~Chapter Three~
_A Thread_
Sumber (delviharahap20)
#threadhoror #horror #ceritahorror #hororstory
@ceritaht @bacahorror
#SaveRuslanButon #BoikotTVRI
"kenapa buk?" tanya Jarot heran
"Ibu mau nengok ayah, kalo ga berani ibu yg bilangin ke tetangga"
"yaudahdeh"
Malam ini Ibu Dinda berkemas kemas barang untuk di bawa besok pagi. Mempersiapkan segala kebutuhan yang di perlukan. Terbersit di pikirannya, takut ninggalin anak nya sendirian, tapi anaknya terlihat biasa biasa saja.
"Tungguin, bareng lah kesekolahnya" ternyata Sarah, teman sekolahku.
"yaudah ayok" kataku kepadanya
"emak gw ga bisa nganter Jar, jadi jalan kaki."
"Nanti pulang sekolah main ke rumah gw yok. Sama Andi sekalian"
"Makannya di rumah gw aja"
"Yaudah gapapa Jar"
Alhasil kami berdua pun berjalan beriringan kesekolah pagi itu.
"ayoklah, mau gak Sar?" tanyaku pada Sarah.
"Yaudah ayok"
"boleh sembunyi dikawasan halaman sama belakang rumah ya, jangan kesemak semak di belakang rumah, jangan jauh jauh" kataku kepada mereka berdua.
"okeoke" sahut Sarah.
Kami pun mulai bermain, sialnya aku orang pertama yang harus menjaga dan mencari keberadaan mereka, aku mulai mencari cari ke samping rumah dan kemana mana, tapi tak berhasil juga.
"sialan" umpat Andi.
"Sarah sembunyi dimana ya Ndi, ga keliatan dari tadi"
Andi dan aku sudah mengelilingi seluruh rumah, tapi tak kunjung menemukan Sarah. Kalau pun sarah pulang pasti sepedanya tidak akan di tinggalkan. Tak lupa aku menyusuri setiap bagian dalam rumah, tapi tak kunjung menemukan sarah.
"Iyaa Sar, nyerah kita Sar" sahutku
"Sar kenapa lu Sar?" kata Andi menggoyang goyangkan badan Sarah.
"Ayok ayok balik" kataku sambil menarik tangan sarah untuk bangkit dari duduknya. Kami bertiga pun berjalan menuju halaman rumahku.
"sumpah lu Sar?" kata Andi panik
"Jar, kita pulang ya. Lu tidur rumah gw aja" kata Andi.
Setelah mengemasi beberapa baju ku. Aku, Andi dan Sarah pun pulang kerumah masing masing, sedangkan aku numpang di rumahnya Andi.
Terlihat Sarah berlari ke arah pot pot bunga, bersembunyi di balik balik bunga di sudut rumah Jarot. Menurutnya ini posisi yang lumayan aman dari Jarot, terlihat setelah beberapa saat Jarot mondar mandir sambil meneriaki nama nya dan nama Andi.
"Woy Sar, sembunyi ketempat lain yok" tibatiba Andi sudah ada di depan matanya, membuat Sarah kaget kelimpungan.
"Anjoy, kaget Ndi"
"Hehe, ayok ikut aku cepetan" hasut Andi
"ikutin aja aku Sar, biar Jarot susah nyari kita"
Andi pun berjalan duluan, di ikuti Sarah di belakangnya, Andi terus berjalan hingga melewati sedikit semak dan berhenti pada sebatang pohon Angkasia besar yang terletak di belakang rumah Jarot.
"Duduk di balik pohon itu, cepet" suruh Andi dengan nada datar dan sangat dingin.
"Ndi" bentak Sarah.
"aaaaaaaaaaaaaaaaa........aaaaaaaaaaaaaaaa........aaaaaaaa"
"hiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkksssssssssssssssss"
Sepanjang perjalanan menuju kerumah aku hanya memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya di rumahku. Kenapa dia tiba2 kembali lagi? Dan kenapa harus Sarah? Tanpa disadari aku juga melupakan seseorang selama beberapa hari ini.
"Brukkkk" dia melompat turun ke bawah, padahal pohon jambu itu lumayan tinggi.
"Kamu ngapain disitu Mis?"
"Tak ada"
"......" hening tak ada jawaban apapun.
"Merayap maksudnya gimana? Aku ga ngerti, yang aku tanyain kamu manjat bukan merayap Mis." kali ini aku semakin bingung dengan jawabannya.
"Boleh boleh." aku pun beralih haluan, kembali masuk ke dalam rumah menyalakan tv, dan memutar filem secara acak, aku berbaring di karpet sedangkan Misliana duduk di sofa.
"Iyaa, hatihati ya." Ucapnya sambil mengantarku sampai keteras rumah.