Profile picture
dr. Gia Pratama @GiaPratamaMD
, 9 tweets, 2 min read Read on Twitter
A mini thread..

Sore itu saya di IGD menerima pasien stroke, seorang ibu berusia 60 tahun.

Stroke itu teman2, terbagi dua, pnyumbatan pembuluh darah,
yg menyebabkan otak tdk mndapatkan oksigen yg cukup, atau pendarahan (hemoragik) dimana pembuluh darah di daerah tertentu pecah.
Ibu ini trkna stroke pendarahan, pndarahannya tdk luas tp posisinya di daerah batang otak.

Batang otak adlh pst nafas kita. Kita bisa nafas scara sadar, coba skrg atur nafas sendiri bisa kan? Tapi klo tidur gimana? Klo kita sdg fokus baca gini gmn? Nah itu diatur sm batang otak.
Faktor resikonya masuk semua, kolesterol tinggi, tekanan darah lbh dari 200/100, gula darah 300, riwayat keluarga juga ada.

Gejala awal sakit kepala hebat, muntah2 hebat dan mulai penurunan kesadaran.

suaminya mengguncang2 bdn saya waktu datang. "Dok,selametin istri saya dok!"
Saya lakukan semua yang saya bisa di IGD smp pasien stabil.

"Pak, ibu hrs msk ruang ICU dan hrs menggunakan alat bantu nafas, namanya Ventilator, mesin itu akan menjadi pengganti pengatur nafas ibu" sang suami mengangguk setuju.

Bpk dan ibu ini tdk punya bpjs. Jd bayar sendiri.
Fast forward, 3 minggu di ICU.

Sang suami menghampiri saya "dok, apakah saya boleh bicara sebentar". Saya jawab "ooh boleh pak, gimana2?". "Dok, kami dari pihak keluarga memutuskan untuk mencabut Ventilator ibu".

Deg, saya terkejut, "kenapa pak?"

"Kami sudah tdk ada dana lagi"
"Pak, apakah bapak tau apa yang terjadi bila alat itu dihentikan?" Saya berbicara dengan lirih dan memegang siku sang suami.

"Tau dok, tapi mau bagaimana lagi, sehari habis 8 juta dan ini sudah begitu lama, jujur ini saya sampai berhutang dok". Kata suami sambil menahan air mata
"Baik pak, saya mengerti kondisi bapak, saya akan lapor kpd dokter penanggung jawab, kapan bapak mau melakukan ini?"

"Lusa,dok. Apakah dokter gia mau menemani?"

Saya 😐
"Baik pak, saya akan menemani bapak dan keluarga, sampai bertemu lusa pak" saya berdiri lalu menyalami sang suami.

"Baik dok, sampai jumpa lusa".

Beliau balik badan pergi dengan menunduk lemas seperti pejuang kalah perang.

Bibir saya gemetaran melihatnya.
"Ya Allah, tolong.."
Hari H pun tiba.

Saya sudah menunggu di ruang ICU, dan datanglah sang suami beserta keluarga...

Bersambung di buku #BerhentiDiKamu
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to dr. Gia Pratama
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!