KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 23

Peperangan dan Ekspedisi Sebelum Badr

Untuk melaksanakan kedua langkah tersebut, kaum muslimin mulai melakukan gerakan-gerakan militer. mereka melakukan patroli militer yang bertujuan menyingkap dan mengenal jalan-jalan yang mengelilingi Madinah,
serta jalan-jalan yg dapat mengantarkan ke Mekah,mengadakan perjanjian-perjanjian dengan kabilah-kabilah yg berdomisili di sepanjang jalan tersebut, memberikan kesan kepada orang-orang Yahudi dan Arab badui yg berdomisili di sekitarnya bahwa kaum muslimin telah memiliki kekuatan
dan mereka telah terbebas dari kelemahan mereka serta memperingatkan kepada orang-orang Quraisy terhadap akibat kebohongan mereka sehingga mereka sadar dari kesesatan mereka, dan merasakan adanya bahaya yang mengancam perekonomian mereka,
agar mereka cenderung untuk berdamai dan menghentikan keinginan mereka untuk menyerang kaum muslimin, menghalangi jalan menuju Allah serta menyiksa kaum muslimin yang lemah di Mekah, agar kaum muslimin pun menjadi bebas untuk menyampaikan risalah Allah di seluruh Jazirah.
Secara ringkas ihwal ekspedisi-ekspedisi itu adalah sebagai berikut :

1. Ekspedisi Saiful Bahar yaitu pada Bulan Ramadhan tahun pertama Hijriah Rasulullah ﷺ mengangkat Hamzah bin Abdul Muthalib untuk memimpin ekspedisi ini,
ekspedisi ini berkekuatan 30 orang yang terdiri atas kaum Muhajirin untuk mencegah kafilah Quraisy yang datang dari Syam yang dipimpin oleh Abu Jahal dengan kekuatan 300 Orang.
Setelah sampai di Saiful Bahri disekitar daerah Laut Merah bertemulah pasukan kaum muslimin dgn kafilah Quraisy dan siap utk bertempur.
Namun Majdi bin Amru al-juhani sekutu Quraisy dan kaum muslimin berjalan di tengah mrk dan menghalangi mrk sehingga pertempuran pun tdk terjadi
Bendera Hamzah adalah bendera pertama yang dikibarkan oleh Rasulullah ﷺ warnanya putih dan dibawa oleh Abu Mursyid Kinas Bin Hushain Al Ghanawi.

Setelah ekspedisi Al Kharrar terjadi, ekspedisi selanjutnya adalah:
Perang Al Abwa' atau Waddan

Perang ini terjadi pada bulan Safar tahun kedua Hijriyah atau Agustus tahun 623 M.
Setelah mewalikan urusan kota Madinah kepada Saad bin Ubadah, Rasulullah keluar memimpin langsung pasukan yang berkekuatan 70 orang,
khusus orang-orang Muhajirin untuk mencegah kafilah Quraisy.
Setelah tiba di Waddan, beliau tidak menjumpai pasukan Quraisy.

Dalam peperangan tersebut Beliau mengatakan perjanjian persekutuan dengan Bani Dhamrah, yang ketika itu pemimpinnya adalah Amru bin Makhsya Adh Dhamri.
Naskah perjanjian tersebut adalah sebagai berikut

Ini adalah surat perjanjian dari Muhammad ﷺ kepada Bani Dhamrah, sesungguhnya harta dan diri mereka aman dan mereka berhak mendapatkan pertolongan jika diserang.
Kecuali apabila mereka memerangi agama Allah.
Apabila Nabi ﷺ mengajak mereka untuk menolongnya, mereka akan menyambutnya.
Waddan terletak antara Mekah dan Madinah.
Antara Waddan dan Rabigh setelah Madinah 29 mil dan Abwa' terletak di dekat Waddan.
Inilah peperangan pertama yang diikuti oleh Rasulullah.
Kepergian beliau itu selama 15 malam benderanya berwarna putih dan pembawanya adalah Hamzah bin Abdul Mutholib.

Setelah Perang Al Abwa' atau Waddan terjadi, ekspedisi selanjutnya adalah:
Perang Buwath

Perang Buwath terjadi pada bulan Rabiul awal tahun kedua Hijriyah atau September 623 M
Rasulullah keluar memimpin pasukan berkekuatan 200 orang dari para sahabatnya untuk mencegah kafilah Quraisy yg berkekuatan 100 orang di bawah pimpinan Umayyah bin Khalaf Al-Jami
Kafilah itu membawa 2500 unta. Setibanya di Buwath di sekitar Ridhwa, beliau tidak menjumpai kafilah.
Dalam peperangan tersebut beliau mewakilkan urusan kota Madinah kepada Saad bin Muadz.
Benderanya berwarna putih dan dibawa oleh Saad bin Abi Waqqash radliyallahu anhu.
Perang Sawan

Perang Sawan terjadi pada bulan Rabiul awal tahun kedua Hijriyah atau September tahun 623 M.
Karz bin Jabir Al Fihri dengan pasukannya dari kaum muslimin menyerang pinggiran kota Madinah dan merampas beberapa binatang ternak.
Karena itu Rasulullah ﷺ keluar dengan para sahabatnya bersekutukan 70 orang untuk mengejar pasukan Karz hingga tiba di lembah Safwan yang letaknya tidak jauh dari Badr.
Namun beliau tidak menjumpai Karz dan teman-temannya, lalu pulang tanpa melakukan pertempuran.
Perang ini disebut juga dengan “Perang Badr pertama”
Dalam perang ini urusan kota Madinah diwakilkan kepada Zaid bin Haritsah.
Benderanya berwarna putih dan dibawa oleh Ali bin Abi Tholib.

Setelah Perang Buwath dan Perang Sawan terjadi, ekspedisi selanjutnya adalah:
Perang Dzil Usyairah

Perang Dzil Usyairah terjadi pada bulan Jumadil Ula dan bulan Jumadil Akhir tahun kedua Hijriyah atau November dan Desember tahun 623 M.
Rasulullah ﷺ keluar memimpin pasukan berkekuatan 150 (dalam riwayat lain 200) orang kaum Muhajirin.
Dalam hal ini bisa tidak memaksa seorang pun untuk ikut serta dalam peperangan tersebut.

Mereka keluar membawa 30 Onta yang dikendarai secara bergantian untuk mencegah kafilah Quraisy yang berangkat ke Syam.
Telah terdengar berita tentang keberangkatan mereka dari Mekah membawa barang-barang dagangan kaum Quraisy.
Setibanya di Dzil Usyairah, beliau tidak menjumpai kafillah tersebut, mereka telah lolos beberapa hari sebelumnya.
Kafilah inilah yang dicari sepulang mereka dari Syam, dan menjadi penyebab terjadinya “Perang Badr Kubro”

Menurut Ibnu Ishaq, Rasulullah ﷺ berangkat pada akhir Jumadil Ula dan kembali pada Awal Jumadil Akhir.
(inilah yang menjadi penyebab perbedaan pendapat ahli siroh dalam menentukan bulan terjadinya peperangan ini).

Dalam peperangan ini Rasulullah ﷺ mengadakan perjanjian perdamaian dengan Bani Mudlij dan sekutunya, yaitu Bani Dhamrah.
Pada saat peperangan itu urusan kota Madinah diwakilkan kepada Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi.
Bendera peperangan itu berwarna putih dan dibawa oleh Hamzah bin Abdul muththalib
Perang Badr Kubra Peperangan Islam Pertama Yang Menentukan

Dua Pasukan saling Berhadapan

Setelah selesai merapikan barisan beliau mengeluarkan instruksi kepada pasukannya agar tidak memulai peperangan sebelum menerima perintah terakhir dari beliau.
Kemudian, beliau memberikan pengarahan kepada mereka secara khusus tentang persoalan perang. Beliau berkata:

"Apabila mereka mendekati kalian, hujanilah mereka dengan panah.
Janganlah kalian menghunuskan pedang sebelum mereka mendatangi kalian."
Kemudian beliau kembali ke lembah ditemani oleh Abu Bakar secara khusus.
Sa'ad bin Muadz pun dengan kelompoknya melakukan pengawalan di pintu kemah beliau.

Adapun kaum musyrikin pada hari itu, Abu Jahal meminta keputusan, beliau mengatakan:
"Ya Allah dia telah memutuskan tali persaudaraan dan membawa sesuatu yang tidak kami kenal, maka binasakanlah dia. Ya Allah tolonglah pada hari ini orang yang paling engkau cintai dan paling kau ridhoi di antara kami."
Tentang hal ini Allah berfirman:

إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ ۖ وَإِنْ تَنْتَهُوا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَعُودُوا نَعُدْ وَلَنْ تُغْنِيَ عَنْكُمْ فِئَتُكُمْ شَيْئًا وَلَوْ كَثُرَتْ وَأَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ
Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepadamu; dan jika kamu berhenti; maka itulah yang lebih baik bagimu; dan jika kamu kembali, niscaya Kami kembali (pula);
dan angkatan perangmu sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sesuatu bahaya pun, biar pun dia banyak dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang beriman.
Surah Al-Anfal (8:19)
Awal pemicu pertempuran

Awal pemicu pertempuran adalah Al Aswad bin Abdul Asad al Makhzumi (org yg berperangai buruk) keluar dgn mengatakan:

"Aku berjanji kpd Allah aku harus bisa minum dr tempat penampungan air mrk, atau aku harus menghancurkannya,dan aku harus mati karenanya”
Ketika ia keluar ia dihadapi oleh Hamzah bin Abdul Mutholib
Setelah bertemu, Hamzah segera menyabetkan pedangnya pada kaki Al Aswad, yaitu pada pertengahan betisnya ketika ia berada di depan penampungan air.
Al-Aswad pun jatuh dan kakinya mengucurkan darah, kemudian berangkat menuju penampungan air sambil memasukinya karena ingin memenuhi sumpahnya.
Tetapi Hamzah mengulangi pukulannya pada bagian yang lain, ketika ia berada di dalam penampungan air.
Perang Tanding

Terbunuhnya Al Aswad merupakan pembunuhan pertama yang menyulut api pertempuran.
Setelah itu tiga orang dari pasukan Quraisy tampil ke depan semuanya dari satu keluarga yaitu Utbah dan Saibah dua lelaki bersaudara anak Rabi'ah dan Al Walid anak Utbah.
Mereka menantang untuk perang tanding, maka untuk menghadapi mereka tampilah tiga pemuda ansor yaitu Auf dan Muawidz, dua lelaki bersaudara anak Al Haris dan ibunya bernama Afra dan Abdullah bin Rawahah.
Tiga orang dari pasukan musyrikin itu bertanya kepada tiga pemuda anshar itu

"Siapa kalian?"

Mereka menjawab:

"Sekelompok org dari kaum Anshar"

Tiga pasukan musyrikin itu berkata:

"Kami tdk butuh kalian, kami menginginkan orang2 yg sepadan dari kaum kerabat kami sendiri."
Juru bicara mereka kemudian berteriak:

"Hai Muhammad keluarkanlah orang-orang yang sepadan dari kaum kerabat kami sendiri."

Selanjutnya, Rasulullah ﷺ berkata:

"Bangkitlah hai Ubaidillah bin Al Haris, bangkitlah hai Hamzah dan bangkitlah hai saudaraku Ali..!!”
Setelah ketiganya bangkit dan menghadapi pasukan-pasukan musyrikin itu, pasukan musyrikin itu bertanya kepada mereka:

"Siapa kalian?" Setelah dijawab mereka mengatakan,
"Kalian orang-orang yang sepadan dengan kami."
Ubaidillah orang yang tertua di antara mereka tampil berperang tanding dengan Utbah bin Rabi'ah, Hamzah melawan Saibah dan Ali melawan Alwalid

Hamzah dan Ali tidak menemui kesulitan untuk membunuh lawannya, Utbah dan kawannya masing-masing berhasil melukai lawannya,
kemudian Ali dan Hamzah menyerang Utbah dan berhasil membunuhnya, lalu mengangkut Ubaidah yang terputus kakinya.

Ubaidah senantiasa diam sampai mati syahid di Shafra' setelah empat atau lima hari dari Perang Badr, dan dalam perjalanan pulang menuju Madinah.
Ali berkata bahwa ayat berikut ini turun berkenaan dengan mereka yaitu

هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ
Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.
Surah Al-Hajj (22:19)
Serangan Umum

Perang tanding tersebut merupakan permulaan yang buruk bagi kaum musyrikin.
Mereka kehilangan tiga Pemimpin sekaligus.
Maka meluaplah kemarahan mereka, kemudian menyerang kaum muslimin secara serentak.
Adapun kaum muslimin setelah meminta pertolongan kepada Rabb mereka, mengikhlaskan niat kepada-Nya dan merendahkan diri kepada-Nya, mereka menerima serangan dari kaum musyrikin secara bertubi-tubi, dengan sikap bertahan.
Tetapi mereka berhasil memberikan banyak kerugian kepada kaum musyrikin.
Mereka meneriakkan kata-kata "Ahad, ahad."
Rasulullah memohon pertolongan kepada Rabbnya

Rasulullah ﷺ sendiri sekembalinya dari mengatur barisan, beliau memohon kepada Rabbnya pertolongan yang telah dijanjikan-Nya. Beliau berkata
"Wahai Allah, tunaikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepada aku. Wahai Allah Sesungguhnya aku memohon janji-Mu,"
Ketika perang berkecamuk, dia berdoa

"Ya Allah, kalau pasukan (kaum muslimin) ini sampai binasa hari ini, engkau tidak akan di sembah lagi (oleh manusia) Wahai Allah, jika engkau menghendaki, engkau tidak di sembah lagi setelah ini."
Beliau bersungguh-sungguh dalam memohon, sehingga kain selendangnya jatuh dari pundaknya.
Kain itu kemudian disampirkan kembali oleh Abu Bakar As Siddiq ke pundak beliau seraya berkata:
"Wahai Rasulullah, cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu." Kemudian Allah wahyukan kepada para malaikat-nya:
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا ۚ سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman.
Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,
maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka.
Surah Al-Anfal (8:12)

Lalu Allah mewahyukan kepada Nabi-Nya, secara silih berganti, tidak sekaligus.
Jumat 17 Ramadhan

Seorang pemuka Quraisy bernama Utbah bin Rabi'ah tiba-tiba berpendapat bahwa berperang sekarang tidak ada gunanya.
Abu Jahal kembali mengamuk.
Ia yang menjuluki Utbah sebagai penakut.
Pertengkaran itu terlihat dari jauh oleh Rasulullah ﷺ dan pasukannya.
Perlahan keyakinan mereka akan pertolongan Allah semakin kuat.

Pendapat Utbah dibicarakan secara kilat oleh para pemuka Quraisy.
Merasa malu jika mundur setelah berhadapan, para pemimpin Quraisy memutuskan untuk maju bertempur.
Apalagi saat itu pasukan Quraisy jauh lebih banyak dengan persenjataan yang jauh lebih kuat.

Seorang penulis sejarah menyebutkan bahwa saat itu, datanglah iblis yang menyerupai wajah Suraqah bin Malik, pemimpin Bani Mudlij, bersama puluhan anak buahnya.
Iblis berkata kepada para pemuka Quraisy:
"Jangan takut memerangi Muhammad dan para sahabatnya. Kalau kamu kalah kami akan membantumu dari arah belakang!"
Tiba-tiba Malaikat Jibril turun dan mendatangi iblis dengan cepat.
Seketika itu juga Suraqah gadungan dan anak buahnya melarikan diri. Seorang Quraisy berteriak heran
"hendak kemana engkau, hai Suraqah? Bukankah engkau tadi hendak membela kami?"
"Mengapa engkau sekarang hendak pergi dari sini?"

"Sudahlah," jawab iblis gusar,
"Aku melihat sesuatu yang tidak kau lihat!"

🤣(maaf saya ngakak disini🙏🏿)
Setelah itu kedua pasukan pun saling berhadapan.
Hari itu hari Jumat tanggal 17 Ramadhan.
Rasulullah bersabda:
"Demi Dia yang memegang hidup Muhammad. Setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia gugur, dan Allah akan menempatkannya di dalam surga."
Semangat pasukan pun melambung kekuatan iman yang diberikan Allah melebihi kekuatan apa pun.
Walaupun demikian, beberapa orang pahlawan Quraisy menunjukkan keberanian mereka.
Geram akibat tidak mendapatkan air, karena sumur-sumur yang ada telah ditutup oleh kaum muslimin, seorang pahlawan Quraisy bernama Aswad bin Abdul Asad Al makhzumi keluar dari barisan seraya berucap,
"Aku bersumpah demi nama Tuhan. Akan ku rusak kolam-kolam mereka! Jika tidak dapat melakukannya, lebih baik aku mati!"

Dengan tangkas Aswad berlari ke kolam kaum muslimin.
Bilal

Di dalam pertempuran sengit itu banyak sekali sesama saudara sedarah harus saling berhadapan.
Beberapa orang pasukan muslim menahan pedangnya agar tidak mengenai saudara-saudara mereka dari pihak Quraisy.
Namun beberapa pahlawan yang imannya telah begitu kuat tidak lagi peduli dengan siapa mereka berhadapan.

Mereka menyadari, apabila mereka baru melepaskan kesempatan untuk merobohkan musuh di hadapannya. Musuh itu bisa membunuh tentara Islam yang lain.
Padahal, saudara Muslim itulah yang seharusnya mereka bela melebihi saudara sedarah.

Umar Bin Khattab berhadapan dengan pamannya sendiri dan berhasil membunuhnya.

Ali Bin Abi Thalib berhasil membunuh beberapa orang saudaranya.
Abu Ubaidah bin Jarrah berhadapan dengan ayahnya.
Abu Ubaidah mencoba mengingatkan agar ayahnya pergi menjauh, tapi sang ayah malah berdiri menghadangnya dengan pedang terhunus.
Mereka kemudian bertarung dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya sendiri.
Bilal menemukan bekas majikannya Umayyah bin Khalaf yg dahulu pernah menyiksanya habis-habisan

Bilal mendekat dengan cepat.
Melihat mata Bilal yang menatapnya dgn sangat tajam, Umayyah ketakutan.
Kemudian, ia meminta perlindungan seorang sahabat Rasulullah
Abdurrahman bin Auf
Di Mekah dulu Abdurrahman adalah sahabat baik Umayyah.
Abdurrahman pun melindungi Umayyah dan hendak menjadikannya tawanan perang yang sudah menyerah.
Namun, Bilal memprotes sambil berteriak

"Saudara-saudara muslim! ini dia Umayyah bin khalaf, si Gembong kekafiran!"
Orang-orang yang dahulu pernah disiksa Umayyah berlari mendekat. Mereka memprotes tindakan Abdurrahman bin Auf.

"Tidak akan selamat aku jika Umayyah masih hidup!" demikian tekad kuat Bilal.
Akhirnya, Umayyah menerima tantangan Bilal untuk berduel, Keduanya bertarung dengan pedang terhunus.
Bilal berhasil menusukkan pedangnya ke celah baju besi Umayyah dan mengalahkan dia
Akhirnya Umayyah tumbang

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

20 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 24

Hamzah

Hamzah bin Abdul Muthalib bersama pasukannya berdiri melakukan penjagaan di dekat kolam pasukan muslim.
Kolam itu merupakan tempat penting dalam pertempuran Badar. Image
Jika pasukan Quraisy berhasil merebut kolam dan menghilangkan dahaga mereka, pasukan muslimlah yang akan kehausan.

Kemudian, sepasukan berkuda Quraisy mendekat.
Dua penunggang kuda terdepan berhasil ditaklukan Hamzah.
Namun, penunggang ketiga lolos dan berhasil membuka celah pertahanan untuk diterobos para penunggang lain yang terkenal tangguh.
Namun Hamzah sendiri berdiri menutup celah tersebut dengan pedang siaga di tangan.
Satu demi satu para penunggang Quraisy yang kehausan maju.
Read 51 tweets
19 Nov
KISAH SAYYID BADRUDDIN AL-HASANI DAN TOBATNYA PARA PALACUR

Sayyid Baddrudin Al Hasani,
Pemimpin Ahli Hadist dan Sufi di Negeri Syam yang memberi sedekah dan meminta doa kepada ratusan pelacur Image
Ketika kabar keberadaan rumah pelacuran di pinggiran kota Damaskus tersebar
di tengah masyarakat.
Beberapa tokoh kemudian mengadukan hal itu kepada Sayyid Badruddin bin Yusuf Al-Hasani.
Beliau adalah ulama dan wali besar yang dikenal seantero negeri Syam, baik oleh kalangan ulama, awam, pemerintah bahkan para pelacur sekalipun.

Sayyid Badruddin lalu menyuruh murid kesayangannya, Syeikh Yahya yang kala itu sudahencapai berusia 60 tahun.
Read 10 tweets
18 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 22

Mengalihkan Kiblat ke Ka'bah

Orang-orang Yahudi pun mendatangi Rasulullah dan berkata:
“Muhammad, tentu sudah engkau ketahui bahwa semua Nabi dan Rasul sebelummu pergi ke Baitul Maqdis. Di sanalah sebetulnya tempat tinggal mereka.
Jika engkau benar-benar seorang rasul, engkau pasti akan pergi ke sana, bukan? Anggap saja Madinah ini sebagai perantara hijrah kamu dan umatmu dari Mekah ke Baitul Maqdis!"
Namun, saat itu juga Rasulullah tahu bahwa mereka berusaha melakukan tipu daya kepada beliau. Apalagi saat itu kiblat shalat kaum Muslimin adalah Baitul Maqdis, bukan Ka'bah di Mekah.
Read 84 tweets
18 Nov
IJAZAH KALIMAT TAUHID Membuka pintu Kekayaan dan Mengetuk Gerbang Ma'rifatullah

Dua HABIB dalam satu IJAZAH yang sama

Adapun Habib Umar menganjurkan untuk mengamalkannya setiap sebelum atau sesudah dzuhur, dan Habib Luthfi menganjurkan untuk mengamalkannya setelah subuh.
Berikut adalah kalam Habib Umar dan Habib Luthfi :

عن علي رضي الله عنه قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
من قال في كل يوم مائة مرة
لا اله الا الله الملك الحق المبين
كان آمنا من الفقر واستجلب به الغنى,
وانسا من وحشة القبر واستقرع باب الجنة
”Dari Ali Bin Abi Thalib semoga Allah memberi keridhaan kepadanya berkata; Rasulullah bersabda: “Siapa saja yang setiap hari membaca “La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin” 100 kali, maka ia akan dilindungi dari faqir, mendatangkan kekayaan,
Read 4 tweets
17 Nov
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian ke 21

Orang Yahudi Khawatir

Mereka yang tidak suka itu adalah orang-orang Yahudi. Padahal, suasana damai di Madinah sejak Rasulullah datang sangatlah menguntungkan perdagangan kaum Yahudi.
Namun, orang-orang Yahudi tidak rela melihat kaum Muslimin bertambah sejahtera dan Islam semakin menguat. Dakwah Islam sulit sekali menembus kalangan Yahudi karena kaum Yahudi tidak mengakui adanya seorang nabi yang bukan dari bangsa mereka. Itulah ajaran mereka.
Begitu pun, seandainya saja para pemimpin Yahudi sudah menghalangi dakwah Rasulullah, tentu banyak umat mereka yang memeluk Islam. Di antara segelintir yang berislam itu adalah seorang rabbi (pendeta Yahudi) yang bernama Abdullah bin Salam
Read 46 tweets
17 Nov
Doa Agar Anak Menjadi Pintar

اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ
“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”
Doa Agar Anak Memiliki Pemahaman Agama Yang Benar

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

“Ya Allah, berikanlah kefahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta’wil (tafsir ayat-ayat al-Qur’an)” (HR.Bukhari)
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!