#Thread#WayangBali#Filosofi
Dari 4 Punakawan Bali ini, sadar atau tidak, Kita (masyarakat Bali khusisnya) akan mengambil sikap: "Memilih berperan seperti siapa?"
Dia “tidak tahu dirinya tidak tahu”
Dia tidak tahu tapi merasa tahu
Dia tidak tahu tapi tidak menerima pengetahuan orang lain, angkuh & congkak di depan orang2
Dia tidak bisa mengukur diri.
Percaya diri di tengah ketakpahaman.
Angkuh & pongah, merasa paling benar.
Sebagai renungan bahwa Para Dalang selalu mengingatkan: Bhineka Tunggal Eka & Rwabhinneda itu ada dalam diri manusia.
Kala ya, Dewa ya.
Mengangkat Kujang Meteorit ini menggunakan 1 tangan berat sekali. Tp jk 2 tangan kan terasa ringan; sbg amanah u/ mengembalikan keagungan warisan leluhur dilakukan bersama2 agar qt memiliki kekuatan u/ memperjuangkan peradaban Nusantara
📸 Den Mas Suratman, pejuang Landhep Agung
Biarkan bila ada org asing atau bahkan org kita (bangsa dari negeri ini) yg mencibir & memandang dg sebelah mata akan adanya warisan leluhur Nusantara yg adiluhung, sepanjang kita bersatu & tetap teguh pd kesucian hati dg menjaga bukti2 keagungan peradaban Nusantara 🇮🇩
-Arik-
Rasanya sdh tak sabar menunjukkan pd dunia: tekhnologi metalurgi leluhur #Nusantara, salah satunya adalah busur meteorit setinggi 2,5 meter dengan berat 30 kg , terima kasih atas warisan leluhur yg akan menjadi bag dari bukti peradaban dunia yg membanggakan 😍🇮🇩
Kenapa warna/kata "Hijau" menjadi sangat penting dalam menganalisa sejarah bangsa Sundaland (Nusantara / Indonesia)?
1. Di Aceh terkenal dg kisah Putri Hijau & Meriam Puntung
Padang dikenal dg Laskar Hijau,
Jawa Nyai Roro Kidul tak suka dg yg berpakaian "Hijau", lalu ada Raksasa Hijau / Buto Ijo pemangsa manusia,
Jawa Barat dikenal jg sebutan Buta Hejo & peribahasa "Hejo Tihang" & lolondokan.
Kisah "Putri Hijau & Meriam Puntung" yg menjadi mitos masyarakat Sumatra Utara (Melayu/Deli/Medan) pd prinsipnya adalah kode yg dibuat o/ para leluhur bangsa setelah jatuhnya Kedatukan Aceh & Kedatukan Deli menjadi "kesultanan" akibat serangan dari negara yg berbendera "Hijau".
1. Relief Karmawibanga 160 panel, tersimpan di lt. terdasar Candi Borobudur yg tertutup talud pengaman, ada 4 panil relief terbuka, berada di sudut tenggara. Rangkaian relief Karmawibanga mengisahkan perihal hukum sebab-akibat perbuatan dlm kehidupan manusia & bersifat universal.