Tuips! Harap hati2 dengan klaim ini ya, kita harus cek betul apakah WHO benar2 menyatakan Indonesia berhasil atau klaim sepihak Terawan.
Pada thread ini kami akan tunjukkan bagaimana Terawan ini pandai membuat klaim bohong dan berhasil mengecoh media2 nasional
Kembali ke tahun 2014, ketika itu Terawan diundang ke RS Krankenhaus Nordwest Jerman dalam kapasitas sebagai pimpinan RSPAD Gatot Soebroto. Namun kesempatan itu dia gunakan utk membranding dirinya sendiri yg saat itu dipecat oleh IDI
Dgn modal foto bersama Prof Uta dia bikin klaim seolah 'teori cuci otaknya' sudah diakui Jerman dan dia segera akan melatih para dokter di sana. Kisah heroik ini pun laku dijual ke media2 mainstream di Indonesia. Pesan sinetronnya, "dibuang di negeri sendiri diakui negara lain"
Ralat, ya benar tahun 2018 bukan 2014 ya.
Berikut adalah berita2 media perihal klaim bohong Terawan di Jerman itu
Media Medeka Indonesia membuat judul yg bombastis:
Praktek 'cuci otak' dihentikan di Indonesia, Dokter Terawan malah diundang ke Jerman
Tapi bagaimana faktanya? BOHONG BESAR!
Coba setelah berjalannya waktu sampai sekarang dicek saja mana ada kerjasama riset teori cuci otak tersebut? Tidak ada!
Silakan dicek juga apakah ada pelatihan 'cuci otak' kepada pada dokter ahli di Jerman? Tidak ada!
Faktanya adalah: RS Krankenhaus memang mengundang DR Terawan sebagai pimpinan RSPAD Gatot Subroto untuk berkunjung dan melihat2 rumah sakit RS Krankenhaus Nordwest. Itu saja. Tak lebih dan tak kurang!
Tapi oleh Terawan hasil foto2 bersama Prof Uta Meyding Lamade dari RS Krankenhaus itu dijadikan alat klaim sepihak dan dimanfaatkan untuk framing menyudutkan @PBIDI yg baru saja memecatnya.
Strategi ini berhasil dgn ramainya publik mengecam pemecatan Terawan oleh IDI saat itu
Kebohongan serupa sekarang diulang untuk framing seolah diakui berhasil mengatasi wabah, padahal gagal total.
Kami curiga ini sama sekali bukan salah memahami undangan atau salah kutip media, tapi murni KEBOHONGAN PUBLIK.
Terawan punya rekam jejak menghalalkan hoax utk kepentingan pribadinya. Kali ini dia lakukan lagi!
Kami pastikan klaim Terawan dianggap berhasil atasi wabah covid di Indonesia adalah hoax! Kawan2 media harap waspada dengan klaim2 sepihak seperti ini, kecuali kalian telah terbeli
Akhir kata, kami ingatkan netizen untuk lebih kritis menyikapi berita di media terutama terkait covid
PEMBANGKANGAN SIPIL DENGAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENOLAK UU OMNIBUS LAW
*sebuah thread*
"Kalau pemerintahnya tidak adil, maka rakyatnya tidak akan percaya. Kalau rakyat tidak percaya kepada pemerintah, maka akan terjadi disobedience, artinya pembangkangan,"
*Mahfud MD*
Pembangkangan Sipil atau Civil Disobedience akhir2 ini menjadi pilihan karena semua saluran hukum untuk menolak UU Omnibus Law telah tertutup rapat, atau lebih tepatnya telah dikunci.
PENGUMUMAN RENCANA PEMBLOKIRAN MEDIA SOSIAL OLEH KEMKOMINFO!
Malam ini sudah ada instruksi untuk para pegawai Security Operation Center (SOC-AIS) Kemkominfo agar standby di lantai 8 untuk melakukan kembali aksi pemblokiran media sosial terkait gejolak politik yg terjadi akibat protes UU Omnibus Law.
Beberapa media sosial yg akan jadi target adalah WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dll.
Salah satu gejala yg akan terjadi jika pemblokiran dijalankan adalah sulit untuk upload gambar dan video lewat media sosial
Adik2 mahasiswa yg mau Judicial Riview Omnibus Law tolong jangan BOTOL ya! MK tidak akan memenangkan kalian berkat tukar guling lewat Revisi UU MK yg sangat menguntungkan mereka.
Hebat rezim Jokowi ini, tak cukup Polri dan Kejaksaan dibawah eksekutif, KPK dan MK pun dikuasai
Menyadari bahwa berkat UU tukar guling MK telah berubah menjadi pengawal kepentingan penguasa, maka segala upaya judicial review UU Omnibus Law adalah suatu bentuk pengkhianatan!
Mengapa pengkhianatan? Sebab ketika judicial review di MK kalah maka itu akan menjadi pukulan telak bagi teman2 yg berjuang di jalan. Karena putusan MK itu bersifat final dan mengikat, artinya mengakhiri segala bentuk perjuangan lainnya.
Mau tahu betapa pimpinan serikat pekerja mengkhianati para buruh yg menggajinya? Lihat nih sosok Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI merangkap Komisaris BUMN PT PP.
Buruh hanyalah komoditas jualan para pimpinan serikatnya 😊
Jadi para buruh lupakanlah rencana demo tentang Omnibus Law. Selain telat dan percuma juga salah sasaran! Yg harusnya kalian demo itu pimpinan kalian sendiri yg khianat!
Keledai berusaha masuk ke lobang yg sama utk kesekian kali.
Sekedar info saja, kondisi wabah di Bali termasuk yg paling parah. Pemerintah Daerah sengaja tidak melakukan test massive demi menyembunyikan keadaan tapi RS penuh karena lonjakan pasien covid
Inilah fakta yg berusaha ditutup2i oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, selama ini akhirnya meledak dalam wujud kolapsnya layanan kesehatan.
Dalam kondisi seperti ini mengundang influencers utk promo wisata adalah perbuatan putus asa yg gila!
Apa yg dilakukan Pemerintah Bali dalam menangani pandemi ini adalah seperti ilustrasi di bawah ini. Membohongi diri dari fakta👇