Awuh Profile picture
Sep 3, 2020 25 tweets 6 min read Read on X
"Udah taukan berita anak kelas 10 yang sering kesurupan itu?"

"Iya,ya ampun menurutku dia cuma pura-pura doank ya gak sih?"

"Maksudmu akting gitu?"

"Iya,jadi mungkin dia anak caper, yang broken home gitu."

"Masa sih?Tapi masa sering banget hampir tiap hari lho dia kesurupan?"
"Iya ya? Apa gak capek gitu tiap hari kesurupan? Mungkin caper nya kebangetan kali ya?? Hahaha"

"Eh bukannya si dia adiknya anak kelas 12 itu ya."

"Iya bener, kasian punya adik caper, bikin malu."

"Padahal kakaknya pintar kan ya anak IPA."

Percakapan yang kurang lebihnya sama
setiap harinya di sekolah. Sering kali aku dengar,dan menyayat hati. Apakah aku seperti itu? Tapi aku tidak seperti itu? Aku juga tidak tahu kenapa? Pertanyaan dalam diri yang selalu saja muncul, saat ku dengar hal itu. Walaupun mereka berbincang berbisik dengan jarak sangat jauh
aku pun mendengarnya dengan sangat jelas.Telinga seakan peka saat ada yang membicarakan diriku.
Tak terasa air mata ku menetes, segera ku usap agar tak terlihat oleh siapapun. Sedari tadi sebenarnya nafsu makan ku sudah hilang, tapi aku memaksa tetap terus menikmati semangkok
baso di kantin sekolah.
Aku duduk sendiri, hampir setiap harinya begini. Aku merasa teman-teman juga mulai menjauhiku, tidak ada yang menyapa, tidak ada yang menemani. Beberapa ada teman yang iba,sekedar tersenyum menyapa.Tapi aku tahu, mereka tetap menjaga jarak denganku, mereka
takut dan mereka merasa aku aneh. Aku memaklumi,jangankan mereka, aku juga merasa diriku aneh. Terkadang terlintas di benak, aku ingin seperti mereka,hidup normal tidak terbebani hal-hal ghaib di luar nalar.Tapi apa boleh buat,ini adalah takdirku.
---
Wanita penghuni pohon kelapa
kini sedang menatap ku. Mata kami sudah cukup lama saling berpandangan. Sengaja sore ini aku menemuinya. Aku penasaran dengan sesuatu yang dia pegang di tangan kirinya. Dan di usia ku sekarang sesuatu itu sudah terlihat sangat jelas. Itu adalah sebuah benda berbentuk guci. Guci
dengan ukiran daun berwarna putih dan ungu. Berulang kali aku melirik ke guci kemudian melihat wajahnya. Muncul tanya dalam benak, apa hubungan guci itu dengan dirinya, dan mengapa baru sekarang aku melihat dengan jelas bentuknya? Baru akan bibir ini berucap, wanita pohon itu
berkata," hanya kamu yang dapat melihat benda ini dengan jelas." Kemudian dia mulai mendekati ku perlahan hingga jarak kami menjadi lebih dekat, dia pun berkata lagi,"ingat kah kamu saat kecil,telah menolong seekor kucing hitam yang terjepit kayu?"
Aku terdiam mengerutkan kening,
mencoba untuk mengingat. Tak lama aku terkejut sendiri mengingatnya, benar saja dahulu saat aku masih sangat kecil,sekitar usia masih baru menginjak sekolah dasar. Aku pernah tidak sengaja menemukan seekor kucing kecil yang terjepit kayu tak jauh dari rumah. Aku menyingkirkan
kayu tersebut, kemudian membelai kepala kucing dengan lembut dan memindahkan ke tempat yang lebih aman. Kucing itu berwarna hitam pekat polos, ada sedikit corak putih tepat di atas kepalanya. Karena semakin penasaran, aku pun bertanya," iya aku ingat sekarang soal kucing itu,lalu
ada apa dengan kucing itu?"
Wanita pohon menjawab dengan tegas,"kucing hitam itu adalah aku"
Mataku terbelalak,aku sangat tidak menyangka,dulu aku memang belum begitu peka,yang aku tahu kucing itu adalah seekor kucing biasa.
"Seharusnya kamu tidak menolongku saat itu" lanjut dia
berkata dengan wajah datar. Aku terdiam tidak mengerti, yang aku tahu dia memang membenciku.
"Saat kamu menolongku, aku sangat senang. Aku mulai memperhatikan mu, kamu begitu baik dengan semua kucing. Kamu penyayang hewan. Aku sangat menyukaimu" berkata dia sambil tersenyum.
Kemudian dengan cepat,raut wajahnya berubah menjadi marah dan berkata,
"Tapi makhluk yang lebih dulu hadir di samping mu itu melarang ku untuk mengikuti mu.Makhluk kuat itu menangkapku kemudian mengunciku di pohon laknat ini!Seandainya kamu tidak menolongku,aku tidak akan seperti
ini! Aku membencimu!"
Aku tersentak menelan ludah. Jadi ini alasan mengapa dia begitu membenciku. Sedikit muncul rasa bersalah. Hati tak tega melihatnya. Wajahnya sangat marah dan juga sedih.Tapi, lebih tepatnya dia merasa kesepian.
"Maaf" kataku lirih
"Maaf kalau aku membuatmu
menjadi seperti ini. Aku benar benar tidak tahu" jawabku menegaskan.
Tak lama tercium aroma khas, wanita ungu sudah hadir di sampingku,dia tersenyum ramah padaku,kemudian menatap tajam wanita pohon.Wajah wanita pohon seketika berubah menjadi takut, dia perlahan berjalan mundur ke
belakang sambil menundukkan kepala, sesekali melirik ke arah wanita ungu.
Aku menatap wajah wanita ungu, muncul tanya dalam benak,sekuat apa dia sebenarnya?Sampai banyak makhluk yang takut dengannya.Wanita ungu menoleh ke arahku dan berkata,
"Guci itu adalah kunci,dan yang bisa
membuka kunci itu hanyalah kamu. Sengaja aku melakukan ini, karena dulu kamu masih terlalu kecil untuk menerima kehadiran makhluk lain selain aku. Sekarang saatnya kamu memilih, dia tetap selamanya terkurung disini, atau kamu bebaskan dia."
Aku terdiam sejenak, mencoba memahami.
Ku perhatikan wajah wanita pohon, lalu aku menghela nafas.
"Aku pilih bebaskan dia" jawabku.
Seketika guci itu seakan pecah dan melebur. Aku terkejut hingga selangkah mundur ke belakang. Guci itu menghilang bersamaan dengan wanita pohon.Aku berharap dia mau memaafkan ku dan tidak
membenciku lagi.
---
Guru Biologi mulai membagikan soal ulangan satu per satu kepada kami para murid. Ini baru ke empat kalinya aku bisa mengikuti pelajaran biologi dengan baik dan tenang. Sudah hampir dua minggu aku tidak masuk sekolah lagi.Kelas masih terasa asing bagiku.
Banyak teman sekelas yang masih belum aku kenal. Namanya saja tidak tahu, apalagi kenal. Aku duduk sendiri di pojok kanan paling depan dekat pintu masuk kelas.Tepat belakangku teman perempuanku yang sangat baik. Dia selalu mengajak ku bicara dan sering mengajak ke kantin bersama.
Aku melihat aura dan isi hatinya dia memang anak yang baik dan tulus. Tidak ada keraguan atau ketakutan sedikitpun terhadapku. Dalam hati aku tidak akan pernah lupa kebaikan yang dia berikan kepadaku.Ku harap kita akan berteman baik selamanya.
Aku menggigit pulpen sambil berpikir
jawaban yang tepat untuk soal yang telah diberikan. Biologi adalah mata pelajaran favorit ku. Hanya Biologi yang aku sukai dari mapel IPA lainnya. Tapi karena aku jarang sekali masuk, aku sangat kesulitan. Tak lama wanita merah hadir di sampingku sambil tertawa cekikian. Suaranya
terdengar nyaring ke seluruh ruangan kelas yang hening. Aku sedikit terkejut mengerutkan kening dan menatapnya heran. Aku mulai cemas makin tidak dapat fokus mengerjakan soal.
Wanita merah menatapku menyeringai dan berkata,
"Aku bisa membantumu mengerjakan itu semua"

-selesai-

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Awuh

Awuh Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GRahemas

Dec 2, 2021
Berulang kali aku mencoba merapikan baju kemeja putih dan bawahan rok berwana hitam yang aku kenakan.

Berulang kali pula aku menarik nafas panjang dan mengeluarkannya.

Aku menatap tajam diri ku dalam cermin. Hari ini adalah hari sidang pendadaran ku. Kuliah ku selama 3,5 tahun
Akan dipertaruhkan di hari ini. Aku memiliki nilai IPK yang tidak terlalu kecil, hampir mendekati cumlaude. Dahulu memang aku sangat ingin sekali lulus dengan predikat cumlaude, tetapi sekarang yang aku inginkan hanya ingin segera lulus dan pergi dari kampus ini. Aku merasa jenuh
Read 46 tweets
Jun 4, 2021
Jarum jam menunjukkan pukul 23.16 WIB. Dan aku masih dalam perjalanan pulang menuju rumah kontrakan seorang diri dengan menggunakan kendaraan roda dua ku. Hari ini aku baru saja pergi dari kos salah satu teman untuk berdiskusi mengenai skripsi yang sedang kami kerjakan.
Karena kota besar tentu saja jam selarut ini masih terlihat ramai kendaraan berlalu lalang di jalanan. Terlihat pula beberapa cafe dan tempat-tempat nongkrong masih padat di kunjungi oleh para pemuda dan pemudi.
Read 74 tweets
Jan 21, 2021
"Krieekk..." terdengar suara pintu terbuka.

Aku masuk ke dalam kamar kos yang memiliki ukuran cukup besar. Ini adalah kamar kos kakakku. Setelah seharian mencari kos untuk aku nantinya, akhirnya kami dapat berbaring beristirahat. Aku sengaja mencari kos yang
tidak terlalu jauh dari kampus, karena untuk beberapa hari ini aku belum memiliki kendaraan pribadi.
Sebenarnya aku masih sangat ragu untuk tinggal di salah satu kos tepat depan kampus swasta ternama ini, tapi karena waktu yang mendekati hari dimana aku harus melaksanakan ospek,
Read 33 tweets
Sep 24, 2020
Matahari senja kian redup. Cerahnya langit akan segera terganti dengan gelapnya malam. Terdengar lantunan merdu adzan maghrib menggema terasa menggetarkan jiwa.
Mataku menatap ragaku yang kini sedang dililit ular raksasa bersisik warna hijau gelap dan bermata merah. Sedangkan aku
kini terjebak dikelilingi beberapa sosok makhluk hitam tinggi besar bermata merah menyala. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, aku tidak tahu apa yang mereka inginkan. Satu yang ku tahu, mereka berniat buruk padaku.
Aku duduk memeluk lutut, terdiam menggigit bibir
Read 41 tweets
Sep 17, 2020
Aku, ibu,ayah dan pria kecil saat ini berada dalam satu ruangan di dalam rumah. Ibu meminta saran dan bantuan kepada pria kecil itu agar diriku ini tidak terus menerus kesurupan di sekolah. Selain memang mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah,hal itu sangat mengganggu ku
berkosentrasi dalam semua hal. Nilai ku di sekolah anjlok, aku tidak dapat mengikuti kegiatan apapun di luar sekolah. Aku bahkan tidak menonjol dalam bidang akademik. Ibu sangat khawatir dengan masa depan ku sekarang.
Pria kecil diam duduk bersila sambil memejamkan mata.
Read 33 tweets
Sep 10, 2020
Aku menatap kedua telapak tanganku yang berwarna putih pucat dan tampak gemetar. Nafasku berhembus tak beraturan.Keringat dingin mengalir jatuh menetes dari ujung hidung ke telapak tangan.Ada sesosok makhluk mencoba mengambil alih ragaku. Makhluk mengerikan yang haus akan ragaku.
Matanya besar melotot tak memiliki kelopak mata,mulutnya robek hingga ke belakang dan tak memiliki bibir.Rambutnya tipis nyaris botak.Aroma makhluk ini sangat amis menyengat. Jari-jarinya yang panjang menyatu dengan kuku memegang ubun-ubun kepala ku dari belakang berusaha menarik
Read 35 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(