My Authors
Read all threads
Bagaimana bila Mantan kembali datang dalam bentuk yang berbeda? Bagaimana bila Mantan ternyata kini adalah Setan?

MANTAN : DIA INGIN KEMBALI

Sebagaimana dikisahkan oleh teman saya, Restu.

A thread
@bacahorror
#bacahorror
#threadhorror
Maaf, ini nulisnya juga selow ya. Biar ga beban-beban amat. Sambil ngerjain proyek lain soalnya. Jadi like dan retweet aja dulu. Nitip makan, jangan diabisin.
Jadi Restu ini kenalan saya. Bisa dibilang Teman tapi gak dekat. Dia itu Kenalannya Mira. Jadi saya tidak tahu bagaimana ceritanya orang-orang yang pernah bersentuhan dengan hal ghaib ini punya semacam komunitas. Walau gak ada namanya mereka kadang ngumpul.
Pertama kali saya berjumpa Restu itu di McD Kemang. Saya baru selesai meeting dengan Mira. Dia datang lebih awal dari Janjinya dengan Mira. Ya sudah sekalian kenalan. Tapi ya gak tiba2 cerita juga.
Dia cerita ini ke saya setelah beberapa waktu lalu saya menulis cerita Mira. Dia bilang, kalau ini bisa jadi pelajaran bagi orang lain kenapa tidak diceritakan saja. Oh ya, nama Restu tentunya nama samaran ya.
Jadi dulu itu Restu umurnya sekitar 23 Tahun, Punya pacar namanya Ayu yang umurnya 19 tahun. Mahasiswi semester pertama di salah satu Universitas Swasta di Jakbar.
Ayu ini anaknya kalem dan Pendiam. Hubungan mereka juga baik-baik saja. Jarang berantem. Pokoknya hubungan mereka penuh lope lope di udara.
Nah Ayu ini perantau. Selulus SMA di Kalimantan, Ayu kuliah Jakarta sendirian. Gak ada keluarga. Makanya selain sebagai pacar, Restu adalah sosok kakak bagi Ayu. Bisa melindungilah.
Mereka pacaran sekitaran setahun setengah. Semua baik-baik saja. Sampai Restu yang mulai merasa bosan. Ayu terlalu baik, tak ada tantangan. Hubungan terasa sangat datar.
Restu minta hubungan mereka break.
Ayu sedih banget waktu itu. Dia nangis. Restu serba salah. Tapi dia gak mau nerusin hubungan tapi hatinya udah gak di situ. Dia takut malah nanti dia selingkuh. Lebih sakit pasti.
Hari itu, di awal bulan Januari. Restu berpisah dengan Ayu. Keputusan yang di kemudian hari akan disesalinya.
Sampai sini aja horror ya. Gimana perasaan Ayu diputusin tanpa alasan yang jelas. Bosan.

Tapi bosan dalam hubungan itu bahaya sih emang. Kalau gak kuat bertahan bisa jadi main serong.
"Kak, kalau kakak ingin balik. Ayu tetap di sini ya, nunggu kakak" kata Ayu saat mereka berpisah. Perpisahan yang menyedihkan karena Restu sejatinya juga sedih. Bingung gak kalian? Gak perlu bingung. Kadang emang hubungan seabsurd itu.
Mereka sama-sama nangis pas pisah. Di depan kosan Ayu, Restu memeluk Ayu erat. Ia berharap dengan pergi sebentar, rasa itu akan kembali hadir. Rasa cinta yang meletup-letup seperti jagung berondong.
Restu waktu itu baru masuk kerja. Jadi wajar ia merasa hidupnya monoton. Nah Ayu kan anaknya kalem, gak ekspresif gak bisa menghibur Restu yang capek. Bukan salah Ayu, tapi itu yang Restu rasakan waktu itu. Dia mau sendiri daripada nyakitin Ayu.
Tapi nyatanya 6 bulan setelah pisah dengan Ayu, Restu mulai merasakan kangen itu lagi, perasaan itu lagi. Restu emang gak pernah cari pengganti. Kenangan-kenangan bersama Ayu sekelebat muncul. Restu pikir, mungkin ini saatnya dia kembali.
Tapi yang Restu temukan bukan Ayu yang ia kenal. Bukan Ayu yang lugu, yang ramah, dan penyabar. Luka itu telah mengancurkannya sehancur-hancurnya. Ia kehilangan sosok kakak, ia tak punya arah.
Restu menemui Ayu di kos-nya. Ayu sudah jadi sosialita ibukota yang senang dugem sama teman-temannya. Waktu Restu datang, Ayu sedang berdandan memulas lipatick merah di bibirnya.
"Ayu, gue pengen ngomong" kata Restu. Ia kaget melihat Ayu yang sekarang.
"Restu? Ada apa lagi?"
"Kamu masih nunggu aku kan? Seperti kata-kata kamu waktu itu?" Tanya Restu. Ayu berhenti berdandan, ditatapnya Restu dalam.
"Enggak. Jangan harap lo bisa balik setelah lo pergi ninggalin gue. Kita udah kelar dan selamanya akan begitu"
Restu terdiam.
Restu terdiam. Ia berbalik badan lalu berjalan meninggalkan Ayu. Hatinya hancur, bukan karena Ayu menolaknya, tapi melihat Ayu kini jadi orang yang berbeda.
Waktu Restu mau menuruni tangga, Restu ketemu seorang cowok berbaju rapi dan wangi. Mereka sempat bertatapan. Lalu Restu melihat cowok itu jalan ke depan pintu kamar Ayu. Restu segera turun, tak samggup ia melihat Ayu menyambur cowok itu.
Ada kecewa, tapi Restu tahu itu semua salahnya. Ia berusaha melalui hari-hari seperti biasa. Hingga 3 bulan kemudian, Ia mendengar kabar yang membuat hatinya hancur lebur.
Ayu meninggal, Over Dosis di kamarnya.
Di sini kalian mulai menerka, apa yang terjadi sebenarnya.
Oke itu awalannya, lanjut maleman dikit. Yang belum baca thread saya yang lain silahkan ke sini sudah saya rapiin
Jasad Ayu dipulangkan ke Kalimantan. Restu tak dapat menghadiri pemakamannya. Restu hanya bisa menangis sesenggukan di kamarnya. Berhari-hari.

Setiap terbayang wajah Ayu, setiap itupula ia menangis.
Semakin Restu sedih, semakin sering Ayu hadir di mimpinya. Hingga suatu malam pukul dua, Restu terjaga. Ia mendengar suara perempuan menangis di luar kamarnya. Padahal di apartemen itu hanya ada dia saja.
Restu menarik selimutnya, tapi suara itu semakin jelas terdengar. Tangisannya pilu, begitu sedih, begitu menyayat.
Tangis itu berhenti. Beberapa saat Restu terdiam. Pelan-pela ia mengintip dari balik selimut. Seorang perempuan yang ia kenal duduk di ranjangnya. Itu wajah Ayu dengan tatapan Sayu. Matanya barusaja menangis.
"Kak, Ayu masih di sini. nunggu kakak"
Badan Restu langsung kaku, gak bisa gerak, gak bisa ngomong apa-apa. Ia merasakan tangan Ayu dingin mengelus kakinya. Tegang. Lalu Restu pingsan.
Pagi harinya Restu terbangun dengan badan remuk redam. Terasa begitu lelah. Padahal ia merasa tidurnya cukup. Ia teringat peristiwa malamnya. Dia sih mikirnya palingan kejadian itu ada dalam mimpinya.

Ia terlalu merindukan Ayu sampai-sampai ia bermimpi buruk.
Tapi ia menyadari ada yang berbeda dari kamarnya. Ia kenal aroma itu. Aroma parfum kesukaan Ayu. Aroma itu memenuhi ruangannya. Restu panjk. Dibukanya pintu ke balkon apartemennya, disemprotkannya juga pewangi ruangan. Tapi aroma itu tak hilang juga.
Darimana aroma itu? Pertanyaan itu yang mengisi kepala Restu.

Tapi bagaimanapun juga hari itu ia harus tetap berkerja, dan aroma itu semakin kuat ketika ia memasuki kamar mandi.
Saat mandi, Restu merasakan sesuatu di kaki. Ketika ia melihat ke bawah, beberapa helai rambut panjang hanyut ke lubang pembuangan. Restu mengambil salah satunya, jelas itu bukan rambutnya.
"Kak, Ayu di sini. Nunggu kakak" seperti ada suara Ayu berbisik di telinganya.
Siang itu Restu cemas. Kenapa Ayu menghantuinya. Mereka sudah lama berpisah. Apa salah Restu hingga Restu merasa dirinya dihantui?
Pakai acara ketidurannnnnn
Lanjut jam 3 ya! Kalau saya lupa, ingatin aja di reply. Biar notif bunyi.
Yak ikan belut ikan cucut. Lanjut.
Hari itu Restu lembur di kantornya. Ia pulang sedikit larut. Saat ia membuka kamar apartemen, aroma parfum Ayu masih memenuhi kamarnya. Jujur, Restu stress. Ia hanya berganti pakaian, lalu pergi. Hendak menginap di rumah temannya.
Tapi kejadian aneh terjadi lagi. Saat Restu hendak keluar, pintu kamarnya tak bisa dibuka. Restu mencoba berbagai cara namun pintu tak kunjung terbuka. Restu terududk di depan pintu, menangis.
"Maafin aku Yu, maafin aku. Maafin aku udah ninggalin kamu" kata Restu memohon.
Restu berpikir mungkin Ayu marah karena Restu ninggalin Ayu. Makanya Ayu di situ. Gangguin Restu.
Restu melihat seseorang berdiri di balkon apartemennya. Dari balik tirai tipis Restu mengenail itu sebagai seorang perempuan. Itu Ayu.
Pelan-pelan terdengar suara tangisan. Restu tambah panik.
"Ayu Masih Di Sini Kak" kata sebuah suara di tengah suara tangis. Restu panik, ia menelpon ke lobby. Minta dibukakan pintu pada security.
5 menit, ya 5 menit! Selama itu Restu terus mendengar suara itu. Restu dapat mendengar suara tangis itu secara jelas. Pintu terbuka, Restu keluar dan memeluk pak Satpam. "Terimakasih Pak". Bajunya basah oleh keringat.
Pak Satpam pasti bingung banget dah tuh. Dipeluk mas-mas berotot keringetan. Tapi namanya juga panik, jadi Restu refleks aja.
Malam Itu Restu menginap di apartemen temannya, Bobi. Restu ceritain semua yang dialaminnya. Bobi cuma ngakak, gak percaya. Katanya Restu cuma terlalu kangen sama Ayu. Sampe kebayang mulu. Selain itu mungkin karena Restu merasa bersalah.
Restu mulai berpikir, apa ia emang mulai Gila?. Apa sebenarnya saking depresinya dia sampai jadi halusinasi. Yang jelas Restu masih gak berani balik ke apartemennya.
"Lo gak aneh ya pakai parfum cewek gitu? Enak sih aromanya" kata Bobi di hari ketiga Restu menginap. Restu barusaja pulang kerja.
Restu membaui badannya. Sialan, ia kenal aroma itu. Aroma yang terus menghantuinya. Muka Restu mendadak pucat.
"Dia nyusulin gue Bob"
"Dia siapa?"
"Ayu Bob, itu aroma parfum Ayu"
"Wah ngarang lo, nakut-nakutin gue lo ya?"
"Sumpah! Itu Aroma parfum Ayu. Gue gak bohong. Ayu nyariin gue Bob. Ayu nyariin gue!"
"Shit! Terus ini kosan gue berhantu dong!"
"Ya mana gue tahu. Yang jelas dia ngikutin gue!"
"Kalau gitu lo mending cabut deh. Tar kosan gue ada apa-apanya lagi" kata Bobi.
"Gila lo ya. Bukannya nolongin malah ngusir gue"
"Bercanda kali ah. Udah, di sini kita bedua. Kalau Si Ayu Nongol, kita hadepin bareng" kata Bobi.
Malam itu Restu tidurnya gak tenang banget. Ia selalu ngerasa diliatin. Si Bobi malah udah ngorok, tuh anak emang Pelor soalnya. Sekali nempel, molor kayak orang mati.
Nah, jam 1 malam tiba-tiba pintu kamar Kos Bobi diketuk seseorang. Berulang-ulang. Restu berusaha ngebangunin Bobi. Tapi Bobi kayak kebo, susah bener dibanguninnya. Terpaksa Restu jalan ke pintu sendirian.
Pas Restu buka pintu. Tidak ada siapapun di sana. "Shit!" Restu menyadari suatu hal. Ia menutup pintu dan di belakang pintu berdiri sosok Ayu. Menunduk, menangis, sedih.
"Bob! Bangun Bob!" Kata Restu berusaha membangunkan Bobi. Tapi Bobi tidak juga bangun. Ayu berdiri di sana, menatap Restu.
"Bob, katanya mau ngadepin bareng!" Restu menbangunkan Bobi.
Bobi terbangun, mengucek matanya.
"Kenapa sih Lo berisik malam2? Diganggu setan lo?" Bobi kesal. Tidur nikmatnya terganggu.
"Ayu di sini Bob! Ayu di sini!" Kata Restu.
"Di mana?"
"Di situ" restu menunjuk ke arah pintu. Tak ada siapapun di sana. Sepi, senyap.
"Kayaknya lo abis mimpi buruk" kata Bobi sambil merebahkan badannya lagi ke kasur lalu menarik selimut.
Pagi harinya ketika Bobi bangun, Restu gak ada di kamarnya. Padahal itu masih pagi dan belum waktunya berangkat kerja. Bobi merasa bersalah.
Restu pagi itu ke kampus Ayu buat nyari temennya, Jessy.

Jessy ini satu-satunya teman dekat Ayu. Restu beberapa kali ketemu, tapi ya gak akrab. Jessy ada kelas pagi, makanya Restu samperin ke kampus.
"Ayu, ngikutin gue" kata Restu di kantin kampus.
"Ngikutin gimana?"
"Dia ngehantuin gue. Dia nongol ngejar gue" kata Restu.
"Serem Gila, halu kali lo ah!"
"Beneran! Kagak bohong gue!"
Lalu Restu nyeritain semua yang ia alami. Jessy mendengar dengan saksama.
Jessy mengendus-ngendus tubuh Restu. "Iya bener, ini aroma Ayu"
"Bener kan gue gak bohong!" Kata Restu.
"Yaudah kalau urusan giniaj sih kayaknya gue gak bisa bantu. Gue bukan anak indigo" kata Jessy sambil ngambil tasnya di meja.
"Gue pengen tahu apa yang terjadi sama Ayu setelah pisah ama gue. Gue curiga ini ada hubungannya" kata Restu.
"Gue ada kelas sekarang. Kalau lo mau nunggu, nanti gue cerita".
Tapi Restu juga harus berangkat kerja.
"Yaudah kita bikin janji aa entar" kata Restu.
Di kantor Restu sampai gugling2 orang pinter alias dukun. Restu sayang ke Ayu, tapi bukan arwahnya juga yang ngejar-ngejar. Masuk kamar mandi aja Restu gak berani ngunci.
Malamnya Restu ketemu dengan Jessy lagi. Jessy cerita soal Ayu.
Jadi setelah Ayu putus dengan Restu, Ayu depresi berat. Ia merasa gak guna. Hari-harinya kosong.
Restu dan Ayu punya kebiasaan telponan jam 10-11. Kalaupun gak bisa mereka chat bertukar cerita. Restu sering jadi tempat Ayu ngeluh, dan Restu selalu betah dengerin. Tapi sejak pisah Ayu gak bisa cerita ke Restu lagi.
Walau Jessy teman dekat Ayu, tapi Ayu keliatan segan juga curhat ke Jessy. Sesekali Ayu cerita tapi gak bisa tiap malam juga. Jessy bilang dia mau kok denger cerita Ayu tiap hari. Tapi Ayu bilang kasian pacarnya Jessy. Kalau pacarnya Jessy kesel terus Jessy diputusin gimana?
Tiap malam Ayu jadi anxiety dan sering nangis sendirian. Jessy sering liat Ayu masuk kuliah dengan kuyu, tanda tak tidur semalaman.
Lalu suatu waktu Ayu tiba-tiba jarang ngontakin Jessy. Di kampus juga Ayu berubah, lebih semangat, lebih fresh. Ayu juga lebih rajin dandan. Waktu Jessy nanya, Ayu bilang "Gue mau berubah. Gue gak boleh jadi cewek ngebosenin. Ini gue yang baru Jess"
Beberapa waktu kemudian Jessy dengar kabar, Ayu punya paca baru. Hilman, anak sekampus tapi beda jurusan. Jessy senang karena Ayu akhirnya Move On.
Sekian bulan Ayu asik dengan dunianya sampai suatu waktu ia menghubungi Jessy lagi dengan bilang "Gue capek hidup Jess"
Jessy yang kasihan dengan temennya itu berusaha ngulik masalah Ayu. Tapi Ayu enggan bercerita.

Sampai Jessy mendengar kabar Ayu meninggal.
Dah ya. Lanjut malem lagi.
Membayangkan hari-hari terakhir Ayu, Restu benar-benar sedih. Dia menyesal ninggalin Ayu. Dia gak pernah mikir kalau itu bisa ngancurin Ayu sejauh itu. Restu jadi ngerti kenapa Ayu ngejar-ngejar dia.
Satu-satunya yang Restu inginkan saat itu adalah Ayu tenang. Ayu datang untuk menyampaikan sesuatu. Restu gak boleh kabur. Begitu pikirnya.
Malam itu Restu beraniin diri pulang ke Apartemen. Aroma parfum Ayu masih memenuhi ruangannya. Tapi Restu kini lebih tenang, tidak panik dan berusaha tidak takut.
Restu menunggu kemunculan Ayu sampai larut. Tapi Ayu tak juga muncul. Restu tertidur karena terlalu lelah. Itu hari yang panjang.
Restu terjaga di sebuah taman dan hamparan rumput hijau. Kabut putih menutupi rerindangan pohon. Langit putih, terang.
Ia melihat Ayu berdiri tegak, memandang ke arahnya dengan wajah senyum yang aneh.
"Kak, Ayu masih nunggu kakak" kata Ayu.
Restu terbangun. Itu mimpi. Tapi apa tandanya?.
Paginya. Restu menerima telpon dari Bobi.
"Restu, lo kemana?"
"Balik ke apartemen gue"
"Lo marah ya ama gue?"
"Kagak, gue cuma berdamai aja?"
"Berdamai ama setan?"
"Ada yang Ayu pengen sampeij tapi gue gak tau apa"
"Res, gue gak percaya setan-setanan. Tapi gue abis nanya ke temen gue yang paham ginian"
"Terus?"
"Katanya lo mending nyekar ke makam Ayu. Sekalian lo ketemu keluarganya. Siapa tahu lo dapat sesuatu"
"Tapi kan keluarganya di Kalimantan"
"Ya itu sarannya. Terserah lo"
Aroma di kamar Restu tak pernah hilang. Ayu juga beberapa kali terus datang. Tapi Restu berusaha tegar. Ia kadang berusaha mengajak Ayu ngobrol, tapi hanya ada suara tangisan.
Sebulan kemudian Restu terbang ke Kalimantan. Berkunjung ke makam Ayu. Restu juga bertemuk adik Ayu. Restu berusaha menggali informasi soal Ayu. Tapi adiknya gak banyak tahu.
"Ada gak yang kakak lo tinggalin? Kayak pesan atau apa gitu?"
"Tidak ada kak. Tidak tahu kalau di Hapenya. Kami tidak pernah buka karena dikunci dengan password"
"Handphone? Boleh kakak lihat?"
Adik Ayu masuk ke kamar lalu keluar membawa HP yang Restu kenal.
Restu mencoba dengan password lama yang ia ingat. Ternyata Ayu tak pernah mengubah password itu. Tanggal jadian mereka.
Di situlah Restu menemukan chat Ayu dengan pacar barunya. Ternyata Ayu terjebak dalam Toxic Relationship. Restu menangis sejadi-jadinya. Ia tambah menyesal meninggalkan Ayu. Itu semua gara-gara dia.
Dari chat-nya Hilman berprilaku kasar. Suka memaksakan sesuatu. Hilman yang mengenalkan Ayu dengan Narkoba. Obat depresi katanya.
Setelah mulai candu, Ayu mulai jadi bulan-bulanan Hilman. Dipaksa mengirim foto Nudes, dipaksa tidur bareng. Dan ketika Ayu menolak, Hilman menolak berbagi obat.
Saat Ayu menolak keinginan Hilman sering kali Hilman membalas dengan "ah gak asik lo, pantes cowok lo yang dulu mutusin lo".
Ayu pasti sangat tertekan dengan kelakuan Hilman. Sementara ia tak punya tempat bersandar. Terakhir Ayu bilang dia capek, mau mati aja. Terus Hilman cuma balas "suka-suka lo"
Hati Restu hancur lebur. Poral poranda. Ia menangis sejadi-jadinya di ruang tamu Rumah keluarga Ayu. Ia menyesal, sungguh menyesal.
Selama ini Ayu seperti ingin bilang
"Kak, aku masih sayang kamu"
"Kak, bela aku! Aku dijahati kak"
Restu pulang dengan perasaan marah pada diri sendiri, juga pada Hilman.
Dia berusaha mencari Hilman tapi Hilman sudah lama tak muncul di kampus. Ia juga membuat laporan polisi, tapi Polisi juga tak berbuat banyak.
Aroma parfum di kamarnya juga sudah hilang sejak ia kembali dari Kalimantan.
Tapi Ayu sempat datang menemuinya dalam mimpi. Dia bilang "Terimakasih Kak, sudah bela Ayu. Ayu tahu kakak masih sayang. Ayu pamit"
Kata Restu, di luar sana banyak perempuan seperti Ayu. Yang dimanfaatkan dan terjebak dalam hubungan yang buruk. Banyak yang menyimpan kesedihan namun tak bisa dibagikan. Perempuan yang ingin dibela tapi tak tahu harus minta pembelaan pada siapa.
Maka kalau itu ada di sekitar kita. Bantulah! Kuatkanlah!
Jangan malah dicerca. Tak semua orang kuat. Ada batas masing-masing.
Sekian Thread "Mantan : Dia ingin Kembali" ini.

Thanks buat like dan retweetnya. Boleh disebarkan juga karena ada pelajaran yang penting di sini. Itulah alasan Restu mau cerita.
Buat yang mau follow dimonggokan karena kita akan berjumpa di kisah-kisah lainnya.
Abis chat ke Restu gini. Siapa tau dia mau Spill.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Horror Kalimantan

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!