KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 35

Rasulullah Mengutus Nu'aim bin Mas'ud

Bersabar bukan berarti berdiam diri. Rasulullah memanggil Nu'aim bin Mas'ud yang baru saja masuk Islam dan hal itu tidak diketahui oleh musuh.
Pada masa jahiliyah Nu'aim sangat erat bersahabat dengan bani Quraizhah dan Ghathafan.

"Ya Rasulullah, sesungguhnya kaum saya tidak mengetahui keislaman saya. Karena itulah silahkan kalau mau berbuat apa saja yang engkau inginkan terhadap diri saya," kata Nu'aim.
Rosululloh ﷺ menjelaskan rencananya kepada Nu'aim, setelah itu Rasulullah bersabda,:

"Laksanakanlah rencana ini, Nu'aim karena suatu pertempuran itu memang penuh tipu daya."
Apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ adalah strategi yang luar biasa untuk memecah-belah musuh. Atas perintah Rasulullah ﷺ, Nu'aim pergi menemui bani Quraizhah. Nu'aim berkata:

"Kalian semua telah tahu betapa aku sangat mencintai kalian,"
"Kami memang tidak menaruh curiga sama sekali kepada-mu," jawab bani Quraizhah.

Nu'aim melanjutkan,
"Sebenarnya orang-orang Quraisy dan Ghathafan tidak sama dengan kalian sebab ini adalah negeri kalian. Di sini lah kalian menyimpan harta dan istri-istri kalian.
Sementara itu harta dan istri-istri orang Quraisy serta kekuatan ada di tempat masing-masing.
Lagipula pengepungan sudah berjalan terlalu lama. Orang Quraisy dan Ghathafan mulai kehabisan bekal.
Kuda-kuda dan unta-unta mereka sudah semakin kurus karena rumput di sekitar Madinah telah menggundul. Sebentar lagi mereka akan pulang, sementara kalian akan ditinggalkan sendiri untuk menghadapi Muhammad dan pengikutnya.
Mengapa kalian sampai hati menghianati Muhammad? Bukankah kalian mengetahui bahwa Muhammad itu sangat jujur dan setia? Ia pasti akan membela kalian jika kalian dalam kesulitan seperti yang tertera dalam perjanjian di antara kalian dan Muhammad.
Jika pasukan al-Ahzab datang posisi kalian akan terjepit. Yang pasti kalian tidak akan mampu menghadapi Muhammad dan para pengikutnya, jika kalian dan mereka saling berhadapan langsung."

"Apa yang harus kami lakukan?" tanya orang Yahudi itu bingung.
"Minta sandera dari pihak Quraisy dan Ghathafan. Dengan demikian keduanya tidak akan pulang melainkan bertempur bersama kalian. Janganlah kalian mau disuruh menyerang sebelum sandera-sandera dari pihak Ahzab ada di tangan kalian," jawab Nu'aim bin Mashud.
Bani Quraizhah menyetujui usul yang menurut mereka sangat baik ini.

Musuh Terpecah Belah

Kemudian secara diam-diam Nuaim melanjutkan visinya, ia pergi ke perkemahan bani Ghathafan yang juga sahabatnya. Kepada mereka Nuaim berkata:
"Sebenarnya bani Quraizhah merasa menyesal telah memusuhi Muhammad. Mereka enggan meneruskan pertempuran di pihak kalian. Hati-hati, mereka akan berpura-pura meminta sandera kepada kalian, padahal sandera itu akan diserahkan kepada Muhammad, agar Muhammad memaafkan perbuatan mrk.
Mendengar itu para pemimpin Ghathafan dan Quraisy jadi ragu-ragu terhadap bani Quraizhah. Abu Sufyan pun menulis surat kepada Kaab pemimpin bani Quraizhah.
"Kami sudah cukup lama tinggal di tempat ini dan mengepung Muhammad. Menurut hemat kami, besok kalian harus sudah menyerbu Muhammad dari belakang dan kami akan menyusul."

"Besok hari Sabtu," tulis Kaab. "Pada hari Sabtu kami tidak dapat berperang atau bekerja apa pun."
"Cari hari Sabtu lain saja sebagai pengganti Sabtu besok," geram Abu Sufyan dalam surat balasannya.
"Sebab besok Muhammad sudah harus diserbu. Kalau kami sudah mulai menyerang Muhammad sedang kamu tidak turut serta dengan kami,
persekutuan kita dengan sendirinya bubar dan kamulah yang akan kami serbu lebih dahulu sebelum Muhammad!"

Bani Quraizhah tidak berani melanggar pantangan pada hari Sabtu.
Mereka mengulangi jawaban itu dengan tambahan bahwa ada golongan mereka yang dapat kemurkaan Tuhan karena telah melanggar hari Sabtu, sehingga berubah menjadi monyet dan babi.
Kemudian bani Quraizhah malah meminta sandera dari pihak Ahzab untuk ditahan di benteng mereka agar yakin bahwa orang Quraisy dan Ghathafan tidak akan pergi begitu saja.
Mendengar itu, yakinlah pasukan Ahzab bahwa apa yang dikatakan Nu'aim benar. Keraguan besar segera melanda pasukan Ahzab. Jika bani Quraizhah tidak menyerang dari belakang, mereka terpaksa harus menyerang dari depan melalui parit.
Padahal parit itu tidak akan diseberangi dengan cara bagaimanapun.

Karena orang Quraisy menolak menyerahkan sandera. Yakinlah bani Quraizhah bahwa mereka akan ditinggalkan.
Topan

Selama perang Ahzab yang mencekam itu tak henti-hentinya Rasulullah ﷺ berdoa siang dan malam merendahkan diri kepada Allah memohon agar pasukan Ahzab dikalahkan dan diguncangkan.
Pada suatu malam, angin topan mengamuk melanda Madinah dan sekitarnya. Kaum muslimin segera berlindung dibalik pagar pertahanan. Rasa dingin begitu menusuk tulang. Pada saat itu, Rasulullah ﷺ berseru mengalahkan deru angin,
"Adakah orang yg bersedia mencari berita musuh dan melaporkannya kepadaku, mudah-mudahan Allah menjadikannya bersamaku pada hari kiamat!"

Semua sahabat terdiam Rasulullah mengulangi seruannya sampai tiga kali, Namun semua sahabat dicekam dahsyatnya topan. Rasulullah pun berseru:
"Bangkitlah wahai Hudzaifah, carilah berita dan laporkan kepadaku!"

Hudzaifah bangkit dan mendengarkan pesan Rasulullah ﷺ,

"Berangkatlah mencari berita musuh dan janganlah engkau melakukan tindakan apa pun."
Hudzaifah berangkat dengan membawa panah. Ia berjalan dengan susah payah melawan angin.

Hudzaifah menuturkan sendiri pengalamannya. Aku berjalan seperti orang yang sedang dicengkeram kematian, hingga tiba di markas musuh.
Kulihat Abu Sufyan sedang menghangatkan punggungnya di perapian. Aku segera memasang anak panah pada busur ku, namun aku teringat pesan Rasulullah ﷺ, "Janganlah engkau melakukan tindakan apapun!" Kalau aku panah pasti akan kena pahanya.
Pada saat itu, angin dan tentara Allah sudah mengobrak-abrik musuh, menerbangkan kuali, memadamkan api, dan menumbangkan perkemahan. Abu Sufyan bangkit dan berkata,

"Wahai kaum Quraisy setiap orang hendaknya melihat siapa teman duduknya."
Aku segera memegang tangan orang yang berada di sampingku lalu bertanya,

"Siapakah Anda?" Dia menjawab, "Fulan bin Fulan" Selanjutnya Abu Sufyan berkata:

"Wahai orang-orang Quraisy! Demi Allah. Sesungguhnya kalian tidak tinggal di tempat yang layak.
Kuda unta dan ternak kita banyak yg mati. Bani Quraizhah telah mengkhianati janjinya kepada kita. Badai ini membuat peralatan dapur kita kocar-kacir, tidak dapat menyalakan api, dan tdk satu tenda pun yg berdiri tegak. Oleh krn itu, pulanglah kalian. Aku sendiri juga akan pulang”
Bergerak ke Bani Quraizhah

Hudzaifah pulang dengan bersusah payah dan melaporkan apa yang dilihatnya kepada Rasulullah ﷺ. Beliau menyelimuti Hudzaifah dengan kain yang biasa digunakan untuk sholat. Hudzaifah pun tertidur sampai pagi. Kemudian, sambil bergurau.
Rasulullah ﷺ membangunkan Hudzaifah.

"Bangun, wahai tukang tidur!"

Kaum muslimin memandang tempat yang baru saja beberapa jam lalu dipenuhi ribuan musuh bersenjata lengkap itu, kini kosong, kecuali serpihan tenda dan peralatan lain yang berserakan di sana-sini.
Berakhirlah Perang Khandaq pada tahun kelima Hijriah.

Ketika semuanya telah terpana. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Segala puji bagi Allah. Dialah yang telah menolong hambanya dan memberi kekuatan kepada tentaranya. Dialah yang mengalahkan pasukan Ahzab dengan dirinya sendiri.
Orang-orang Quraisy tidak akan pernah lagi menyerang ke sini. Sebaliknya, kita yang akan memerangi mereka. Kalian yang akan memasuki Mekah, lalu menghancurkan patung patung nya."
Kaum muslimin bertakbir. Mereka kembali ke rumah masing-masing dgn diliputi rasa syukur dan bangga dgn kemenangan ini. Mereka telah melewati cobaan yg teramat berat. Sejak saat itu mereka yakin dakwah mereka akan menjadi ajaran baru yg dihormati dan di tunggu-tunggu kedatangannya
Namun masih ada persoalan yang menggantung dengan bani Quraizhah. Rasulullah memerintahkan kaum muslimin melakukan sholat Ashar di depan perkampungan bani Quraizhah. Dengan ketaatan yg mengagumkan, kaum muslimin yg sudah sangat lelah dalam perang Ahzab itu mengikuti perintah tsb.
Rasulullah ﷺ memberikan bendera kepada Ali bin Abi Tholib. Namun, begitu Ali tiba di depan benteng bani Quraizhah, ia mendengar orang-orang Yahudi mencaci-maki Nabi Muhammad ﷺ dan hendak mencemarkan nama istri-istri beliau.
Rasulullah ﷺ segera menampakkan diri dan mendadak semua cacian itu berhenti.

"Wahai golongan kera, Allah sudah menghinakan kamu, bukan? Allah sudah menurunkan murkanya kepada kamu sekalian bukan?" Demikian seru Rasulullah ﷺ.
Kaum muslimin mengepung bani Quraizhah selama 25 hari terus menerus.

Keputusan Saad Bin Muadz

Setelah dikepung sekian lama, bani Quraizhah mengirim utusan. Mereka ingin kepungan dihentikan agar mereka bisa pergi seperti bani Qainuqa dan bani Nadhir.
Namun Rasulullah menolaknya sebab pengkhianatan bani Quraizhah jauh lebih berbahaya daripada kedua suku Yahudi itu. Akhirnya bani Quraizhah pun menyerah tanpa syarat.

Rasulullah setuju untuk mengangkat Saad bin Muadz sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman kepada bani Quraizhah
Tindakan Rasulullah ﷺ ini sangat adil dan murah hati karena Saad bin Muadz dan suku Aus yang dipimpinnya dulu bersahabat dengan bani Quraizhah seperti halnya persahabatan Khazraj dengan bani Qainuqa.
Bani Quraizhah sendiri menyambut gembira keputusan itu, Baik kaum muslimin maupun bani Quraizhah menyatakan rela atas keputusan yang akan diambil Saad bin Muadz.
Pada saat itu Saad masih berada di kemah seorang tabib wanita yang dengan sukarela mengobati para prajurit muslim yang terluka. Saad dinaikkan ke atas unta dengan tangan terbalut dan menuju ke perkampungan bani Quraizhah.
Dengan tenang Saad memikirkan apa yang akan diputuskannya. Saad teringat betapa baiknya perlakuan Rasulullah ﷺ kepada orang Yahudi, beliau senantiasa mengingatkan para sahabatnya agar berbuat baik kepada mereka.
Namun kebaikan itu dibalas Yahudi dengan tipu daya, kelicikan, kerusakan ekonomi dan penyebaran desas-desus untuk menjatuhkan Rasulullah

Jika bani Quraizhah dimaafkan dan dilepaskan mereka akan berlaku seperti halnya bani Nadhir dan bani Qainuqa, yg terus melancarkan permusuhan
Bukankah kedatangan pasukan Ahzab akibat hasutan Huyay bin Akhtab, pemimpin bani Nadhir? Jika tidak datang pertolongan Allah kemungkinan besar kaum muslimin dari wanita hingga anak-anak akan musnah dibantai oleh musuh.
Di hadapan kaum muslimin dan orang Yahudi Saad bin Muadz berkata,

"Aku memutuskan untuk membunuh kaum pria bani Quraizhah, membagi harta benda mereka serta menawan anak-anak dan kaum wanitanya."
Hukuman itu pun dilaksanakan. Setelah itu kaum Muslimin kembali ke Madinah dalam keadaan yang amat disegani oleh seluruh suku yang ada di Jazirah Arab sampai ke pelosok Jazirah.
Perintah Berjilbab

Islam adalah agama yang sangat menghormati kaum wanita. Sebelum Rasulullah ﷺ diutus, kebanyakan hubungan kaum wanita dengan kaum laki-laki tidak lebih baik dari hubungan antara hewan betina dengan hewan jantan.
Di Arab dan beberapa tempat lain, kaum wanita biasa mempertontonkan diri untuk memamerkan kecantikan dengan berbagai perhiasannya kepada orang2 lain selain suaminya. Wanita-wanita seperti itu biasa bertukar pandang dan saling melontarkan kata2 pujian yg manis kepada kaum lelaki.
Wahyu yg dibawa Rasulullah ﷺ mengatur hubungan antara wanita dan pria menjadi hubungan yg saling membantu sebagai sesama saudara dgn penuh kasih sayang. Hak dan kewajiban wanita serta laki-laki sama. Hanya saja, dengan cara yg sopan, laki-laki diberi kelebihan dalam beberapa hal
Peristiwa diganggunya wanita muslimah oleh orang Yahudi dan munafik membuat Rasulullah ﷺ berpikir sungguh-sungguh untuk mencegahnya. Seandainya para Muslimah menutup auratnya, tentu mereka akan lebih dikenal dan terjaga.
Rasulullah ﷺ sendiri telah lebih dahulu memberi contoh dengan memerintahkan istri-istrinya mengenakan hijab (tabir) jika ada tamu yang datang ke rumah beliau.
Dalam keadaan ini, turunlah firman Allah,

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Surah Al-Ahzab (33:58)
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surah Al-Ahzab (33:59)
لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْمُرْجِفُونَ فِي الْمَدِينَةِ لَنُغْرِيَنَّكَ بِهِمْ ثُمَّ لَا يُجَاوِرُونَكَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا
Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka,
kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,
Surah Al-Ahzab (33:60)
مَلْعُونِينَ ۖ أَيْنَمَا ثُقِفُوا أُخِذُوا وَقُتِّلُوا تَقْتِيلًا

dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya.
Surah Al-Ahzab (33:61)
سُنَّةَ اللَّهِ فِي الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah.
Surah Al-Ahzab (33:62)
Setelah itu, turunlah Perintah agar kaum muslimah mengenakan jilbab yang menutup dada,

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Surah An-Nur (24:30)
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا
لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ
التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ
جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,
atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yg mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yg tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yg belum mengerti tentang aurat wanita.
Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Surah An-Nur (24:31)
Jilbab artinya pakaian longgar menutup aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangan.

Kerudung berarti tudung yang menuntup kepala, leher, dan dada wanita.

Hijab adalah tabir atau dinding penutup.

Purdah adalah pakaian luar atau tirai berjahit.
Cadar adalah penutup wajah sehingga mata saja yang tampak.

Islam mewajibkan jilbab dan kerudung. Hijab hukumnya Sunnah,
Purdah atau cadar serta sarung tangan tidak diwajibkan.
Merindukan Mekkah

Dalam tahun-tahun pertama di Madinah itu beberapa muslimah Muhajirin pun sudah melahirkan. Di antaranya adalah putri Rasulullah Fatimah az-Zahra putra pertama Fatimah bernama Hasan & yg kedua bernama Husein Rasulullah sangat senang bermain dgn kedua cucunya itu
Suatu ketika, Rasulullah ﷺ memandangi dalam-dalam Hasan dan Husain yang sedang berlarian di hadapannya. Anak-anak ini lahir di perantauan, sama sekali belum mengenal Mekah, tanah air mereka. Hasan mengejar Husein yang bersembunyi di dalam kamar.
sambil berteriak kegirangan, Husein kabur dan melompat ke punggung kakeknya. Fatimah hendak mencegah perbuatan itu, namun Rasulullah ﷺ mengisyaratkan agar mereka dibiarkan. Fatimah yang sangat dekat dengan ayahnya itu segera menangkap isyarat lain di mata Rasulullah ﷺ.
"Mengapa ayah tampak berduka?" tanya Fatimah lembut.

"Bukankah Ayah baru saja membuat kemenangan yang belum pernah dilakukan Suku Arab mana pun dengan mengalahkan pasukan Ahzab dan bani Quraizhah? atau Ayah kini sedang teringat kepada almarhumah Ibuku, Khadijah?"
Rasulullah ﷺ hanya menjawab dengan linangan air mata yang bergulir di kedua pipi beliau. Fatimah tahu yang paling baik ialah membiarkan ayahnya tercinta bermain dengan cucu-cucu sampai dukanya hilang.
Bersama suaminya, Ali bin Abi Thalib, Fatimah menarik kesimpulan bahwa duka Rasulullah ﷺ adalah akibat kerinduan beliau kepada Mekah, tanah air kaum Muhajirin. apalagi, saat itu adalah bulan Dzulhijjah, saat musim haji akan segera tiba.
Akhirnya, Ali bin Abi Thalib dan Fatimah pun larut dalam kedukaan itu. mereka terkenang negeri tempat mereka dibesarkan. Bagaimanakah keadaan Mekah kini setelah mereka tinggal kan?
Walau kebun-kebun hijau Madinah menyejukkan hati, hamparan kota putih Mekkah, juga selalu terindukan siang malam.

Semua kaum Muhajirin sangat rindu untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Sebagai penduduk Mekah, mereka jugalah pemilik Rumah Tua Ka'bah yang diberkati.
Kini, Quraisy merintangi kaum muslimin pergi berhaji. Itu benar-benar tidak adil, karena siapa pun bisa berhaji ke Mekah. Dari dahulu, pihak-pihak yang bermusuhan selalu bisa saling bertemu dengan damai di Mekah dalam bulan haji.
Berhaji

Rasulullah ﷺ mengumumkan bahwa tahun itu kaum muslimin akan berangkat haji ke Mekah.

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

9 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 37

Kelompok Abu Bashir

Tidak lama kemudian datanglah Abu Bashir dengan membawa pedang terhunus. Abu Bashir tahu bahwa Rasulullah ﷺ sangat teguh memegang perjanjian. Jika saat itu ia menetap di Madinah, Rasulullah pasti akan memulangkannya kembali. Image
Maka Abu Bashirpun berkata:

"Rasulullah, jaminan Tuan sudah terpenuhi dan Allah sudah melaksanakannya buat tuan. Tuan menyerahkan saya ke tangan mereka dan dengan agama saya ini saya tetap bertahan supaya saya jangan dianiaya atau dipermainkan karena keyakinan agama saya ini."
Setelah berkata begitu Abu Bashir pergi meninggalkan Madinah. Rasulullah ﷺ tahu maksud Abu Bashir. Beliau pun memandang kagum orang itu karena keberaniannya. Dalam hati Rasulullah ﷺ mengharapkan Abu Bashir mempunyai anak buah.
Read 91 tweets
8 Dec
DAWUH MBAH WALI
(GUS DUR)

Jika Allah memudahkan bagimu mengerjakan sholat malam, maka janganlah memandang rendah orang yang tidur

Jika Allah memberi kekuatan kepadamu untuk berpuasa. Maka janganlah memandang rendah orang-orang yang tidak berpuasa dengan tatapan menghinakan Image
Jika Allah memudahkan bagimu untuk berjihad. Maka janganlah kamu memandang rendah orang orang yang tidak berjihad dengan pandangan meremehkan
Jika Allah memudahkanmu dalam mengais rizki. Maka jangan memandang rendah orang orang yang berhutang dan kurang rizekinya. Dengan pandangan yang mengejek dan mencela. Karna harta benda adalah titipan alloh yang suatu saat akan di pertanggung jawabkan.
Read 5 tweets
8 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 36

Berhaji

Rasulullah ﷺ mengumumkan bahwa tahun itu kaum muslimin akan berangkat haji ke Mekah. Maka berangkatlah Rasulullah beserta 1400 orang muslim. Semuanya mengenakan pakaian ihram untuk menunjukkan bahwa mrk berniat beribadah, bukan berperang Image
Selain pedang di pinggang, tidak ada lagi senjata yang mereka bawa. Kaum muslimin juga membawa 70 unta yang akan disembelih selesai berhaji. Istri Rasulullah ﷺ yang terundi mengikuti perjalanan ini adalah ummu Salamah.
Namun orang-orang Quraisy sangat khawatir mendengar keberangkatan ini.

"Ini pasti tipu muslihat Muhammad agar bisa menyerang kita,"
seru para pemimpin Mekah.

Maka orang-orang Quraisy mengutus Khalid bin Walid beserta 200 orang pasukan berkuda untuk menghalangi kaum muslimin.
Read 87 tweets
4 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 34

Pemimpin seluruh pasukan ini adalah Abu Sufyan dengan kesepakatan bahwa jika sudah tiba di Madinah tampuk kepemimpinan akan digilir setiap hari kepada setiap pemimpin suku yang lain.
Orang-orang Mekah termasuk anak-anak dan kaum wanitanya bersorak-sorai mengiringi kepergian pasukan raksasa itu. Abu Sufyan kini bisa tersenyum.
"Muhammad dan Madinah akan tumpah," pikir Abu Sufyan.
"Tidak ada suatu kekuatan pun yang bisa membendung pasukan sebanyak ini. Cuma dua pilihan bagi Muhammad, bertahan sampai mati di kotanya atau pergi mengungsi ke tempat yang jauh!"
Read 78 tweets
3 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 33

Juwairiyah binti Harits

Sejumlah1500 pasukan muslim diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk bergerak dengan cepat sehingga musuh kesulitan mengetahui di mana pasukan Rasulullah ﷺ berada.
Kemudian di sebuah tempat yang memang sudah ditetapkan oleh Rasulullah ﷺ saat meninjau musuh, pasukan muslim menyerang dengan kecepatan tinggi secepat kilat. Pertempuran itu terjadi di Medan terbuka.
Hujan panah jarak jauh pasukan muslim membuat musuh tercerai-berai, sehingga begitu pasukan utama muslim tiba, dengan mudah mereka membuat kocar-kacir barisan musuh.
Read 104 tweets
2 Dec
Perbedaan Iblis Dengan Extrimis Jihadis Agamis

Misi Iblis memasukkan sebanyak-banyaknya manusia kedalam NERAKA.

Misi Extrimis Jihadis Agamis menghabisi semua orang yang dia kapirkan.
Karna konon menurut pemahaman mereka " Darah Kapir Halal "
Pertanyaan nya?

Jika orang -orang yang dia kapir-kapir kan itu dia bunuh,maka akan banyak orang yang mati dalam keadaan kapir.
Artinya jika mereka mati dalam keadaan kapir berarti otomatis masuk NERAKA.
Semakin banyak orang yang dia bunuh dan dianggap sebagai kapir oleh mereka,maka semakin banyak yang masuk NERAKA.
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!