-TEROR ASRAMA-
A THREAD (Based on true story)
@bacahorror #bacahorror #bacahoror
Aku tinggal diasrama gedung 6 dengan kamar 426 (lantai 4), aku disini adalah Fajar. David, udin dan fridus (nama samara) adalah teman sekamar ku, kami semua beda jurusan dan fakultas kecuali aku dan fridus kami satu fakultas namun beda jurusan.
“Darimana din baru balik?” kataku yang sedang berada di Kasur nomor 4.
*jadi dikamar itu kasurnya tingkat seperti gambar di bawah.
*denah kamar :
Udin menutup pintu kamar dan dia segera menuju kasur untuk rebahan sembari memainkan ponselnya.
=====
Karena posisi kamar ku dekat dengan lobby lantai 4 jadi kadang terdengan suara orang-orang penghuni asrama yang sedang kumpul di lobby.
“Gimana first meet nya din? Seru gak anak-anak kelasnya?“ kata david sedang duduk di meja belajar 4.
“Lumayan lah cuman belum terlalu akrab” kata udin sembari memainkan ponselnya.
Aku terbangun gara-gara aku dengan suara geretan benda di lorong depan kamar, seperti kursi besi yang di geret perlahan.
“sssrrrttt .. sssrrttt” terdengar dari lorong depan kamar.
=====
“Tok tok tok” suara ketukan pintu kamar mandi.
Aku yang lagi mandi nyaut dong “Siapa? Mau mandi? bentar” kata ku.
Aku masih positive thinking “Jail ni pasti pura-pura tidur” kata ku dalam hati.
Ku lanjutkan niatku untuk mencari sarapan.
“Jar, ngerasa gak di asrama ini banyak kejadian aneh?” ucap fridus membuka pembicaraan.
“Memangnya kejadian aneh seperti apa?” lanjut ku.
“Jadi gini Jar. Beberapa hari yang lalu pas aku tidur, akut terbangun. Ku lihat jam dinding masih pukul 2 malem. Aku terbangun gara-gara aku denger suara seretan kursi gari depan kamar kita.
Karena penasaran, ku intip dari kaca di atas pintu soalnya kan kasurku di atas deket pentu jadi deket ke jendela kaca di atas pintu.
Dalam pikirku ko bisa perempuan malem-malem masuk gedung asrama cowok.
Tidak lama kemudian, perempuan itu diam tidak bergerak.
Dia tertawa melengking melihat aku yang terpaku.
HI HI HI HI..
Aku hanya bisa menyebut nama tuhanku dan berdoa. Rasanya aku ingin menangis karena saking takutnya.
Sudut pandang Fridus selesai.
=====
Mendengar cerita Fridus seperti itu, aku sedikit tidak percaya. Karena asrama ini terlihat sangat nyaman dan bikin betah. Tempatnya bersih, kamar luas, sudah full perabot, wifi, kamar mandi dalam.
#bacahorror #bacahoror
Beberapa hari berlalu setelah pertemuan Fridus dengan wanita bergaun merah muka rata itu. Sampai suatu malam, ada David dan aku di kamar yang lain sedang mencari angin keluar.
“Jar, kamu pernah denger suara kursi di seret gak kalua malam?” Tanya David.
“Pernah sih, palingan itu tetangga yang abis dari lobby bawa kursi” Jawabku.
Tiba-tiba, perhatianku tertuju oleh suara di depan kamar.
“Srrreett … srrreett..” Seperti ada kursi yang di seret.
- A : Karena kamar gelap, dan lampu kamar mandi menyala pintunya terbuka. Sehingga apabila ada objek yang berdiri di kamar mandi dekat pintu akan terbentuk bayangan.
Tok. Tok.
Tok.
Tok. Tok.
Tok.
Suara ketukan ini berjeda.
Ku jawab “Siapa ?”
Kupikir “apaan sih, malem malem rese, ganggu orang tidur”
Akhirnya kucoba untuk kembali tidur.
Aku terbangun lagi, di pukul 01.00.
Kembali kudengar suara pintu kamar diketuk, eh lebih tepatnya digedor.
Dug. Dug.
Dug.
Dug. Dug.
Dug.
Saat ini aku mulai merasa ada yang aneh.
Gak mungkin teman-temanku balik dari kampong halaman baru tadi pagi mereka berangkat dan gerbang asrama ditutup oleh satpam jam 11.
Aku diam saja. Tak memberi respon.
“Sial aku sendirian di asrama, malem-malem gini” kata ku dalam hati.
#bacahorror #bacahoror
Dug. Dug. Dug.
Dug. Dug. Dug.
Semakin lama semakin keras ketukan itu. Akhirnya aku hanya bisa diam di Kasur dan menutup sekujur tubuh dengan selimut.
Semuanya tiba-tiba hening.
Suaranya kecil. Tapi cukup jelas menerima apa yang dikatakannya.
“AING NYAHO MANEH CAN SARE”
(“Saya tau, kamu belum tidur”)
Diikuti suara ketawa melengking has Teteh kuntay.
*Cerita dari sudut pandang David selesai.
Aku yang mendengan cerita David, mencoba menghubungkan apa yang telah di ceritakan oleh Fridus sebelumnya.
Aku berpendapat jangan-jangan pelakunya sama.
=====
“Cerita apa?” jawab Fridus.
Lalu kuceritakan kembali apa yang diceritakan David. Fridus hanya bisa terdiam, kemudian berkata “Seperti yang menimpaku waktu itu, Jar”.
“Ko bisa ya?” tanyaku.
“Aku juga pernah ketindihan” kata Fridus.
Ia bisa belihat David dan Aku terdiur pulas.
Sosok itu seperti mendekatkan wajahnya ke wajah Fridus, seperti sedang memperhatikan wajah Fridus dengan muka yang sudah tidak berbentuk.
Tiba-tiba ia terbangun dari tidurnya dnegan perasaan kaget dan takut. Ia pun langsung duduk, beristighfar, untuk menenangkan diri.
Fridus tidak begitu menanggapi hal itu dengan serius, karena ia berpikir bahwa apa yang dialaminya hanyalah mimpi.
=====
2.Suara ketukan pintu di kamar mandi.
3.Jemuran handuk tiba-tiba terguling.
4.Makanan yang baru beli, pas mau di makan tiba-tiba basi.
Semakin lama, suasana dikamar asrama semakin tidak kondisuf, menurut ku.
Sampai dimana saat dibulan-bulan terakhir di asrama, kali ini aku yang di ganggu.
Awalnya cuek karena takut juga sedang sendiri di kamar.
Terdengar suara seretan kursi kembali “Srreeett.. srrreettt”.
Karena merasa terganggu aku menggertak dengan suara keras .
“GANDENG!!”.
(“BERISIKK!!”).
“TONG SOK NGATUR AING!!”.
(“JANGAN SUKA NGATUR SAYA!!”).
Lalu sosok tersebut menghilang.
*Maaf berantakan pertamakali buat THREAD.
@bacahorror #bacahoror #bacahoror #threadhorror #threadhoror #hororstory #horrorstory