4 konsep digital marketing penting untuk dipahami dan dipraktekkan.
(A mini thread)
Zero Moment of Truth dari Google.
Sederhananya, sebelum orang-orang mengambil keputusan pembelian di toko, mereka akan memutuskan beli atau nggak berdasarkan informasi yang ada di mesin pencari.
Kita mau beli kamera atau mau jadian pasti di googling dulu kan namanya?
Berarti, untuk memenangkan ZMOT ini, kita perlu memastikan reputasi kita di mesin pencari bagus.
Semua informasinya lengkap, websitenya experiencenya bagus, review dari orang-orang juga positif.
Kalaupun ada yang negatif, harus segera dijawab / diluruskan.
Apa yang orang-orang rasakan terhadap produk kita, akan dibaca oleh orang lain yang sedang mencari dan mengambil keputusan.
Mobile First kata Facebook, atau Mobile Only kata Google.
Smartphone jadi benda yang nempel, bangun tidur sampai tidur lagi. Berarti website kita, konten social media kita, video kita harus enak dinikmati via mobile.
Bayangkan kalau ada website yang mobile friendly, konten socmed yang tulisannya kecil-kecil, atau video panjang durasinya 15 menit.
Kalau penontonnya lagi naik KRL yang goyang-goyang, website, konten socmed dan video tadi bisa dibaca atau akan diskip?
Digital Marketing Trifecta.
Digital marketing bukan cuma soal social media atau website aja, tapi tentang 3 elemen ini.
Owned : Rumah kita
Paid : Iklan buat ngajak ke rumah
Earned : Omongan orang-orang tanpa kita bayar.
Yang pertama harus kita siapkan pasti rumah dulu.
Kalau rumah sudah bersih dan nyaman, baru kita ngajakin orang-orang (beriklan) biar mau main ke rumah.
Kalau orang-orang betah, mereka akan merekomendasikan rumah kita tanpa kita bayar.
Demikian 4 konsep digital marketing. Semoga bisa membantu teman-teman untuk diterapkan ke digital asset masing-masing untuk perencanaan 2021 yang lebih baik.
Terima kasih sudah mengikuti. Sehat-sehat ya.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sebuah dongeng sebelum Senin tentang Social Media Marketing.
(A mini thread)
Anggaplah lagi nggak pandemi. Kita lagi nongkrong di sebuah kafe yang ramai. Isinya rata-rata cowok, 25-35 tahun. Setiap meja berisi 6-7 orang, lagi ngobrol seru tentang bola, film, teknologi, sepeda, musik, dll.
Kita lagi asik ngobrolin mobil listrik nih. Datang tak dijemput, tiba-tiba ada sales rumah sakit A ikut nimbrung. Jualan. Dia cerita panjang lebar tentang rumah sakit dia, dan kehebatan dokter-dokternya padahal nggak ada yang minta. Nyerocos terus.
Sebuah dongeng pengantar tidur tentang SEO dan SEM.
(A mini thread)
Anggap aja lagi nggak pandemi. Ada wisatawan lokal lagi di Malioboro, bertanya ke tukang becak (TB).
"Pak, bakpia yang enak dimana?"
TB 1 bilang : Bakpia A
TB 2 bilang : Bakpia B
TB 3 bilang : Bakpia B
TB 2 dan 3, mengusulkan Bakpia B karena memang lebih terkenal, banyak testimoni positif, pengalaman kesana pelayanannya juga bagus. Tanpa dibayar sama owner Bakpia B.
Nah ini SEO.
Google mempertimbangkan relevansi, kualitas isi (on-page), experience dan reputasi (off-page).
Social media strategist
Social media specialist
Content specialist
Content writer
Copywriter
Apa bedanya?
(a mini thread)
Memang banyak perusahaan di Indonesia yang suka mencampuradukkan role-role ini. Padahal scope of work setiap role masing-masing berbeda. Yuk kita bahas.
Social media strategist tanggung jawabnya merancang strategi, seperti yang kita bahas di thread sebelumnya. Dia nggak bikin konten harian apa, tapi arah social medianya mau diapain dan evaluasi strategi bulanan.
Sesuai definisi dari kamus besar Oxford, strategy adalah a plan of action or policy designed to achieve a major or overall aim.
Berarti social media strategy harus menyelesaikan sebuah masalah dan mencapai sebuah tujuan.
Masalah apa yang mau dipecahkan?
- bos minta followers naik 2x lipat
- kita launch produk baru
- nggak ada yang respon (engagement rate rendah)
- produk kita udah lama ada tapi perlu lebih dikenal lagi
- bawa traffic lebih banyak ke website
Tools ajaib untuk bikin konten social media.
(a mini thread)
Anak socmed nggak harus bisa photoshop atau illustrator. Kalau bisa sih, lebih baik. Tapi kalau nggak bisa, ada banyak kok tools lainnya yang bisa bantu.
Yang pertama dan jadi jagoanku adalah PowerPoint / Keynote. Gampang banget buat bikin desain. Tumpukin aja foto, shape sama teks. Coba ambil template dari slidesgo.com atau foto dari unsplash. Tinggal export jadi JPG atau bahkan MP4 kalau direkam animasinya.