, 33 tweets, 11 min read Read on Twitter
A Biogratwit Kyai Haji Ma'ruf Amin Sang Cicit Syaikh Nawawi al-Bantani
#WapreskuKyai
1. Nama lengkapnya ialah Abu Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi bin ‘Umar bin Arabi al-Jawi al-Bantani. Ia dilahirkan di Tanara, serang, Banten, pd 1230 H/1813 M. Ayahnya seorang tokoh agama yang sangat disegani. Ia masih punya hubungan nasab dengan Sunan Gunung Jati #WapreskuKyai
2. Syekh Nawawi adl seorang ulama besar kebanggaan Indonesia. Beliau satu dari tiga ulama Indonesia yang mengajar di Masjid Al-Haram di Makkah pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dua yang lain ialah muridnya, Ahmad Khatib Minangkabau dan Syekh Mahfudz Termas #WapreskuKyai
3. Ini menunjukkan bahwa keilmuan Syekh Nawawi Al-Bantani sangat diakui tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di Semenanjung Arab. #WapreskuKyai
4. Syekh Nawawi mendapat gelar Sayyidu Ulama’ al-Hijaz yang berarti Guru dari Ulama Hijaz selain gelar Sayyidu ‘Ulama al-Indonesi. Artinya, beliau tidak hanya diakui kealiman nya di tanah airnya, tetapi jg di Semenanjung Arabia #WapreskuKyai
5. Syekh Nawawi Al-Bantani juga mendapat gelar al-imam wa al-fahm al-mudaqqiq yang berarti Tokoh dan pakar dengan pemahaman yang sangat mendalam. Snouck Hourgronje memberinya gelar “Doktor Teologi.” #WapreskuKyai
6. Syekh Nawawi sendiri menjadi pengajar di Masjid al-Haram sampai akhir hayatnya yaitu sampai 1898, lalu dilanjutkan oleh kedua muridnya itu. Wajar, jika ia dimakamkan berdekatan dengan makam istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah ra di Ma’la. #WapreskuKyai
7. KH. Ma’ruf Amin merupakan putra dari KH. Muhammad Amin bin Abdullah Koper asal Tangerang, ayahnya dipanggil Buya Amin. #WapreskuKyai
8. Beliau mendapat pengakuan dari Buya Busthomi Cisantri Pandeglang mengatakan setelah bertemu dg Buya Amin: “Jiwa kerasku luluh ketika bertemu dengan beliau, seorang yg alim yg ilmunya bgitu tinggi tdk menampakan dirinya spt layaknya orang yang ingin dimuliakan”. #WapreskuKyai
9. Buya Bushtomi menambahkan : “Saya belajar banyak dari kelembutan jiwa ulama Kresek seperti buya Amin”. #WapreskuKyai
10. Seperti dikisahkan sebelumnya, setelah pulang dari dari Makkah al Mukarromah dan menikah buya Amin mendirikan pondok pesantren di koper Kresek pada tahun 1936. #WapreskuKyai
11. Berdatanganlah para santri dari berbagai daerah di Banten dan Jawa Barat di antaranya dari Tangerang, Bogor, serang, Karawang dan lain-lain. #WapreskuKyai
12. Buya Amin dikenal para santri sebagai guru yang ikhlas dan tawaddu. Pancaran sinar keilmuan tergambar dari wajahnya yang penuh kesejukan. #WapreskuKyai
13. Dikisahkan kecintaan dan kasih sayangnya kepada para santri kadang-kadang tergambar seperti melebihi cinta dan sayang untuk anak-anaknya sendiri. Tak jarang Buya memasak nasi goreng kemudian setelah matang diberikan untuk para santri. #WapreskuKyai
14. Pesantren Koper bnyk melahirkan ulama yg mjd tumpuan umat, diantaranya adl KH. Syarbini pengasuh ponpes Al-falah Kresek, KH. Nurzen pengasuh pesantren Al-Hikmah Pendawa Binuang, KH. Mahmud dan KH. Qalyubi pengasuh pesantren Manba’ul hikmah Renged Kresek #WapreskuKyai
15. KH. Nawawi pengasuh ponpes Tarbiyatul Mubtadiin Pasir Nangka Tigaraksa, Syekh mufti asnawi pengasuh pesantren darul hikmah Srewu Cakung Binuang, KH. Humaid Endol Tanara pengasuh Majlis syekh Nawawi Tanara, KH. Ahmad Romli pengasuh pesantren Dangdeur Balaraja #WapreskuKyai
16. KH. Hasbullah binuang, KH. Syatibi Ampel, KH. Sayuti Bolang, KH. Nasihun Daon, KH. As’ad Bendung, KH. Syarif Kubang, KH. Rafiuddin Saga, KH. Sukama cikande, KH. Sukri Koper, KH. Marjani cijeruk dll. #WapreskuKyai
17. Buya Amin bersama H. Abdul Gani bin Muhammad adalah pencetus pengajian setiap hari selasa di masjid Agung Arruhaniyah kresek yang sudah berlangsung sejak sebelum merdeka hingga sekarang. #WapreskuKyai
18. Pengajian selasa adalah barometer msyrkt dlm bdg hkum islam. Fatwa2 para muqri di pengajian selasa mjd acuan dan pegangan. Dpt dikatakan ijma ulama Kresek, Kronjo, Gunung Kaler, Binuang, Tanara dan sekitarnya trjd di pengajian selasa Masjid Arruhaniyah Kresek #WapreskuKyai
19. Fatwa-fatwa Buya Amin adalah rujukan sentral para ulama waktu itu. Ketabahurran Buya dalam berbagai disiplin keilmuan menjadikannya seorang ulama yang paripurna. #WapreskuKyai
20. Buya Amin adalah seorang faqih yang sufi, mufassir yang muhaddis, dan nahwiy yang ushuli. Buya juga sangat mahir mengajarkan ilmu bayan, ma’ani dan badi’. Beliau juga sangat ahli dalam ilmu faraid. #WapreskuKyai
21. Buya Amin adalah seorang faqih yang sufi, mufassir yang muhaddis, dan nahwiy yang ushuli. Buya juga sangat mahir mengajarkan ilmu bayan, ma’ani dan badi’. Beliau juga sangat ahli dalam ilmu faraid. #WapreskuKyai
22. Buya Amin di Makkah berguru kepada para ulama yang masih memegang dengan kuat ajaran-ajaran ulama salaf dalam tradisi ahlussunnah waljamaah Annahdliyah #WapreskuKyai
23. Ketika beliau pulang ke tanah air, di Indonesia telah terbentuk organisasi Nahdlatul Ulama. Ormas Islam NU adalah ormas yang membela mati-matian ajaran-ajaran ulama salaf dan tradisi pesantren yang tengah habis-habisan di serang oleh Ormas wahabi di Indonesia #WapreskuKyai
24. Buya amin langsung masuk dalam ormas NU dan menjadi salah seorang ulama yang berdiri di front terdepan dalam melawan ajaran wahabi di Banten. #WapreskuKyai
25. Ketika NU bergabung dengan Masyumi tahun 1943 Buya Amin aktif dalam Masyumi yang di ketuai Hadratusyekh Hasyim Asy’ari. #WapreskuKyai
26. Pada tahun 1952 NU keluar dari Masyumi dan mengikuti Pemilu tahun 1955, dengan perjuangan Buya Amin dan ulama lainnya partai NU menang mutlak di Tangerang. #WapreskuKyai
27. Pada tahun 1975 terjadi fusi antar partai islam ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Buya Amin pun sami’na wa ato’na untuk bergabung dengan PPP dan menjadi penasihat PPP Kabupaten tangerang. #WapreskuKyai
28. Kecintaannya kepada islam dan umat islam itulah yang membuat Buya Amin terus berjuang dalam organisasi NU yang berlandaskan islam ahlussunnah wal jamaah
Tiga Kyai segitiga pager NU di Banten, (setelah priode KH. Abdurrahman Menes dan KH. Abdul latif cibeber) #WapreskuKyai
29. Mereka adalah KH. Abdul Kabir pengasuh pesantren Kubang Petir, KH. Muhammad Syanwani, pengasuh pesantren Sampang Tirtayasa, dan Buya Amin Koper, Kresek. #WapreskuKyai
30. Tiga tokoh NU Banten ini sering sekali berhubungan untuk membicarakan strategi pertahanan kaum nahdliyyin dari serangan kaum Wahabi. #WapreskuKyai
31. Pada muktamar NU di Situbondo tahun 1984 diputuskan bahwa NU kembali ke Khittah Ashliyyah Nahdliyyah 1926 dan tidak terjun ke dalam politik praktis. #WapreskuKyai
32. Sejak itulah Buya Amin mengurangi aktifitas keorganisasian dan memilih aktif mengawal umat dalam ubudiyyah kepada Allah Swt sampai beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 1415 H. #WapreskuKyai
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to D A' U M A M
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!