Profile picture
, 20 tweets, 3 min read Read on Twitter
Cerita tentang hari ini aaah
Sejak gue ditugasin di palu. Desk job gue emang ngurusin jenasah krn emg gue residen forensik yg dikirim kesini oleh IDI,kemenkes & kampus
Jd tau lah ya dari awal gue ngurusin apa? Yap jenazah. Yg awalnya 100 dan nambah jadi 400 dan makin banyak lagi. Kaget? Bukan lagiiii tsay. Ini kali pertama gue tugas di daerah bencana
Prinsip kami jelas. Kami berharap semua jenasah bs terindentifikasi oleh keluarganya (ya meskipun ga mungkin semuanya bs sih) tapi harapan itu masih kami simpan. Krn jenasah2 tsb berhak untuk bertemu keluarganya :)
Meskipun keadaan jenasah berupa2 bentuknya tapi kami insha allah memperlakukan jenasah tsb dengan hormat sesuai prinsip kami. Meskipun banyak yg “terparkir” di halaman krn memang keterbatasan ruang
Setiap hari ketika fajar tiba kami selalu berharap makin banyak kelurga yg datang ke rumah sakit dan membawa sanak keluarganya yg sudah “mendahului” mereka. Agar apa? Agar segera dimakamkan dengan layak dan mendapat penghormatan terakhir oleh keluarga
Bukan berarti dimakamkan secara massal itu gak layak ya. Layak kok. Sampe sini jangan diplintir.
Akan tetapi,semua diluar kuasa kami. Jenasah yg meninggal dengan cara terseret air dan tenggelam serta berada di suhu luar itu cepat mengalami pembusukan
Akhirnya kembali lagi. Hidup itu pilihan. Kita harus memilih menguburkan secara massal jenasah tsb dan segera mendoakan mereka atau mengorbankan pasien lain nya yg riskan terinfeksi bakteri dr pembusukan jenasah2 itu
Jangan dipikir kami ini “flat” perasaan nya ketika jenasah2 tsb diangkut untuk dikuburkan. Kami juga merasakan kesedihan yg sama. Tapi memang keadaan ini diluar kehendak kami sebagai paramedis
Tadi pgi. Saya cukup “nyes” ketika ada satu orang perempuan mencari jenasah suaminya dan tdk ketemu di RS ini. Sempat terfikir “apa salah satu dr jenasah yg diangkut kmrn adalah suami ibu itu ya?”
Percayalah. Pemikiran2 seperti itu kerap menghantui kami.
Meskipun kadang kehadiran kami disini ada “penolakan” dr berbagai orang krn mereka merasa kami mengurangi jatah makan mereka 😂😂 tapi percayalah,itu semua tdk menyurutkan semangat kami utk bekerja
“Kami tidak butuh relawan” ucapan itu pernah kami dapatkan ketika kami turut mengantri di dapur umum :))
Akhirnya kami minggir dahulu dan membesarkan hati dengan bilang “mereka sedang emosi. Urusan perut memang pelik”
Tidak gampang jd relawan di daerah bencana memang. Fisik serta psikologis kami memang harus waras diantara ketidakwarasan.
Emosi kamipun terkuras habis disini.

Jadi tolong,untuk rekan2 di luar sana. Semua relawan disini bekerja dgn sekuat tenaga. Berhenti menghujat kami
Btw hari ini,setelah beberapa hari berjibaku dengan jenasah akhirnya sy punya job tambahan. Yaitu ngajak anak2 kecil yg ada di RS ini untuk belajar
Mereka,kami ajak menggambar apapun yg mereka pikirkan. Dan banyak anak menggambar rumah dengan tembok warna warni dan jendela yg lebar
Mereka bilang itu rumah mereka dulu. Sebelum air datang :)
Mereka bilang “bapa presiden mau bangunkan kami rumah lagi kan?” Kami cm mengangguk dan bilang “iya”
Kalian tau? Perlu adanya memupuk harapan2 mereka.
Perlu untuk mereka tetap bermimpi akan indahnya masa setelah tsunami menerjang rumah2 mereka. Mereka berhak
Kelak. Saya percaya. Palu akan kembali sembuh seperti aceh. Pemerintah akan bertindak sebaik mungkin untuk membangunkan rumah bagi anak2 kecil ini :)
Saya percaya
Kalau saya yg bodoh ini saja bisa percaya. Kalau anak2 kecil aja percaya dgn pemerintah. Kenapa kalian tidak?
Jika kalian tidak percaya,mari datang kemari dan berbuat lebih untuk mereka
Krn terikat oleh profesionalisme,saya sering menahan tangis di hadapan pasien. Kali ini,ketika sedang ngetik twit ini. Rasanya air mata sudah tdk bs terbendung lagi.

Suatu saat sy berharap ketika kembali ke kota ini,palu akan lebih “tangguh” dari sebelumnya
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to kinanthi
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!