Profile picture
Anang Dianto @anangdianto
, 10 tweets, 2 min read Read on Twitter
Apa perlu curiga brlebihan isu kristenisasi di Lombok. Wkt gempa Yogya 2006, klrg sy ditolong sjmlh Biarawati & dirawat hmpir sebulan di susteran Katholik daerah Pakem. Tiap hari disediain makan, mau sholat diizinkan,mau pulang dikasih uang. Sampai skrg sy msh Islam (insyaallah).
Ceritanya waktu itu hari ke-2 gempa, sejumlah biarawati datang ke camp pengungsian dusun saya, melihat kakak sepupu saya yg sakit parah & cm tergeletak di tenda, mereka minta izin membawa kk sy ke RS Elizabeth Ganjuran (wktu itu semua RS di yogya penuh & over).
Tak selang lama ambulance mereka datang & membawa kita ke RS Elizabeth Ganjuran. Ternyata di sana pun sudah over, akhirnya kita ditawarin gmn kalo dibawa ke RS Panti Nugroho, RS itu ada di Jl. Kaliurang atas (pakem). Kita pun setuju & brgkt mlm itu jg.
Sampe RS. Panti Nugroho jam 11an malam, di sana pun sudah ramai korban gempa, tp tdk separah sesaknya kyk di Bantul. Kami bingung mau tidur dmn, akhirnya dibawalah kami ke susteran yg ada di jl. Cangkringan.

Lokasi susteran tsb ada di sini, mungkin ada yg tau.
Nah setelah sehari dirawat di RS. Panti Nugroho, kk sy dipindahkan ke susteran tsb. krn kondisi RS yg makin over. Akhirnya kami sekeluarga ditampung di susteran tsb. Korban gempa yg ada di susteran tsb cuma kami aja, yg tinggal di situ cm biarawati & bbrp calon biarawati.
Dari situ sy salut dgn mereka, biarawati itu pagi dini hari sudah bangun dan sembahyang. Pagi kita makan bersama & doa, krn kami ga tau cara berdoa Katholik, kami cm diam aja doa bismillah. Hari berikutnya, kita dibilangin kalo ga nyaman makan brsama, boleh makan sndiri di kamar.
Kk sy yg tdk bisa gerak, hrs buang air dgn selang. Para Biarawati tsb yg mengganti kantongnya. Kalo kami mau pulang tengok rumah, sll dikasih uang transport utk naik bis (dikasih skitar 300rb).

Sejak saat itu sy kalau ketemu suster (biarawati) sll tersenyum & menunduk ke mereka.
Sampai skrg saya kalau mau main ke daerah cangkringan/ mau ke kali kuning, selalu nengok ke arah susteran tsb. Saya kurang tau susteran tsb tepatnya yayasan/ lembaga apa.

Walaupun pengalaman ini sdh lebih dr 10thn yg lalu, sy sll teringat & merawat kenangan ini.
Selama dibantu oleh mereka biarawati itu, sekalipun kami tdk pernah diajak diskusi soal agama. Apalagi diajak ikut memeluk agama mereka. Kami cuma dikasih kaos & baju ganti berlogo salib.

Cerita ini baru pertama sy share di sosmed & terimakasih sy & keluarga haturkan utk mereka.
Setelah kk saya sembuh & kembali ke rumah (tenda pengungsian), bbrp bulan setelahnya saat kondisi bantul sudah mulai bangkit, pakde saya bbrp kali berkunjung ke susteran tsb membawa hasil tani, sbg ungkapan balas budi.

- terimakasih sudah membaca.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Anang Dianto
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!