saat aku mengotak atik ponselku dan mematikan laptopku.

Malam itu, aku kembali mencium aroma bunga sedap malam yang seperti pernah kucium sebelumnya.
Bahkan, aroma tersebut malam itu benar-benar tercium kuat lebih kuat dari yang pernah kucium sebelumnya.

Merasakan semua itu, jantungkupun seketika berdetak hebat dengan tubuh yang juga sudah mulai gemetar ketakutan.
Dan tidak berhenti disitu saja, badan meriang serta sakit kepala yang memang sedang kurasakan karena efek virus yang kuderita, seolah semakin melengkapi terror yang saat itu sedang aku alami.
"Ya allah nedi pitulunganipun. ( Ya allah, lindungilah aku ) " ucapku dalam hati dengan aku yang mulai memejamkan mataku dan mulai berserah diri.

Hingga akhirnya, setelah lama aku ditemani oleh aroma bunga sedap malam tersebut.
Aku tiba-tiba mendengar suara langkah kaki yang terdengar sangat pelan mendekati.

Suara langkah kaki tersebut seperti suara langkah kaki orang dewasa yang sedang memakai sendal bangkiak ( sandal dari kayu).

"Plek,plek,plek,plek,plek"
Dan tidak hanya itu, selain suara langkah kaki yang terdengar semakin dekat, malam itu aku juga mendengar suara orang yang sedang mencuci piring, menyapu lantai hingga suara orang yang seperti sedang menggosok nggosok dinding.

"Srekk..srekk..srek.."
"Greekk..grekkk..grekkk.."
Mendengar semua itu, akupun hanya diam sambil terus memejamkan mata dengan fikiranku yang terus kucoba untuk tetap tenang meski aku tidak bisa memungkiri, jika tubuhku malam itu benar-benar sudah bergetar tidak berhenti.
"Wes iki jelas lek demit iki ncen ngetutno aku. (Sudah jelas kalau setan ini memang sengaja mengikutiku)." Fikirku dalam hati dengan telingaku yang terus saja mendengarkan suara-suara tersebut.

Dan puncaknya, dengan mencoba menahan semua itu,
akupun akhirnya tetap memajamkan mataku dengan mulutku yang terus saja berdoa sebisaku.

Hingga akhirnya, sekitar pukul 03.00 dinihari, disela sela aku masih demam dengan sesekali mendengar suara aktifitas didalam rumah kakekku.
Waktu itu tiba-tiba tubuhku terasa ditungganggi oleh seseorang.

Dadaku ditekan dengan perutku yang juga terasa panas tidak karuan.

Dan tidak hanya itu, tepat diatas kepalaku, aku juga merasakan seperti ada orang yang sedang berusaha memasukkan sesuatu.
Rasa tusukan, waktu itu benar-benar terasa sangatlah menyakitkan.

Saat itu, kepalaku seketika pusing pening, pandanganku kabur dengan perutku yang terasa bergejolak seperti ada sesuatu yang sedang bergerak gerak dengan sendirinya.
Sebenarnya, aku masih sempat sadar dan menganggap jika semua itu adalah efek dari virus Covid yang kuderita, namun setelah kurasakan lebih dalam lagi, sepertinya semua itu tidak ada hubunganya dengan covid, namun murni gangguan dari makhluk tak kasat mata.
Hal itu dikuatkan dengan ketika aku masih menahan rasa sakitku, disalah satu sudut kamar tidurku, aku tiba-tiba melihat adanya sosok hitam yang tidak terlalu jelas wajahnya.
Sosok tersebut, terlihat berdiri diam dengan diiringi nafasnya yang terdengar cepat seperti orang yang sedang mengidap penyakit Asma.

Mengetahui hal itu, akupun sudah tidak berani lagi menoleh kearah sudut tersebut dengan aku yang
terus saja merasakan rasa sakitku yang semakin lama malah terasa semakin menyiksa.

Hingga akhirnya, setelah beberapa lama aku menggeliat sendirian, aku tiba-tiba mendengar suara adzan subuh yang sepertinya sudah berkumandang.
Dan tidak berhenti disitu saja, entah semua itu halusinasi atau tidak, namun yang jelas, waktu itu aku juga tiba-tiba seperti mendengar suara almarhum kakek dan ayahku yang terdengar membuka pintu rumah dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"
Dan tidak hanya itu, aku juga mendengar suara khas dari almarhum ayahku yang terdengar berteriak-teriak memanggil nama seseorang.

Ditambah, suara khas almarhum kakekkupun juga terdengar sangat dekat dengan diiringi bau parfumnya selama beliau masih hidup,
waktu itu juga tercium dengan sangat kuat.

Dan disitulah, beberapa saat setelah itu, aku tiba-tiba mendengar dengan sangat jelas jika dirumah kakekku tersebut seperti ada orang yang sedang bertengkar,

Suara tembok dipukul, suara kursi bergeser, hingga suara benda jatuh,
waktu itu benar-benar kudengar dengan sangat jelas dan sangat keras.

Sebenarnya, waktu itu aku masih sempat berusaha meraih ponselku agar aku bisa sedikit merekam suara-suara tersebut, namun karena rasa sakit yang kurasakan sudah semakin tidak tertahankan, akhirnya,
akupun kembali kesakitan dengan sesekali muntah-muntah tidak karuan.

Semua kejadian itu, berlangsung cukup lama dengan diiringi suara adzan shubuh yang terus saja berkumandang.

Dan entah bagaimana selanjutnya aku kurang bisa mengingatnya, yang jelas ketika aku membuka mata,
tiba-tiba waktu sudah menunjukan pukul 09.00 pagi yang tandanya, aku berhasil melewati semua gangguan tersebut dengan keadaan yang masih bisa terkendali.

Tapi anehnya, ketika aku membuka pintu kamar dan berjalan menuju ruang tengah rumah kakekku,
akupun kembali terkejut karena saat itu, aku melihat keadaan rumah kakeku sudah tidak seperti sebelumnya.

Ada beberapa bagian rumah kakekku yang sebelumnya baik baik saja, pagi itu tiba-tiba terlihat hancur dengan sendirinya.
Plafon rumah yang jatuh, dinding rumah yang retak mengecap hingga perabotan yang terlihat pecah, sudah cukup membuatku pagi itu tidak lagi bisa berkata kata.

Dan tidak hanya itu, beberapa lukisan dan pernak pernik yang juga terlihat jatuh, semakin meyakinkanku jika semalam,
dirumah ini memang sedang terjadi sesuatu.

Hingga cerita ini ditulis, bekas lukisan jatuh, pernak pernik yang pecah ditambah plafon-plafon yang runtuh, masih tetap ada dan masih kubiarkan begitu saja sebagai pengingat, jika malam itu sepertinya ada gesekan dari makhluk halus
yang tidak bisa dijelaskan secara akal sehat manusia.

Sudah sangat jelas, jika sepertinya malam itu almarhum ayah dan kakekku memang benar-benar pulang kerumah untuk mengusir setan yang akan menggangguku.
Karena asal kalian tau, sejak saat itu, hingga kini, aku sudah tidak pernah lagi mendapatkan gangguan dari makhluk halus seperti sebelumnya lagi.

Aroma bunga sedap malam, suara aneh hingga penampakan setan, waktu itu sudah benar-benar tidak ada lagi.
Dan akhirnya, setelah hari itu berlalu, akupun menceritakan semua itu kepada ibuku via telepon.

Tapi anehnya, bukannya kaget, ibuku malah tersenyum sambil menandakan jika beliau sepertinya sudah tau tentang kejadian yang malam itu telah menimpaku.
Dan singkat cerita, setelah sekitar 2 bulan lamanya aku tinggal dirumah kakekku dan aku sudah dinyatakan sembuh dari paparan virus, akupun akhirnya kembali pulang kerumahku dengan perasaan yang tentu saja sangat lebih baik daripada sebelumnya.
.....
Pengalaman seperti itu sebenarnya sudah beberapa kali aku alami.

Mencium aroma aneh, mendengarkan suara aneh hingga sekilas melihat penampakan, seolah menjadi bumbu tersendiri ketika aku menulis cerita seperti ini.
Bahkan, tidak jarang pula jari-jariku seperti berjalan sendiri dengan tidak sedikitpun aku sadari.

( Loh, kapan aku nulis bagian ini, sepertinya narasumber kemarin tidak cerita tentang hal ini deh )." Terang Narasumber.
File corupt, laptop macet, hingga tulisan yang sebelumnya baik-baik saja, tiba-tiba hilang dengan sendirinya, rasanya sudah menjadi bagian dari setiap cerita yang berhasil aku selesaikan.
Namun perlu kalian tau, interaksi dari cerita pak Mansyur itulah yang hingga kini tidak akan pernah bisa aku lupakan.

Dan untuk menghormati serta adanya masalah pribadi, akhirnya kenapa pak Mansyur melakukan semua ini kepadaku tidak akan aku ceritakan disini.
Karena perlu aku garis bawahi, gangguan yang aku alami waktu itu memang ada hubungannya dengan pak Mansyur itu sendiri.

....

Semoga dengan adanya pengalaman seperti ini, akan bisa membuat aku lebih mawas diri dan lebih berhati hati lagi.
Terimakasih teman-teman, semoga cerita ini menemani hari-hari kalian.

Sampai jumpa di cerita-cerita kami selanjutnya.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

Dec 19
Based on true story

BULU PERINDU
(Pelet Jarak Jauh )

A thread

@bacahorror_id Image
Sebelum membaca cerita ini, sangat perlu kami tekankan, agar kalian jangan sampai berurusan dengan hal semacam ini.

Karena selain berbahaya bagi diri sendiri, pelet bisa menghancurkan hidup orang lain.

Untuk itu, janganlah sekali-kali bermain dengan pelet.
Karena mungkin, kalian tidak akan menyangka jika efeknya bisa sangat berbahaya bagi pengirim ataupun penerima.

Mungkin, setelah membaca cerita ini, kalian akan mengetahui bagaimana pelet ini bisa bekerja dan bagaimana efek yang bisa ditimbulkannya.
Read 12 tweets
Dec 12
" tok tok tok tok tok tok tok " suara ketukan pintu kamarku yang waktu itu terdengar diketuk dari luar oleh seseorang dengan ketukan yang sangat cepat.
Mendengar hal itu, aku yang sebelumnya duduk fokus menatap layar ponselku, malam itu seketika terkejut lalu berdiri untuk membuka pintu kamarku.
Read 88 tweets
Dec 5
MENIKAH DENGAN SETAN
PART 2 END.

A THREAD

@bacahorror_id

( Yang belum baca part 1 silhkan dibaca terlebih dahulu. Link tersedia bawah
" Oo ini ta pak Gito, orangnya kok tua banget ya..ini mah sudah kakek kakek " fikir Prapto sambil menatap wajah pak Gito yang waktu itu memang sudah semakin tua.

"Ono opo le (ada apa nak)" ucap pak Gito pelan.

"Bade wonten perlu pak (saya mau ada perlu pak)" ucap Prapto sopan.
Read 112 tweets
Nov 22
Menikah dengan Setan

A THREAD

@bacahorror_id

#lakonstory #ceritaserem
Cerita ini, adalah sebuah cerita yang cukup berkesan bagi kami,

Karena selain proses penyelesaiannya yang cukup lama, cerita ini benar-benar sebuah cerita yang sangat berbeda dari cerita-cerita yang sudah Lakon Story bagikan sebelumnya.
Disini, selain terror yang sebenarnya telah dialami oleh semua warga desa, akhirnya kami berhasil menyelesaikannya dari sudut pandang yang berbeda.
Read 91 tweets
Nov 14
RUMAH TUSUK SATE TANAH BORNEO

PART 2 TAMAT

A THREAD
BASED ON TRUE STORY

@bacahorror_id #bacahorror
#ceritaserem #ceritaseram #ceritahantu #lakonstory
Dan anehnya, belum selesai aku melihat semua keanehan itu, tiba-tiba pandanganku teralihkan dengan suara panggilan yang terdengar sedang memanggil-manggil namaku dari arah luar rumahku.

"Mbak.....mbak Sukma.." teriak suara tersebut yang setelah kudengar lebih teliti lagi,
Read 93 tweets
Nov 7
......

Nyi Kunting, Nyi Kiting atau Mbah Buntung,

Mungkin, itulah beberapa sebutan yang kudengar dari orang-orang yang ada disekitarku, tentang sosok nenek-nenek yang sering menampakan dirinya kepada warga sekitar yang sedang mencari kayu bakar di hutan
dan para wanita pendaki gunung yang mendaki dalam keadaan datang bulan.

Ketika aku kecil, ibuku sering menceritakan kisah nyi Kunting kepadaku.

Konon katanya, meskipun dari kejauhan, sosok nyi Kunting mampu mencium aroma darah haid yang sudah masuk ke wilayahnya.
Read 40 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(