Disebutkan dlm al-Qur'an, "dan Aku tidak memberikan ilmu pada kalian kecuali sedikit."

Sedikit menurut Allah, tak ada satu pun dr kita yg tahu seberapa.

Tp cb renungkan: kita mencapai kemajuan peradaban begini berkat pesatnya pengetahuan, sains, teknologi, kan.
Dan, ini semua adalah sedikit "kata Allah" tadi.

Sayangnya, kita lbh sering alpa bhwa ini semua hanya sedikit. Sekali lagi sedikit. Kita cenderung mendaku diri luas betul ilmunya, dahsyat.

Pdhal, kata Allah ya sedikit.
Malaikat pernah "berpendapat" pada Allah saat diberitahu ihwal Dia akan menciptakan makhluk di bumi. Kata malaikat "apakah Engkau akan menciptakan makhluk yg gemar merusak dan menumpahkan darah".

Allah menjawab: Aku lebih tahu (berilmu) dibanding kalian.
Lalu diciptakan Nabi Adam As dan Allah mengajarkan ilmu padanya. Saat Nabi Adam As diperintah menjabarkan asma²Allah pd malaikat, tunailah jabaran itu, yg tak diketahui para malaikat selama ini.
Kata Allah: bukankah Aku tlh berkata pd kalian sungguh Aku lebih tahu segala yg ghaib di langit n bumi, yg terang atau sembunyi² kalian lakukan.

Tegese, Allah Maha Mengetahui --ingat lagi, kita diberi ilmu hanya sedikit.
Di al-Kahfi 109, ditegaskanNya bhwa umpama kita diberi lautan tinta tuk menuliskan asma² Allah (ilmu²Nya), akan keringlah lautan trsbt sblm habis dituliskan. Bahkan bila diberi satu lautan lagi.

Ayat sejenis jg ada di Luqman 27.
Sjk dulu kala, berbagai ayat al-Qur'an juga pernah disangkal kebenarannya.

Dari "marajal bahrain yaltaqitan", air yg menghidupkan (kehidupan/makhluk hidup berasal dr air), hidrogen, tumbuhan yg berpasangan, janin yg melekat ke rahim bagai lintah, dll.
Termasuk, rumah laba² adalah serapuh²nya rumah. Dlsb.

Kita lantas cendrung mengecilkan al-Qur'an, bahkan bersombong diri, atas hal² yg dipandang kontradiktif dgn ilmu pengetahuan kita kini.

Bukankah amat mungkin ini semua krn skrang ilmu kita blum tahu saja hakikat jawabanya?
Persisi dl, di Yunani Kuno saat Thales berfilsafat reinkarnasi dgn mengatakan manusia baik akan lahir kembali jd manusia dan yg jahat akan lahir lg jd ular dan tikus.

Di antara sbb reinkarnasi buruk itu akibat makan buncis.

Kita kini mentertawakan statemen itu, kan?
Tp di masanya, pernyataan Thales itu dibenarkan dan diikuti para jamaahnya.

Jangan² kita kini bersikap antipati bgtu semata krn kita blm tahu keterangan ilmunya.

Sebagian kita pun menista tembakau ya jgn² krn semata jg blm tahu saja keterangan ilmu sainsnya, ya. Misal.
Kembali menyegarkan ingatan bhw "ilmu kita diberiNya hanya sedikit", seyogianya tdk ada keberanian bg kita tuk mengecilkan al-Qur'an, apalagi menyangkal dan bersipongah di hadapannya, hanya karena banyak ayat yg tak/blm bisa kita pahami makna dan maksudnya scr ilmu kita kini.
Dikhawatirkan bila kita bersikap negasi begtu pd al-Qur'an, yg terjadi kemudian adalah al-A'raf 40: siapa mendustakan al-Qur'an dan bersombong diri padanya takkan dibukakan padanya pintu² langit (ya hidayah, ya berkah, dll)...semustahil unta bisa masuk ke lubang jarum." 😢
Kanjeng Nabi Saw pernah berdoa agar salah satu dr dua Umar masuk Islam. Yg dimaksud adalh antara Umar bin Khattab dan Amr bin Hisyam (Abu Jahal).

Yg terpilih kemudian adalah Sayyidina Umar bin Khattab.
Apa pasal?

Sbb Amr bin Hisyam snantiasa menyangkal, mendustakan, dan bersombong pd keterangan² Kanjeng Nabi Saw (termasuk ayat² al-Qur'an); adapun Sayyidina Umar mendpt momentum mendengarkan adiknya membaca al-Qur'an n terpesona pada keindahan sastrawinya, lalu beriman.
Maka kiranya pintu hidayah dan taufikNya hanya kan terbuka mlalui "tidak menyangkal, mendustakan, menyombongkan diri" kpd al-Qur'an.

Begitu clue-nya.

Jadi, afdhalnya, jk saat ini kita blm bs paham dan ngerti ayat ini n itu, sikap diam, nerima saja dulu, adlah hal terbaik saja
Jangan menyangkalnya, jangan menyangkalnya, sbb sikap itu adalah sumber dr mendustakannya dan menyombongkan diri kepadanya, dan hukumanNya adalah ditutupNya pintu² langit kepadanya.

Sesederhana itu sikap yg seyogianya kita rawat. Mari ingat: ilmu kita hanya sedikit.
Kepada orang² yg sdg bersikap menyangkal, mendustakan, dan menyombongkan (ilmu) dirinya pd al-Qur'an, kukira sikap terbaik kita ialah "biarkan saja", sbb mau diingatkan atau tidak sungguhlah akan sama saja buahnya pd diri mereka.

Semoga manfaat.

Wallahu a'lam bish shawab.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with EDI AH IYUBENU

EDI AH IYUBENU Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @edi_akhiles

22 Oct
Adab-adab kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw

1. Usahakanlah dlm keadaan punya wudhu dlm bershalawat.

Memang bkn hukum wajib, sunnah pun tidak. Tp ini perihal adab. Kemuliaan dan pemuliaan.

Ini tdk perlu dijadikan penghalang shalawatan dlm keadaan tak punya wudhu, ya.
2. Jgn sebut nama beliau Saw secara langsung layaknya antarkita. Sematkan sebutan pemuliaan. Msl, Sayyidina, Maulana, Habibina, Syafi'ina, dst.

Bisa Kanjeng, Bagidan, Kekasih, dst.

Hal sejenis patut disematkan pada ahlul bait dan para sahabatnya Saw.
3. Lekatkan selalu ShallaLlahu 'alaihi wa sallam atau Saw pd setiap penulisan/pengucapan/mendengarkan nama beliau Saw.

Selalu. Ya, selalu.
Read 23 tweets
22 Oct
Kata Nur dlm al-Qur'an selalu disebut dlm kata tunggal (bkn jamak), mengandung makna bahwa Cahaya selalu Tunggal, dari sisiNya, bersumber dariNya.

Mahasuci Allah Swt.
Kata dhulmun, gelap, dlm al-Qur'an banyak sekali disehut secara jamak (walau jg ada single, mufrad). Mengandung makna bhw kezaliman² amatlah luas dan bnyak jalan dan bentuknya, walau juga bs ditunggalkan dlm rupa kesyirikan, msl. Dan hanya Satu CahayaNya yg bs menerangi semuanya.
Frasa Nurun 'ala Nurin (Cahaya di atas Cahaya) mengandung makna bhw petunjuk, taufik, dan hidayah dr Allah Swt berlapis-lapis, tiada ujung dan hentinya dikaruniakan. Maka bs bertambah dalam, dalam, dan dalam iman di hati hingga makrifati sbg buah dr anugrah² Cahaya itu.
Read 6 tweets
20 Oct
Ihwal ilmu, betul ia disanjung luar biasa agung dlm berbagai ayat dan hadis. Bahkan disebut al-Qur'an bagai sejajar dgn pahala irang terjun perang dan syahid.

Ia disebut pula menaikkan derajat kita, ya hadapanNya, jga sesama.
Tetapi jgn lupa bhwa ilmu pun bisa menjungkalkan pada azab yg pedih. Bahkan disebut dlm hadis dlm istilah² yg mengerikan: dajjal ay ulama su' dan asyadda adaban (adab yg paling keras).
Ilmu boleh sujulang gunung, seluas laut; tetapi clue maslahat seyogianya selalu jadi tujuan terbesarnya, selaras pas dgn tujuan hakiki syariat: "dar-ul mafasid wa jalbul mashalih". Tdak ada yg lain.

Segala maslahat adalah ridhaNya, syariatNya. Dan tentu pula sebaliknya.
Read 8 tweets
20 Oct
Perumpaan-perumpamaan dlm al-Qur'an

1. Bagaikan laba-laba yg membangun rumahnya, padahal serapuh-rapuhnya rumah adalah rumah laba-laba
2. Bagaikan batu licin yg ada debu di atasnya, lalu turun hujan deras hingga lenyaplah sempurna debu itu.
3. Bagaikan kebun di atas dataran tinggi yg berlimpah panennya, bahkan jikapun hujan turun sedikit, telah cukuplah itu untuk menyuburkan tanaman-tenamannya.
Read 14 tweets
20 Oct
Jasad harum Kanjeng Nabi Saw diturunkan ke liang lahat yg telah digali oleh Abu Thalhah Zaid bin Sahl. Yg menurunkan jasad agung trsbut adalah Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Usamah bin Zaid, Al-Fadhl, dan Syarqan (budak yg tlh dimerdekakan beliu Saw).
Riwayat lain menyebutkan juga ada Qutsam, saudara Al-Fadhal.

Asa riwayat lagi yg menyebut jg ada Abdurrahman bin 'Auf.

Kpd perbedaan² minor sirah begini, jgnlah dipertentangkan, menyalahkan satu pd lainnya. Itu sikap tiada guna, tdk maslahat.

Yg lbh penting ialah inspirasinya
Setelah jasad beliau Saw ditutupi tanah, Sayyidah Fathimah berkata dgn berat nan serak, "Tega benar kalian menimbunkan tanah kepada Rasulullah Saw." Enam bulan kemudian putri kinasih ini menyusul beliau Saw.
Read 4 tweets
4 Oct
Husnuddan

Jika dicermati, dlm al-Qur'an amat banyak kelompok ayat yg di satu sisi menerangkan Hukum A (sebut begitu) sbg mainstream syariat buat kita, tetapi di sisi lain selalu tersedia pintu "pengecualian".
Pintu ini bagaikan "selebrasi" Kemahakuasaan Allah Swt di hadapan apa pun, trmasuk hukum² minstream itu.

Ia seyogianya berfaedah begini buat kita:
1. Allah lah Sang Maha Kuasa atas segalanya.
2. Sekokoh apa pun ilmu/pemahaman manusia adlah nisbi di hadapan KuasaNya.
3. Menjdi pintu husnuddan dan raja' kita kpd Allah Swt dan segala kejadian yg kita alami atau kita lihat pd orang² lain.

Begini misalnya:
Read 16 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!