Desa Bena. Salah satu desa megaliticum di Bajawa kabupaten Ngada. Kami datang pas jam 5 sore. Matahari sudah tidak terlalu panas.
Di lembah itu tampak rumah2 adat yang berbaris rapi, dengan lapangan di tengahnya. Banyak batu2an besar yang biasanya digunakan untuk upacara adat.
Om Frans, salah satu kepala keluarga yang kami temui. Anaknya 5, dua yang pertama sedang kuliah di Ende. Lainnya masih SD dan SMP.
Sore itu dia sedang memasak batang talas buat makanan 3 ekor babi. Seekor babi kalau dijual dapat 250 ribu rupiah. Buat biaya sekolah anak2nya.
Di lapangan ada anak2 kecil yang lagi main2. Ebi salah satunya adalah anak yang kreatif. Dia membuat ekskavator dari batang bambu dan kulit kerang. Kelak kalau besar dia mau jadi polisi.
Sebelum kami pulang sekira jam 6.30 anak2 itu minta dibeliin bola.
Ingat Ebi, sang inventor dari Bena? Pagi ini ketika jogging aku ketemu dia dan temannya berpakaian SD sedang berangkat ke sekolah.
Tidur dimana? Tanyanya.
Di Manulalu, jawabku.
Jalan kaki sampai sini?
Iya. Sekalian olah raga.
Wow. Jauh sekali.
..
Jauh sekolahmu?
Jauh sekali. Jalan kaki.
Berapa lama sampai sekolah? 1 jam?
Iya.
Wow. Rajin belajar ya. Biar nanti bisa sekolah lebih jauh.
Iya.
Jangan lupa beli bola.
Sudah beli om.
Oh iya? Bagus. Berapa biji?
Tiga.
Ok. Belajar yang rajin ya. Sampai jumpa.
Saat ke Bena, kami nginap di vila Manulalu. Dari sini tampak Gunung Inerie yg gagah.
The best spot. Dari vila Manulalu, bisa sarapan sambil baca buku dan menatap gunung Inerie dimana dewa Zeta diyakini tinggal di sana.
Kampung Bena yang berada di lereng gunung itu pun tampak dengan jelas.
Villa ini sangat recommended buat yang mau ke kampung Bena. Saat kami menginap, cuma ada 3 tamu lain dari Australia dan Belanda.
Megalitic Village antara Mbay - Bajawa.
Memasuki wilayah Bajawa, kami nemu village kuno lagi. Aku ndak tahu namanya apa.
Berbeda dengan kampung Bena, di sini rumah tidak terlalu berdempetan. Jaraknya kadang agak jauh meski tetap mengelilingi lapangan tengah.
Bedanya lagi lapangannya penuh dengan rumput dan tidak banyak batu2an yang disusun.
Mungkin karena lokasi nya lebih ke utara yang subur dan ndak banyak batu besar. Beda dg Bena yg di kaki gunung Inerie. Banyak batu di sana.
Aku ngobrol bentar dengan anak2 di sana. Orang tua mereka sedang ke kebun. Mereka main2 sendiri di rumah.
Habis dari Bena, kami ke Bajawa. Ke pasar, cari oleh2 dan beli kopi Bajawa. Ternyata ketemu lagi sama seorang ibu dari Bena, namanya mama Maria.
Ini sepenggal cerita dari Bena.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Karena tugas saya yg diminta membantu @perpusnas1 membangun Indonesia OneSearch.id, tentu saya gunakan Drone Emprit juga untuk memantau percakapan publik tentang "buku."
Jadi saya punya data sejak April 2018. Selama ini relatif sepi. Tapi 2 hari ini ramai.
>>
SNA “BUKU”: 21 NOVEMBER 2020
Hari Sabtu itu, peta percakapan tentang "buku" seperti biasa: tidak ada polarisasi, scattered, random, meluas, oleh netizen dan teman-teman dekatnya.
Tak ada yang menonjol.
SNA “BUKU”: 22 NOV 2020 (00:00-13:00)
Minggu pagi, hingga pukul 1 siang, peta mulai berubah. Beberapa top influencers membangun percakapan tentang sebuah topik terkait "buku."
Selain netizen yg udah biasa membahas buku, ada beberapa akun yang ramai diRT.
Membahas batasan usia 17 Tahun untuk consent penggunaan media sosial. Di bawah itu perlu consent dari orang tua.
Inti dari yang saya sampaikan tadi: 1/ Pengaturan batas usia 17 tahun user boleh punya consent (persetujuan) sendiri tanpa didampingi ortu ini akan melindungi anak. 2/ Perusahaan, platform, bisnis dll yang membuat layanan dan penggunanya sebagian atau seluruhnya adalah anak2..
harus mengikuti aturan ini: memastikan data anak yg dikumpulkan sudah benar, dipahami anak, dan dpt consent orang tua, dll. 3/ Pengumpul data tidak bisa lagi bebas mengumpulkan data dari anak tanpa consent ortu dengan tanpa konsekuensi hukum.
Tadi habis Maghrib pulang dari RS, istriku cerita tentang pasiennya. Biasanya cerita-cerita yang bikin miris. Seperti di Jakarta tp ada aja bayi yang stunting, ortu yang ndak paham MPASI, dll.
Kali ini yang bikin bahagia.
>>
Si ayah muda tiba-tiba mengeluarkan buku catatan dan bolpen, lalu terus mencatat dengan serius saat aku mulai menjelaskan tentang MPASI yang benar untuk bayinya. Sang ibu yang duduk di sebelahnya juga mendengarkan dengan seksama, sambil memangku bayinya.
"Wah bapak nyatet omongan saya nih?" Aku cukup terkejut melihatnya.
Si ayah muda tersenyum sambil mengangguk malu...
"Aduu jadi terharu saya, baru nemu loh ada ayah di RS ini yang serajin ini. Pinter banget, ayah siaga nih." Si ayah muda jadi tambah senyum-senyum hehe.
Kemarin (17 Nov) selama 9 jam @aniesbaswedan diperiksa polisi. Sejak tanggal 16 November, response publik sudah tinggi.
Seperti apa peta, narasi, dan emosi mereka?
THREAD
TREN: RESPONSE TINGGI ATAS DIPERIKSANYA ABW OLEH POLISI
Grafik tren seminggu terakhir memperlihatkan ada peningkatan tajam sejak tanggal 16 November, puncaknya pada 17 November 2020.
Peta SNA ABW
Cluster Pro ABW lebih besar dari yang Kontra. Banyaknya warna hijau pada cluster Pro memperlihatkan dukungan positif pada @aniesbaswedan, sedangkan warna merah pada cluster Kontra menunjukkan tingginya sentimen negatif kepada ABW.