JIKU Profile picture
Aug 31, 2020 147 tweets 47 min read Read on X
“Aku, Dewi Arimbi. Sampai tiba ajalku nanti, aku akan tetap mencintai suamiku yang kamu bunuh di depan mataku. Hatiku terbakar bersama raga yang ada di dalam rumah itu”

#bacahoror #bacahorror Image
#KBR2

Rusli memarkirkan sepeda ontel nya di pekarangan rumah Nonok. Lalu bergegas masuk untuk meminjam kerbau untuk membajak sawah.

“Pakde nempel kebo” (pinjam kerbau) ucap Rusli sembari masuk menuju dapur.
#KBR2

Dilihat nya Nonok tengah memasukkan kayu ke dalam diang (api) sedangkan Pakde Bejo tengah menjemur kayu di samping rumah dengan kesal. Karna baru saja di masukkan ternyata tidak jadi hujan.
#KBR2

“Eh, Nok.. ayo ikut aku ke sawah” ajak Rusli pada Nonok.

Nonok, sama sekali tidak memiliki kawan karna kejiwaannya terguncang setelah kehilangan ibu nya, satu-satu nya teman yang Nonok miliki hanya Rusli itupun karna keduanya bersepupu.
#KBR2

Nonok, mengangguk sembari menyunggingkan senyum lebar. Dari luar Pakde Bejo masuk, lalu menepuk bahu Rusli pelan.

“Ngopi dulu Sli” suruh Pakde.

“Sudah Pakde, baru saja ngopi di bikinin si mbok” ucap Rusli sopan.
#KBR2

“Gimana kabar hubunganmu sama Arimbi?” tanya Pakde Bejo, membuat Rusli menundukkan kepalanya.

“Saingan sama temen yang statusnya lebih tinggi itu sulit Pakde, saya mah siapa kalau di bandingkan dengan Puguh” ucap Rusli menjadi sendu.
#KBR

“Kamu ini lho, belum apa-apa sudah ngeluh. Kan Arimbi suka nya sama kamu to?” ucap Bejo mencoba membangun kepercayaan diri ponakan nya.

“Iya, tapi saya kan..”

“Udah-udah. Ke sawah aja sana, yang semangat. Jangan jadi sedih gitu, ajak itu Nonok buat temen” ucap Tejo
#KBR2

“Iya Pakde” jawab Rusli sembari mengajak Nonok menuju ke belakang rumah, untuk mengambil dua ekor kerbau untuk membajak sawah.
...........

Suasana di sawah semakin panas berbarengan dengan datang nya siang, yang membuat matahari tepat berada di atas kepala.
#KBR2

Di biarkan nya kerbau berkubang di lumpur, seteh bekerja keras membuat tanah mejadi gembur.

Sedangkan Rusli memilih untuk mengajak Nonok berteduh di sebuah gubuk yang ber atap kan jerami, sisa panen padi tahun lalu.
#KBR2

Dengan dua lembar daun kopi, Rusli mencoba mengusir hawa panas dari tubuh nya, sembari memandangi sekitar.
#KBR2

Tatapan nya terhenti saat melihat, seorang perempuan berbaju coklat dengan motif bunga-bunga sebatas lutut, kepalan dibalut selendang berwarna senada, dengan rantang di tangan kiri. Berjalan mendekat ke arah gubuk.
#KBR2

“Masss” sapa perempuan itu melambaikan tangan saat dirinya menemukan seseoran yang dia cari.

Namun, Rusli menatap perempuan itu dengan tatapan kawatir. Semakin perempuan itu mendekat semakin gundah juga hatinya.
#KBR2

“Mas..” panggil Arimbi pelan, saat sudah benar-benar sampai di depan gubuk.

“Dalem” (iya) jawab Rusli pelan.
#KBR2

Rusli menarik tangan Arimbi pelan, di lihat nya sisa-sisa garis merah di pergelangan tangan nya.

Luka yang ada di tangan Arimbi tak seberapa, namun ngilu yang terasa di hati Rusli tak bisa di gambarkan.
#KBR2

“Kenapa masih nekat kesini, kemarin tanganmu yang di pukul, nanti apalagi yang bakal di pukul?” tanya Rusli pelan, menahan amarah. Dadanya panas.
#KBR2

"Ndak, sakit kok" jawab Arimbi sembari tersenyum, sekuat tenaga ingin menunjukkan kalau dirinya tak apa.

"Ya, aku yang sakit Dek, ndak suka Mas liat kamu di pukul" ucap Rusli geram.
#KBR2

“Nok, liat aku masak ayam goreng” ucap Arimbi mulai membuka rantang yang dirinya bawa. Tak di hiraukan kata-kata yang keluar dari mulut Rusli.

“Ayamm.. ayamm” ucap Nonok girang, namun Rusli tidak.
#KBR2

“Pulang Dek, bergegaslah pulang. Coba dengarkan kata-kata Bapakmu” ucap Rusli membuang muka.

“Apa yang harus aku dengarkan Mas? ndak menemui mu? Atau menikah dengan Puguh?” tanya Arimbi halus.
#KBR2

“Mau berapakali pun rotan menyentuh kulitku, gak akan ngerubah apapun yang aku rasakan. Jangan suruh aku menjauhimu, itu lebih menyakitkan” ucap Arimbi lembut, namun suaranya mulai serak.
#KBR2

“Aku pulang dulu Mas, besok ku bawakan lagi makanan” pamit Arimbi, kembali mengenakan selendang di kepalanya.

Dari balik kerudung airmata nya terjatuh, di terpa hembusan angin, menyisakan kesedihan di bawah langit yang mulai mengeluarkan semburat merah.
#KBR2

Sedangkan Rusli hanya diam, memandang sosok Arimbi yg semakin lama semakin jauh, hingga ahirnya hilang dari pandangan.

Di telanya gemuruh di hatinya, campuran dari rasa rindu juga kesal yang muncul secara bersamaan. yg tersamarkan oleh suara jangkrik yang kian nyaring.
#KBR2

Setahun berlalu, Arimbi tengah mengalami sakit keras. Dirinya mengidap penyakit yang tidak bisa di sembuhkan. Sakit hati nya mencapai sakit yang sudah akut. Tak ada obat untuk dirinya.
#KBR2

“Mbok, cinta itu apa?” Rusli menyandarkan kepalanya di paha Ibu nya, sembari memeluk kaki.

“Cinta itu penyakit” ucap Mbok Randu, sembari mengelus kepala anak nya. “Cinta yang berahir bahagia, hanyalah cinta yang di larung pada raga yang tepat.
#KBR2

Kaum sudra yang mencoba mencintai kaum priyayi itu bunuh diri.” Imbuh Mbok Randu getir.

“Gimana Arimbi?” tanya Rusli, lirih. Setiap kata yang keluar dari mulutnya menyimpan kesedihan.
#KBR2

“Mbok, juga gak tau. Bapak nya gak membukakan pintu untukmu. Nggak sopan Le, memaksa masuk ke kehidupan seseorang. Belum.. belum juga kamu mengutarakan niat baikmu, kamu sudah di tolak.
#KBR2

Diusir, di injak harga dirimu. Tak di beri kesempatan, mau seberapa keras kamu berusaha.”

“Aku tresna mbi dek’ne Mbok.. sayang” (aku mencintainya Mbok.. sayang) ucap Rusli.
#KBR2

Belum juga Mbok Randu, menjawab. Pintu di ketuk beberapa kali. suaranya kencang sekali, hingga membuat Mbok Randu kaget. Bergegas, Mbok Randu bangkit dari duduk nya. Berjalan menuju pintu. Saat di buka, di ambang pintu berdiri Bapak, dari Arimbi.
#KBR2

Matanya bengkak, memerah. Dengen suara serak dirinya menanyakan keberadaan Rusli.

“Mana anakmu?” tanya Kartono dengan suara nyaris hilang.

“Saya Pak..” jawab Rusli bergegas datang, raut wajahnya terlihat panik. Takut mendengar kabar buruk tentang Arimbi.
#KBR2

“Pakek baju bagus, hari ini juga saya nikahkan kamu dengan Arimbi” ucap Kartono tegas.

Tak menunggu waktu yang lama, Rusli menjalankan apa yang di perintahkan Kartono. Pasti hal buruk terjadi pada Arimbi, batin Rusli.

“Tolong bertahan” ucap Rusli seraya bergegas.
#KBR2

Kediaman Arimbi, terlihat ramai. Penghulu sudah siap, namun hati Rusli teriris saat melihat Arimbi begitu ringkih. Wajahnya pucat pasi, badanya seperti tinggal kerangka. Paras cantiknya hilang. Namun, Rusli tetap mencintainya.
#KBR2

Dengan satu buah gelang emas milik Mbok Randu. Akad pun berjalan dengan lancar.

Penantian selama lima tahun lamanya selesai. Walaupun dengan demikian warisan hilang dari Arimbi, dan Arimbi harus bisa hidup sederhana. Dan si sinilah sekarang.
#KBR2

Di rumah Mbok Randu, dengan telaten Rusli merawat istrinya. Seminggu setelah di rawat Rusli, Arimbi sudah mulai makan. Berangsur-angsur badanya pulih. Sembari Rusli mengurus Arimbi, dirinya juga tengah membangun rumah agar bisa di tinggali berdua saat Arimbi sudah pulih.
#KBR2

Rumah yang jauh di dalam hutan, jauh dari mulut-mulut tetangga. Rusli berharap dengan begitu tak ada kata-kata jahat yang akan di dengar Arimbi.
#KBR2

“Kalau nanti aku tak lagi cantik, lalu kulitku menjadi keriput. Apakah masih ada rasa diantara kita?” Arimbi bertanya dengan suara serak.
#KBR2

Tubuhnya belum sepenuhnya pulih. Namun, jauh lebih segar di banding hari pernikahan nya. Dimana dirinya sudah tidak ingin hidup.
#KBR2

“Masih.. rambutmu yg nantinya putih, akan tergantikan dengan senyum manis dari anak-anak kita. Kulit yang keriput akan tergantikan dengan tawa yang menggema di seluruh ruangan. Dari mereka kita akan melihat bagaimana cinta tetap tumbuh, utuh, dan tidak akan pernah hilang”
#KBR2

Rusli menyeka tubuh Arimbi pelan. Melihat Arimbi tersenyum tanpa beban adalah hal yang membuatnya terus bernafas hingga sekarang.
#KBR2

“Bulan depan rumah sudah bisa di tempati. Hanya rumah dengan papan kayu usang. Tidak besar, namun dari dalam rumah itu aku ingin kamu bahagia”
#KBR2

“Akan aku tanami bunga, agar rumah itu menjadi indah. Kecil pun tak apa, bukan ukuran rumah ataupun bentuk rumah yang membuatku senang. Tapi inti dari rumah itu sendiri. Aku lega, setidaknya aku menemukan tempat pulang, tempat yang akan membuatku terus merasa aman”
#KBR2

suara Arimbi bak air, kelembutanya menenangkan.
.............

Rusli membiarkan istrinya ber istirahat. Dirinya bergegas mengambil celurit untuk memangkas padi yang sudah menguning. Tak lupa Rusli berpamitan dengan Ibu nya, sembari menitipkan Arimbi sebentar.
#KBR2

“Buat bekal” di serahkanya rantang berisikan makanan. Mengingatkan Rusli pada suatu masa di sore itu.

“Berangkat dulu Mbok” ucap Rusli singkat.
#KBR2

Jalan masih sepi, sengaja Rusli berangkat lebih pagi agar siang pekerjaan nya sudah beres. Tak enak hati jika harus meninggalkan Arimbi terlalu lama.
#KBR2

Di pertengahan jalan, Rusli berpapasan dengan Kandar. Rusli melambaikan tanganya pelan, namun yang Rusli dapat hanyalah tatapan sinis dari wajah kawan nya.

“Eh.. Ndar, tak sapa kok kamu sisi banget sama aku kenapa to?” Rusli terlihat bingung.
#KBR2

“Kamu pakek dukun to? Mok bikin sakit itu si Arimbi biar orang tuanya luluh” tuduh Kandar.

“Kamu tu ngomong apa to? Dapat kabar ndak bener itu dari mana kamu?” Rusli terlihat kesal.
#KBR2

“Puguh! Dia yang ngomong. Gara-gara kamu lho dia gak bisa jadi kepala desa. Gara-gara kamu juga aku jadi ndak ada kerjaan. Tadinya enak aku, ngurus ternak nya keluarga si Arimbi. Abis dia nikah sama kamu, semua ternak di jual.
#KBR2

Pengangguran aku” Kandar mengatakan dengan nada tinggi. Terlihat urat seakan ingin keluar dari leher nya.

“Lah, apa urusanya si Puguh kok gak bisa jadi kepala desa? Kalau kamu jadi pengangguran ya maaf to Ndar.
#KBR2

Tapi aku gak pernah kepikiran buat main dukun. Padahal kamu temenku lho, Puguh jugak. Kok tega nyebar omongan yang ndak bener” dada Rusli terasa panas.
#KBR2

“Ya ndak bisa to, orang kades itu kan harus punya istri. Kalau kamu ndak main dukun pasti si Arimbi udah sama si Puguh. Apa kurang nya coba si Puguh? Sugeh, ganteng, mapan. Gak mungkinnn kamu bisa sama si Arimbi kalau gak main dukun. Yakin aku” kandar bersikeras
#KBR2

“Halah, karepmulah”

Rusli memilih pergi, membawa hatinya yang di liputi amarah. Padahal di titik terapuh seperti ini, rasanya ingin sekali di hibur seorang teman. Tapi, bukanya di bantu malah di bilang yang tidak-tidak.
#KBR2

........

Panas, membuat Rusli harus bermandikan keringat. Sedari dia bekerja, banyak mata yang menatapnya dengan sinis, banyak mulut saling berbisik tentang cerita yang tak terdengar juga tak ingin di dengar oleh Rusli.
#KBR2

Dirinya tau, jika di kampung yang begitu luas, ada cerita yang menyebar secepat angin. Masuk ke sela-sela terkecil. Di kecap dari mulut ke mulut lain dengan tambahan yang di karang sedemikian rupa.
#KBR2

Acuh, ahirnya kata itu yang membuat Rusli tetap diam. Pasrah tak lagi menenangkan, namun prasangka seseorang tidak bisa di hentikan.
#KBR2

“Saya duluan ya Pakde, ndak enak ninggal Arimbi terlalu lama” Rusli meraih tangan Pakde Bejo, untuk bersalaman sebelum dirinya beranjak pergi.

Dilambaikan nya tangan ke arah Nonok yang asik mengikat tangkai padi yang sudah tak berbiji.
#KBR2

“Salam buat Arimbi ya Le, semoga lekas sembuh. Kamu yang sabar” tepukan pelan mendarat di punggung Rusli, sedikit meredakan gemuruh di hatinya.
#KBR2

Rusli mengangguk pelan sembari melempar senyum getir. Setelahnya berjalan pelan, semakin menjauh dari riuh orang yang sibuk menggebuk padi.

Di perempatan jalan mata Rusli bertemu tatap dengan mata Puguh. Tak banyak tanya, Rusli menemui puguh dengan emosi menggebu-gebu.
#KBR2

“Maksudmu apa to? Kok nyebar kabar yang ndak-ndak?”

“Biar kamu ndak bahagia. Bahagiaku mbok ambil, jalanku mok buat buntu. Tapi kamu malah dapet semua yang aku mau” Puguh menekankan tiap kata dengan gigi yang tertaut. Wajahnya terlihat marah.
#KBR2

“Kamu sendiri yang bilang, lak aku sampe dapetin Arimbi kamu bakal iklas. Kenapa sekarang beda cerita?”

“Karna aku gak percaya kalau kamu bakal dapetin dia. Wong ayu kok geleme karo wong blangsak model awakmu, cih”
#KBR2

(orang cantik, kok maunya sama cowok gak punya masa depan kayak kamu, cih)

“Kok bisa kamu jadi manusia yang ndak punya hati kayak gini” suara Rusli mulai mengeras.
#KBR2

“Kenapa aku harus punya hati? Kamu sendiri tau aku secinta apa sama Arimbi, kamu peduli? Endak.” Puguh menatap tajam.

“Kamu ndak cinta, kamu kedanan (ter-obsesi) Cinta itu ndak mungkin tega liat orang yang di cintai menderita” Rusli menggelengkan kepalanya pelan.
#KBR2

Rasanya pening mengetahui ada manusia model Puguh yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau.
#KBR2

"Hahahaha, awakmu (kamu) bilang gitu karna Arimbi jadi punyamu. Ndak ada yang ndak egois kalau itu menyangkut perasaan. Lak kamu ndak egois, kamu pasti ninggalin Arimbi, buat mertahanin hubungan pertamanan kita.
#KBR2

Jangan cuman lempar batunya ke aku, terus gak mau di lemparin batu" Puguh tersenyum simpul.

"Kamu, ndak bakal tau apa yg bisa di lakuin sama orang yang hatinya catu (luka)" imbuh Puguh tajam
#KBR2

"Ndak bakal aku biarin kamu nyentuh Arimbi" Rusli nampak serius.

“Terserah kamu mau bilang kamu apa, yang pasti aku ndak mau sakit hati sendirian. sesuatu yang kamu ambil nantinya bakal hilang. Lebih.. lebih dari apa yang hilang dari aku. Titenono iku (ingat)”
#KBR2

Rusli membuang muka. Tekatnya semakin bulat untuk pindah dari desa ini. Ketakutanya merambat ke ulu hati.
#KBR2

Rasanya ngilu, merasakan semua orang seakan ingin melukai keluarganya. Setiap kata, setiap umpatan. Sekarang membuatnya marah. Takut, jika nantinya akan lebih dari itu.
#KBR2

Sebulan berlalu, rumah sudah siap di tempati. Semuanya masih serba baru. Kehidupan baru, suasana baru, rutinitas baru.

Kesehatan Arimbi sudah pulih, lambat laun wajahnya mulai kembali seperti semula. Bahkan jauh lebih cantik, karna selalu tersenyum.

....................
#KBR2

Bulan berganti bulan, tepat di dua tahun pernikahan Arimbi di karuniai anak perempuan, yang mereka beri nama Sekar Arum. Yang berarti bunga yang wangi.
#KBR2

Rusli percaya benar setiap anak membawa rejekinya masing-masing. Sebelum lahirnya Arum, Rusli sibuk merintis usaha pertanian. Dari tangan rusli semua hasil panen warga, juga hasil dari panen nya sendiri di kirim ke luar kota. Rusli menjadi pengepul sukses.
#KBR2

Karna sikap jujur dan pembawaanya yang rendah hati. Banyak orang mencari barang padanya.
Setelah Arum lahir, semua pekerjaan seakan di permudah.
#KBR2

Rumah yang tadinya hanya dari papan kayu usang, kini berubah menjadi dinding dengan kayu jati yang di poles apik dengan ukiran-ukiran indah.
#KBR2

Tak hanya itu, janji yang Rusli ucapkan ahirnya terwujudkan. Tak banyak yang Arimbi minta, hanya pagar dengan bunga mawar yang menjalar di sepanjang pagar. Dan ahirnya Rusli memenuhi itu semua.
#KBR2

Namun, semakin banyak buah dari suatu pohon semakin banyak juga orang yang melempari batu.

Satu persatu fitnah mulai di sebarkan. Walaupun tak ada bukti dari perkataan orang-orang, fitnah itu semakin gencar.
#KBR2

Banyak yang bilang Rusli menggunakan pelaris, ada juga yang bilang kalau Rusli bersekutu dengan iblis supaya semua usahanya sukses.

Pucaknya saat Arimbi melahirkan anak ke dua.
#KBR2

Malam itu Rusli memanggil dukun bayi yang sama, saat Arimbi hendak melahirkan Arum. Namanya Mbok Adip. Orang yang sudah banyak membantu para Ibu saat hendak melahirkan.
#KBR2

Malam itu pukul dua pagi. Arimbi tengah berjuang antara hidup dan mati.

Keringat membasahi tubuhnya, nafasnya tersendat, katanya sakit, seperti tulang yang di cabut satu demi satu.
#KBR2

Rusli memegang tangan Arimbi yang mencengkram tangan Rusli kencang. Sesekali Rusli mengelus kepala Arimbi, sampai suara tangisan lantang terdengar.

Anak kedua Rusli lahir.

Mbok Adip, terlihat bingung.

“Gimana Mbok? Laki-laki apa perempuan?” tanya Rusli.
#KBR2

“Laki-laki” ucap Mbok Adip tanpa mengalihkan pandangan nya pada sang bayi.

“Alhamdullilah” ucap Rusli senang, tapi Mbok Adip tidak.

“Kenapa Mbok? Tanya Rusli lagi
#KBR2

“Anakmu lahir tanpa tempurung kepala, tanpa mata, tanpa tangan, juga tanpa kaki” Mbok Adip mengankat bayi itu hingga Rusli bisa meihat dengan jelas.
#KBR2

Rusli terjatuh. Di tengah puncak kesuksesanya, dirinya di terpa cobaan yang teramat berat.

Arimbi tak hanya menangis, dirinya juga berteriak sembari memukul dirinya. Melimpahkan kesalahan hanya pada dirinya.
#KBR2

Rusli tak bisa menenangkan, Arum ikut menangisi adiknya yang malang. Mbok Adip membersihkan badan si bayi tanpa mempedulikan tangis kedua orng tuanya. Setelah bersih di letakkan nya anak itu pada selembar kain.
#KBR2

“Tugasku sudah selesai, sekarang tugas kalian mengurus anak yang malang ini. Rawatlah selagi sempat, aku tak tau bayi ini bisa bertahan sampai kapan” Mbok Adip bergegas mengambil tas miliknya, lalu berjalan keluar dari rumah Rusli.
#KBR2

Dari balik pepohonan Mbok Adip melihat sosok putih besar. Terlihat seperti manulia namun bertukuran sangat besar, bertangan panjang hingga se mata kaki, tak ada mata, hanya menyunggingkan senyum hingga memperlihatkan deretan gigi yang tajam.
#KBR2

Dari sela-sela gigi, keluar darah merah yang masih segar.

"Dikongkon sopo?" (disuruh siapa?) tanya Mbok Andip

"Ojo melu urusan" (jangan ikut campur)
#KBR2

Sehari setelah kelahiran, Rusli mulai bisa menerima kenyataan. Mulai dinamainya bayi itu dengan nama Dimar. Dimar sendiri berarti penerangan, cahaya.
#KBR2

Seperti itulah harapan Rusli pada anak keduanya, agar kehadiranya bisa menjadi secercah cahaya dalam gelapnya kehidupan keluarga.
#KBR2

“Nanti kita ke kota ya Dek, kamu jangan nangis terus. Kita ke kota bareng-bareng buat nyari obat untuk Dimar” bujuk Rusli sembari membelai rambut istrinya.
#KBR2

Arimbi mengangguk lemah, matanya bengkak. Hatinya teriris melihat kekurangan dari sang anak.

Namun, sehari cukup untuk menangisi ini semua. Dimar butuh susu, dan tugasnyalah untuk memberikan apa yang Dimar butuhkan.
#KBR2

Sesaat hening, sampai ketukan pintu membuat Rusli harus beranjak dari duduknya. Kian lama ketukan itu semakin kencang, sampai saat Rusli membuka pintu , yang dirinya temui adalah wajah Kartono yang marah.

“Mana anakku?” tanya Kartono dengan suara berat.
#KBR2

“Di dalam Pak” jawab Rusli bingung.

Kartono mendorong tubuh Rusli yang menghalangi jalanya. Bergegas masuk menemui Arimbi yang tengah menyusui Dimar.

“Pulang!!” bentak Kartono keras.
#KBR2

Arimbi terlihat kaget, begitupun Rusli yang melihat banyak warga di luar rumahnya. Alih-alih memberikan selamat atas kelahiran anak kedua, semua menatap Rusli dengan tatapan sinis.
#KBR2

“Pulang!!” bentak Kartono sekali lagi, saat Arimbi bukanya beranjak, namun malah memeluk Dimar dengan erat.
#KBR2

“Itu, yang kamu gendong anak demit. Pasti Rusli sudah bersekutu dengan iblis! Sekarang anaknya yang cacat. Besok-besok siapa? Arum? Kamu? Atau Bapak?” tanya Kartono histeris.
#KBR2

“Endak Pak, ini anakku. Dimar anakku, Bapak!! Bukan anak iblis” Arimbi menangis kencang, membuat Rusli bergegas menemui Arimbi.

“Kenapa to Pak?” tanya Rusli halus.
#KBR2

“Kenapa matamu? Kamu pasti yang bikin arimbi sakit! Aku ini lho, udah luluh sama kamu, sama kerja kerasmu. Tapi ternyata kamu bersekutu sama setan!” Karono menatap Rusli dengan tajam.
#KBR2

“Endak Pak, sumpah. Ndak pernah saya kepikiran untuk bersekutu sama iblis apalagi bikin Arimbi sampai sakit” Rusli terduduk sembari memegang kaki Kartono
#KBR2

“Jangan bawa Arimi, Pak.. saya gak bisa hidup tanpa dia” Rusli tak bisa lagi menahan tangisnya, di singkirkanya semua rasa malu. Jika ingin menginjak harga dirinya sungguh Rusli tidak peduli asal Arimbi tidak di ambil darinya.
#KBR2

“Orasudi ndue mantu rupo awakmu!” (gak iklas, punya menantu sepertimu) ucap Kartono menendang tubuh Rusli hingga terdorong.

Kartono bergegas mengambil, bayi dari gendongan Arimbi. Bukanya iba, Kartono menghadiahi tatapan jijik untuk cucu keduanya.
#KBR2

Di tariknya Arimbi di bantu dengan Kandar dan Inung. Tak hanya itu Arum pun di tarik paksa oleh warga yang lain.

"Arum, ikut Kakung! (kakek)" bentak Kartono saat Arum menolak.

"Ndak mau, Arum mau sama Bapak, lepasin" Tangis Arum pecah.
#KBR2

"Arum nurut sama Kakung! Bapak kamu itu sesat, temenya setan! jahat! bikin adek jadi cacat" Kartono menatap Arum tajam.

"BAPAK NDAK JAHAT! KAKUNG JAHAT! Kakung, jangan bawak Ibuk! Adek butuh Ibuk Kakung,Ibuk jangan di bawa. Nanti adek sakit" teriak Arum sembari menangis.
#KBR2

"Sudah, Arum, sudah. Bapak ndek sini gak kemana-mana" Rusli membekap tubuh Arum yang menangis tanpa henti.

"Jangan bawa Arum, Pak. saya udah ndak punya siapa-siapa lagi. Jangan bawa anak saya" Arum memeluk Rusli kencang, seakan tidak ingin di pisahkan.
#KBR2

Arimbi lemas, badanya belum pulih pasca melahirkan, tangisnya tak tertahan. Namun tak memiliki kekuatan untuk melawan.

"Bocah nakal! ndak mau nurut Kakung" bentak Kartono sembari berlalu menarik Arimbi yang lemas.
#KBR2

Arimbi menatap Arum. Dari gerak bibir sang ibu, Arum tau bahwa ibunya berucap "Tunggu Ibuk, Ibuk pasti pulang" Arum menggangguk kencang, memastikan si Ibuk tau kalau dirinya menunggunya dirumah bersama Bapak.
#KBR2

Satu persatu warga pergi, menyisakan satu sosok berperawakan tingi yang tengah menatap Rusli dengan senyum puas. Puguh. Hanya dari temu tatap saja Rusli sudah tau siapa biang onar dari segala kejadian yang dirinya alami
#KBR

“Teganya kamu, kamu bikin hancur keluargaku. Hanya karna aku gak punya daya kamu injak aku sepuasnya!” ucap Rusli tertahan.
#KBR2

“Kan aku sudah bilang, aku bakal bikin perhitungan. Apa gunanya hartamu yang sekarang tanpa Arimbi? Di tambah setiap hari kamu melihat penderitaan anakmu yang tak berujung. Ini belum apa-apa Sli. Sakit hatiku harus di bayar lunas” ucap Puguh pergi.
..........
#KBR2

Kartono menarik Arimbi tanpa ampun, rasanya malu karna seisi kampung mulai membicarakan tentang keluarganya. Baru saja Kartono merasa bangga dengan pembuktian Rusli yang mulai terlihat hasilnya.
#KBR2

Namun, kenyataan menamparnya telak, bahkan kini dirinya ikut menanggung malu.

Keluarganya di anggap ikut menyembah iblis, ikut di kaitkan dengan dosa yang di buat menantunya.
#KBR2

Perasaan nya gusar, jika bisa memilih, rasanya akan lebih baik jika Arimbi tak di lahirkan. Biar hanya punya anak satu yang penting bisa menjaga nama baik keluarga.
#KBR2

Tak seperti Arimbi yang sudah jelas di hadapkan lelaki mapan seperti Puguh, malah memilih hidup blangsak dengan Rusli.

“Pak, jangan bawa aku. Aku punya tanggung jawab Pak, anakku butuh susu”
#KBR2

“Diammm!! Belum puas kamu bikin malu Bapak?” Tanya Kartono tajam, nada suara Kartono membuat Arimbi bungkam. Tak berani melawan.
#KBR2

Dari lebat nya hutan, Kartono membawa Arimbi ke rumah orang tua nya. Tak ada lagi nyaring suara burung, tak ada lagi udara segar. Setiap masuk ke rumah ini rasanya menyesakkan dada.
#KBR2

“Pak, mending Arimbi di pasung dulu saja. Takutnya, pas nanti malem dia bikin rusuh dan rencana kita gagal. Inget loh Pak, cumin ini jalan satu-satunya cara agar nama Bapak bisa bersih kembali” Hasut puguh.
#KBR2

“Masak iya Arimbi harus di pasung?” Tanya Kartono tak tega. Sekesal-kesalnya Kartono dengan Arimbi, tak sampai hati jika harus memasung anak sendiri.

“Ya, kan hanya untuk semalam to Pak. Setelah semuanya beres, kan Arimbi bisa bebas lagi” ucap Puguh menenangkan.
#KBR2

Kartono mengangguk pelan, tanda dirinya menyetujui tentang rencana Puguh. Di raihnya tangan Arimbi kasar, membuat Arimbi yang sempat tertidur, kembali terbangun.
#KBR2

“Bapak urus Arimbi, saya mau ngabarin warga dulu” ucap Puguh sembari menarik tangan Kandar.
.......
#KBR2

Arimbi menghentikan ceritanya.

Di tatapnya Rupik yang tengah menggengam tanah kubur suaminya. Rasa sakitnya menjalar hingga tak bisa menahan air matanya.
#KBR2

“Suamimu itu ikut menyeret tanganku, dari tangan nya, pasung itu menghentikan langkahku untuk mencegah tragedi besar” ucap Arimbi, ingatanya kembali ke saat itu.

Puguh mengumpulkan warga, menyebarkan rumor jika Rusli bersekutu dengan iblis. Amarah warga tak terelakkan.
#KBR2

Tepat saat matahari tenggelam, warga sudah siap dengan obor di masing-masing tangan. Dengan amarah membara mereka menuju kediaman Rusli.
#KBR2

Rusli membekap Arum. Di nyanyikanya kidung sebagai penghantar tidur, namun Arum tak kunjung terlelap.

Dirinya terus menanti janji sang Ibu, janji untuk pulang ke rumah.
#KBR2

Tangis Dimar menggelegar, membuat Rusli harus beranjak dari kasurnya, tak ada susu. Hanya teh manis untuk mengganjal isi perut anaknya. Air matanya sudah kering. Hanya ekspresi putus asa yang tersirat dari raut wajahnya.
#KBR2

Arum beranjak dari kasur, menuju ke jendela. Terlihat kepulan asap dari kejauhan.

Lambat laun semakin dekat, kian dekat. Sampai terlihat ternyata asal asap itu dari obor yang di bawa warga.
#KBR2

Arum tak mengerti, dirinya hanya terdiam sembari saksikanya seseorang yang melempari sesuatu seperti air, namun beraroma khas.

Arum baru tau kalau cairan itu bisa terbakar, saat salah satu orang melempar obor ke rumah.
#KBR2

Seperti kembang api, obor itu membakar kayu lalu membuat patahan-patahan. Seperti batu yang di lempar bertubi-tubi, begitulah obor itu masuk ke rumah. Tak ada reaksi. Arum terdiam. Asap itu masuk ke tenggorokanya. Hingga embuatnya hilang sadar.
#KBR2

Mencium bau asap, Rusli berlari ke ruang depan, di lihatnya bagian depan rumah yang sudah terlalap api.

Tapi, bukan itu yang membuatnya syok. Namun, saat melihat Arum terkulai lemah di atas kursi.
#KBR2

“Tuang semunya!! Biar terbakar semua dosa yang ada di rumah itu” perintah Puguh pada warga.

“Setan kalian semua!! Tega, gak punya welas asih” ucap Mbok Randu yang baru saja datang di susul Pakde Bejo, juga Nonok yang mengekor di belakang.
#KBR2

“Anakmu itu yang gak punya adap! Anak sendiri saja di jadikan tumbal, apalagi warga? Kalau sampai warga di jadikan tumbal bagaimana?” tanya Puguh tajam. Membuat warga semakin marah.

“Gak mungkin Rusli mengabdi sama setan. Ini pasti hanya salah paham” ucap Pakde Bejo.
#KBR2

Namun semua perkataan di tolak oleh warga, bahkan saat Nonok bergegas mencari sumber air terdekat dia tidak hanya di lerai, namun juga di pukuli. Mereka kalah jumblah. Warga yang tidak terima menghadang mereka semua. lalu di ikat menjadi satu. seperti hewan.
#KBR

Melihat itu dari kejauhan, Mbok Adip mengurungkan niatnya untuk datang. Dirinya bergegas berlari untuk menemui Arimbi.

Arimbi menarik nafas, sangat berat untuk Arimbi jika harus mengingat detail kejadian.
#KBR2

“Waktu itu aku di pasung, mereka membuatku tak berdaya. Sedangkan api itu semakin lama semakin menjalar” ucap Arimbi tertahan.

Mbok Adip bersembunyi di bawah pohon nangka saat Kartono bergegas ke rumah Rusli. Membiarkan Arimbi tanpa pengawasan.
#KBR2

Adip menyelinap, masuk lewat belakang. Di ketuknya pintu pelan.

“Nduk? Ini Mbok Adip” ucap si Mbok pelan.
#KBR2

Seperti menemukan secercah harapan, Arimbi pun menjawab dengan parau. “Aku disini Mbok” ucap Arimbi sekuat tenaga.

Dengan tusuk konde, Mbok Adip mencoba membuka gembok. Begitu pula dengan gembok di pasungan Arimbi.
#KBR2

“Aku tau, bukan suamimu yang salah. Aku lihat mahluknya, bukan.. bukan suamimu yang bersekutu dengan iblis” ucap Mbok Adip.

“Bantu aku jelasin ke warga Mbok” pinta Arimbi memelas.

“Iya, ayo kita bergegas kesana” ucap Mbok Adip.
#KBR

Arimbi menarik jarit nya hingga sebatas lutut, lalu berlari secepat yg dia bisa, di hiraukanya darah yg mengalir dari selangkangannya. Peluh membasahi dahi nya. Arimbi berlari sembari merapalkan doa, di semogakan yg terbaik untuk anak dan suaminya.
#KBR2

Obor berhamburan, berlomba" masuk ke dalam rumah Rusli. Semuanya sudah terbakar habis, tak bersisa.

Arimbi, sampai dengan pemandangan tak mengenakkan.

"BANGSAT!!!!!" Arimbi berteriak, kencang. Dirinya berlari menuju rumah, namun badan ringkihnya di hadang. "AAAA LEPAS"
#KBR2

"Itu panas! Mau kamu terpanggang hidup-hidup?" Bentak Puguh.

"Setan, kalian semua!" Arimbi merintih, rasanya semua di renggut dalam satu malam. "Bagaimana bisa, kalian memanggang anak dan suamiku hidup-hidup" rintih Arimbi
#KBR2

"Bukan Risli yg salah, aku saksinya. Aku melihat sosok yg mengambil mata anaknya Rusli, sosok itu bilang tuanya bernama Puguh!!" Mbok Adip menatap puguh tajam.

"Ndak mungkin, kamu pasti sekongkol sama si Rusli!" Ucap Puguh marah.

"Kau itu memang iblis nya" Arimbi kesal
#KBR2

Puguh tak mau ambil pusing, rumah di hadapanya sudah roboh. Sainganya sekarang sudah tidak ada.

"Aku tau ini semua membuatmu sedih, menikahlah denganku. Hidupmu akan kembali seperti semula" Puguh menatap Arimbi penuh harap.
#KBR2

"Kamu ini gila apa gak waras? Setelah membakar suami dan anakku hidup-hidup, kamu mau menikahiku? Dengar baik-baik! Aku Dewi Arimbi, sampai tiba ajalku nanti, aku tidak akan menikah denganmu, hatiku mati bersama suami dan anakku yg kamu bakar hidup-hidup" ucap Arimbi
#KBR2

Warga menatap dengan heran, semua sudah selesai. Tinggal menunggu perintah untuk pulamg.

Namun, semua di buat bingung dengan percakapan Arimbi dan Puguh.

Puguh terlihat marah, dirinya sudah lelah di tolak berkali-kali.
#KBR2

"Kalau kau tidak mau menikah denganku, kau mati saja!" Ucap Rusli, sembari mengangkat badan Arimbi dan melemparnya ke dalam api. membuat warga menatap ngeri ke arah Puguh.
#KBR2

"Aku tidak mengingat kelanjutanya, selain rasa sakit karna tulang yg patah, dan kulit yang di jilati api. Aku terbangun dengan keadaan biasa saja, waktu itu aku kira, aku masih hidup. Tapi, ternyata aku sudah mati. Karna urusanku di dunia belum selesai, arwahku tinggal
#KBR2

Waktu itu aku mencari anakku, mencari suamiku, namun hanya kecewa yg aku dapatkan. Kematian pun enggan menyatukan kami. Suamiku dan anakku bangun dengam arwah pendendam, Arum marah karna aku tidak kunjung pulang adiknya pun marah karna sampai di kematianya
#KBR2

Dia tidak pernah mendapatkan susu.

Ak hanya memandangi mereka dari jauh. Mereka marah, mereka menganggapku sudah tidak ada.

Dan yg mengerikan, mengetahui semesta begitu tidak adil, aku di bunuh di depan warga, namun membunuhku tidak terlihat seperti melakukan kejahatan
#KBR2

Puguh menjadi kepala desa, semua yg ikut membunuh keluargaku kehidupanya semakin sejahtera. Hasil panen melimpah, makanan alam sediakan. Bahkan mereka berbahagia karna di karuniai anak-anak yg lucu. Aku terhapus dari sejarah kelam desa, semuanya terlupakan.
#KBR2

Tapi, waktu itu aku melihat Mbok Randu, dan Pakde membawa arwah mereka kembali. Suamimu melihatnya, orang dengan senter di tangan mereka menuju bukit menjelang malam, di bawah rintikan hujan.
#KBR2

Setelah itu semuanya mati satu per satu. Memang ada dendam yg musti di bayar lunas, saat semesta enggan mengabulkan suara dari hati yg patah.

Ucap arimbi sembari memandang rupik, memperlihatkan wajah rusaknya dari balik kerudung.
#KBR2

Tamat.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with JIKU

JIKU Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @jikumunya

Nov 28, 2022
Rumah itu menghantuiku, bahkan setiap puing genteng yang hendak menghantam wajahku tiap malam, tidak lebih mengerikan darinya yang bahkan tidak mbisa menyentuh kulitku.

@bacahorror_id @IDN_Horor Image
Pertama, aku ingin menyampaikan untuk siapapun km yang hendak mengapload story ini, ataupun ingin membawakannya. Selain mencantumkan narasumber, aku hanya ingin mengingatkan kalau lebih baik membawakan cerita ini di saat cerita sudah rampung.
Kedua, bagi pembaca ku yang sangat aku rindukan.. Jika kalian menantikan cerita ini setiap hari, atau mengharapkan kehadirannya setiap waktu, lebih baik baca cerita ini setelah rampung.

Kepadatan jadwal kerja, dan nongkrong, membuat cerita ini jarang tersentuh, jangan kecewa.
Read 84 tweets
Apr 23, 2022
Tentang aku, dan jiwaku yang lain.
@bacahorror #threadhorror #horrorthread Image
Malam, yang tak begitu cerah. Tapi semoga kamu dalam keadaan baik. Dan ya.. Aku mendapatkan satu cerita yang sudah utuh. Sudah mendapatkan ijin, juga sudah rampung. 

Aku tidak suka basa basi, ku jelaskan intinya sebagai pembuka cerita, lalu biarkan cerita mengalir se adanya.
Aku mendapatkan cerita ini dari seorang sahabat karip, seorang perempuan, umurnya kurang lebih 37thn, beda 13thn denganku. Kami bertemu 6 tahun lalu di suatu kos, sebelum memutuskan untuk berbagi kamar. Sebut saja namanya Ayu. Bukan nama asli.
Read 170 tweets
Mar 4, 2021
#KMPGP

Cerita ini terjadi sekitar bulan oktober lalu. Sebenarnya Aku, indah, adrian, dan koko, sudah merencanakan pendakian ini dari lama. Tapi baru bisa bisa terlaksana sekitar bulan oktober.

Sebenarnya aku belun tau medan gunung penanggungan seperti apa
#KMPGP

Jadi, bermodal nekat kami berangkat ber empat dari Batu. Jarak yang kami tempuh rumayan panjang. Sekitar dua jam lebih.

Jadi di pertengahan jalan, kami mampir ke indomart untuk membeli sarapan, kopi, dan beberapa perintilan yang belum sempat masuk ke carier.
Read 39 tweets
Aug 29, 2020
Bagi nelayan, malam adalah teman, jala adalah sahabat. Namun, dirinya adalah sosok paling sial. Tiba-tiba naik di sampan minta di antarkan pulang. Nun, namanya.

#bacahorror #bacahoror #NUN
Cerita ini di ceritakan oleh Narasumber yang tidak ingin di publikasikan siapa namanya. Cerita ini adalah seada-adanya cerita yang tidak di kurang-kurangi maupun di lebih-lebih kan. Saya mencoba menceritakan kembali dengan menjaga keaslian cerita. Jadi langsung saja ke cerita nya
Read 52 tweets
Jul 13, 2020
Awalnya keadaan desa biasa saja, namun semuanya berubah saat kami kedatangan warga baru. "Keluarga Bpk Rusli" begitu kami menerka setiap terjadi pekara.

#KBR
#bacahoror
#bacahorror
Gerimis tipis membuat desa terlihat lebih gelap dari biasanya. Suara jangkrik nampak nyaring. Kabut mulai menutup pandangan. Pukul 17:00. Dari kejauhan nampak lampu senter mencoba menembus kabut yang kian pekat. Sayup-sayup terdengan seseorang menyapa
#KBR

“Pak...” sapanya pada Kandar. Sedang Kandar yang di sapa hanya membalas “Moggo” (silahkan) sebagai bentuk basa-basi. Padahal kandar sendiri tak dapat melihat seseorang itu.
Read 154 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(