Saya ingin kembali berbagi cerita tentang pengalaman horor yang pernah saya alami,,
Y walaupun mungkin garing atau flat tapi saya hanya ingin berbagi..
Tempat dan orang orang dalam kejadian ini saya samarkan
Setelah beberapa bulan mengangur karena habis kontrak dari perusahaan yang berada di sebuah kecamatan di kabupaten bekasi
Pada saat itu fikiran sedang buntu karena mencari kerja begitu susahnya ..
Lembar demi lembar amplop surat lamaran terkirim
Frustasi tentu saja,
Terlebih biaya hidup dibkota yang mahal membuat tabungan semakin menipis karna kebutuhan
Yang di fikirkan hanya terus berusaha mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan,,
Sampai akhirnya pulang kampung menjadi pilihan,,
Opsi terakhir yang sulit namun hanya itu yang harus di lakukan
Saya pun memutuskan pulang ke kampung halaman menaiki mobil di di bawah jembatan layang,,
Tak lama mobil bus yang saya tunggu akhirnya tiba,
Saya meninggalkan kota ini dengan sejuta kenanganya ,
Selang beberapa jam saya sudah sampai di jalur pantura tepat di mana saya turun dan di jemput kawan yang memang saya sudah suru sewaktu dalam perjalanan
Co ana kabar apa ning desa
(Ada kabar apa di desa)
Tanya saya memulai percakapan,
Usum tuyul co ning desa,lagi pada geger,,suan duite irae kuh usupna
(Musim tuyul di desa..lagi pada geger,,hati hati uangmu,sembunyiin)
Walah desane rang kuh ana bae,,salah apa sih ya ampe di teror bae
( waduh ada saja desaku,,salah apa sih sampai terus di teror)
Saya menjawab dengan nada kesal,,
Balik yu pegel co
(Pulang yu lah cape)
Kami pun pulang mengendarai motor matic jiko,,
Jalan menuju rumah tak berbeda
Di sambut orang tua yang tenga duduk di depan rumah,,
Saya mencium tangan dan berbasa basih sebentar,,
Sementara jiko hendak bergegas pulang,,
Ko bengi kimpul ya ning genah biasa
(Nanti malam kumpul di tempat biasa ya)
Saya masuk ke dalam untuk beristirahat
Namun adik saya berkata
''keju mozarela khas malangnya kakak''
Weit weit,,bukan itu
Begitu sunyi sepi,,
Sangat berbeda dengan suasana kota,,
Tak ada mobilitas orang yang sibuk dengan pekerjaanya,,
Hanya ada suara binatang malam yang menenagkan
BerBasa basi dengan teman teman menjadi perbincangan sepanjang malam,,
Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 11 malam
Co ngbuber tuyul yu,,
Lagi usum tuyul soale kih candak bae
Usul temanku untuk menghilangkan rasa bosan..
Ayo sih cke ana kerjaan kih,,
( ayo sih biar ada kerjaan juga)
Jawab ku antusias,
Tapi kami harus menunggu hingga begitu larut malam karena biasanya
Waktu menunjukan Jam 2 malam,,kami bersiap berkeliling memutati desa untuk mencari keberadaanya,
Dengan membawa senter,,karung serta sapu lidi untuk menangkapnya,,
Bisa di bilang ini modal nekat doang,,
Saya fokus ke cerita ini dulu saja,,
Pekerjaan tak kunjung di dapatkan ,,
Saldo di tabungan sudah tidak bisa membuat tenang,,
Namun akhirnya yang di nanti tiba,,
Sebuah tawaran pekerjaan di ibu kota membuka asa,,
Sebuah proyek di jakarta membutuhkan pekerja,
Kita berangkat bertiga untuk menemui mandor di kecamatan yang lumayan jauh jaraknya..
Singkat cerita semua sudah berkumpul di rumah mandor,,menginap satu malam untuk melanjutkan perjalanan esok harinya,,
Beberapa jam berlalu
Kami berangkat bersebelas menuju daerah di jakarta barat,,
Sore harinya kami pun tiba,,
Namun rupanya bedeng tempat kami tinggal masi jauh jaraknya,,
Bedeng
(Tempat tinggal sementara yang terbuat dari papan triplek dan seng)
Sebuah kantor yang bergerak di bidang marka jalan tol,,
Setelah semuanya sudah beres kami pun di minta untuk istirahat
Di dapatkanlah sebuah rumah dengan kondisi yang lebih baik dari bedeng yang pertama kami datangi,,
Kami tinggal dalam satu rumah di sebelah komplek perumahan mewah,,
Kami mulai berkenalan untuk meng'akrabkan diri
Memberikan instruksi dan apa saja yang harus kami kerjakan nantinya,,
Dan tak lupa nasihat untuk selalu fokus dan menjaga diri mengingat pekerjaan yang akan kami lakukan begitu besar resikonya
Saya sendiri kurang paham maksud dan tujuan mengganti warna cat tersebut,,
Entahlah mungkin supaya pada malam hari cat'nya lebih terlihat jelas atau bagaimana
Kita jarus mencampurkan tekanan angin dan api dengan pas agar panasnya maksimal seperti yang di inginkan
Tak lupa kami membaca traffic cone atau kami sebut dengan nama kuncung dan rambu rambu pekerja nantinya,,
Tugas pertama malam ini adalah tol bekasi jakarta ,,
Lampu rambu di nyalakan,,pertanda agar mobil yang di belakang menghindar lajur yang akan kami buat,,
Setelah semua peralatan turun dari mobil kami memulai pekerjaan ini
Saya hanya bertugas menjadi kenek karna memang belum bisa meng'oprasikanya,,
Kami juga harus memakai sepatu safety untuk menghindari panas dari pembakaran,,
Perlahan arus jalan mulai lengang ,,
Hanya bebrapa mobil yang melintas
Jam 12:30 malam saya beristirahat di bawah jembatan,,
Tercium bau busuk yang begitu menusuk,,
Saya pun membicarakan hal tersebut kepada ujang
Dan benar saja saya tidak boleh ber'istirahat di bawah jembatan karna memang disitu adalah tempat mereka yang tak kasat mata,,
Ujang menyuruh untuk tetap fokus dan menhindari segala sesuatu hal yang ganjil nantinya
Semua di lalui dengan aman tanpa ada gangguan hingga kami di pindah di jalan tol c*ka*p*k ,,
Hal yang sama selalu kami lakukan sebelum memulai pekerjaan yaitu membuang arus mobil untuk ke tengah
Setelah semua rambu terpasang barulah kami memulai pekerjaan,,
Terlihat kanan kiri masi berupa hutan yang gelap,,
Perasaan tak enak muncul seiring malam yang telah larut,,
Able yang biasanya banyak tingkah mendadak menjadi pendiam
Sikap dan sifat roni memang berbanding terbalik dengan able..
Roni seorang yang pendiam,,tak banyak bicara
Semntara able banyak tingkah,,pecicilan dan banyak bicara,
Kami menggarap marka di perbatasan bekasi dan karawang,,
Kanan kiri masi hutan lebat nan gelap
Mungkin larna sudah jam 2 malam,
Saya pun buru buru untuk menyelesaikan pekerjaan agar cepat pindah ke tempat yang lebih ramai dan terang,,
Ia nampak resah dan gelisah,,
Sedari tadi hanya memandang sebrang jalan yang sepih nan gelap
Sedari tadi absen di kantor memang badan terasa sangat lelah,
Bahkan sesekali hampir jatuh lemas entah kenapa.
Ketika sedang bekerja saya menolehkan pandangan ke sebrang jalan,
Tampak wanita yang melambai lambaikan tangannya
Tangan putih pucat dengan kuku tangan yang hitam dan panjang,,
Dia berteriak menyuru saya menghampirinya,,
Aaalnya saya tidak meng'hiraukanya Namun lama kelamaan suaranya seperti menghipnotis
Saya pun binggung memastikan dia manusia atau bukan,,saya begitu gelisah,,namun suara'nya seakan terus menarik saya untuk menghampirinya
Sesaat able terlihat tengah menyebrang jalan,,
Saya kaget melihatnya tengah berada di tengah jalan namun pandangan'nya lurus ke depan tak menghiraukan kiri dan kanan jalan mulai banyak mobil yang berseliweran
Able berteriak,,,
terserempet sebuah mobil sedan hitam yang sedang melaju kencang,,
Able terjatuh kebelakang,,
Ia nampak teramat sangat kesakitan,,
Badanya terserempet dan Telapak kakinya tergilas roda,,
Dengan lampu senter rambu saya sedikit berlari menghampirinya di susul roni adiknya able di belakang,,
Sesikit berhati hati karana memang arus mobil sedang lumayan ramai kala itu
Ia mengeleng-gelengkan kepalanya dan hilang begitu saja,,
Sosok'nya sama seperti apa yang able ceritakan,,
Saya dan roni membopong tubuhnya,,
Membawanya ke tepi jalan,,
Nampak orang-orang dari tim lain pun berdatangan menghampiri kami,,
Selang beberapa lama mobil yang di tunggu tiba,
Kami langsung memasukanya ke dalam mobil,,
Dengan Di temani mandor able di bawah ke rumah sakit terdekat
Pak mus yang memang sudah berpengalaman semntara menggantikan tugas mandor untuk mengambil alih pekerjaan,
Kita di himbau untuk tetap fokus dan jangan melamun,,
Jika ada sesuatu yang ganjil
Atau paling tidak berpindah tempat untuk meminimalisir hal hal yang tidak kita inginkan,,
Kami pun kembali bekerja dalam suasana was was dan kengerian yang di rasa,,
Kami pun menyudahi pekerjaan dan bersiap untuk pulang
Sore menjelang,,
Para pekerja lain nampak merasa was was dengan insiden semalam,,
Mereka yang takut meminta kepada pak mus untuk mengambil jatah bekerja pada siang hari,,
Briefing di buka dengan kabar baik dari kondisi able yang sudah membaik,,mungkin hanya beberapa hari lagi able bisa kembali bekerja
Maka di buatlah 2 shift untuk kami,,
shift siang dan malam
Saya memilih untuk mengambil shift malam karna memang tidak tahan jika terlalu lama terkena panas matahari
Say bersama roni sepakat mengambil shift malam,,
Setelah lepas jam 9 malam saya bergegas untuk absen di kantor dan mencari makanan serta beberapa makanan ringan untuk di bawa nantinya dalam pekerjaan
Saya bersama pekerja yang lain mulai bersiap berangkat ke tempat kemarin yang kami datangi
Lampu sudah di nyalakan,,
Rambu sudah terpasang,,
Api pembakaran sudah sesuai ketentuan,
Cat sepanjang 5 KM tugas yang harus kami selesaikan malam ini
Yap bisa di bilang begitu karena jalan ini merupakan penghubung menuju gemerlap ibu kota
gelap dan hanya hutan di pinggiran jalan namun semua nampak normal
Tak ada hal yang aneh di rasa
Roni yang pendiam memang menjadi kendala ketika saya ingin berbincang santai denganya
Sekedar memecah ketegangan yang di rasa sedari tadi..
Tak banyak membuang waktu,
Ketika sedang berfokus bekerja terlihat dari arah belakang mobil taksi menabrak rambu rambu pekerja
Bahkan ada yang sampai menghindar ke arah jalan sebelah.
Setelah menabrak bebrapa rambu mobil taksi sala satu maskapai terkenal tersebut pun berhenti,
Kaca di gedor dengan perasaan marah tentunya karna memang membahayakan kami semua,,
Sang supir membuka kaca samping kemudi'nya,,
bahkan untuk berbicara pun tergagap
Pak mus juga segwra menghampiri sang sopir menyodorkan minuman supaya pak supir lebih tenang perasaanya,,
Pak supir pun membating setir ke kanan sehingga menghantam rambu rambu yang kami pasang
Menghisap sebatang rokok sekedar untuk menjernihkan fikiran atas apa yang sudah terjadi,,
Sementara para pekerja lain membetulkan rambu ke posisi semula,,
Kami semua sejenak beristirahat
Entah kenapa wakti tetasa sangat lama,,
Kami pun memulai pekerjaan tepat jam 12 malam..
Kini arus kendaraan nampak sedikit lengang
Saya beedoa dalam hati meminta perlindungan kepada-NYA tuhan pemilik semua
Hanya tinggal bebrapa ratus meter lagi pekerjaan saya selesai
Karna di rasa masih lama waktu untuk mengakhiri bekerja pada malam ini saya pun memutuskan untuk ber'istirahat di bawah jembatan
Sedang tengah asik makan saya mencium bau sangit seperti kabel yang terbakar,,
Ahh sial apa lagi ini
Tak hanya saya roni pun mencium bau tersebut,
Saya mencari sumber dari mana bau ini berasal
Sosoknya begitu kurus dengan rambut panjang'nya,,
Saya pun memalingkan pandangan,,segera mengajak roni untuk meninggalkan area ini
( ron pindah ajah yu)
Pinta ku padanya
Roni yang tak mengetahui akan sosoknya sedikit mengelak karena sedang asik menikmati makanan'nya
Lah ana apa sih,,lagi enak mangan kih
( lah ada apa sih,,lagi enak makan ini)
Wis ayu bae ngalih
Saya sedikit memaksa,,
Nampaknya Dengan berat hati roni pun menuruti dan segera pindah dari area bawah jembatan yang melintang di atas jalan tol ini
Bodo amat dengan hal tadi,,urusan perut sudah tidak bisa di tawar lagi
Setelah selesai makan dan menghabiskan sebatang rokok kami pun melanjutkan pekerjaan hingga saat yang di nanti tiba
Kami pulang pukul 03 malam
Matur kesuwun
Setiba'nya di kantor saya langsung absen dan segerah pulang ke rumah kontrakan,,
Setelah mencuci muka dan mengganti seragam saya langsung merebahkan tubuh ini yang sudah sangat merindukan tertidur dengan indahnya impian
Hawa panas'nya membuat keringat di kening ini menetes,,
Yah memang di sini tak ada kipas angin apalagi AC,,
Ventilasi udara hanya melalui jendela dan pintu yang sengaja di buka
Rupanya itu adalah able,,
Saya bersyukur sekaligus kesal di buatnya,,
Bagaimana tidak
Ia menelpon dengan nada yang keras mengganggu siapapun yang mendengarnya
Walaupun berada di daerah kota namun nampaknya able masi setia dengan sarung dan celana pendeknya,,
Pakaian yang Sama seperti ia kenakan di kampungnya
Menggaet janda kampung pujaan hatinya,,
Blee waras,,
( ble sehat) tanyaku padanya
Ya waras dene edan tah
( ya waras masa gila) jawabnya setengah ngotot
Saya hanya tersenyum mendengar jawabanya..
Kih bocah keadaan mekonon masi bae ngeselin
( nih anak keadaan begitu masi ajah ngeselin)
Umpatku dalam hati
Namun karena memang dasar wataknya keras kepala dan banyak tingkah dia memaksakan untuk bekerja di hari ke dua setelah kepulangannya dari rumah sakit
Kami berangkat kembali ke tol bekasi jakarta via C*k*n*r..
Namun dengan pekerjaan berbeda,,
Tugas kami sekarang adalah mengecat pembatas di tengah jalan tol yang memisahkan kedua arus'nya
Kurang lebih 10 km yang harus kami kerjakan.
Di hari pertama samapai ketiga semua nampak normal tak ada kendala
Dari bau amis darah sampai penampakan yang begitu nyata
Bahkan semua orang yang bekerja melihat jelas wujudnya,,
Sosok kuntilanak merah tengah duduk di sebatang dahan pohon di pinggir jalan,,
Setelah kejadian tersebut banyak dari tim kami yang meminta bekerja pada siang hari saja karena memang takutkaau kembali di ganggu oleh wujud lainya
Karena memang ketika siang hari banyak di komplain oleh pihak lainya sebab menggangu arus lalu lintas yang padat
Menunggu hari esok unruk kembali menggarap proyek pekerjaan ,
Tak terasa saya sudah menjalani pekerjaan ini selama berminggu minggu lamanya,,
Tepatnya 1 bulan 20 hari
Kembali di pecah menjadi 2 kelompok,,
Saya bersama roni,,able dan 3 orang lainya,,
Able kembali merasakan sakit di kaki'nya
Pak anton kembali mengingatkan agar tidak melamun dan harus terus fokus,,dan jika lelah jangan di paksakan ucapnya kepada kami semua
Saya memang tidak terlalu sreg kepada tim imin dan roni karena memang mereka berdua sama sama orang yang pendiam,,
Apa yang mau mereka bicarakan nantinya,,
Sekitar jam setengah 2 malam
Bau amis kembali tercium,,
Bulu kuduk berdiri dengan sendirinya
Ipul juga merasakanya,,
Sembari bekerja mulut kami terus berucap membaca doa doa.
Teriakan imin memecah fokus doa yang kami ucapkan
dari arah belakang,,
Ia Berteriak meminta tolong
Bau amis kembali tercium,,
Bulu kuduk berdiri dengan sendirinya
Ipul juga merasakanya,,
Sembari bekerja mulut kami terus berucap membaca doa doa.
Teriakan imin memecah fokus doa yang kami ucapkan
dari arah belakang,,
Ia Berteriak meminta tolong.
Imin berlari ke arah kami,
Wajahnya panik berkeringat ,,dengan tubuh yang gemetar dan nafas'nya yang ngos-ngosan..
Tulungana roni,,deweke kesurupan,
range di cekek gulune,,
Range wedi
(Tolongin roni,,dia kesurupan,,leher saya di cekik,,
Saya takut)
( Y sudah ayo di tolongin,,takut nanti celaka anak'nya)
Ucap ipul yang bergegas berlari
Sementara imin tak berani ikut karena masi takut akan kejadian yang di alaminya
Ketika sampai
terlihat roni sedang terduduk membelakangi kami
Tak ada sepatah kata pun terucap dari kami bertiga,,
Saya dan ipul hanya memandanginya dari belakang
Suaranya seperti perempuan,
Ya tuhan apalagi ini batin'ku berucap,,
Suara tawanya terhenti,,
Membuat saya dan ipul bergidik ngeri,
Roni bangkit dari duduknya
Sekarang dia malah menangis pilu,,
Tidak tau harus berbuat apa,,
Namun yang pasti saya harus menjaganya agar tidak berjalan ke tengah jalan atau perbuatan lain yang bisa mencelaka'kanya,
Segera ia membaca ayat suci dan mendekati roni,,
Seperti menarik sesuatu di kepala roni,,
Mendadak tubuh roni lemas dan jatuh tersungkur,
Saya pun mendekat untuk melihat keadaan..
Ikih bocah aja di tinggal dewekan
Kin tempat akeh mangan korban kecelakaan,,
Age di gopong di tambani dikit
( anak ini jangan di tinggal sendirian,,jgn sampe melamun,
Tempat ini banyak memakan korban kecelakaan
Cepet di bopong di obati dulu)
Pak anton menyuruh kami membawa roni
Sementara ipul mengoleskan minyak kayu putih di kening dan hidung'nya.
Butuh waktu lumayan lama untuk menyadarkanya,,
Setelah sadar pak anton meminumkan air yang sudah ia baca bacakan doa,,
Imin tak berani mendekat
Hanya melihat dari kejahuan
Yang terpenting sekarang adalah kesembuhan roni..
Pak anto memutuskan untuk menyudahi pekerjaan karena besar resiko bila harus di lanjutkan,
Namun sedari tadi ada sesuatu yang hilang,,
Ablee..
Kemana orang ini,,
Sedari tadi tak terlihat batang hidungnya
Kami mencari di sekitar namun tak kunjung jua mendapat hasil,,
Takut hal buruk menimpa'nya kami memutuskan untuk mencari'nya dengan area cakupan lebih jauh,,
Bahkan pak sopir kami sampai turun ikut mencari
Kami berteriak memanggil manggil nama'nya,,
Kiri kanan tak luput dari pandangan,,
Takut kejadian tempo hari kembali menimpanya.
Jika sampai dia tidak di ketemukan ini gawat,,
Apa yang harus saya katakan nanti kepada orang tuanya
Rupanya able tertidur di pembatas tengah lajur jalan
Kami yang sedari tadi sibuk mencari dan khawatir terhadap keadaanya namun orang yang di khawatirkan justru tengah asik tertidur pulas,,
Able hanya cengengesan seakan tak mempunyai kesalahan,,
Besok malam adalah hari terakhir kami bekerja sebelum berpindah keluar kota
Dan alhamdulilah semua'nya lancar tak ada hambatan,,
Esok harinya mandor mengumpulkan kami untuk briefing mengenai pekerjaan selanjutnya
Saya kaget mendengarnya,,
Tentu saja tol tersebut terkenal dengan aroma mistisnya
Saya persiapkan dulu supaya nanti tidak banyak typo dan mudah di mengerti ngiih





