Thread by @DidiCahya

BAGI YANG SEDANG MENYICIL MOBIL DAN BERNIAT MENITIPKAN KE RENTALAN BUAT BAYAR CICILAN, HATI-HATI TERHADAP MODUS PENIPUAN DAN PENGGELAPAN.

SAYA ADALAH SALAH SATU KORBAN, SEMOGA THREAD INI BISA MENJADI PELAJARAN.

Silakan di-RT biar tidak ada lagi yg jadi korban.

Bagi yang sudah berkecimpung di rentalan mobil, bisa jadi sudah tahu modus ini sejak lama. Tetapi waktu saya ngobrol dengan banyak orang, ternyata lebih banyak yang belum tahu daripada yang sudah tahu.
Itu mengapa sekarang saya bikin thread, meski rasanya nyesek banget.

Saya akan fokus pada modus secara umum, tidak pada kronologi awal bagaimana mobil saya masuk rentalan pada Februari lalu.

Mobil dititipkan ke Fajar Satriawan secara langsung setelah dikenalkan oleh sesama teman media karena Fajar pernah kerja di media kredibel di Surabaya.
Sebagai anak media kami mikirnya gak mungkin sesama anak media tipu2.
Akhirnya dititipkan ke rental dia yg berbendera NJ Trans.

Setoran awal, lancar.
Setoran kedua agak lancar awalnya karena suami minta sebagian pembayaran dibayar dulu karena BU, pelunasan sisanya telat dua hari.
Setoran ketiga, mbulet.
Dan mandek.

Paksu (pak suami) ngerasa ada yg gak beres. Awal Agustus kemarin Fajar didatangi di rumahnya dan ternyata dia sudah menghilang setelah sehari sebelumnya digeruduk korban2 lain. Waktu itu paksu belum bergabung, jadi masih sendirian.

Akhirnya paksu lapor ke polisi, waktu itu ke polsek Manukan. Katanya sudah ada beberapa laporan masuk terkait penggelapan mobil yang dilakukan oleh Fajar.

Laporan paksu belum bisa diproses krn masih ada kontrak yg berlaku, jadi harus kirim somasi 2x dulu agar kontrak gugur, baru bisa lapor.

Langsung paksu bikin somasi.
Berhubung paksu orang media, dia ngawal kasus ini sampai ke Polrestabes Surabaya & Polda Jatim.

Ternyata ini adalah kasus berjaringan yang modus ini 'mudah' dilakukan karena banyak celah hukum yang bisa dimasuki sehingga pelaku bisa lolos. Nah, kita bicara modus ya.

Skemanya gini, Fajar mengumpulkan mobil2 yang akan direntalkan. Dari mobil2 itu ada beberapa yang dia gadaikan secara langsung, ada yang dimasukkan ke rentalan lain dan oleh rekanannya itu digadaikan lagi.
Dia berani menggadaikan mobil yang dititipkan karena ada celah hukum.

Saat seseorang nyicil mobil, dalam kontrak ada pasal bahwa selama masa nyicil itu mobil tidak boleh dipindahtangankan.
Kami, sebagai penitip mobil, sudah melakukan kesalahan dengan memindahtangankan mobil itu ke pihak ketiga dan ada hitam di atas putihnya.

Tidak ada tindakan kriminal di sini.
Bagaimana dengan asuransi?
Coverage asuransi hanya jika mobil hilang karena dicuri atau dirampok. Bukan karena penipuan atau penggelapan.

FAJAR SADAR BETUL ITU.

Sampai akhirnya para korban berkumpul dan terbongkarlah bahwa ada 55 mobil yang digelapkan melalui Fajar.
30 mobil di Mojokerto, 25 di Surabaya, yang terpecah di beberapa rental dan pegadaian (gelap).

Sebelum aku lanjutkan, aku sebar dulu foto si Fajar ya, kali2 ada di antara kalian yang kenal. Langsung laporin aja ke polsek terdekat. Mungkin Oom @Wariman_ bisa bantu RT, siapa tahu selain di Mojokerto & Surabaya ini orang udah nyampai ke wilayah lain.

BTW, semalam para korban berkumpul dan sepakat bahwa bisa jadi Fajar ini pelaku karena dia yang collect mobil, tapi ada kemungkinan bahwa dia juga korban, meski kemungkinan kedua ini kecil banget. Kami yakin dia punya andil besar sbg pelaku dalam jaringan.

Makanya si Fajar ini harus nongol dulu. Kalau buron terus kaya gini gak bakal jelas.

Lanjut ke skema modus ya...

Nah, kemarin kami dibantu oleh salah satu wartawan kriminal senior untuk bisa masuk ke pola pikir jaringan sindikat penggelapan mobil ini. Dan memang bangsat banget cara kerja mereka.

Gampangnya gini, katakanlah satu orang ini menggelapkan 50 mobil dan satu mobil digadaikan 30jt/unit, dia dapat duit 150jt.
Dan kalaupun dia tertangkap dan dibui, paling banter hukuman dia 2 tahun dg pasal penggelapan.
Lepas bui ya gitu lagi.
Makanya sindikat ini gak mati2.

Pertanyaan selanjutnya, 'lari' kemana kah mobil2 ini setelah digadaikan?
Dari pembicara bersama beberapa korban semalam, mobil tersebar ke beberapa wilayah. Ada beberapa yang sudah ditemukan tapi belum bisa balik. Loh, kok bisa?

Beruntunglah mobil titipan yg udah dipasangin GPS duluan. Ada yang sudah ketemu tapi belum bisa balik karena masih harus jadi barbuk selama penyidikan & kita nggak tahu penyidikan berlangsung berapa lama, sementara cicilan masih harus dibayar.

Nah, yang ngenes nih, ada juga yang sudah ketemu tapi so empunya mobil HARUS NEBUS MOBILNYA SENDIRI karena status mobil itu digadaikan.

OK, sebelum ngelanjutin twit ini saya minta maaf dulu supaya tidak ada yang tersinggung.

Mohon maaf, sudah jadi rahasia umum bahwa mobil kalau sudah masuk wilayah Madura, susah untuk bisa keluar. Bahkan polisi pun gak bisa nembus.

Jadi, mobil salah satu korban sudah ketemu di wilayah Sampang, sudah didatangi.
Mereka harus nebus mobilnya SENDIRI sebesar 40jt.

Sebelum lanjut, flashback dulu ke kasus temanku yang sama persis dg cerita barusan. Kasusnya sekitar 4-5 tahun lalu. Udah lama kan? Tapi modusnya tetap.
Dan yang menyedihkan, pengepul mobil colongan yang digadaikan itu adalah Kyai.

Makanya tidak salah kata temanku yg wartawan itu bahwa Madura itu sudah seperti negara yang berdiri sendiri. Hukum mandul di sana.
Kenapa polisi terkesan tidak berani di sana?

Masuk ke area maling2 itu = setor nyawa. Kebayang gak sih kalau kalian dikeroyok orang sekampung pakai celurit.
Bukan kisah fiksi legenda, tapi ini fakta nyata bahwa sudah banyak polisi yang gugur demi penegakan hukum di sana.

Sekali lagi aku mohon maaf yaaaa.... Bukan berarti mendiskreditkan orang Madura dan Kyai di sana, tapi memang begitu kenyataannya.
Teman2ku yang nopolnya plat M pun mengakui fakta menyedihkan itu.
Maaf ya...

Akhirnya mobil temanku itu ditebus setelah tawar menawar dari 50jt ke 30jt. Itu pun dengan negosiasi alot plus deg2an karena Pak Kyai dg muka lempeng tanpa senyum tawar menawar dg celurit di punggung.
Lemes dobel2 dah.
Udah 'diancam' celurit, duit lepas 30jt pulak.
Gelap!

Itu kejadian temen gw.
Kembali ke skema penggelapan mobil ya.

Tuh mobil kan lama2 ngumpul tuh. Trus dikemanain?
Sorry to say, terpaksa kudu nyebut tempat lagi nih.

Mobil2 itu dikirim ke Timor Leste.

Masih ingat kapan hari ada mobil sekontainer digerebeg Polrestabes Surabaya?
Ya itu mau berangkat ke sana.
Nanti di Timor Leste bakal dibikinin surat2 baru.

Ya wes..... Say goodbye deh kalau sudah sampai sana.

Jadi kalau pada bertanya2 mobil colongan itu bermuara ke mana, sudah terjawab ya...

Trus, apa kabar mobil gw?

Semalam salah satu korban ngelihat mobil gw di salah satu rumah saat mereka menggerebeg rumah itu dua bulan lalu. Tapi berhubung waktu itu para korban belum terhubung, dia nggak ngeh kalau mobil yg dia lihat itu mobil gw, jadi dibiarin.

Gimana mobil ini sampai di sana ceritanya juga ngeselin.

Jadi, mobil gw masuk ke jaringan rental di Mojokerto yang ada oknum polisi bermain di dalamnya. Semoga bukan temannya oom @Wariman_ yak...

Oleh si oknum mobil itu dititipkan sbg jaminan ke pasutri krn dia BU.

Jadi si oknum mendapatkan sejumlah uang pinjaman dg menjaminkan mobil gw. Dia juga bilang ke pasutri itu bahwa mobil ini aman, mobilnya wartawan, bukan mobil bermasalah.
Belakangan pasutri itu 'perang' gegara urusan utang2an ini hingga berpisah.
Deramak yes ..

Kabar terakhir, mobil gw udah diambil paksa sama orang lain yg gw yakin masih satu sindikasi lintas wilayah. Doa gw sederhana, MOGA2 MOBIL GW GAK MASUK MADURA 😭😭😭

Doain rame2 ya tweeps, biar mobil gw ketemu, semua anggota sindikat kegulung, mafia madura bisa dilumpuhkan, dan yang paling penting NGGAK ADA LAGI KORBAN LAINNYA.

Bantu RT juga, biar bisa mencegah semakin banyak korban berjatuhan.
Atau mungkin banyak korban yg belum berani muncul supaya speak up...