Thread by @zoelfick

Logika @Dahnilanzar di sini unik juga.

Uniknya apa, dia tak punya dosa. Dosa cuma jatah pemerintah. Dia sendiri suci.

Apalagi duit miliaran bisa dikembalikan dgn cepat, ia semakin suci.

Dia begitu yakin memainkan narasi kalau ia tersandung kasus uang itu cuma karena sering kritik pemerintah.

Kurang unik apa logika orang ini coba?

Kalau pemakaian uangnya jelas, semestinya tidak ada yang perlu dikembalikan.

Toh, pemeriksaan itu sendiri kan kalau disimak² sama sekali bkn meminta uang itu kembali. Namun bgm kejelasan penggunaannya.

Kalau respons @Dahnilanzar bahwa ia dipermasalahkan soal uang itu krn sering kritik pemerintah terkesan tendensius:

1. Meremehkan profesionalisme Polri.
2. Meremehkan pemerintah sendiri.

Terlihat dia menggiring opini publik bahwa organisasi lain yang juga menerima uang tsb tidak dimasalahkan. Cuma dirinya saja yang dimasalahkan, dgn alasan versinya bahwa itu hanya berangkat dari kegemarannya mengkritik pemerintah.

Semestinya terlepas sikap politiknya, @Dahnilanzar sbg orang berpendidikan bisa bersikap selayaknya orang terdidik. Ketika tersandung suatu masalah tidak perlulah buang badan, menyeret-nyeret pihak lain.

Sebab dgn sikapnya menyeret2 pihak lain yg disebutnya tidak dimasalahkan, sama saja juga menuding pihak lain main mata dgn pemerintah. Sedangkan dia adalah "korban" dari sebuah permainan.

Narasi-narasi begini tidak beda juga dgn kerangka pikiran ketika @Dahnilanzar jadi bagian aktor yang membesarkan kasus seorang nenek yg mengaku dipukuli padahal cuma operasi.

Di mana miripnya kasus ini dgn kasus hoax pemukulan Ratna? Bahwa sesuatu yang jelas-jelas kesalahan pun masih dgn lihai dimainkannya agar terlihat sbg kesalahan pihak lain. Seolah tangannya suci dari noda dan dosa. Luar biasa tokoh satu ini.

Kemiripan dgn kasus uang 2 M ini juga begitu. Masalah menjeratnya, namun masih ia pelintir lagi utk mengarahkan mata panah ke banyak pihak, organisasi lain yg menerima uang itu yg disebutnya tidak diimasalahkan. Bahasa lain bahwa ada yg diistimewakan pemerintah dan dianaktirikan.

Ada kesan kuat, tokoh muda ini sedang memainkan jurus adu dombanya, agar dlm keadaan dia terjepit masih dapat mengadu pihak-pihak lain yang disangkanya sudah menzaliminya.

Soal tudingan @Dahnilanzar bahwa ia tersandung kasus itu krn getol kritik pemerintah sudah dijawab Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono, sendiri.

Kabid Humas sudah memastikan bahwa pemeriksaan @Dahnilanzar dalam kasus itu sudah jelas, sesuai prosedur. Bukan cuma Dahnil, tapi pihak lain yg terkait pun telah diperiksa.

Sementara Dahnil buang badan dgn kalimat ini: "Yang jelas ini kegiatan yang diinisiasi oleh Kemenpora yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan GP Ansor. Tapi anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari."

Pernyataan inilah yg kian menguatkan bahwa Dahnil sedang playing victim sekaligus membenturkan banyak pihak. Kelebihannya, bisa membungkus ini dgn bahasa santunnya.

Namun kepolisian pun mencium ketidakberesan dari sikap @Dahnilanzar mengembalikan uang 2 M tsb kepada Kemenpora.

Kasubdit Tipikor Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan ada kejanggalan saat Dahnil diketahui baru saja mengembalikan uang sebesar Rp 2 miliar ke Kemenpora
wartakota.tribunnews.com/2018/11/23/dah…

"Yang aneh baru hari ini. Dia (Dahnil) bilang ada pengembalian Rp 2 miliar," kata Kasubdit Tipikor Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan.

Pernyataan Kasubdit Tipikor Polda Metro Jaya yang mencium keanehan itu juga dicatat oleh media ini.

wartakota.tribunnews.com/2018/11/23/dah…