, 24 tweets, 4 min read Read on Twitter
Kenapa pinjaman online dengan jumlah kecil malah bisa menjerat penggunanya?

Baru-baru ini kita dikejutkan dengan aksi bunuh diri seorang supir taksi karena pinjaman online yang menjerat.
Dan yang bikin heran juga adalah pinjaman online ini diawali dengan pinjaman yang nilainya ga gede. Bagaimana pinjaman online berjumlah kecil bisa menjerat penggunanya?

Simak THREAD berikut ini.
Pastinya tidak ada yang ingin berutang. Umumnya, berutang adalah solusi akhir saat dana yang ada saat ini tidak mencukupi. Dan motivasi berutang bisa meningkat saat ada unsur "terpaksa". Misal saat ada anggota keluarga yang sakit atau uang habis sedang gajian masih jauh.
Di saat kondisi seperti itu, belum tentu ada pihak yang bisa menolong. Mau pinjam ke Lembaga keuangan seperti bank butuh waktu dan membutuhkan banyak persyaratan.
Akhirnya pilihan bisa saja jatuh kepada pinjaman yang mudah dan cepat. Biasanya ada pegadaian (jika ada barang yang bisa digadaikan), namun jika tidak ada.. yang paling cepat saat ini adalah pinjaman online (pinjol).
Hanya berbekal mengunduh aplikasi, melengkapi sejumlah data seperti kartu identitas dan mengijinkan aplikasi untuk membaca beberapa data pribadi dan lokasi peminjam. Pinjaman bisa dengan cepat diperoleh dalam hitungan jam atau hari.
Yang harus diingat adalah yang namanya meminjam uang memiliki konsekuensi pengembalian berikut bunga. Dan sudah jadi hukum alam di dunia pinjaman uang, jika kita semakin kepepet, maka pilihan ga banyak dan risiko jadi lebih tinggi.
Apalagi jika peminjam termasuk dalam kategori peminjam tidak bankable atau tidak bisa memenuhi persyaratan bank. Otomatis cari alternati lain dan seringkali bunganya juga tinggi.
Pinjaman online saat ini umumnya berjangka pendek. Bahkan ada beberapa yang sangat pendek. Maksud saya sangat pendek adalah harus dikembalikan dalam hitungan hari! Sekitar antara 7 hari – 14 hari atau 30 hari. Jika pinjaman sifatnya hitungan hari, maka bunganya pun harian.
Nah, disinilah kesalahan-kesalahan mulai muncul. Saat terdesak, logika kita turun. Yang paling penting saat ini adalah dapat uang dulu. Cara bayarnya? Nanti saja dipikir belakangan. Jadi inilah kesalahan pertama. Berutang secara emosional karena kepepet.
Padahal kalau kita tidak punya kemampuan bayar tepat waktu, selain bunga pasti ada konsekuensi denda dan yang ujung-ujungya dikontak-kontak debt collector.
Kesalahan kedua, mengabaikan nilai bunga pinjaman. Jika pinjaman konsumtif umumnya berkisar antara 1% perbulan. Ada pinjaman online yang menerapkan bunga yang tinggi yaitu 0,5% - 1% per hari. PER HARI LHO! Wuahhh … besar kan.
Sebagai ilustrasi. Kalau pinjam 30 hari.. berarti bunganya bisa mencapai 30%. Kalau kita hitung kasar dengan bunga flat berarti pinjaman Rp 1 juta.. kamu harus kembalikan Rp 1,3 jt dalam 30 hari. Fiuhhh... 😓
Dan yang paling parah bagaimana jika bunga yang tidak terbayar dijadikan revolving debt. Artinya bunga yang tidak terbayar kemudian dimasukkan dalam pokok pinjaman dan dibungakan kembali. Eaaa.. jadi bunga berbunga. Semoga ga ditambahin lagi sama biaya penalti.
Jadi penting banget baca term and condition pinjaman, bagaimana jika telat membayar dan mekanisme penyelesaian masalah. Kalau ga jelas.. lebih baik hindari.
Kesalahan ketiga melakukan pinjol adalah mengabaikan waktu jatuh tempo pinjaman. Bayangkan jika seseorang meminjam pinjaman 7 hari. Sedangkan ia hanya mengandalkan gaji dan waktu gajian masih jauh lebih dari 7 hari, lalu darimana dia akan melunasi utangnya?
Kesalahan keempat, umumnya karena kesalahan ketiga.. cari cara singkat. Pinjam saja lagi dengan pinjaman lain. Gali lubang tutup lubang. Oh nooo.. ini akan bikin jadi terjerat utang tak berkesudahan.
Jika saat jatuh tempo saja tidak ada uang untuk bayar cicilannya, apalagi jika pinjam uang lagi. Cashflow akan terbebani dengan pengeluaran tambahan berlipat-lipat.
Kesalahan kelima, pinjam uang untuk hal yang tidak produktif. Ingat ya, prinsip utamanya pinjam produktif adalah utang yang menghasilkan. Dimana, cicilan dan bunganya bisa dibayar dari modal yang diperoleh dari utang.
Kesalahan keenam, tidak selektif memilih pinjol. Karena kepepet semua pinjol diambil tanpa memperhatikan aspek legalitasnya yang penting segera cair. Saat ini OJK sudah mengeluarkan daftar pinjol yang legal kok.
Berikut daftar pinjol yang terdaftar di OJK saat ini.
Kesalahan ketujuh, tidak sehat berutang. Prinsip ini penting banget diingat. Persyaratan utang yang sehat adalah total utang yang diambil besarnya tidak lebih dari separuh aset dan besarnya cicilan tidak lebih dari 30% penghasilan.
Dan seseorang dengan penghasilan dibawah UMP tidak disarankan untuk berutang. Ada alasannya.. tapi bisa jadi panjang lagi penjelasannya. Intinya akan riskan muncul masalah cashflow.
Yah itu tadi hal-hal yang akhirnya bisa bikin utang pinjol bermasalah. Sebenarnya ada juga manfaat menggunakan pinjol asal pintar. Tapi kalau kepepet akhirnya jadi grusa-grusu.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Budi Raharjo
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!