#ngajitafsir
Surat An-Nahl ayat 97 (Part 1)
"Kehidupan yang baik bagi pelaku kebajikan"
(مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحࣰا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنࣱ فَلَنُحۡیِیَنَّهُۥ حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ...)
Surat An-Nahl ayat 97 (Part 1)
"Kehidupan yang baik bagi pelaku kebajikan"
(مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحࣰا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنࣱ فَلَنُحۡیِیَنَّهُۥ حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ...)
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik"
Yang dimaksud 'amal shaleh' pada ayat tersebut adalah amal perbuatan yang sesuai dengan tuntunan kitab Allah dan sunnah Rasulullah saw dan disyariatkan oleh Allah.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bhwa siapa pun baik laki-laki maupun perempuan dari cucu Adam yg beramal shaleh,
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bhwa siapa pun baik laki-laki maupun perempuan dari cucu Adam yg beramal shaleh,
..sedangkan hatinya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, beriman akan adanya pahala atas ketaatan kepada-Nya dan siksa atas perbuatan dosa, maka Allah akan memberikan dua balasan dan keuntungan untuknya.
Para ulama memiliki sejumlah penafsiran yang berbeda tentang apa yang dimaksud dengan حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ :
Disebut dalam tafsir Imam al-Qurtubi, ada 5 pendapat tentang maksud "kehidupan yang baik", yaitu: Rezeki yang halal, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Abbas;
Disebut dalam tafsir Imam al-Qurtubi, ada 5 pendapat tentang maksud "kehidupan yang baik", yaitu: Rezeki yang halal, seperti yang disebutkan oleh Ibnu Abbas;
..Rasa Menerima (Qona'ah); Hidup dalam ketaatan yang berujung meraih keridhaan Allah; Surga dan kenikmatannya; serta Ma'rifat kepada Allah.
Imam al-Tabari menyebutkan bahwa pendapat yg paling benar adalah qona'ah atau rasa menerima. Artinya orang yang diberi sifat qona'ah oleh Allah, maka ia akan menerima dan ridha atas pembagian rezekinya di dunia, tidak mengeluh,
..dan tidak merusak hidupnya demi memenuhi ambisi harta dan kekuasaan di dunia. Ketika ia diberi rezeki yang halal oleh Allah, walaupun sedikit, ia akan menerimanya dengan bersyukur, dan tidak berambisi mendapatkan lebih banyak lagi dengan cara2 yang diharamkan.
Menurut Ibnu Katsir, yg dimaksud dengan حَیَوٰةࣰ طَیِّبَةࣰۖ adalah semua yang disebutkan di atas, berupa nikmat Islam, rezeki cukup dan halal, serta rasa menerima atas apa2 yang telah Allah berikan, sebagaimana disebut dalam hadis riwayat Muslim.
Dengan demikian, ayat ini berlaku umum bagi siapa saja hamba Allah yang beramal shaleh dan beriman kepada-Nya, Allah akan memberi 'thoyyiban' dalam hidupnya ketika di dunia, kesehatan dan keselamatan, nikmat Islam, dan utamanya adalah rasa ridha dan menerima atas anugerah Allah.
Itu balasan yang pertama ya..,
balasan yang kedua tunggu di pembahasan selanjutnya 😊
balasan yang kedua tunggu di pembahasan selanjutnya 😊
