Thread by @azkiyatahiyah

#ngajitafsir

(رَبَّنَا هَبۡ لَنَا مِنۡ أَزۡوَ ٰ⁠جِنَا وَذُرِّیَّـٰتِنَا قُرَّةَ أَعۡیُنࣲ وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا)

[Surat Al-Furqan 74]

"Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

Dalam Al-Qur'an doa ini merupakan doa orang-orang mukmin yang menginginkan Islam tersebar luas,-

-salah satunya dengan meminta agar diberi pasangan dan keturunan yang menyejukkan dan menentramkan hati.

Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa Al-Qurroh (القُرّة) adalah asal dari (قُرَّةَ أَعۡیُنࣲ), yang berarti dingin/sejuk. Karena memang orang Arab merasa menderita karena panas sehingga sangat menanti musim dingin/sejuk agar kembali nyaman.

Para mufassir juga memiliki banyak pendapat tentang apa yang dimaksud "Qurrota a'yun".
Al-Baghawi menuturkan bahwa maksudnya adalah minta diberi pasangan dan keturunan yang baik dan bertaqwa (shaleh-shalehah) yang dapat menyejukkan dan menentramkan hati.

Ibnu Asyur, begitu juga Ibnu Katsir yang menukil dari Ibnu Juraij juga menjelaskan maksudnya adalah minta pasangan dan keturunan yang mematuhi syariat-syariat Islam, taat dan bagus dalam beribadah kpda Allah, serta tidak berbuat dosa dan kejelekan.

Selain itu, Al-Qurthubi juga menjelaskan lebih lengkap bahwa manusia pada dasarnya jika diberi Allah harta dan anak maka tentulah senang hatinya. Apalagi jika trkumpul di dalam pasangannya sifat2 yang didambakan sprti berparas elok, berakhlak baik, perhatian dan kasih sayang,-

-menjaga dirinya, serta punya keturunan yg taat yg saling bantu mmbtu dalam urusan dunia dan agama, tidak tertarik kepada yg lain selain pasangan dan anaknya, maka itulah kebahagiaan hatinya dan tentu merasa tentramlah jiwanya.

Lalu beliau juga menambahkan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat membuat hati seorang muslim bahagia kecuali melihat pasangan, anak-anak, dan keturunannya taat kepada Allah swt.

Adapun maksud dari ayat (وَٱجۡعَلۡنَا لِلۡمُتَّقِینَ إِمَامًا) adalah selain meminta taufiq iman dan kebaikan untuk pasangan dan keturunannya, maka mintalah kepada Allah agar dirinya dijadikan contoh dan teladan yang selalu menuntun kepada kebaikan dan ketaqwaan,

karena hal ini tentunya tidak terjadi kecuali si pengajak juga memiliki teladan yang bagus yang patut dicontoh. Al-Qurthubi mengutip Ibrahim An-Nakho'i menjelaskan bahwa "Imaman" di sini bukan dalam hal kepemimpinan melainkan dalam urusan agama.

Akhirnya, ayat ini merupakan doa kepada Allah agar kita diberi penyejuk dan penentram hati. Dalam hal ini berupa teman hidup dan penerus yang bisa menambah taqwa dan taat kita kepada Allah.

Wallaahu a'lam.