Thread by @adimasnuel

Mumpung selo, mau post nama-nama makanan khas Solo dan di mana bisa menemuinya.

Sebuah utas

1. Pecel Solo - Waroeng Tempo Doeloe (Mangkubumen). Beras merah, sayur-mayur, sambel pecel (yogenah). Lauk wader dan belut goreng. Ada menu lain seperti tumpang atau sambel goreng krecek. Minumnya temulawak

2. Soto Triwindu. Ordo soto kuah bening. Cukup legendaris. Rasa kuah gurih dan rempah dimasak dalam kuali dan pembakaran pakai arang. Potongan daging sapi besar-besar. Buka pagi hari.

3. Tengkleng Klewer Bu Edi. Serupa tapi tidak sama dengan Gulai, kuahnya lebih encer dan gurih, berisi tulang kambing (balungan) dan sumsum. Dihidangkan pincukan. Mayan rame. Konon langganan RI 1

4. Tengkleng Rica & Sate Buntel Pak Manto (Honggowongso, Sriwedari). Versi olahan lain kambing yg cukup populer mak ler. Pulang dari sini ndang aduso meneh soale rambutmu pasti sangit dan sedialah obat kolesterol.

5. Gudeg Ceker Bu Kasno (Margoyudan). Kuliner buat para kalong. Buka jam 1 tutup jam 3/4 dini hari. Lauk daging suwir, uritan, ati ampela, ceker (bersih kok, ayamnya sudah meni-pedi). Cuma ya disabar-sabarke sing antre soale rame pol.

6. Sate Kere Yu Rebi (Penumping, Sriwedari). Isinya sate gembus (ampas tempe) juga kikil, koyor, gajih. Direndam bumbu bacem, dibakar bara api lalu diguyur sambal kacang manis pedas. Awalnya sate yg diperuntukkan buat sobat kismin, tapi kini karena langka jika nemu bikin kismin.

malah luwe dewe. sem tenan

7. Bestik Harjo (Jalan Dr. Rajiman - Perempatan Ps. Kembang). Warungnya tenda biru koyo lagu. Kawin silang kuliner Belanda dengan selera Jawa. Nama Bestik serapan dari 'Beefsteak', tapi ada juga bestik ayam. Kuahnya macam semur, asam-manis. Tersedia juga bakmi dan orak-arik.

8. Selat Segar Mbak Lies (Serengan). Kawin silang lain antara Belanda-Jawa ditemukan di sini. Solo tidak berbatas perairan tapi kok punya selat (?), jebul serapan dari 'slaatje' (salad). Daging tenderloin, sayur-mayur, kuah manis kental. Rame koyo cocote mantanmu.

9. Timlo Sastro Pasar Gedhe. Isinya mie soun, sosis solo, ati ampela, wortel, telur kecap, suwiran ayam, disiram kuah bening. Macem soto tapi rasane sop (?) cen rodo mbingungi. Ngarepe bak sampah tapi yo ramasalah~

10. Nasi Liwet Bu Wongso Lemu (Keprabon). Nasi gurih bersayur labu siam, suwiran ayam, telur rebus, dan areh (santan kental). Tidak instagramgenic tapi enak toh urip kan ora perkoro feed apik terus to lurrrr

11. Cabuk Rambak (Timur Ketandan, Warungmiri/Ledoksari/Pasar Gede). Hanya gendar, karak (kerupuk beras) dan saus wijen (irisan daun jeruk purut, bawang putih, kemiri, kencur, lada bubuk) tapi yo wareg lur karbo kabeh ngono. Makin susah nih nemunya :(

12. Bakmi Ketoprak Yu Nani (Kartopuran). Asli Solo, bukan kuliner impor dari Athena meski yang bikin Yu Nani. Ada kol, tauge, kacang, tahu, tempe, cakwe, sosis solo, bakmi kuning, bihun, rambak, bawang goreng dan daging sapi disiram kuah kaldu. Segar dan menggelegar.

13. Tahu Kupat Sido Mampir (Jl. GajahMada - dekat Masjid Solikhin). Ketupat, tauge, tahu goreng, mie basah, bakwan goreng, dan kacang goreng. Kuah kental dari kecap manis dan irisan bawang putih. Bisa minta telur ceplok biar jos gandhos kotos-kotos.

14. Bakmi Acar/Tahu Acar Mekar Sari (Barat Danar Hadi). Bakmi, tahu, tauge, kol, lalu dibubuhi irisan mentimun yang diberi bumbu (acar). Bisa juga dipyur-pyuri kacang goreng dan irisan daun seledri.

15. Nasi Tumpang Bu Harini (Pasar Gede). Formasi sayur-mayurnya mirip pada hidangan Pecel tapi saus nasi tumpang (tidak tindih) dari tempe busuk. Semakin busuk tempenya semakin menusuk rasanya!

16. Es Gempol Pleret Pak Suharto (Jl Dr Wahidin, Laweyan). Gempol (bulat) dari tepung beras (gurih), sedangken pleret pun tepung beras diberi gula jawa (manis). Keduanya saling melengkapi, semacam yin-yang di khazanah kuliner, atau selebtwit-selebgram di medsos hhh. Kian langka.

17. Brongkos Mas Ja/Warung Ngisor Waru (Penumping, Baron). Mirip rawon, sama-sama pakai kluwak untuk kuah kehitaman yang khas. Bedanya sama rawon, kuah brongkos bersantan dan tidak pakai tauge. Brongkos Solo beda dikit dari Brongkos Jogja (tanpa tholo dan tahu).

18. Garang Asem Mbah Semar (Adi Sumarmo). Daging ayam kampung dengan kuah satan perpaduan irisan belimbing wuluh, tomat, cabe rawit, cabe merah, daun salam dan serai yang dibungkus daun pisang. Udah garang, asem lagi! Rasane kecut-kecut enak koyo keleke preman Tirtonadi~

jilak, ((kuah satan)). karang kuahe kaldu kepala kambin666 jantan baphomet~

19. Brambang Asem Yu Ngatmini (Pasar Gede). Yang ini super langka. Bahannya hanya ubi jalar (jeglor) berlauk tempe gembus. Sambalnya dari bawang merah, asam jawa, gula jawa, terasi. Pedes koyo omongane morotuwo lurrrr

20. Pis Roti & Pis Kopyor. Olahan roti tawar bersantan manis yang dibungkus dengan daun pisang. Versi lainnya menggunakan kelapa muda, bahkan potongan pisang. Hanya ada di pasar tradisional.

21. Sup Matahari (Selat Vien's dan Selat Mbak Lies). Disebut Sop Manten. Sop berkuah kaldu daging ayam berisi cacah ayam, jamur karang putih, wortel dibungkus kulit pangsit berbentuk bunga matahari. Sup Matahari dijajakan di rumah makan tertentu, bukan di Dept. Store pakai SPG.

22. Bubur Sumsum, Jenang Mutiara, Jenang Grendul, Candil Ubi. Biasanya dijual pagi hari. Ada di sejumlah pasar tradisional, Jenang Ayu Sari Rasa (Adi Sumarmo) dan Jenang Brayat (Manahan)

23. Susu Segar Shi Jack. Pernah ada masa di mana penjualnya melempar-lempar gelas a la bartender. Varian susunya cem-macem. Datang ke kedainya bonus ngguyu kekel baca singkatan2 yang cukup kreatif.

Begitulah. Solo memang tersusun dari makanan, wedangan, kenangan dan rasan-rasan~

24. Bakso Alex. Sedia bakso urat, bakso halus, tetelan hingga balungan. Enak dan tidak neko-neko. Fotonya masih anget langsung seko hapeku soale bar mangan kene. Ojo diseneni meneh ya, pucet aku mengko :(