KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 40

Surat Hathib bin Abi Balta'ah

Rasulullah ﷺ memerintahkan semua orang untuk mengadakan persiapan. Beliau memberi tahu bahwa sasaran mereka kali ini adalah Mekah. Beliau pun berdoa:
"Ya Allah buatlah Quraisy tidak melihat dan tidak mendengar kabar ini, hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba."
Namun seorang sahabat yang bernama Hathib bin Abi Balta'ah menulis surat kepada Quraisy tentang rencana ini. Surat itu dibawa oleh Sarah, salah seorang budak wanita yang diberi uang oleh Hathib. Setelah menyembunyikan surat dalam gulungan rambutnya wanita itu pun berangkat.
Kemudian Rasulullah ﷺ diberi wahyu tentang hal tersebut sehingga beliau cepat menyuruh Ali Bin Abi Thalib dan Al Miqdad menyusul pembawa surat itu. Keduanya pun memacu kudanya kencang-kencang. Mereka berhasil menyusul Sarah dan berkata,
"Serahkan surat yang kau bawa!"

"Aku tidak membawa sepucuk surat pun."

Ali dan Al Miqdad meggeledah hewan tunggangan dan barang bawaan wanita itu dengan teliti. Ketika tidak juga menemukan apa yang dicari, Ali Bin Abi Thalib berkata:
"Aku bersumpah bahwa Rasulullah ﷺ tidak pernah berbohong, jika engkau tidak menyerahkan surat itu, kami benar-benar akan memeriksa dirimu!"

Mengetahui kesungguhan Ali, wanita itu pun menyerahkan suratnya. Setelah surat itu sampai di tangannya, Rasulullah ﷺ memanggil Hathib:
"Apa ini wahai Hathib?"

"Rasulullah," jawab Hathib,
"demi Allah,saya tetap beriman kepada Allah dan Rasulullah. Sedikit pun tidak ada perubahan pada diri saya. Namun, saya mempunyai seorang anak dan keluarga di tengah-tengah Quraisy. ltu sebabnya saya hendak memberitahu mereka”
Umar bin Khatab maju dan berkata:

"Rasullulah, serahkan kepada saya, akan saya penggal lehernya. Orang ini bermuka dua."
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Wahai Umar, sesungguhnya ia pernah ikut dalam Perang Badar. Apakah kau tahu kalau Allah meninggikan martabat orang yang turut dalam Perang Badar, lalu Allah memeritahkan, "Berbuatlah sekehendak kalian, kalian Ku ampuni?"
Umar pun menangis sambil berkata:

"Allah dan Rasul-Nya lebih tahu."

Saat berhadapan dengan musuh, kemampuan menyimpan rahasia menjadi sangat penting. Abu Hurairah melaporkan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
"Manusia lebih banyak tergelincir karena mulutnya daripada karena kakinya."

Kerahasiaan dalam gerakan ke Mekah ini diperlukan agar pasukan muslimin mampu memberikan kejutan, sehingga Mekah bisa takluk tanpa pertumpahan darah.
Pasukan Muslim Berangkat

Akhirnya berangkatlah pasukan muslim. Saat itu adalah tahun ke-8 Hijriyah. Di tengah perjalanan, suku demi suku datang bergabung. Karena itu ketika tiba di Marr Az Zhahran, jumlah mereka mencapai 10.000 orang!
Jumlah yang belum pernah disaksikan dalam sejarah Madinah.

Pihak Quraisy yang sampai saat itu belum tahu adanya bahaya akhirnya mulai curiga. Mereka mengutus Abu Sufyan untuk mengetahui apa yang terjadi.
Suatu malam ketika Abu Sufyan sedang mengintai, dipergoki Abbas paman Rasulullah ﷺ. Abbas membawa Abu Sufyan ke perkemahan kaum muslimin. Keesokan harinya Ia diterima Rasulullah ﷺ di dalam Tenda beliau.
"Kasihan engkau Abu Sufyan," sabda Rasulullah ﷺ.
"Bukankah sudah saatnya bagimu mengetahui, bahwa tiada Tuhan selain Allah?"
"Demi ayah dan ibuku," jawab Abu Sufyan.
"Engkau Sungguh orang yang murah hati, mulia dan menjaga hubungan kekeluargaan. Aku memang sudah menduga bahwa tiada Tuhan selain Allah itu sudah mencukupi segalanya."
"Kasihan engkau wahai Abu Sufyan," demikian sabda Rasulullah ﷺ lagi.
"Bukankah tiba waktunya engkau harus mengetahui bahwa aku Rasulullah?"
"Demi Ayah Ibuku engkau sungguh bijaksana, pemurah dan suka menjaga hubungan kekeluargaan, namun untuk mengakui engkau adalah utusan Allah masih ada ganjalan di hatiku.

Akhirnya, Abbas pun turun bicara:
"Celaka engkau Abu Sufyan bersaksilah bahwa tiada ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, sebelum beliau menghukum mati engkau karena permusuhan keras yang telah engkau lancarkan pada Islam!"

Abu Sufyan pun memeluk Islam. Kemudian Abbas berbisik,
"Wahai Rasulullah Abu Sufyan adalah orang yang suka membanggakan diri, maka berilah dia sedikit kebanggaan."

"Baiklah," sabda Rasulullah ﷺ,
"Barangsiapa yang berlindung di rumah Abu Sufyan, dirinya akan aman. Barangsiapa yang memasuki Masjidil Haram, juga akan aman."
Setelah itu Rasulullah ﷺ meminta Abbas memperlihatkan keagungan pasukan muslim.

Dari atas bukit, Abbas dan Abu Sufyan melihat pasukan lewat barisan demi barisan. Begitu melihat bahwa Rasulullah ﷺ dikelilingi pasukan Muhajirin dan Anshar, Abu Sufyan berkata:
"Tidak seorang pun sanggup menghadapi mereka Abbas, kerajaan keponakanmu akan menjadi besar!"

"Wahai Abu Sufyan, ini bukan kerajaan melainkan kenabian,"

"Kalau begitu akan lebih bagus lagi."
Untuk mengelabui musuh, Rasulullah ﷺ mengirim patroli kecil di bawah pimpinan Abu Qatadah ke arah Batan ldam 30 mil dari Madinah ke arah Syria. Tujuan ekspedisi ini untuk memberi kesan kepada orang Quraisy bahwa Rasulullah ﷺ akan mengadakan serangan ke sana, bukan ke Mekah.
Fathu Mekkah

Setelah pasukan Islam lewat, Abbas berkata kepada Abu Sufyan:

"Selamatkanlah kaummu."

Maka cepat-cepat Abu Sufyan juga memacu tunggangannya memasuki Mekah sambil berseru:
"Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah datang membawa pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan. Barang siapa yang masuk rumahku, akan selamat! Barangsiapa yang menutup pintu rumahnya, akan selamat! Barang siapa yang memasuki Masjidil Haram, juga selamat!"
Namun tidak semuanya menuruti Abu Sofyan, lkrimah bin Abu Jahal memimpin sepasukan Quraisy untuk melawan.

Saat itu Rasulullah ﷺ sudah membagi pasukannya untuk memasuki Mekah dari tiga jurusan. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid, sayap kiri dipimpin Zubair bin Awwam
sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin pasukan dari dataran tinggi Kida.

Sa'ad bin Ubadah berseru:

"Hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini diperbolehkan melakukan segala hal yang dilarang di Kabah."
Rasulullah ﷺ berulang-ulang membaca surat al-Fath dengan suara sangat merdu. Beliau tidak memasuki Mekah seperti seorang penakluk namun jutru menundukkan kepala tanda syukur kepada Allah.
Karena itu, beliau menunjukkan wajah tidak suka ketika dilihatnya pasukan Khalid bin Walid bertempur karena diserang oleh pasukan Ikrimah. Namun akhirnya Rasulullah ﷺ bersabda,

"Ketentuan Allah selalu lebih baik."
Pasukan Quraisy terkalahkan dan lkrimah melarikan diri. Tiba di depan Ka'bah, Rasulullah ﷺ menghampiri Hajar Aswad, menciumnya dan berthawaf keliling Ka'bah. Beliau menunjuk dengan busur ke arah 360 buah berhala di sekeliling rumah Suci sambil membacakan ayat Alquran,
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Surah Al-Isra' (17:81)
Maka berhala-berhala itu pun dirobohkan. Rasulullah ﷺ masuk ke dalam Ka'bah dan bertakbir di ke empat sudutnya. Beliau melihat di dalam Ka'bah ada gambar Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as sedang bermain undian anak panah. Beliau mengutuk orang yang membuat gambar itu.
Setelah itu Bilal naik ke atas Ka'bah dan beradzan karena waktu sholat Dhuhur telah tiba.

Sebelumnya Rasulullah hanya mempunyai 3.000 tentara dalam Perang Khandaq menghadapi 10.000 pasukan Quraisy dan sekutunya. Kini mendadak beliau muncul di depan Mekah dengan 10.000 prajurit.
Quraisy begitu terkejut dan ketakutan sehingga tidak mampu memberi perlawanan kecuali menyerah.
Quraisy Berbondong-bondong Masuk Islam

Rasulullah kemudian berkhotbah di hadapan orang2 Mekkah

"Tiada ilah kecuali Allah semata, tdk ada sekutu bagi-Nya. Dialah Allah yg telah menepati janji-Nya memenangkan hambanya Muhammad dan mengalahkan musuh-musuhNya dgn diri-Nya sendiri”
"Sesungguhnya segala macam balas dendam, harta, dan darah semuanya berada di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Ka'bah dan pemberi air minum kepada jamaah haji."
"Wahai kaum Quraisy, sesungguhnya Allah telah mencabut dari kalian kesombongan jahiliyah dan mengagungkan keturunan. Semua orang berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah."
"Wahai kaum Quraisy menurut pendapat kalian, tindakan apakah yang hendak ku ambil terhadap kalian?"

Orang-orang Quraisy menjawab,

"Tentu yang baik-baik, wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia."
Beliau pun bersabda, "Pergilah kalian semua! Kalian semua bebas!"

Setelah itu berbondong-bondonglah penduduk Mekah masuk Islam. Kemudian Rasulullah ﷺ membaiat kaum laki-laki Quraisy untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasulullah.
Setelah itu giliran kaum wanita di antara mereka. Di antara mereka, hadir Hindun bin Uthbah, istri Abu Sufyan. Ia menyamar karena dulu telah bertindak kejam terhadap Hamzah pada perang Uhud.
Tanpa memegang tangan para wanita itu, Rasulullah ﷺ membaiat mereka agar tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, dan tidak berbohong.

Di tengah-tengah Baiat itu, Hindun menyela:
"Demi Allah aku terlalu sering mengambil uang Abu Sufyan, aku tidak tahu apakah hal itu di halalkan atau tidak?"

Abu Sufyan yang saat itu hadir berkata:

"Aku halalkan semua hartaku yang pernah kau ambil."

"Apakah engkau Hindun binti Utbah?" tanya Rasulullah ﷺ.
"Ya aku adalah Hindun binti Utbah." jawab Hindun.

Rasulullah ﷺ menoleh kepada Abu Sufyan, "Maafkan ia atas perbuatannya yang lalu, semoga Allah memaafkanmu."
Rasulullah ﷺ adalah seorang pemaaf, tidak akan pernah ada dalam sejarah seseorang yang mampu memberi maaf seperti yang dilakukan Rasulullah ﷺ kepada orang-orang Quraisy.
Padahal orang-orang Quraisy inilah yang dulu membunuh para pengikut Rasulullah ﷺ, menghina, mencaci, melukai, memboikot, mengusir, dan memerangi Rasulullah ﷺ, tetapi ketika justru Rasulullah ﷺ mempunyai kekuatan untuk membalas, beliau bersabda:

"Kamu semua bebas..."
Fadhalah

Hari ketika Makkah ditaklukkan Allah melalui tentara Islam dikenal dalam sejarah dengan nama Fathu Mekah. Pada hari itu amarah dan kebencian meledak di hati Fadhalah bin Umair. Ia tidak menerima Mekah takluk begitu saja. Diam-diam, ia pergi mencari Rasulullah ﷺ.
Ketika dilihatnya beliau sedang berthawaf, Fadhalah segera mengikuti dari belakang. Di balik bajunya tersembunyi sebilah pisau mengkilat siap dihunus dan dihunjamkan. Fadhalah semakin dekat semakin dekat kepada Rasulullah ﷺ.
Tangan Fadhalah masuk ke balik bajunya untuk mencabut pisau. Pikirannya dipenuhi hasrat membara untuk membunuh Rasulullah

Tetapi tepat saat itu juga, Rasulullah ﷺ langsung menoleh kepadanya dan menegur:
"Apakah ini Fadhalah?"

Agak terkejut, Fadhalah menjawab, "Ya, Saya Fadhalah, wahai Rasulullah."

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Rasulullah ﷺ.

"Tidak memikirkan apa-apa. Aku hanya memikirkan Allah."
Rasulullah ﷺ tersenyum. Beliau meletakkan tangannya yang sejuk di atas dada Fadhalah sambil bersabda:

“Mohon ampun kepada Allah."

Perlahan-lahan hati Fadhalah menjadi tenang. Ia kemudian berkata:
"Begitu beliau melepaskan tangannya dari dadaku, aku merasa tidak seorang pun yang lebih aku cintai daripada beliau."

Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Fadhalah dipanggil seorang wanita cantik. Wanita itu dulu pernah disukai oleh Fadhalah.
Wanita itu ingin mengajak Fadhalah bicara, namun ia berkata:
"Tidak, Allah dan Islam telah melarangku bicara bebas dengan wanita yang belum halal bagiku. Aku baru saja melihat Rasulullah menghancurkan semua berhala. Agama Allah itu sangat jelas dan nyata, sedangkan kemusyrikan adalah kegelapan."
Sejak hari itu, Rasulullah ﷺ melarang orang berperang di tanah suci Mekah. Beliau bersabda,

"Sesungguhnya Mekah telah diharamkan oleh Allah, bukan oleh manusia. Tidak boleh bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menumpahkan darah dan mencabut pohon di Mekah."
Fadhalah bisa merasakan kasih sayang Rasulullah ﷺ yang begitu besar. Kasih sayang betul-betul membanjiri hati beliau yang amat lapang itu. Karena itu, tampak pada mulut beliau berupa keramahan, pada mata beliau berupa air mata, dan pada tangan beliau berupa kedermawanan.
Kasih sayang adalah sifat Rasulullah ﷺ yang paling menonjol dan tak seorang pahlawan pun berhasil menyamainya.
Shalat Kemenangan

Rasulullah ﷺ bertamu ke rumah sepupunya Ummu Hani binti Abu Thalib. Beliau mandi dan sholat kemenangan sebanyak 8 rokaat. Saat itu, dua orang musyrik cepat-cepat meminta perlindungan kepada Ummu Hani.
Ali bin Abu Tholib berkeras ingin membunuh dua orang itu. Namun Rasulullah ﷺ bersabda,

"Kami melindungi siapa pun yang engkau lindungi, wahai Ummu Hani."
Setelah itu beberapa penjahat besar yang paling keras memusuhi Islam diadili. Sebagian diampuni dan sebagian dihukum mati. Istri Ikrimah bin Abu Jahal menghadap Rasulullah ﷺ dan meminta agar suaminya diampuni.
Rasulullah mengabulkannya Istri Ikrimah pun menjemput suaminya yang lari ke Yaman Ikrimah kembali ke Mekah dan masuk Islam

Miqyas bin Subabah dihukum mati. Miqyas pernah masuk Islam, namun ia kemudian membunuh seorang Anshor dan kembali murtad setelah bergabung dgn org2 musyrik
Al Haris bin Nufail dihukum mati karena ia dulu sering kali menyiksa dan mengganggu Rasulullah
Habbar bin Al Aswad diampuni. Ia dulu yang mengguncang unta Zainab, putri Rasulullah ﷺ. Zainab yang saat itu sedang hamil, jatuh dan keguguran. Setelah masuk Islam, Habbar menjadi seorang muslim yang taat.
Saat itu, muncullah kekhawatiran di kalangan orang Anshor. Salah seorang di antara mereka bertanya kepada saudara Anshornya:

"Apakah menurut kalian Rasulullah ﷺ akan menetap di Mekah setelah Allah memberi kemenangan?"
Orang-orang yang ditanya saling bertatapan sedih. Mereka sungguh tak ingin hal itu terjadi. Ketika itu, Rasulullah ﷺ sedang berdoa di Shafa sambil mengangkat kedua tangan. Begitu selesai, beliau segera menghampiri kerumunan Anshor dan bertanya,

"Apa yang kalian bicarakan?"
"Tidak ada apa-apa, wahai Rasulullah."

Namun, karena kekhawatiran yang terus mebesar, akhirnya mereka menyampaikannya kepada Rasulullah ﷺ. Beliau pun bersabda:

"Aku berlindung kepada Allah. Tempat hidupku adalah tempat hidup kalian dan tempat matiku adalah tempat mati kalian."
Menghancurkan Berhala-berhala lain

Penaklukan Mekah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Allah memberikan kemenangan besar kepada kaum muslimin justru pada saat mereka tengah menunaikan ibadah shaum. Lima hari sebelum Ramadhan berakhir.
Rasulullah mengirim Khalid bin Walid beserta 30 penunggang kuda utk menghancurkan berhala-berhala Uzza di Nakhlah. Berhala ini milik Quraisy & Bani Kinanah

Khalid merobohkannya kemudian kembali. Namun Rasulullah bertanya:

"Apakah engkau melihat sesuatu?"

"Tidak," jawab Khalid
"Kalau begitu, engkau belum benar-benar merobohkannya. Kembali lagi ke sana dan robohkan!" demikian sabda Rasulullah ﷺ.
"Kalau begitu, engkau belum benar-benar merobohkannya. Kembali lagi ke sana dan robohkan!" demikian sabda Rasulullah ﷺ.

Dengan perasaan bergejolak, Khalid kembali sambil menghunus pedang.
Namun, ketika sampai di tujuan, Khalid dihadang seorang wanita berkulit hitam tanpa baju yang menggeraikan rambut. Orang-orang menjerit melihat tingkah wanita. Khalid segera menebasnya sampai mati. Ketika ia kembali ke Mekkah, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Dulu aku mengira kalau-kalau Uzza akan disembah selama-lamanya di negeri kalian ini."

Selain itu Amr bin Ash juga diutus untuk menghancurkan berhala Suwa' milik Bani Hudhail di Ruhath.

Ketika Amir bin Ash tiba di sana, penjaga Suwa' bertanya:

"Apa maumu?"
"Aku diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk menghancurkan Suwa"

"Engkau tidak akan sanggup!" jawab penjaga sambil melotot.

"Mengapa?" tanya Amr bin Ash geram.

"Karena engkau akan dihalangi!" seru penjaga dengan yakin.
"Hingga detik ini, engkau masih juga berada dalam kebatilan!" seru Amr bin Ash gemas.
"Celakalah engkau. Apakah engkau pikir berhala itu bisa mendengar dan melihat?"

Kemudian Amr bin Ash menghancurkan Suwa' sampai berkeping-keping. Setelah itu, ia bertanya kepada penjaga,
"Bagaimana menurut pendapatmu?"

"Kalau begitu, aku pasrah kepada Allah", jawab penjaga.

Sa'ad bin Zaid beserta duapuluh pasukan diutus Rasulullah ﷺ untuk menghancurkan Manat. Berhala itu dulunya milik suku Aus, Khazraj, Ghassan, dan lainnya.
Di tempat itu juga muncul dukun wanita berkulit hitam yang bertelanjang sambil mengutuk Sa'ad. Sa'ad membunuhnya dan menghancurkan berhalanya.
Sungguh tak layak berhala disembah, karena Allah Maha Kaya. Dialah yang memiliki kerajaan bumi dan langit beserta bintang-bintang, bulan-bulan, asteroid-asteroid, komet-komet, dan segala yang ada di alam semesta ini
Ancaman Hawazin dan Tsaqif

Kini kaum Muhajirin sudah tenang. Mereka dapat kembali ke rumah mereka dan dapat berhubungan lagi dengan keluarga mereka di Mekah yang sekarang telah memeluk islam. Hati semua orang sudah yakin bahwa islam telah meraih kemenangan.
Namun setelah limabelas hari fathu mekah, tiba tiba tersiar berita yang membuyarkan semua harapan perdamaian.

Kabilah Hawazin dan Tsaqif yang tinggal di pegunungan tidak jauh dari Mekah sudah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kaum Muslimin.
Pasukan Hawazin dipimpin oleh Malik bin Auf. Ia membawa serta semua harta, wanita, dan anak-anak. Seorang tua bijaksana yang sudah buta, Duraid bin Ash Shima bertanya,

"Mengapa sampai harus membawa wanita, harta, dan anak-anak?"
"Aku ingin setiap prajurit menjadi bersemangat karena tak ingin istri, anak, dan hartanya dirampas jika mereka kalah," jawab Malik bin Auf.

"Wahai Malik, tidak pantas engkau membawa penduduk Hawazin ini ke tengah pasukan.
Bawalah mereka pulang dan bertahanlah di tempat kita tinggal yang aman dan terlindung. Setelah itu hadapilah orang-orang Muslim dengan pasukan inti. Jika engkau menang, keluarga dan hartamu tetap aman. Jika engkau kalah, setidaknya harta dan keluargamu tetap terlindung."
Namun Malik tidak mau mendengar suara bijak ini. Ia bahkan mengusir Duraid dan berkata,

"Aku tidak mau lagi nama Duraid bin Ash Shima disebut-sebut!"
Tanggal enam Syawal tahun 8 Hijriyah Rasulullah ﷺ meninggalkan Mekah dengan 12 ribu pasukan termasuk 2 ribu orang Mekah yang memeluk Islam. Menjelang petang muncul seorang penunggang kuda ia melaporkan bahwa Hawazin membawa seluruh harta dan ternak mereka.
Rasulullah ﷺ tersenyum dan bersabda:

"Itu adalah harta rampasan milik orang-orang muslim besok hari, jika Allah menghendaki.

Jumlah pasukan yang besar itu membuat sebagaian prajurit muslim berkata dengan bangga,
"Kali ini kita tidak mungkin bisa dikalahkan."
Sebuah pernyataan yang keliru dan mengakibatkan bencana.

Ketika Rasulullah ﷺ mendengar gerakan musuh di Thaif, beliau mengirim mata-mata yaitu seorang sahabat bernama Abdullah Bin Abu Hadrod al Aslamy.
Abdullah melakukan pengintaian dan membenarkan persiapan musuh. Sebagai persiapan, Rosulullah ﷺ meminjam 100 baju perang dan perangkat senjata kepada Sufyan bin Umayyah yang saat itu belum masuk Islam

Bersambung besok, insya Allah 🙏🏿

Sallu ala Nabi🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

16 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 42

Orang-orang Munafik

Sementara orang-orang Mukmin dari berbagai kabilah berdatangan untuk bergabung bersama sambil berlomba membawa sedekah ke Madinah, orang-orang munafik malah berbisik-bisik. Image
Mereka mencari-cari alasan untuk tidak ikut di antara sesama mereka, terdengarlah cemoohan kepada ajakan Rasulullah ﷺ.

"Jangan kalian berangkat dalam keadaan udara panas ini," demikian ajak mereka kepada yang lain.
Tentang perkataan ini turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

وَ مِنۡہُمۡ مَّنۡ یَّقُوۡلُ ائۡذَنۡ لِّیۡ وَ لَا تَفۡتِنِّیۡ ؕ اَلَا فِی الۡفِتۡنَۃِ سَقَطُوۡا ؕ وَ اِنَّ جَہَنَّمَ لَمُحِیۡطَۃٌۢ بِالۡکٰفِرِیۡنَ
Read 111 tweets
16 Dec
Syuf, afwan ijin ane nambahin ya🙏🏿

Muazin Di Masa Rasulullah SAW

Abdullah bin Ummi Maktum ra merupakan muazin pada masa Nabi Muhammad. Sahabat Nabi ini termasuk Assabiqun al awwalun (orang-orang pertama yang masuk Islam).
Jika dibandingkan beberapa sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin Abu Thalib, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqass, Zubbair, sahabat Nabi satu ini tidaklah begitu dikenal. Jangankan az Zubbair, bahkan dibandingkan Abu Darda sekali pun.
nama Abdullah jarang sekali ditulis dalam tradisi khazanah Islam, meski ia salah satu generasi as-sabiquna al-awwalun. Ia digambarkan memiliki fisik tak sempurna, sebab matanya tak dapat melihat (buta).
Read 43 tweets
15 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 41

Perang Hunain

Malam Rabu tanggal 10 Syawal pasukan muslim tiba di lembah Hunain. Namun diam-diam Malik bin Auf dan pasukannya sudah tiba lebih dulu di sana. Malik menyusupkan pasukannya di tengah kegelapan malam. Image
Ia menyebarkan mereka di setiap jalan masuk ceruk tersembunyi dan celah celah bukit.

Selepas sholat subuh Rasulullah ﷺ menyerahkan bendera dan membagi-bagikan tugas kepada setiap komandan. Setelah itu beliau memerintahkan agar pasukan muslim berangkat.
Tiba-tiba saja di dalam keremangan subuh, serangan panah yang gencar dan serentak datang seperti hujan. Pasukan musuh membuka serangan, mereka menyerbu turun didahului oleh seorang laki-laki yang menunggang unta merah. Ia membawa Bendera Hitam di ujung tombak.
Read 86 tweets
13 Dec
Mohon maaf tidak ada area abu-abu di dalam agama
Kalau ada ulama yang tidak memberi contoh yang baik bagi umat dan tidak mengikuti akhlak Rasulullah maka tinggalkan, jangan di ikutin hatta cucu Rasulullah sekalipun
Perihal rezim yang sebagian orang menyebutnya “zolim” maka sikap yang perlu di ambil sebagaimana kaedah hadis bukan dengan mengangkat senjata atau melaknatnya
Pemimpin Adalah Cerminan Rakyatnya

Allah berfirman:

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang2 yg zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yg lain disebabkan apa yg mereka usahakan" (Al-'An`ām: 129)
Read 8 tweets
11 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 39

Rasulullah Melarang Hidup Meminta-minta

Ketika kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah tiba kembali ke Madinah, sekali lagi Rasulullah ﷺ melihat beberapa dari mereka biasa hidup enak tanpa bekerja.
Maklum selama di Habasyah, mereka hidup dari pemberian-pemberian Najashi yang baik budi. Di Madinah, sebagian mereka bahkan hidup dari zakat. Maka Rasulullah ﷺ pun menganjurkan agar mereka mau bekerja.
"Orang miskin itu bukanlah orang yang tidak mendapatkan satu atau dua suap makanan, akan tetapi orang miskin adalah orang yang tidak mempunyai harta kekayaan dan merasa malu meminta-minta kepada orang lain secara paksa," demikian nasihat Rasulullah ﷺ kepada orang-orang itu.
Read 114 tweets
10 Dec
KISAH RASULULLAH ﷺ

Bagian 38

Surat kepada Najasyi, Raja Habasyah

Selain itu Rasulullah ﷺ juga menulis surat kepada Najasyi, raja Habasyah yang menerima kaum muslimin yang mengungsi ke negerinya. Amir bin Umayyah adh Dhamri menyampaikan surat Rasulullah ﷺ yang berbunyi:
Bismillahirohmanirohim

Dari Muhammad Rasulullah kepada Najasyi pemimpin Habasyah (Habsyi). Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, amma ba'd.
Aku memuji bagi tuan kepada Allah yang tiada ilah selain Nya.
Dialah penguasa yang Maha Suci, yang memberi kesejahteraan memberi perlindungan dan yang berkuasa.
Aku bersaksi bahwa Isa bin Maryam adalah roh Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam yang perawan, baik, dan menjaga kehormatan diri lalu dia mengandung Isa
Read 58 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!