KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian Terakhir

Rasulullah ﷺ Wafat

Di hari Kamis yaitu empat hari sebelum meninggal, sakit Rasulullah semakin berat. Rasulullah ﷺ meminta:
"Tolong bawa ke mari alat tulis, aku akan menulis untukmu wasiat, dengan wasiat itu kamu tidak akan sesat setelah itu".

Di dalam rumah ketika itu ada beberapa sahabat di antara mereka adalah Umar Ibn Khattab, dan dia berkata:
"Kini Rasulullah mengalami kesakitan yang dahsyat, bukankah sudah ada Alquran, sudah cukup dengan kita kitab Allah itu".

Ahli keluarga Rasulullah berselisih pendapat, di antara mereka mengatakan:
"Ayo berikan sesuatu untuk Rasulullah tulis".
Dan di antara mereka ada juga mengatakan sebagaimana pendapat Umar. Hingga terjadi silang pendapat di antara mereka, kemudian Rasulullah ﷺ berkata:
"Ayo! Kamu semua keluar dari sini".
Di hari itu Rasulullah ﷺ membuat tiga wasiat yaitu:
~ Rasulullah berpesan agar kaum Yahudi, Nasrani dan Musyrikin di keluarkan dari Semenanjung Tanah Arab, selanjutnya
~ Rasulullah berpesan agar membenarkan kedatangan para perwakilan sebagaimana yang pernah Rasulullah lakukan.
~ Adapun wasiat yang ketiga agar berpegang dengan kitab Allah dan sunnah Rasulullah, meneruskan pengiriman tentara Islam pimpinan Usamah, dan perintah untuk sholat dan membuat hubungan baik dengan sesama umat.
Walaupun Nabi dalam keadaan sakit namun Rasulullah ﷺ kemudian sholat, menjadi imam sholat berjamaah, Di hari itu Rasulullah ﷺ sholat maghrib dengan membaca surah "Mursalat".
Ketika waktu sholat Isya' sakit Rasulullah ﷺ bertambah berat, menyebabkan Rasulullah tidak berdaya untuk keluar ke masjid, Aisyah berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda: "Apakah orang-orang sudah sholat?". Kata kami: "Tidak wahai Rasulullah, mereka semua sedang menunggu paduka".
Kata Rasulullah lagi: "Sediakan air di dalam panci itu". Kami pun melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah, dengan air itu Rasulullah pun bersuci, dan berdiri namun Rasulullah kemudian setengah pingsan kemudian masih bertanya pula:
"Apakah orang-orang sudah sholat." Kejadian pingsan ini berulang kali terjadi seperti yang pertama yaitu setelah Rasulullah bersuci, akhirnya Rasulullah menyuruh Abu Bakar mengimami sholat orang banyak.
Abu Bakar pun melaksanakan perintah Rasulullah mengimami orang banyak untuk hari-hari itu sebanyak tujuh belas waktu sholat, ketika Rasulullah ﷺ masih hidup.
Aisyah telah meminta Rasulullah memberikan petunjuknya, agar imam masjid bisa dilakukan orang lain, agar orang banyak tidak mempunyai anggapan tidak baik, namun Rasulullah tetap menolak dan berkata:
"Kamu semua adalah wanita-wanita pencinta Yusuf, banyak berdalih, ayo suruh Abu Bakar sholat menjadi imam."
Sehari Sebelum Wafat

Di hari Ahad Rasulullah ﷺ merasa dirinya ringan sedikit, kemudian Rasulullah keluar dengan dibantu oleh dua orang untuk sholat Dzuhur, sedang Abu Bakar menjadi imam sholat untuk orang banyak.
Ketika Abu Bakar menjadi imam, terlihat Rasulullah mundur ke belakang, tetapi Rasulullah memberi isyarat agar dia jangan mundur, Rasulullah menyuruh dua orang yang membantu Rasulullah agar mendudukkan Rasulullah sebelah Abu Bakar,
mereka berdua pun mendudukkan Rasulullah ﷺ di sebelah kiri Abu Bakar, dan Abu Bakar mengikuti (beriqtida') dengan Rasulullah di dalam sholatnya, di samping memperdengarkan takbir-takbir kepada para jamaah.
Pada hari Ahad yaitu sehari sebelum wafat, Rasulullah ﷺ memerdekakan semua hamba sahaya, bersedekah dengan tujuh dinar yang Rasulullah miliki pada saat itu, semua senjata-senjatanya diberikan kepada kaum muslimin.
Pada malam hari Aisyah meminjam minyak untuk menghidupkan lampu dari tetangganya, baju besi Rasulullah tergadai pada seorang Yahudi sebesar tiga puluh (30) cupak.
Hari Terakhir dalam Hayat Rasulullah

Anas bin Malik ra meriwayatkan:
Semua kaum muslimin yang sedang sholat Subuh di belakang Abu Bakar di hari Senin itu dikejut oleh kemunculan Rasulullah dari sebelah tabir kamar Aisyah
Rasulullah melihat dan memberi senyumannya, Abu Bakar pun mundur ke belakang untuk menyertai barisan di belakang, karena dia menyangka Rasulullah akan keluar sholat.
Kata Anas lagi:
Hampir-hampir para jamaah sholat terpesona, mereka gembira melihat Rasulullah ﷺ, namun Rasulullah memberi isyarat kepada mereka agar meneruskan sholat. Setelah itu Rasulullah melepaskan tabir dan masuk ke dalam.
Kemudian Rasulullah ﷺ tidak memiliki kesempatan lagi untuk sholat lima waktu yang lain.

Ketika siang semakin cerah Rasulullah ﷺ menjemput Fatimah dan berbisik kepadanya, yang menyebabkan Fatimah menangis
setelah itu Rasulullah memanggil Fatimah lagi dan membisikkan sesuatu lagi kepadanya, bisikan yang kedua menyebabkan Fatimah tersenyum.
Kemudian Aisyah berkata: Kami pun bertanya apa ceritanya?.
Fatimah menjawab:
"Rasulullah membisikkan bahwa Allah akan menjemputnya melalui sakit yang Rasulullah alami ini, itulah yang membawa aku menangis, pada kali kedua Rasulullah ﷺ membisikkan bahwa aku ahli keluarganya yang diwafatkan Allah setelah Rasulullah, itulah yang menyebabkan aku tersenyum".
Selain itu Rasulullah ﷺ juga memberi kabar gembira (tabsyir) kepada Fatimah bahwa dia adalah Nisa' 'Alamin (Penghulu Wanita Dunia).
Fatimah melihat beban kesakitan dialami oleh Rasulullah ﷺ terlalu berat.
Dia berkata: "Alangkah berat cobaan Ayahku". Rasulullah ﷺ menjawab: "Tidak ada cobaan lagi untuk Ayahmu setelah hari ini".
Kemudian Rasulullah ﷺ memanggil kedua cucu kesayangannya Hasan dan Husain dan Rasulullah mencium keduanya sambil berwasiat kepada mereka berdua dengan kebaikan, kemudian Rasulullah menjemput isteri-isterinya, menasihati dan memperingatkan mereka.
Kesakitan semakin bertambah, dan kesan racun sebagaimana yang dirasakan Rasulullah sebagaimana di hari Khaibar, menyebabkan Rasulullah berkata: "Wahai Aisyah kini aku masih terasa sakit seperti makanan di hari Khaibar dahulu,
inilah waktunya aku merasakan nafasku sesak terputus-putus karena kesan racun itu".
Rasulullah mewasiatkan orang banyak dengan sabdanya: "Sholat, sholat dan berbuat baiklah kepada hamba sahaya milik kamu". Rasulullah mengulangi ungkapan ini berkali-kali.
Nazak (sakaratul maut) سكرة الموت

Saat nazak mendatangi Rasulullah ﷺ, Aisyah membiarkan Rasulullah ﷺ bersandar di dadanya. Hal ini dia ceritakan olehnya:
"Sebenarnya di antara nikmat anugerah Allah kepadaku pada saat Rasulullah wafat di rumahku, di hari giliranku, di antara dada dan leherku, dan menautkan antara liurku dan liur Rasulullah Ketika Rasulullah wafat.
Sebelum itu Abdul Rahman bin Abu Bakar telah masuk ke kamar dengan memegang kayu suginya, dan aku membiarkan Rasulullah ﷺ bersandar, kulihat Rasulullah ﷺ memperhatikan ke arahnya, aku sadar bahwa Rasulullah ﷺ suka akan siwak (sugi) tersebut.
Maka aku bertanya: "Maukah aku ambil untukmu Rasulullah?" Rasulullah ﷺ pun mengangguk, kemudian aku berikan siwak kepada Rasulullah, tetapi siwaknya agar keras dan aku berkata: "Biarkan aku melunakkannya?"
Rasulullah menganguk, kemudian aku pun melembutkannya, kemudian Rasulullah ﷺ pun bersugi dengannya".
Dalam satu riwayat lain diriwayatkan, Rasulullah bersugi dengan sepuas-puasnya, pada waktu itu ada sebuah bejana berisi air di depan Rasulullah, Rasulullah memasukkan tangannya kemudian menyapukan air ke mukanya sambil berkata: "Sebenarnya kematian ini ada sakaratnya" - hadits.
Tidak berapa lama setelah Rasulullah selesai menyugi giginya, Rasulullah pun mengangkat tangannya dan jarinya menunjuk ke langit diikuti dengan renungan mata yg sayu, disusuli dgn gerakan bibirnya.
Aisyah mendengar ungkapan terakhir yg dilafazkan oleh Rasulullah seperti berikut:
"Bersama-sama dengan mereka yang telah Engkau karuniai dan golongan para nabi, siddiqin, syuhada' dan salihin, Ya Allah Ya Tuhanku ampunilah aku dan kasihanilah aku, letakkanlah aku dengan Kekasih yang Tertinggi, *Ya Allah Ya Tuhanku Kekasih yang Tertinggi.*
Rasulullah mengulangi lafaz yang terakhir sebanyak tiga kali dan tangan Rasulullah pun layu turun ke bawah, maka Rasulullah pun kemudian bersama Kekasih Yang Tertinggi.

😭😭انا لله وانا اليه راجعون
"Sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kita kembali".
Al-Baqarah 156
Peristiwa wafatnya Rasulullah ini terjadi pada saat pagi matahari sudah mulai naik, pada hari Senin dua belas (12) Rabiulawwal tahun kesebelas (11) Hijriah di waktu usia Rasulullah genap enam puluh tiga (63) tahun lebih empat (4) hari.
Kepiluan Menyelubungi Para Sahabat

Kini berita wafatnya Rasulullah yang memilukan itu tersebar luas, suasana muram
menyelubungi tanah Madinah, kata Anas:
"Tidak pernah aku melihat satu hari lebih ceria dan bercahaya dari hari kedatangan Rasulullah ﷺ ke Madinah dan tidak pernah pula aku lihat satu hari yang lebih buruk dan muram dari hari meninggal Rasulullah ﷺ"
Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ, puteri Rasulullah, Fatimah telah mengucapkan suatu ungkapan:

"Duhai ayahku, kau menyahut seruan Tuhanmu, duhai ayahku, syurga Firdaus akhirmu, duhai ayahku, kepada Jibril jua kami bertakziah mengenai kewafatanmu"
Sikap Umar

Di hari itu Umar telah berdiri di depan khalayak dan menurut riwayat menceritakan bahwa dia telah mengigau dengan berkata:

"Sebenarnya ada beberapa orang munafiqin telah menyebut bahwa Rasulullah telah wafat, sesungguhnya Rasulullah ﷺ tidak wafat,
cuma dia pergi menemui Tuhannya seperti Musa bin Amran pergi menemui Tuhannya, Musa menghilang diri untuk selama empat puluh malam, kemudian Musa pulang kembali setelah orang berkata, ya Musa telah mati. Demi Allah, Rasulullah ﷺ pasti akan pulang kembali,
siapa pun yang menyangka bahwa Rasulullah ﷺ telah wafat mesti dipotong tangan dan kaki-kaki mereka”
Pendirian Abu Bakar

Abu Bakar menyambuk kudanya, berlari dari rumahnya di Sanh, sesampainya di perkarangan masjid dia kemudian masuk ke dalam masjid.
Tanpa bicara sepatah kata pun dengan orang banyak, dia memasuki kamar Aisyah menuju ke tempat Rasulullah yang sedang berbaring ditutup dengan kain. Dia membuka tutup muka Rasulullah ﷺ, kemudian memeluk dan mencium muka Rasulullah sambil menangis dan berkata:
"Demi dikaulah ibu ayahku, Allah tidak akan mengenakan kau dua kematian, adapun kematian yang telah ditentukan kepada mu ini sudah kau hadapinya".
Setelah itu Abu Bakar dan Umar keluar menemui orang banyak, Abu Bakar berkata:
"Wahai Umar silakan duduk" Namun Umar enggan untuk duduk. Orang banyak pun mengerumuni Abu Bakar dan membiarkan Umar di situ. Abu Bakar berkata kepada semua yang hadir:
"Setelah mengucap tahmid dan syukur maka ingin aku sampaikan di sini, siapa pun di antara kamu yang menyembah Muhammad sesungguhnya Muhammad telah meninggal dan siapa pun yang menyembah Allah maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan mati ".
Kemudian dia membaca ayat Allah:

وَ مَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوۡلٌ ۚ قَدۡ خَلَتۡ مِنۡ قَبۡلِہِ الرُّسُلُ ؕ اَفَا۠ئِنۡ مَّاتَ اَوۡ قُتِلَ انۡقَلَبۡتُمۡ عَلٰۤی اَعۡقَابِکُمۡ ؕ وَ مَنۡ یَّنۡقَلِبۡ عَلٰی عَقِبَیۡہِ فَلَنۡ یَّضُرَّ اللّٰہَ شَیۡئًا ؕ وَ سَیَجۡزِی اللّٰه الشّٰکِرِیۡنَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun,
dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yg bersyukur
Ali 'Imran 3:144

Kata Ibn Abas: Demi Allah, pada waktu itu manusia banyak yg tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini kecuali setelah Abu Bakar membacanya, dgn itu, org banyakpun menerima dan membacanya
Kata Ibn Musaiyab: Umar telah menyebut:
"Demi Allah, setelah aku mendengar apa yg disampaikan oleh Abu Bakar, kakiku merasa tidak berdaya lagi untuk berdiri, kemudian aku terkulai ke tanah, karena apa yg disampaikan Abu Bakar itu, telah memastikan bahwa Rasulullah meninggal"
Kafan dan Persemayaman Tubuh Mulia ke Pembaringan Terakhir

Telah timbul selisih pendapat di antara para sahabat sebelum mengafani, mengenai siapa yg akan ditunjuk menjadi khalifah Pembahasan dan perdebatan terjadi di antara kaum Muhajirin dan Anshor di halaman rumah Bani Sa'adah
yang akhirnya mereka semua setuju melantik Abu Bakar sebagai khalifah Rasulullah ﷺ. Pembahasan dan perdebatan ini memakan waktu hingga petang di hari Senin, bahkan sampai masuk ke malam berikutnya, menyebabkan semua orang sibuk.
Pemakaman tubuh Rasululloh ﷺ tertunda hingga ke malam Selasa bahkan hingga menjelang subuh hari berikut, tubuh Rasululloh ﷺ yang penuh berkah itu terletak di tempat tidurnya, tertutup dengan kain menyebabkan ahli keluarga Rasululloh ﷺ menutup pintu rumahnya.
Pada hari Selasa barulah tubuh Rasululloh ﷺ dimandikan, tanpa membuka bajunya, mereka yang bertugas memandikan Rasululloh ﷺ adalah Abbas, Ali, Fadhl dan Qatham (anak Abbas), Syaqran (hamba Rasululloh ﷺ), Usamah bin Zaid dan Aus bin Khawli.
Abbas, Fadhl dan Qatham membalikkan badan Rasulullah ﷺ, Usamah dan Syaqran menyiramkan air, Ali menggosoknya sedang Aus menyandarkan Rasulullah ﷺ ke dadanya.
Kemudian mereka semua mengafani tubuh Rasulullah ﷺ dengan tiga lapis kain kafan berwarna putih tenunan dari Yaman, tidak berbaju atau berserban. Pengafanannya dilakukan dengan cermat dan hemat.

Terjadi perbedaan pendapat lagi mengenai tempat pemakaman jenazah Rasulullah ﷺ.
Abu Bakar berdiri dan berkata: "Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah pernah berkata: Tidak dimatikan Nabi kecuali ditempat itulah ia disemayamkan"
Karena itu maka Abu Talhah pun mengangkat tempat tidur Rasulullah dan menggalinya untuk liang lahad sebagai tempat penguburan.
Sebelum penggalian, kaum muslimin datang masuk membanjiri ke kamar Rasulullah ﷺ dengan bergantian sepuluh, sepuluh, untuk menunaikan sholat jenazah, masing-masing tanpa imam. Sebelumnya, keluarga Rasulullah ﷺ telah menyolati almarhum, kemudian Muhajirin lalu diikuti oleh Anshor
Kaum wanita sholat setelah kaum lelaki selesai, dan diakhiri oleh remaja dan anak-anak.
Kesemuanya ini diselenggarakan pada hari selasa sehari penuh, bahkan hingga ke malam Rabu.
Aisyah berkata: “Kami tidak menyadari akan pemakamannya, kecuali setelah kami mendengar suara cangkul menggali tanah di tengah malam yakni malam Rabu.”
Muhammad ﷺ Nabi Yang Terakhir

Nabi Muhammad ﷺ adalah Nabi yang ter-akhir dan tidak akan ada Nabi setelahnya. Ini adalah kesepakatan umat Islam (ijma'). Di dalam agama pun merupakan hal harus dipercayai (Aqidah).
Hadits Nabi:
“Aku dan Para Nabi sebelumku ibarat satu bangunan yang dibangun oleh seorang laki-laki. Lalu ia memeliharanya dengan baik dan terus disempurnakan kecuali tempat sekeping batu bata pada suatu sudut.
Maka orang banyak datang mengelilinginya dan kagum melihat dan berkata mengapa tidak diletakkan sepotong batu-bata di tempat yang kosong itu, maka akulah batu-bata itu dan akulah yang paling akhir dari segala Nabi"
Ada kesinambungan dakwah Nabi Muhammad ﷺ dengan dakwah para Para Nabi sebelumnya, Muhammad sebagai Nabi terakhir melengkapi dakwah yang dilakukan oleh Nabi-Nabi sebelumnya, sebagaimana Hadits di atas. Ini jelas sekali bila melihat dakwah para Nabi.
Semua Para Nabi menyandarkan dua asas penting ini:
1. 'Aqidah kepercayaan.
2. Hukum dan akhlaq.

Dari segi aqidah kepercayaan tidak berubah sejak Nabi Adam 'Alaihi Sallam sampai ke zaman Nabi Muhammad ﷺ, Nabi yang terakhir, yaitu kepercayaan kepada Alloh Yang Esa.
Mensucikan Allah dan percaya akan hari akhirat, hisab amalan manusia, syurga dan neraka.
Setiap Nabi menyeru kaumnya pada kepercayaan tersebut dan tiap Nabi juga membantu dan menegaskan apa yang dibawa oleh Nabi yang terdahulu.
Seluruh rangkaian utusan para Nabi, semuanya menunjukkan kepada kita bahwa semua Nabi di utus agar menyeru manusia kepada keimanan dengan Allah Yang Esa, seperti yang dinyatakan dalam kitabnya:
شَرَعَ لَکُمۡ مِّنَ الدِّیۡنِ مَا وَصّٰی بِہٖ نُوۡحًا وَّ الَّذِیۡۤ اَوۡحَیۡنَاۤ اِلَیۡکَ وَ مَا وَصَّیۡنَا بِہٖۤ اِبۡرٰہِیۡمَ وَ مُوۡسٰی وَ عِیۡسٰۤی اَنۡ اَقِیۡمُوا الدِّیۡنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوۡا فِیۡہِ ؕ کَبُرَ عَلَی الۡمُشۡرِکِیۡنَ مَا
تَدۡعُوۡہُمۡ اِلَیۡہِ ؕ اَللّٰہُ یَجۡتَبِیۡۤ اِلَیۡہِ مَنۡ یَّشَآءُ وَ یَہۡدِیۡۤ اِلَیۡہِ مَنۡ یُّنِیۡبُ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.
Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).

Asy-Syura 42:13
Sehingga tergambar kpd kita bahwa para Nabi itu tdk akan menyampaikan aqidah yg berlainan di antara satu dgn yg lain. Karena soal aqidah adalah soal wahyu.
Hukum (ahkam) bertujuan mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat serta berguna bagi manusia utk kehidupan dunia & akhirat
Utusan Allah yang terdahulu hanya diperuntukkan kaumnya saja, bukan utusan untuk seluruh manusia.

Apa yang dibawa oleh Nabi 'Isa Alaihi Salam lebih sederhana dari apa yang dibawa oleh Nabi Musa. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam kitab Alquran:
وَ مُصَدِّقًا لِّمَا بَیۡنَ یَدَیَّ مِنَ التَّوۡرٰىۃِ وَ لِاُحِلَّ لَکُمۡ بَعۡضَ الَّذِیۡ حُرِّمَ عَلَیۡکُمۡ وَ جِئۡتُکُمۡ بِاٰیَۃٍ مِّنۡ رَّبِّکُمۡ ۟ فَاتَّقُوا اللّٰہَ وَ اَطِیۡعُوۡنِ
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yg datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yg telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dgn membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Robbmu. Karena itu bertakwalah kpd Allah dan taatlah kepadaku
Ali Imran: 3: 50
Rasulullah Nabi Terakhir.

Apa yang dibawa oleh Nabi 'Isa adalah membenarkan dan menegaskan apa yang tedapat pada Taurat mengenai soal aqidah dan kepercayaan, dan yang bersangkut paut dengan hukum ada sedikit perubahan yaitu kelonggaran dari yang dahulu.
Kepercayaan dan aqidah yang dibawa oleh seorang Nabi berfungsi menguatkan dan mendukung aqidah para nabi yang terdahulu.

Sedangkan syari'at fungsinya membatalkan dan mengganti syari'at para nabi sebelumnya dan kadang kalanya mendukung yang lama.
Karenanya agama dan aqidah Ilahi hanya satu, sebaliknya ada berbagai syari'at Ilahi yang kemudian menggantikan syari'at yang dahulu (yang baru membatalkan yang lama), dengan syari'at terakhir yang diakhiri oleh Nabi yang terakhir.
Aqidah dan agama yg benar itu hanya satu. Tiap Nabi dan Rasul yg diutus mulai dari Adam عليه السلم hingga ke Nabi Muhammad ﷺ semuanya menyeru manusia kepada agama yang satu yaitu agama Islam.
Karena Islam, maka diutus Ibrahim, Isma'il dan Ya'qub عليه السلم seperti firman Allah
وَ مَنۡ یَّرۡغَبُ عَنۡ مِّلَّۃِ اِبۡرٰہٖمَ اِلَّا مَنۡ سَفِہَ نَفۡسَہٗ ؕ وَ لَقَدِ اصۡطَفَیۡنٰہُ فِی الدُّنۡیَا ۚ وَ اِنَّہٗ فِی الۡاٰخِرَۃِ لَمِنَ الصّٰلِحِیۡنَ
Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.
Al-Baqarah 2:130
اِذۡ قَالَ لَہٗ رَبُّہٗۤ اَسۡلِمۡ ۙ قَالَ اَسۡلَمۡتُ لِرَبِّ الۡعٰلَمِیۡنَ

Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam".
{Al-Baqarah / 2:131
وَ وَصّٰی بِہَاۤ اِبۡرٰہٖمُ بَنِیۡہِ وَ یَعۡقُوۡبُ ؕ یٰبَنِیَّ اِنَّ اللّٰہَ اصۡطَفٰی لَکُمُ الدِّیۡنَ فَلَا تَمُوۡتُنَّ اِلَّا وَ اَنۡتُمۡ مُّسۡلِمُوۡنَ ؕ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
Al-Baqarah 2:132
Dengan aqidah inilah juga Allah mengutus Nabi Musa kepada keturunan Israel di mana Allah telah menceritakan tentang ahli sihir Fir'aun yang telah beriman dengan Nabi Musa.
Firman Allah SWT:

قَالُوۡۤا اِنَّاۤ اِلٰی رَبِّنَا مُنۡقَلِبُوۡنَ ۚ

Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
{Al-A'raf 7:125
وَ مَا تَنۡقِمُ مِنَّاۤ اِلَّاۤ اَنۡ اٰمَنَّا بِاٰیٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَا ؕ رَبَّنَاۤ اَفۡرِغۡ عَلَیۡنَا صَبۡرًا وَّ تَوَفَّنَا مُسۡلِمِیۡنَ
Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami". (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan Islam (kepada-Mu)".
Al-A'raf 7:126
Dengan aqidah ini jugalah Tuhan mengutus 'Isa 'Alaihi sallam, Tuhan telah menceritakan tentang kaumnya yang telah beriman dengan ajaran yang dibawanya.
Firman Allah SWT:
فَلَمَّاۤ اَحَسَّ عِیۡسٰی مِنۡہُمُ الۡکُفۡرَ قَالَ مَنۡ اَنۡصَارِیۡۤ اِلَی اللّٰهِ ؕ قَالَ الۡحَوَارِیُّوۡنَ نَحۡنُ اَنۡصَارُ اللّٰهِ ۚ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ ۚ وَ اشۡہَدۡ بِاَنَّا مُسۡلِمُوۡنَ
Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab:
"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Muslim.
Ali 'Imran / 3:52
اِنَّ الدِّیۡنَ عِنۡدَ اللّٰہِ الۡاِسۡلَامُ ۟ وَ مَا اخۡتَلَفَ الَّذِیۡنَ اُوۡتُوا الۡکِتٰبَ اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَہُمُ الۡعِلۡمُ بَغۡیًۢا بَیۡنَہُمۡ ؕ وَ مَنۡ یَّکۡفُرۡ بِاٰیٰتِ اللّٰہِ فَاِنَّ اللّٰہَ سَرِیۡعُ الۡحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Ali 'Imran / 3:19
Dan tegas Allah dalam surah Syura:

شَرَعَ لَکُمۡ مِّنَ الدِّیۡنِ مَا وَصّٰی بِہٖ نُوۡحًا وَّ الَّذِیۡۤ اَوۡحَیۡنَاۤ اِلَیۡکَ

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
Asy-Syura / 42:13
وَ مَا تَفَرَّقُوۡۤا اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَہُمُ الۡعِلۡمُ بَغۡیًۢا بَیۡنَہُمۡ ؕ وَ لَوۡ لَا کَلِمَۃٌ سَبَقَتۡ مِنۡ رَّبِّکَ اِلٰۤی اَجَلٍ مُّسَمًّی لَّقُضِیَ بَیۡنَہُمۡ ؕ وَ اِنَّ الَّذِیۡنَ اُوۡرِثُوا الۡکِتٰبَ مِنۡۢ بَعۡدِہِمۡ لَفِیۡ شَکٍّ مِّنۡہُ مُرِیۡبٍ
Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali setelah datang pada mereka ilmu pengetahuan, karena kedengkian di antara mereka. Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab)
sampai kepada waktu yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan kepada mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil) sesudah mereka, benar-benar berada dalam keraguan yang menggoncangkan tentang kitab itu.
Asy-Syura / 42:14
Para Nabi diutus bersama-sama mereka yang Islam, agama yang diakui oleh Allah. Ahli Kitab mengetahui bahwa agama itu satu dan diutus Nabi-Nabi untuk memberi dukungan kepada Nabi-Nabi yang terdahulu
صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ

Insya Allah di lain waktu saya sambung dengan kisah-kisah para sahabat dan waliullah

اللّهمّ صلّ على سيّدنا محمّد و على آل سيّدنا محمّد

🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

18 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 44

Hari-Hari Terakhir Rasulullah ﷺ

Khotbah Rasulullah

Sampai di Arafah di kawasan Namirah, Rasulullah ﷺ melihat sebuah kemah yang sudah didirikan untuk beliau. Rasulullah pun singgah sampai matahari terbenam di ufuk barat.
Rasulullah ﷺ minta agar unta Quswa' dibawa ke tempatnya, dari situ Rasulullah pun bergerak menuju ke Batan Wadi. Di sana sudah banyak orang berkumpul kurang lebih seratus ribu empat puluh empat orang.
Rasulullah ﷺ berdiri di depan mereka, kemudian menyampaikan khotbahnya:
"Wahai umatku sekalian, dengarlah kata-kataku ini, sebenarnya aku tidak tahu apakah aku masih bisa menemui kalian setelah tahun ini. Sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram seperti haramnya hari ini, bulan ini, dan tanah ini.
Read 112 tweets
17 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 43

Hari pertama pembukaan Mekah

Penghalalan darah beberapa penjahat
Rasulullah menghalalkan darah sembilan orang pelaku kejahatan Mekah, Rasulullah memerintahkan agar supaya kesembilan penjahat Mekah dibunuh, walaupun mereka terikat pada tirai Ka’bah
Mereka ialah:
~ Abd al-Uzza bin Khatal
~ Abdullah Ibni Abi Surah
~ Ikrimah bin Abi Jahal
~ Al-Harith bin Nufail bin Wahab
~ Muqis bin Sababah
~ Habbar bin Aswad
~ dua penyanyi wanita milik Ibn Khatal, keduanya ini sering mencaci Rasulullah melalui nyanyian mereka
~ Sarah hamba perempuan milik seorang Bani Abdul Muttalib, dia yang membawa risalah dari Hatib bin Abi Baltaah.
Ada pun Ibni Abi Surah, telah dibawa oleh Utsman ke hadapan Rasulullah, dia menjadi orang yang dekat dengan Rasulullah, karenanya ia terhindar dari ancaman pembunuhan,
Read 133 tweets
16 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 42

Orang-orang Munafik

Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik.
Mereka mencari-cari alasan untuk tidak ikut di antara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah ﷺ.

"Jangan kalian berangkat dalam keadaan udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ یَّقُوۡلُ ائۡذَنۡ لِّیۡ وَ لَا تَفۡتِنِّیۡ ؕ اَلَا فِی الۡفِتۡنَۃِ سَقَطُوۡا ؕ وَ اِنَّ جَہَنَّمَ لَمُحِیۡطَۃٌۢ بِالۡکٰفِرِیۡنَ
Read 111 tweets
16 Dec
Syuf, afwan ijin ane nambahin ya🙏🏿

Muazin Di Masa Rasulullah SAW

Abdullah bin Ummi Maktum ra merupakan muazin pada masa Nabi Muhammad. Sahabat Nabi ini termasuk Assabiqun al awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam).
Jika dibandingkan beberapa sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin Abu Thalib, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqass, Zubbair, sahabat Nabi satu ini tidaklah begitu dikenal. Jangankan az Zubbair, bahkan dibandingkan Abu Darda sekali pun.
nama Abdullah jarang sekali ditulis dalam tradisi khazanah Islam, meski ia salah satu generasi as-sabiquna al-awwalun. Ia digambarkan memiliki fisik tak sempurna, sebab matanya tak dapat melihat (buta).
Read 43 tweets
15 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 41

Perang Hunain

Malam Rabu tanggal 10 Syawal pasukan muslim tiba di lembah Hunain. Namun diam-diam Malik bin Auf dan pasukannya sudah tiba lebih dulu di sana. Malik menyusupkan pasukannya di tengah kegelapan malam.
Ia menyebarkan mereka di setiap jalan masuk ceruk tersembunyi dan celah celah bukit.

Selepas sholat subuh Rasulullah ﷺ menyerahkan bendera dan membagi-bagikan tugas kepada setiap komandan. Setelah itu beliau memerintahkan agar pasukan muslim berangkat.
Tiba-tiba saja di dalam keremangan subuh, serangan panah yang gencar dan serentak datang seperti hujan. Pasukan musuh membuka serangan, mereka menyerbu turun didahului oleh seorang laki-laki yang menunggang unta merah. Ia membawa Bendera Hitam di ujung tombak.
Read 86 tweets
14 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 40

Surat Hathib bin Abi Balta'ah

Rasulullah ﷺ memerintahkan semua orang untuk mengadakan persiapan. Beliau memberi tahu bahwa sasaran mereka kali ini adalah Mekah. Beliau pun berdoa:
"Ya Allah buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar ini, hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba."
Namun seorang sahabat yang bernama Hathib bin Abi Balta'ah menulis surat kepada Quraisy tentang rencana ini. Surat itu dibawa oleh Sarah, salah seorang budak wanita yang diberi uang oleh Hathib. Setelah menyembunyikan surat dalam gulungan rambutnya wanita itu pun berangkat.
Read 86 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!