MANTAN : DIA INGIN KEMBALI
Sebagaimana dikisahkan oleh teman saya, Restu.
A thread
@bacahorror
#bacahorror
#threadhorror
Restu minta hubungan mereka break.
Tapi bosan dalam hubungan itu bahaya sih emang. Kalau gak kuat bertahan bisa jadi main serong.
"Ayu, gue pengen ngomong" kata Restu. Ia kaget melihat Ayu yang sekarang.
"Kamu masih nunggu aku kan? Seperti kata-kata kamu waktu itu?" Tanya Restu. Ayu berhenti berdandan, ditatapnya Restu dalam.
"Enggak. Jangan harap lo bisa balik setelah lo pergi ninggalin gue. Kita udah kelar dan selamanya akan begitu"
Restu terdiam.
Ayu meninggal, Over Dosis di kamarnya.
Setiap terbayang wajah Ayu, setiap itupula ia menangis.
"Kak, Ayu masih di sini. nunggu kakak"
Ia terlalu merindukan Ayu sampai-sampai ia bermimpi buruk.
Tapi bagaimanapun juga hari itu ia harus tetap berkerja, dan aroma itu semakin kuat ketika ia memasuki kamar mandi.
"Kak, Ayu di sini. Nunggu kakak" seperti ada suara Ayu berbisik di telinganya.
"Maafin aku Yu, maafin aku. Maafin aku udah ninggalin kamu" kata Restu memohon.
Pelan-pelan terdengar suara tangisan. Restu tambah panik.
Restu membaui badannya. Sialan, ia kenal aroma itu. Aroma yang terus menghantuinya. Muka Restu mendadak pucat.
"Dia nyusulin gue Bob"
"Ayu Bob, itu aroma parfum Ayu"
"Wah ngarang lo, nakut-nakutin gue lo ya?"
"Sumpah! Itu Aroma parfum Ayu. Gue gak bohong. Ayu nyariin gue Bob. Ayu nyariin gue!"
"Shit! Terus ini kosan gue berhantu dong!"
"Ya mana gue tahu. Yang jelas dia ngikutin gue!"
"Gila lo ya. Bukannya nolongin malah ngusir gue"
"Bercanda kali ah. Udah, di sini kita bedua. Kalau Si Ayu Nongol, kita hadepin bareng" kata Bobi.
"Bob, katanya mau ngadepin bareng!" Restu menbangunkan Bobi.
Bobi terbangun, mengucek matanya.
"Ayu di sini Bob! Ayu di sini!" Kata Restu.
"Di mana?"
"Di situ" restu menunjuk ke arah pintu. Tak ada siapapun di sana. Sepi, senyap.
Jessy ini satu-satunya teman dekat Ayu. Restu beberapa kali ketemu, tapi ya gak akrab. Jessy ada kelas pagi, makanya Restu samperin ke kampus.
"Ngikutin gimana?"
"Dia ngehantuin gue. Dia nongol ngejar gue" kata Restu.
"Serem Gila, halu kali lo ah!"
"Beneran! Kagak bohong gue!"
"Bener kan gue gak bohong!" Kata Restu.
"Yaudah kalau urusan giniaj sih kayaknya gue gak bisa bantu. Gue bukan anak indigo" kata Jessy sambil ngambil tasnya di meja.
"Gue ada kelas sekarang. Kalau lo mau nunggu, nanti gue cerita".
Tapi Restu juga harus berangkat kerja.
"Yaudah kita bikin janji aa entar" kata Restu.
Sampai Jessy mendengar kabar Ayu meninggal.
Ia melihat Ayu berdiri tegak, memandang ke arahnya dengan wajah senyum yang aneh.
"Kak, Ayu masih nunggu kakak" kata Ayu.
"Restu, lo kemana?"
"Balik ke apartemen gue"
"Lo marah ya ama gue?"
"Kagak, gue cuma berdamai aja?"
"Berdamai ama setan?"
"Ada yang Ayu pengen sampeij tapi gue gak tau apa"
"Terus?"
"Katanya lo mending nyekar ke makam Ayu. Sekalian lo ketemu keluarganya. Siapa tahu lo dapat sesuatu"
"Tapi kan keluarganya di Kalimantan"
"Ya itu sarannya. Terserah lo"
"Tidak ada kak. Tidak tahu kalau di Hapenya. Kami tidak pernah buka karena dikunci dengan password"
"Handphone? Boleh kakak lihat?"
Adik Ayu masuk ke kamar lalu keluar membawa HP yang Restu kenal.
"Kak, aku masih sayang kamu"
"Kak, bela aku! Aku dijahati kak"
Restu pulang dengan perasaan marah pada diri sendiri, juga pada Hilman.
Jangan malah dicerca. Tak semua orang kuat. Ada batas masing-masing.
Thanks buat like dan retweetnya. Boleh disebarkan juga karena ada pelajaran yang penting di sini. Itulah alasan Restu mau cerita.