My Authors
Read all threads
Belajar dari Gus Dur
(Utas)

Tak perlu sedih jika kau terlahir bukan dari kalangan biasa-biasa saja. Privilege hanyalah oli. Jika kau tak punya mesin, buat apa oli itu?

#KisahGusDur
Kehidupan Gus Dur, meski ia putra seorang pejabat negara, cucu seorang ulama mendunia, dan memiliki keturunan darah raja Jawa (Hadiwijaya), ternyata penuh lika liku dan jauh dari kemewahan. Seperti kita kebanyakan.
Hingga tahun 1980-an, saat Gus Dur sudah menjabat sebagai ketua tanfidziyah PBNU @nahdlatululama, ia masih tinggal di rumah kontrakan. Jadi bagi generasi millennials yang berusia 30 tahun belum punya rumah, tenang... Terus saja berusaha dari rejeki yang halal dan berkah 💚
Kehidupan sederhana ini berlangsung hingga Gus Dur wafat. Mbak @AlissaWahid pernah bercerita bahwa Gus Dur pernah meminjam sejumlah uang kepadanya. Sesuatu yang membuat hati Mbak Alissa mak krentes. Seorang mantan presiden meminjam uang kepada anaknya? 😭
Padahal sering kali orang2 bercerita Gus Dur ini nyah nyoh kalo sekadar memberi uang kepada orang yang meminta. Tanpa dihitung. Ketika punya amplop langsung diberikan begitu saja.
Alkisah, saat Gus Dur satu hari membeli duren, ia membayar dengan uang di amplop berisi jutaan rupiah. Tanpa dihitung. Nyah nyoh begitu saja. Konon pedagang duren lagi butuh biaya pengobatan keluarganya. Jumlahnya persis seperti di dalam amplop tsb.
Di saat muda, Gus Dur pernah jadi guru di pesantren keluarganya di Jombang. Kemudian merantau ke Jakarta. Di Ibu Kota Gus Dur membiayai hidup dengan menulis kolom di berbagai media.
@TirtoID mengulasnya dalam artikel tirto.id/sebelum-main-p…. Sebuah perjalanan panjang sebelum masyarakat mengenalnya sebagai kiai atau presiden.
"Hampir tiap minggu Gus Dur menulis. Ini, kemudian, diakuinya sendiri di satu wawancara televisi, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sekeluarga." - Syu'bah Asa, mantan redaktur Tempo.

Di tahun Gus Dur aktif menulis, Bu Nyai Sinta bekerja di majalah Zaman.
Kebetulan kantor Tempo dan Zaman bersebelahan. Sembari menjemput istri tercinta pulang kantor, Gus Dur "nongkrong" di kantor @korantempo sembari mengetik naskah.
Karena sangat rajin, Tempo sampai menyediakan space dan alat khusus untuk Gus Dur.
Sebagai penulis, Gus Dur terus menulis tanpa peduli tulisannya dimuat atau tidak. Apakah tulisan Gus Dur pernah tidak dimuat? Semua penulis rasanya pernah ditolak redaktur, deh.
Makanya bagi para penulis pemula, tetap semangat walau naskahnya belum tembus-tembus di media yak. Jangan patah arang. Karena kegagalan adalah bagian jalan utama menuju kesuksesan.
Gus Dur adalah bagian sedikit dari pemimpin di dunia yang juga merupakan seorang intelektual dan penulis. Dan itu dicapai bukan karena privilege semata.

Bahwa Gus Dur punya privilege alias oli itu benar. Tapi Gus Dur punya mesin yang diperoleh dari usaha berpuluh tahun lamanya.
Yuk, berusaha untuk sukses dengan apa yang kita miliki. Semua akan indah pada waktunya. Happy Sunday gaes semua...
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Jaringan GUSDURian #SalingJaga

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!