Thread by @adelbert_rusty

-LUMPUH -

Berdasarkan kejadian nyata

@IDN_Horor

#ceritahoror #ceritamisteri #malamjumat

Malem sob!
Kisah di bawah ini merupakan peristiwa yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Nama tokoh dan tempat seperti biasa akan ane samarkan demi kenyamanan bersama.

Dan seperti biasanya juga, mari ramekan tritnya dengan like en rt yang banyak.

Kalo udah, so let the haunt begin!

*****

Kedua mata Lina melotot tajam ke arah ustadz Riswan yang tengah duduk di hadapannya. Otot di kedua bahunya kaku, punggungnya menegang disertai jari-jari tangannya yang membentuk menyerupai cakar.

Nafas Lina memburu turun naik, sambil memasang posisi dan menunggu kesempatan yang baik untuk dapat menyerang pria tersebut.

Tapi di dalam hatinya, ia sendiri heran mengapa timbul rasa tidak suka yang begitu hebat kepada ustadz Riswan. Semakin mendalam rasa bencinya sampai-sampai ia berniat untuk mencelakai orang itu.

Mata Riswan memperhatikan gerak gerik Lina yang makin gelisah. Ia tetap tenang walau pasiennya tersebut telah menunjukkan tanda-tanda akan melakukan perlawanan terhadapnya. Proses ruqyah-nya saja belum dimulai, tapi gadis itu sudah belingsatan tak karuan.

Bibir Riswan tersenyum sedikit, namun hal tersebut malah memancing amarah Lina. Spontan ia mengamuk lalu menerjang Riswan disertai caci maki yang terlontar dari mulutnya. Untungnya, aksi tersebut berhasil ditahan oleh ayah dan ibu Lina yang juga ada di sana.

"Masyaa Allah.. ", ucap Riswan, menenangkan diri yang nyaris jadi amukan pasiennya sendiri.
" Istighfar, Lina! Istighfar! ", seru ayahnya. Sang ibu buru-buru membenarkan letak jilbab anaknya yang hampir terlepas.

"Oalah, ini jlnnya udah main nyosor aja. Padahal belum saya apa-apain.. ", kelakar Riswan sambil menahan tawa.
Tak mau diejek, Lina mendelikkan matanya lebar-lebar sambil berseloroh lantang.
" PERGI KAU! NGAPAIN KAU DI SINI?! CARI MATI KAU RUPANYA!! "

Disergah seperti itu malah membuat Riswan nyengir. Sebenarnya ia sudah terbiasa menghadapi keadaan semacam ini.
"Ya udah,biar gak berlama-lama,saya mulai aja ruqyah-nya ya. Bapak sama ibu, tolong dipegangin anaknya ya, takutnya dia ngamuk lagi...", tukas Riswan.

Lalu Riswan memakaikan sarung pada kedua tangannya. Bibirnya perlahan mengucapkan kalimat ta'awudz disusul dengan membaca basmalah.
"Bismillahirrahmanirrahim... "
Seketika itu juga bola mata Lina membeliak, mulutnya mengerang kemudian ia memekik teramat kencang.
"AAAKKKHHH... "

*****

Tiga pekan yang lalu, Lina terjatuh dari motor sewaktu pulang kerja. Karena hanya kecelakaan ringan, ia cuma mengalami luka-luka kecil pada bagian kaki. Namun, esok hari setelah kecelakaan tersebut, ia malah terserang demam tinggi.

Panas tubuhnya tak juga kunjung menurun sehingga Lina terpaksa dibawa ke klinik. Usai diperiksa, ternyata ia terkena tipes. Faktor penyebabnya, Lina kelelahan karena terlalu banyak bekerja serta kurang istirahat. Mau tak mau Lina pun mesti menginap selama dua hari di klinik itu.

Malam pertama saat tidur di tempat tersebut, Lina sempat mendengar ada suara perempuan yang memanggil-manggil namanya. Suara panggilan itu rasanya terdengar sangat jauh, tapi telinga Lina dapat menangkapnya dengan cukup jelas.

Kejadian tersebut hanya berlangsung sekali itu, sehingga Lina tak begitu memusingkannya.

Dua hari setelah dirawat inap, kondisinya sudah mulai membaik dan ia pun dipersilahkan untuk pulang.
Ia sendiri telah lupa peristiwa aneh saat di klinik yang lalu.

Pada malam yang berikutnya, Lina bermimpi didatangi seorang wanita asing yang memanggilnya dengan kalimat, "Lina.. Lina,, sini temani aku yuk... "

Dalam mimpi tersebut, Lina hendak menemui orang itu tapi ia menghentikan langkahnya saat ia mengetahui bahwa wanita tersebut memiliki dua lengan panjang yang terjulur hingga ke lantai.

Tanpa terduga, sosok tadi maju mendekat kemudian sekonyong-konyong ia menerkam tubuh Lina hingga jatuh terjerembab.
Seketika Lina terbangun dari tidur, ia meyakinkan diri sendiri hal mengerikan yang barusan hanyalah mimpi buruk biasa walaupun kesannya begitu nyata.

Batin Lina mulai diliputi rasa cemas, apalagi ketika pada keesokan harinya ia mendapati kedua kakinya menjadi sulit untuk digerakkan. Berkali-kali dicobanya untuk bisa berdiri tapi anehnya tetap saja ia kepayahan.

Lina terduduk lemas di atas kasur. Matanya mengamati kedua kakinya yang lunglai secara mendadak.
Ia menangis histeris, sadar bahwa kakinya telah lumpuh.

*****

Hasil pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kerusakan pada kedua kaki Lina. Kecelakaan yang lalu bahkan bukan menjadi penyebab utama lumpuhnya kaki Lina yang mendadak.

Lina juga sempat ditangani oleh ahli tulang dan syaraf. Namun, sayang usaha tersebut belum juga menunjukkan hasil yang memuaskan.

Batin Lina bingung, sekaligus sedih. Ia hanya ingin tahu faktor utama hingga ia tak bisa berjalan seperti sekarang. Padahal sebelum ini ia sungguh yakin, fisiknya dalam keadaan prima setelah sakit kemarin.

Jika penyebabnya adalah kecelakaan tempo hari, tak semestinya juga mengakibatkan ia langsung lumpuh hanya gara-gara jatuh sedikit dari motor.
Di sisi yang lain, sebenarnya Lina juga diresahkan dengan semakin seringnya bermimpi tentang wanita berlengan panjang.

Semakin sering ia bermimpi, semakin jelas Lina dapat melihat rupa mengerikan dari wanita tersebut.Belakangan Lina juga menyadari bahwa sosok itu telah melilitkan lengannya pada kedua kakinya.

Hal ini mengakibatkan Lina jadi was-was dan takut untuk tidur, tapi dari sini, ia mengetahui ada hubungan antara penyakit yang dideritanya dengan sosok perempuan dalam mimpinya tersebut.

Kecurigaannya semakin menjadi, tatkala pada suatu kali, seorang kerabat ibu datang menjenguk dengan membawa anaknya yang masih berusia sekitar empat tahun.

Tadinya, gadis kecil itu terlihat riang ketika memasuki rumah, tapi tiba-tiba saja ia menangis sambil menjerit seperti sangat ketakutan. Karena sulit untuk dibujuk supaya tenang, si ibu terpaksa membawanya pulang.

Kemudian, diketahui penyebab bocah tersebut menangis. Dia mengaku melihat sesosok perempuan dengan wujud menyeramkan sedang memeluk tubuh Lina.

Anak itu juga melihat ada yang melingkar pada kaki Lina yang awalnya ia kira seekor ular. Namun saat diperhatikan lebih seksama, benda yang melingkar tersebut ternyata sepasang tangan yang begitu panjang hingga menyerupai ular yang tengah melilit.

Kedua orang tua Lina terhenyak mendengar kesaksian di luar nalar semacam itu. Memang sulit untuk percaya, tapi rasanya cerita tersebut cukup relevan dengan keadaan yang dialami Lina sekarang.

Mau tak mau, mereka pun harus meyakini bahwa terdapat sesuatu yang sedang bersemayam pada diri Lina.
Entah apapun bentuknya, yang pasti sesuatu tersebut harus dipaksa pergi sebelum kondisi Lina bertambah parah.

*****

Suatu ketika, masjid di lingkungan kediaman keluarga Lina kedatangan beberapa orang tamu dari luar daerah. Sepatutnya yang dilakukan tuan rumah, para tamu tersebut disambut dengan baik oleh warga sekitar terutama oleh pengurus masjid.

Satu persatu tamu-tamu itu memperkenalkan diri, salah satunya bernama Riswan atau yang biasanya dikenal dengan sebutan ustadz Riswan.

Diantara rombongannya, Riswan ialah yang termuda dan yang paling paham ilmu agama. Katanya, beliau merupakan alumni pondok pesantren terkenal yang berada di Jawa Timur.

Menariknya lagi, ternyata Riswan juga merupakan seorang terapis ruqyah yang di masa itu masih terdengar asing bagi kebanyakan masyarakat.

Orang-orang yang hadir di masjid dengan antusias ingin mendengar tentang ruqyah ini lebih dalam lagi. Dengan sabar, Riswan menjelaskan hal tersebut kepada mereka yang bertanya.

Ayah Lina, yang kebetulan sore hari itu berada di masjid ikut tertarik dengan pembahasan tersebut . Ia pun berniat untuk meminta Riswan datang ke rumah supaya ia mau melihat anaknya yang kondisinya sendiri makin memprihatinkan.

Untungnya Riswan bersedia untuk datang dan setelah mengatur jadwal, ia pun berjanji akan segera menengok Lina secepat mungkin.

*****

Dari mulut Riswan, tak henti-hentinya bacaan ayat-ayat suci dilantunkan. Sementara itu, Lina terus meronta dan meraung-raung menahan rasa panas, seolah-olah ada bara api yang hendak membakar habis tubuhnya.

Fisiknya semakin lemah, tapi ada semacam dorongan aneh dari dalam tubuh yang memaksanya supaya terus berontak.
Ia gerakkan jari-jarinya mengincar wajah Riswan, namun ustadz tersebut mengelak hingga ia terhindar dari cakaran kuku Lina.

Pada saat ini, ia sudah frustasi. Tenaganya sendiri sudah tak sanggup untuk melakukan perlawanan lebih lanjut.
Telapak tangan Riswan yang dilapisi sarung menyentuh di bagian kaki Lina. Hal ini mengakibatkan ia melengking kesakitan luar biasa.

Rasa panas yang membakar menjalari bagian tersebut,akibatnya tubuh Lina kejang-kejang tak karuan.
"Panas.. Panas... ", racaunya.
Namun, di dalam hati, ia menyadari bahwa sejatinya bukan dia yang merasakan sakit tersebut.

End-nya besok!

Penglihatan Lina tersibak.
Ia pun dapat melihat dengan jelas wujud sosok yang selama ini bercokol di raganya. Lina terkejut setengah mati,makhluk mengerikan tersebut ternyata yang selalu menghantuinya lewat mimpi.

Setengah tubuh jin berbentuk wanita itu telah hangus terbakar. Lidah api menjalar menuju bagian atas badannya, kepalanya dipenuhi api lalu merambat di kedua lengannya yang masih melingkar pada kaki Lina.

Makhluk itu meronta-ronta dan menjerit kencang. Lilitan erat tangannya terlepas seiring dengan kobaran api yang kian melahap seluruh bagian tubuhnya.

Lina ngeri harus menyaksikan pemandangan tersebut. Dalam hatinya ia berdoa supaya diberi keselamatan. Matanya terpejam,lalu berharap semoga mimpi buruk ini segera berlalu.

"KELUAR! KELUAR! ", kata Riswan, sambil menepuk-nepuk punggung Lina.
Sekejap saja, mulut Lina memuntahkan isi perutnya tanpa tertahan.
" HOEEKKK... "
Kesadarannya berangsur pulih seusai muntahannya yang terakhir.

Sekujur tubuh Lina dibasahi oleh peluh. Ia rasakan dadanya mulai terasa lapang, perasaannya pun sekarang jadi lebih ringan dibanding dengan yang sebelum ini.

Kemudian ia mencoba untuk berdiri, ajaib kakinya yang tadinya lumpuh sekarang dapat bergerak kembali seperti sediakala.
Lina pun bersujud, begitu juga orangtuanya. Mereka bersyukur, masih diberikan kesempatan untuk sembuh dari penyakit lewat bantuan seorang ustadz.

Tak henti-hentinya Lina mengucapkan terimakasih kepada Riswan.
"Jangan berterimakasih pada saya. Tapi berterimakasihlah kepada Allah. Tanpa pertolongan dari Dia, mustahil saya bisa membantu. Saya hanya mewakili saja", jawab Riswan, bijaksana.

Masih ada beberapa pertanyaan yang diutarakan Lina, salah satunya tentang tujuan jin tersebut. Menurut Riswan, ia tak bisa menebak perilaku jin. Mungkin ada alasan khusus sehingga ia menempel, atau bisa jadi ia hanya ingin menganggu saja.

"Dan yang mesti diingat! Supaya jin itu tak kembali meneror lagi, ibadahnya harus benar-benar dijaga. Sering-sering membaca Alquran supaya rumah tak disinggahi jin, juga banyak berdoa agar Allah senantiasa melindungi kita dari hal-hal yang negatif, " pesan Riswan.

Lina mengangguk.
Dalam hatinya, ia berjanji akan selalu menjaga amal ibadahnya yang memang sering ia lalaikan sebelum ini. Dan ia juga berjanji, akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

*****

Seminggu kemudian.
Riswan dan istri dipusingkan oleh perilaku putra mereka belakangan ini. Hampir setiap malam, bocah berusia setahun itu kerapkali menangis tanpa sebab.

Padahal, anak tersebut jarang sekali rewel apalagi menangis sampai berjam-jam lamanya. Ia hanya bisa tenang ketika memasuki waktu fajar ataupun setelah didengarkan bacaan Alqur'an.

Perasaan Riswan mulai tak nyaman, apalagi ketika istrinya bercerita pernah bermimpi didatangi oleh seorang wanita dengan kondisi tubuh hangus terbakar.
Katanya, wanita itu marah kepada Riswan karena telah berani menyakiti dirinya .

Riswan paham, jin wanita tersebut ternyata menaruh dendam padanya. Sejujurnya, ia tak pernah mengira keluarganya pun akan terkena imbas dari proses ruqyah kemarin. Dan kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi sepanjang kariernya selaku terapis.

Malamnya, Riswan hendak melaksanakan sholat tahajjud.
Di ambang pintu kamar, ia tertegun saat melihat ada sesuatu yang tengah berdiri di sana.

Di balik gorden putih yang tipis, sosok wanita itu dengan wujud hancur terbakar sedang menatap tajam ke arah Riswan. Matanya mengisyaratkan kebencian, seolah ada dendam yang sepertinya ingin segera dilampiaskan.

Nafas Riswan tertahan menyaksikan penampakan menyakitkan dari makhluk tersebut.
"Itukah dia? Itukah jin yang dendam kepadaku? ", terkanya.

Perlahan hatinya mulai gentar. Sungguh ia tak menyangka bentuk makhluk tersebut ternyata terlalu rusak. Akal sehatnya tak sanggup untuk menyaksikan penampilan itu jauh lebih lama.

Riswan goyah.
Pandangannya mulai menggelap,kesadarannya semakin jauh berkurang hingga ia pun terkulai lemah dan akhirnya jatuh pingsan.

- Selesai -

Sekian untuk cerita kali ini.
Semoga kalian suka dengan kisahnya. Jumpa lagi dengan trit ane yang berikutnya.

Good night en sleep tight!

******