My Authors
Read all threads
-horror true story-
-urban legend-

JANGAN KELUAR RUMAH JIKA DILUAR MASIH/SUDAH GELAP

(based true story era 70-80an diceritakan langsung oleh Almarhumah ibu saya, saat beliau masih ada)

BAGIAN 3

"KEBLEG" hantu pencuri beras

#bacahorror
#ceritaht
@ceritaht
kalau babi ngepet, pesugihan monyet sudah familiar kita dengar, bagaimana dg "KEBLEG"?? Ada yg pernah dengar makhluk ini? kalau iya kita seumuran dan berasal dari tanah Jawa, cerita tentang makhluk satu ini melegenda, sebab konon katanya, ia suka mencuri beras namun belum jelas
dia itu "ingon-ingon"(peliharaan) manusia atau bukan, yg jelas kalau disebut hantu kurang pas, namun kalau disebut siluman, sampai skrg belum terbukti kalau makhluk satu ini sengaja dipekerjakan manusia, sama halnya dg KETHEK PUTIH di bagian 2, makhluk ini bukan makhluk jejadian
namun memang wujud aslinya sudah seperti itu, menurut Almarhum kakek ku KEBLEG didefinisikan sebagai hewan kelelawar, namun ukurannya tidak biasa, setinggi manusia, dg sayap yg lebar, dia bisa berjalan dg ke dua kakinya, bentuk kepala mirip kelelawar namun dg mata yg merah dan
taring yg terlihat keluar di mulutnya. Di thread ini saya akan menceritakan kembali, pengalaman Almarhumah ibu dan Almarhum kakek saat memergoki makhluk ini sedang melakukan aksinya. Saat itu bulan dimana musimnya para petani sedang panen beras, hasil panen yg melimpah membuat
lumbung padi tidak muat untuk menyimpan hasil panen, sehingga para petani menyimpan sebagian hasil panen dirumah masing2, berawal dari sinilah terror KEBLEG itu dimulai. Sepasar(5hari) setelah panen, dirumah seorang petani geger karena beras yg tiba2 hilang dalam jumlah banyak
ada sekitar 3 rinjing(wadah dari anyaman bambu biasanya digunakan untuk properti pedagang jamu di film2) di sawah para bapak heboh, membicarakan ini, sebut saja pak Wan, petani pertama yg kehilangan beras, Bapak(mbah Joyo) yg saat itu sedang disawah menjadi tempat mengadu mereka
Pak Wan dari kejauhan memanggil Mbah Joyo, "Mbah mbah, berasku ilang" sontak orang2 disawah berkerumun ke arah mbah Joyo, "lha ngopp beras ilang kok wadul aku?"(lha kenapa beras hilang kok mengadu ke aku) pak Wan mendekat "masalah e ngeten mbah, lek ical namung sekedik mboten
dados menopo, niki kathah mbah"(masalahnya gini mbah, misalkan hilang cuma sedikit gapp mbah, ini banyak mbah) sahut pak Wan, "alah paling kui wong sing lagi butuh"(alah mungkin itu orang yg lagi membutuhkan) Mbah Joyo menimpali
Pak Wan : sanes tiyang mbah(bukan orang mbah)
mbah joyo bingung "lho lha terus opo? kok eruh lek dudu uwong?"(lho lha terus apa? kok tau kalau bukan orang)
Pak Wan : mboten enten tilas e mbah, resik ora ono sing kececeran(tidak ada jejaknya mbah g ada yg tercecer)
mbah joyo terdiam seakan berfikir, lalu "ya cobo ngko tak
delok e mrono"(ya coba nanti ku lihat kesana) sore hari nya mbah Joyo pergi kerumah pak Wan, setelah disana mbah Joyo mulai menginterogasi pak Wan dan keluarga
Mbah Joyo : kedadean e kiro2 yahopo?(kejadiannya kira2 jam berapa?)
Pak Wan : parak esuk mbah, wong sewengi aku melek'an
(hampir pagi mbah orang semalam aku begadang) kemudian mbah joyo meminta pak Wan untuk menunjukan jalan ke tempat penyimpanan beras, memang bersih tak ada bekas tercecer atau apapun, lalu mbah Joyo bertanya? "nggon ngendi sing ilang?" lalu Pak Wan menunjuk tumpukan beras bagian
tengah, lalu mbah Joyo meyakinkan "ah tenane ilang, ngko gek salah ngitung?"(ah beneran hilang, jangan2 salah hitung?) Pak Wan bersikeras bahwa tumpukan berasnya berkurang, memang kalau dilihat tumpukannya tidak sejajar lagi seperti sebelumnya, seluruh anggota keluarga juga turut
meyakinkan kepada mbah Joyo. Kemudian Mbah Joyo maju kearah tumpukan beras yg hilang, lalu sejenak memejamkan mata. Dalam visionnya Mbah Joyo melihat skelebat hitam, namun tak jelas itu apa, yg jelas ada dalam kejadian semalam. Namun mbah Joyo masih diam belum berani menarik ke-
simpulan. Saat semua usai mbah Joyo berpamitan pulang dg memberikan pesan "pak Wan, sampean ora usah kuatir rabakal ono beras maneh sing ilang"(pak Wan kamu jgn khawatir g akan ada lagi beras yg hilang) pak Wan mengangguk lalu mengucapkan terimakasih kepada mbah Joyo, kemudian
mbah Joyo pulang. Semenjak kejadian itu, satu kampung resah karena berturut turut banyak rumah warga yg kehilangan beras, sampai2 mbah Joyo kewalahan, karena semua orang meminta bantuannya untuk menerawang, saat menuju rumah terakhir yg akan ia lihat, mbah Joyo mengalami kejadian
yg kurang mengenakkan. Saat warga berkerumun dirumah Lik Sri, tiba2 ada bberapa orang yg bergunjing mereka mencurigai mbah Joyo sebagai pelaku pengambil beras secara ghoib, mereka berfikiran selain rumah mbah Joyo saja yg belum kecurian, mbah Joyo memiliki kemampuan yg luar biasa
sambil mencari jejak yg mungkin ada disekeliling rumah, mbah Joyo berfikir bagaimana memberikan bantuan dan meyakinkan warga agar tuduhan itu bisa dibantah. Akhirnya mbah Joyo memutuskan untuk melakukan tirakat bersama dg warga kampung untuk menyelesaikan perkara ini, warga pun
sepakat. Tirakatan akan dilaksanakan malam jum'at legi. Mbah Joyo menunjuk salah satu rumah warga sebagai titik kumpul nya, sedangkan anggota keluarga yg lain diharuskan ada dirumah untuk memantau kondisi rumah masing kalau2 ada hal yg mencurigakan datang, mereka harus segera
pergi menemui para lelaki yg sedang tirakat. Dalam menuju Malam jum'at legi kondisi sempat kondusif ketika banyak warga yg begadang disetiap rumah dan sudut jalan namun, hanya 3 hari saja hingga kembali terjadi pencurian beras, kali ini terjadi dirumah pak Kasun, disana ada yg
berhasil memergoki, yaitu anak bungsu pak kasun, panggil saja Marni. Usianya masih sejajar dg mbak Ros, saat mbah Joyo berkunjung kesana,semua orang sedang berkerumun melihat kondisi Marni, Marni duduk dg tatapan kosong, tdk berkata sepatahpun, melihat itu mbah Joyo mendekat lalu
memeriksa Marni, "ndhuk cah ayu, nyandi paranmu kok ragamu kosong ndhuk?"(anak cantik kemana kamu kok ragamu kosong) kata Mbah Joyo, semua orang kaget pak Kasun lalu meminta mbah Joyo untuk mengobati Marni, namun tak begitu saja mbah Joyo mau, Mbah Joyo ingin membuat kesepakatan
"aku gelem nambani marni, ning sopo2 sing wes curiga karo aku, aku pengen kabeh sadar, yen iki kelakuan barang ora bener, kabeh ngko bakal kebukten yen marni uws sadar"(aku mau mengobati marni, tapi siapa2 yg sudah curiga dg ku, aku ingin semua sadar kalau ini kelakuan benda yg
tidak benar, semua nanti akan terbukti kalau marni sudah sadar) semua orang saling menatap, seakan ragu namun pak Kasun mengiyakan "nggeh mbah kulo jamin sedoyo sae sae mawon sg penting marni sadar, slamet, seger waras"(iya mbah saya jamin semua baik2 saja yg penting marni sadar
selamat sehat segar bugar) kemudian mbah Joyo meyakinkan kepada semua orang "Pripun sedoyo?", awalnya orang2 merasa ragu namun kemudian dg lantang pak Kasun menjawab, "sumonggo kulo setuju"(silahkan saya setuju) lalu semua warga turut ikut berseru. Mbah Joyo tak begitu saja me-
laksanakan. Kemudian mbah Joyo berkata "piye2 kudu tetep nunggoni malem jum'at legi"(mau bagaimanapun harus tetap menunggu malam jum'at legi) akhirnya untuk sementara Marni dikurung dikamar yg sudah diberikan doa doa oleh mbah Joyo, selain itu pihak keluarga juga didaulat menjaga
Marni dg baik, meskipun keadaannya kosong namun marni tetap harus makan dan minum. Selain itu Marni tidak diperbolehkan keluar dari kamar tsb, jadi keluarga dilarang lepas pengawasan. Karena kalau sampai lalai mengawasi, marni bisa kalap(istilah jawa hilang tak kembali) jiwa dan
raga nya. Hari yg ditunggu pun tiba, kamis pagi semua orang mempersiapkan kebutuhan untuk acara tirakatan nanti malam. Pertama tama Mbah Joyo berpesan kepada semua orang untuk menguatkan mentalnya, tidak boleh takut dan mundur karena ketakutan adalah sumber kekuatan para makhlus
kemudian mbah Joyo memerintahkan kepada setiap kepala keluarga untuk menyiapkan cok bakal(semacam sesajen). Setelah semua terkumpul mbah Joyo mulai menjelaskan apa guna semua syarat itu "yen kepingin Marni mbalik muleh, kudu ditebus, dalane nebus kui macem macem salah sijine
sing paling entheng syarate yo nganggo cok bakal"(kalau ingin Marni kembali pulang harus ditebus, jalannya nebus itu macam2 salah satunya yg paling ringan syaratnya ya menggunakan sesajen) kemudian ada salah satu warga yg nyeletuk "lha lek syarat paling abot opo mbah?"(kalau
syarat paling berat apa mbah?) mbah Joyo menjawab tegas "Tumbal", semua orang terkejut, terutama pak Kasun. Merasa dalam situasi terhimpit semua orang akhirnya pasrah, menggantungkan keberhasilan ditangan mbah Joyo. Ketika sore menjelang, mbah Joyo menunjuk beberapa orang agar
bersiaga, disebar diberbagai titik dalam kampung, disetiap pertigaan dan perempatan, juga beberapa rumah warga yg jaraknya dekat dengan sungai atau hutan, agar nantinya apabila ada keadaan mendesak bisa cepat diatasi. Berpacu dg waktu warga segera menempati posisi masing2 dan
dibekali dg kentongan, mbah Joyo bersama warga laki2 yg lainnya berkumpul disatu titik yaitu rumah pak Kasun. Detik demi detik berlalu, hingga waktu hampir tengah malam namun belum ada tanda2 kemunculan makhlus ini, kemudian Mbah Joyo menyadari sesuatu, dia baru ingat bahwa hanya
tinggal rumahnya saja yg belum di satroni makhluk ini. Sementara dirumah hanya ada istri dan anak2nya. Mbah Joyo berharap jgn sampai terjadi apa2 terhadap mereka, saat mbah Joyo sedang dalam perjalanan menuju rumahnya, ternyata ada yg sedang terjadi disana, (sya ceritakan dari
sudut pandang mbak Ros) saat itu emaknya sudah tidur bersama adik2nya, tiba2 mbak Ros terbangun karena haus, sebab malam itu terasa panas sekali tak seperti biasanya. Saat hendak turun dari dipan, mbak Ros mendengar ada sesuatu "kreeesekk kreseek" seperti suara daun kering yg ter
injak oleh kaki, mbak Ros mulai waspada dan mengurungkan niatnya untuk mengambil air di dapur. Mbak Ros takut dan kembali menyembunyikan tubuhnya di dalam selimut, lama kelamaan terdengar suara lain "bleeeg bleeeg bleeeg" seperti kepakan sayap, namun berat sekali, seakan2 ukuran
nya besar sekali, mbak Ros gemetar. Dia terus mengawasi dari balik selimut jarik nya yg tipis, sehingga suasana diluar selimut terlihat jelas meskipun jarik tidak disingkap. lalu kembali terdengar "bleg bleg bleg" mengelilingi rumah tersebut, suasana makin mencekam, mbak Ros ber
tahan, sampai akhirnya suara itu hilang seperti ditelan bumi. Tiba2 saat mbak Ros hendak membuka selimut, diat melihat sesosok bayangan hitam besar di dapur yg letaknya sejajar dg tempat tidurnya. Mbak Ros terperangah, sosok itu berdiri diatas tumpukan beras, dg mata merah me-
nyala, dg tegas makhluk itu mengepak2an lagi sayapnya sehingga menciutkan nyali mbak Ros, karena sadar telah diawasi, makhluk itu tersenyum menyeringai, memperlihatkan taringnya, merasakan aroma ketakutan mbak Ros makhluk itu memiliki keberanian untuk mendekati, tiba2 makhluk itu
turun dari tumpukan beras dan perlahan berjalan ke arah mbak Ros, mbak Ros ketakutan namun tak mampu bergerak dan bicara, hingga tiba2 "braaaaaakkkk" suara pintu terdobrak dari luar, ya mbah Joyo datang dg beberapa orang menunggu diluar, "kabeh ora usah melu mlebu, jogonen njobo"
(semua jgn ikut masuk, berjaga lah diluar) emak terbangun, dan kaget melihat makhluk berbulu seperti kelelawar itu, semua orang hanya melihat makhluk itu dari kejauhan, mereka takut. Lalu mbah Joyo masuk, saat menyadari itu si makhlus ini berusaha kabur, tiba2 hilang. Namun tiba2
"bleg bleg bleg" terdengar suara kepakkan sayap dari luar rumah, mbah Joyo lari mengejar nya, orang2 tdk berani mendekat, dari kejauhan mereka hanya melihat mbah Joyo sedang duel dg makhluk hitam berbulu tebal dg sayap yg lebarnya mencapai 2 meter, emak seketika itu berusaha men-
sadarkan mbak Ros yg ketakutan, emak khawatir apa yg menimpa Marni juga akan menimpa anaknya, diluar sana mbah Joyo, berusaha mencari jalan keluar supaya makhlus ini mau menjalin kesepakatan karena nyawa Marni sedang dalam genggaman si KEBLEG ini, setelah berhasil melumpuhkannya
mbah Joyo menginterogasi KEBEG ini.Dari jauh warga menguping, "hei koe kongkonan e sopo"(hei kamu disuruh siapa) entah apa yg dikatakan warga hanya mendengar makhlus itu meraung raung, kemudian mbah Joyo komat kamit, entah apa yg dia baca, kemudian berteriak memerintahkan warga
untuk melemparkan beberapa cok bakal, kemudian KEBLEG itu, dg terseyok seyok berusaha pergi, dg ciri khas suara kepakan sayapnya KEBLEG itu hilang ditengah kegelapan, tanpa jejak apapun. Lalu warga yg tadinya diluar bergegas masuk dan menemui mbah Joyo yg juga masuk melalui dapur
saat itu mbah Joyo fokus dg keadaan mbak Ros, karena jiwa yg masih murni sama seperti Marni, akan mudah dirasuki, ditempeli, dan dibawa makhluk halus. "ndhuk Ros, ora popo smpean?? iki bapak"(nak Ros kamu gpp? ini bapak) awalnya mbak Ros hanya terdiam, lalu tiba2 menangis kencang
sekali, "pak aku wedi pak aku wedi"(pak aku takut pak aku takut) kemudian Mbah Joyo seperti membaca doa dan mengusap wajah mbak Ros dg telapak tangannya. Tiba2 mbak Ros tertidur. Belum sempat menceritakan apa yg terjadi, dari kejauhan terdengar bunyi kentongan bersahutan, dari ke
jauhan, ada bberapa warga berlari kerumah Mbah Joyo, "mbah mbah, Marni Mbah, nggo jenengan mriko mbah"(mbah mbah, Marni mbah, silahkan kesana mbah) Mbah Joyo terlihat panik kemudian, segera berlari menuju rumah pak Kasun. Disana semua orang berkerumun, Ternyata Marni tidak sadar-
kan diri. Mbah Joyo bergegas mengambil sebuah cok bakal untuk ditaruh disudut kamar Marni. Kemudian mbah Joyo duduk disebelah marni yg ada dipangkuan emak nya yg sedang menangis kencang, disentuhnya dahi Marni. Kemudian mulut Mbah Joyo komat kamit. Orang2 hanya memperhatikan dan
berharap agar semua segera selesai. Tak lama kemudian "Maaaaakkkk" Marni berteriak menangis dan terbangun, Mbah Joyo nampak lega, setelah itu semua orang diminta untuk berkumpul mbah Joyo akan memberitahu apa yg terjadi sebenarnya "Sedoyo mawon, saderenge kulo nyuwun ngapunten
namung kados ngeten sagetipun, ingkang baku nopo sg ndadosaken kampung geger sampun ical, meniko "KEBLEG", wujudipun kados Kalong, gedhene sak putri kulo, senenge ngentit beras, kulo tangklet i KEBLEG niki sanes ingon2, ananging demit alasan, sak bibar niki kulo nyuwun dateng
sedoyo supados masang cok bakal yen wanci panen dugi, yen ngantos supe mangke sak lintune beras, putro putri jenengan saget katut kados marni, ngapunten namung ngeteniki saget kulo"(untuk semuanya sebelumnya saya minta maaf karena hanya bisa berbuat seperti ini saja yg penting
apa yg membuat kampung kita resah sudah hilang,yaitu KEBLEG wujudnya seperti kelelawar buah, besarnya seperti anak saya sukanya ngambil beras saya tanyai KEBLEG ini bukan peliharaan orang tetapi hantu liar, setelah ini saya mohon kpd semua warga agar memasang cok bakal ketika
waktu panen tiba, kalau sampai lupa, selain beras, anak2 kalian bisa ikut hilang seperti yg dialami Marni mohon maaf hanya seperti ini yg saya bisa. Semenjak kejadian itu seluruh warga desa tidak pernah lupa memberi cok bakal saat waktu panen tiba, diletakkan disawah maupun di
tempat penyimpanan beras. Ini mengingat teror yg mereka hadapi adalah hantu liar, selain mencuri beras, KEBLEG juga menyukai jiwa jiwa suci murni seperti anak2, oleh karena itu Mbah Joyo memperingatkan warga, agar ketika gelap datang, segera masuk kedalam rumah dan menutup
semua pintu dan jendela. Jangan biarkan anak2 lepas dari pengawasan orang tua meski hanya didalam rumah.

Demikian thread ini saya tulis, banyak cerita yg saya rubah demi kenyamanan reader, namun mbak Ros memang benar2 tidak bisa melupakan satu hantu liar ini sehingga dia bisa
berbagi cerita ini dg saya. Mohon maaf atas typo dan ketidak sempurnaan sya dalam menulis, yg memakan waktu lama dan terkesan putus2.. salam dari saya mama dua anak, terimakasih sudah membaca.. see u Soon
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with NNJouvina

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!